Semua Bab Skandal Terlarang Sang Pria Arogan: Bab 1 - Bab 10
44 Bab
1.Membutuhkan Pertolongan
Berhati-hatilah mengambil keputusan. Karena ketika kau sudah terjun dalam satu keputusan kau tidak bisa menariknya kembali.* * * * *“Kau ingin aku menolong pria tua itu? Apakah aku tidak salah dengar, Maria? Setelah sekian lama tidak bertemu dan kau memintaku untuk menolongnya?” tanya seorang pria yang saat ini mengenakan setelan biru gelap.Pria bernama Alex Feldman itu memandang seorang wanita yang berdiri di tengah ruang tamu rumahnya. Tatapannya memandang wanita yang membawa tongkatnya untuk membantu berjalan karena Maria Goulart tidak mampu melihat.Wanita dengan rambut hitam sebahu itu menggelengkan kepalanya. “Jangan memanggilnya pria tua, Alex. Dia adalah ayahmu. Dan sekarang ayahmu sedang sakit dan membutuhkan pertolonganmu. Aku mohon bantulah dia.”Pria dengan tinggi seratus Sembilan puluh dua itu tersenyum sinis. “Ayahku? Dalam ingatanku, dia sudah menjadi ayahmu, Maria. Tepat set
Baca selengkapnya
2.Apakah kau bersedia?
Hidup penuh dengan pilihan. Namun terkadang ada saatnya kita tidak mempunyai pilihan.   * * * * *   “Aku akan membantu pria tua itu. Asalkan kau bersedia bercinta denganku, menghangatkan ranjangku setiap malam.”   Tubuh Maria membeku mendengar permintaan Alex. Wajah wanita berusia dua puluh lima tahun itu seketika berubah pucat. Dia pun membayangkan dirinya berada di ranjang dengan pria itu mencumbu tubuhnya. Seketika tubuhnya merasakan gelenyar aneh yang belum pernah dirasakannya.   “Bagaimana, Maria? Apakah kau mulai takut? Aku yakin kau sudah mulai gentar sekarang. Jadi sebaiknya kau pulang dan jangan pernah meminta pertolonganku lagi.” Suara Alex begitu dingin membuat siapapun yang mendengarnya merinding ketakutan.   Alex berbalik tidak ingin meladeni adik tirinya. Namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Maria.   “Baiklah
Baca selengkapnya
3.Menepati Janji
 Burung kecil terjebak di dalam sangkar. Tak mampu terbang keluar. * * * * * Sinar matahari pagi yang hangat menerobos masuk melewati jendela kamar Alex. Merambat naik ke atas ranjang hingga mengenai wajah Maria. Kelopak mata wanita itu pun bergerak sebelum akhirnya terbuka. Menampilkan iris coklat yang berkilau cantik. Tangannya meraba merasakan ranjang di sampingnya kosong. Dia berpikir Alex sudah pergi. Maria menegakkan tubuhnya. Memegang selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Dia tidak menyangka semalam dia bercinta dengan Alex. Seperti yang pria itu katakan, dia memberikan pengalaman pertama yang indah. Tapi pagi ini Maria merasakan tubuhnya begitu sakit. Terutama bagian selangkangannya. “Kau sudah bangun?” Alex berjalan masuk ke dalam kamar dan melihat Maria. Tubuh Maria menegang mendengar suara A
Baca selengkapnya
4.Siapa yang mengganggu?
Every closed eye is not sleeping. And every open eye is not seeing. * * * * *  Sesuai yang dikatakan dokter, presentase kecocokan sumsum tulang belakang Alex dan Jason sangatlah besar. Sehingga dokter tidak mau membuang waktu. Dia segera akan melakukan operasi untuk mengobati Jason. Namun dokter mengatakan jika operasi ini ada  resikonya. Meskipun kecil, tapi tetap saja Maria merasa cemas. Alex yang sudah duduk di atas ranjang pasien dengan jarum suntik menancap di punggung tangannya tengah mengamati Maria. Wanita yang masih mengenakan gaun semalam itu menggenggam erat bagian atas tongkatnya.  “Apakah kau mencemaskanku, Maria?” tanya Alex. 
