Share

2.Apakah kau bersedia?

Hidup penuh dengan pilihan. Namun terkadang ada saatnya kita tidak mempunyai pilihan.

* * * * *

“Aku akan membantu pria tua itu. Asalkan kau bersedia bercinta denganku, menghangatkan ranjangku setiap malam.”

Tubuh Maria membeku mendengar permintaan Alex. Wajah wanita berusia dua puluh lima tahun itu seketika berubah pucat. Dia pun membayangkan dirinya berada di ranjang dengan pria itu mencumbu tubuhnya. Seketika tubuhnya merasakan gelenyar aneh yang belum pernah dirasakannya.

“Bagaimana, Maria? Apakah kau mulai takut? Aku yakin kau sudah mulai gentar sekarang. Jadi sebaiknya kau pulang dan jangan pernah meminta pertolonganku lagi.” Suara Alex begitu dingin membuat siapapun yang mendengarnya merinding ketakutan.

Alex berbalik tidak ingin meladeni adik tirinya. Namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Maria.

“Baiklah, aku akan melakukannya. Aku bersedia bercinta denganmu. Aku bersedia menjadi penghangat ranjang untukmu. Asalkan kau mau membantu Dad.” Ucap Maria dengan begitu lantang.

Pria dengan rambut coklat tua itu berjalan kembali menghampiri Maria. Awalnya Alex hanya berusaha menggertak Maria agar wanita itu pergi meninggalkan rumahnya dan tidak lagi mengharapkan bantuannya. Tapi dia tidak menyangka Maria akan menangkap umpannya begitu saja.

“Apa kau tahu keputusan apa yang kau ambil, Maria? Kau langsung menjawab tawaranku begitu saja tanpa memikirkannya.” Alex mendengus sinis.

“Aku sangat sadar mengambil keputusan ini jika itu yang sebenarnya ingin kau tanyakan, Alex. Aku akan melakukannya.”

Alex semakin mendekati Maria. Kemudian pria itu menunduk tepat di samping kepala Maria. “Kau yakin tidak ingin menyerah? Ini adalah kesempatan terakhir kau bisa lari dari sini. Aku akan memberitahumu apa yang akan kulakukan jika kau tidak lari dari sini, Maria. Aku akan mencium seluruh tubuhnya. Mencicipinya sampai kau memohon padaku untuk membebaskanmu dari siksaan kenikmatan.”

Seketika tubuh Maria bergetar. Bukan karena ketakutan. Tapi karena gairah yang menyerbu tubuhnya. Dia bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Alex seperti yang dijelaskan oleh pria itu.

“Aku tidak akan menyerah. Aku akan tetap melakukannya.”

Alex menegakkan tubuhnya menatap Maria yang begitu yakin. Bibirnya menyunggingkan senyuman. “Baiklah, jika itu yang kau inginkan.”

Maria memekik kaget ketika Alex menggendongnya. Pria itu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Tidak butuh waktu lama bagi Alex untuk menurunkan Maria di kamarnya. Wanita itu menunduk merasa begitu gugup dengan apa yang akan mereka lakukan. Berulang kali pikiran Maria mengatakan dirinya gila akan bercinta dengan kakak tirinya sendiri. Tapi dia mengatakan pada dirinya sendiri jika dia melakukan ini untuk Jason.

“Lepaskan pakaianmu!”

“Pakaianku?” Maria mengulangi ucapan Alex.

“Apakah kau mulai berubah pikiran? Sudah kukatakan sangat terlambat jika ingin berubah pikiran sekarang, Maria.”

Maria menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku tidak berubah pikiran. Aku akan membukanya.”

Dengan tangannya wanita itu meraba resleting yang berada di samping tubuhnya. Setelah menemukannya, Maria menurunkan benda itu sehingga gaunnya pun mulai melonggar. Dengan wajah yang memerah Maria membiarkan gaun itu meluncur ke bawah dan jatuh di sekitar kakinya.

Alex terdiam mematung melihat tubuh indah Maria. Tidak ada penghalang yang menutupi kulit putih halus Maria kecuali celana dalam merah muda lembut yang dikenakannya. Maria menunduk merasa malu. Dia menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi dadanya. Kaki Alex melangkah menghampiri wanita itu. Dia meraih kedua tangan Maria dan menyingkirkannya dari dada wanita itu.

“Sudah terlambat untuk merasa malu, Maria. Mulai malam ini kau adalah milikku.” Tepat setelah Alex mengatakan hal itu dia mendaratkan bibirnya di atas bibir Maria.

Tubuh wanita itu menegang merasakan kelembutan bibir Alex saat menciumnya. Ini pertama kalinya Maria merasakannya. Dia tidak menyangka sebuah ciuman mampu menciptakan berbagai perasaan. Dadanya begitu bergemuruh dan perutnya seperti sedang diaduk-aduk.

Ketika Alex melepaskan ciumannya, Maria bisa menghirup oksigen yang sempat hilang beberapa detik. Namun detik berikutnya nafas wanita itu tercekat saat merasakan bibir Alex berada di lehernya. Mencium setiap inci kulit lehernya. Maria meraba mencari bahu Alex untuk berpegangan. Kakinya terasa begitu lemas merasakan cumbuan Alex. Seketika tubuhnya berubah panas tepat saat Alex memberikan serangan.

“Alex.” Maria tak mampu menahan desahannya.

Wanita itu menutup mulutnya dan terkejut mendengar suaranya terasa aneh. Suaranya terdengar serak berbeda dengan suaranya yang biasa.

“Jangan ditahan, Maria. Suara desahanmu begitu merdu. Aku ingin mendengarnya lagi.” Bisik Alex.

Maria menggelengkan kepalanya. “Itu terdengar sangat memalukan.”

Alex bisa melihat kedua pipi Maria merona merah. “Hanya aku yang akan mendengarnya. Kau tidak perlu malu. Ingat mulai sekarang hanya aku yang boleh mendengar suara desahanmu dan melihat tubuh indahmu. Tidak akan kubiarkan pria lain merasakannya.”

“Tapi…” Ucapan Maria terputus saat merasakan Alex mendorong tubuh Maria hingga terjatuh di atas tempat tidur.

“Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, Maria. Aku akan memberikan pengalaman tidak terlupakan untukmu.”

Sebelum Maria melayangkan protes Alex kembali menyerangnya dengan cumbuan-cumbuan yang membuat Maria merasakan letupan-letupan gairah dalam dirinya. Di balik sikap dingin Alex, pria itu memperlakukan Maria dengan begitu lembut. Seakan tubuh wanita itu seperti boneka porselen yang mudah pecah. Untuk pertama kalinya Maria merasakan kenikmatan yang tak pernah dia rasakan sebelumnya.

* * * * *

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Heri Prasetyo official
good... mantqp sekali
goodnovel comment avatar
Indah Cosmetics
goodddd job
goodnovel comment avatar
Sitti Aisah Icha
haaaaaa........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status