Baca selengkapnya
5.Sahabat yang Menyenangkan
“Berhentilah bersikap lemah. Jika kau bersikap lemah seperti ini, orang akan mudah menindas dan menghancurkanmu. Kau hanya perlu menghargai orang-orang yang menyayangimu, Maria. Jangan pedulikan hal lain.” * * * * * “Kau memiliki sahabat-sahabat yang menyenangkan, Alex.” Ucap Maria setelah ketiga sahabat Alex meninggalkan kamar itu. “Aku bertemu mereka saat masih berada di bangku kuliah. Bagaimana denganmu? Kau juga pasti memiliki sahabat, bukan?” Bibir Maria menyunggingkan senyuman mengingat seseorang yang penting untuknya. “Tentu saja. Aku memiliki seorang sahabat. Aku sangat menyayanginya. Dia begitu baik padaku tanpa memandang kondisi fisikku. Ketika semua orang memandang sebelah mat
Baca selengkapnya
6.Hadiah apa yang kau minta?
“Aku benar-benar senang memiliki putri yang sangat menyayangiku. Aku pasti ayah paling beruntung di dunia ini.” * * * * *  Tubuh Maria benar-benar terasa lemas. Kekhawatiran besar telah menguras energinya. Tapi dia merasa lega karena operasi berjalan lancar meskipun ada kendala komplikasi. Tangan Maria menggenggam tangan ayah tirinya. Jason, pria berusia lima puluh lima tahun itu tampak berbaring lemah di atas ranjang. “Maria?” panggil Jason dengan suara lemah. Wanita itu tersenyum senang. Bahkan dia menitikkan air mata karena terharu sang ayah mulai sadarkan diri. “Aku benar-benar senang kau sudah sadarkan diri,
Baca selengkapnya
7.Suka atau tidak?
Apapun pandangan orang terhadap kita, jangan biarkan hal itu menjatuhkan kepercayaan diri kita. * * * * *  “Apa? Jadi hadiah itu untuk kakak tirimu?” Seru Jazlyn setelah mengetahui siapa yang akan menerima hadiah dari Maria. Maria tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Benar. Ini untuk kakak tiriku. Memang kau pikir untuk siapa?” Wanita dengan rambut panjang coklat muda yang dikuncir di belakang kepalanya itu menghela nafas berat. “Kupikir kau sudah memiliki kekasih, Maria. Padahal aku sudah merasa bahagia.” Maria tidak bisa menceritakan pada Jazlyn jika dia sudah menjadi wanita milik Alex dan bahkan tidur bersama pria itu. Jazl
Baca selengkapnya
8.Vitamin Untukku
"It's an impossibility to be perfect but it's possible to do the best." * * * * * “Sudah mau pulang?” terkejut Maria saat mendengar Alex mengatakan jika hari ini akan keluar dari rumah sakit. “Benar. Aku masih memiliki banyak pekerjaan yang tidak bisa ditunda lagi. Terutama Feldman Hotels & Resorts, Inc. akan bekerja dengan tiga perusahaan besar untuk membuat resort yang ada di Sumba barat yang terletak di Nusa Tenggara Timur, Indonesia.” Alex mengenakan kemeja putihnya. “Tapi baru kemarin kau melakukan operasi. Apakah tidak apa-apa? Bagaimana jika kondisi tubuhmu belum pulih?” cemas Maria. Alex menoleh menatap wanita yang berdiri
Baca selengkapnya
9.Kebiasaan Baru
"Musik menyatukan bidang moral, emosional, dan estetika manusia. Musik adalah bahasa perasaan." * * * * *  “Jadi hadiah apa yang kau inginkan?” tanya Maria saat mereka sampai di ruangannya. “Kau akan mengetahuinya setelah kau menyentuhnya.” Ucap Alex membuat wanita itu semakin penasaran. Alex meraih tangan Maria dan menggerakkannya untuk menyentuh benda yang sudah dipersiapkannya. Saat tangan Maria sudah menyentuh benda dingin itu, seketika wajahnya berubah tercengang. Dalam sekali sentuh, Maria sudah mengetahui benda apa itu.  “Piano? Bukankah ini piano?” tanya Maria dengan nada bahagia yang tidak mampu ditutupinya.
Baca selengkapnya
10.Perlu Dihukum
"Sometimes life doesn't give you what you want, not because you don't deserve it, but because you deserve so much more." * * * * * Alex mengangkat bahunya. “Tidak ada yang perlu aku jelaskan. Aku dan Marisa sudah tidak memiliki hubungan apapun. Dia hanya masa lalu.” Roxton memicingkan matanya.  “Masa lalu? Tapi yang kulihat kau justru tidak bisa melepaskan masa lalu, Alex.” “Apa maksudmu, Roxton. Aku sudah melepaskan masa laluku dengan baik.” Ucap Alex tidak mengerti. Reagan mencondongkan tubuhnya hingga bersandar pada meja di hadapannya. “Kami sudah membicarakan hal ini pagi tadi, Alex. Levon yang pertama kali menyadari ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status