All Chapters of Aku Perawan: Chapter 41 - Chapter 50
96 Chapters
Pertemuan Kevin dan Keanu
“Kok kamu ngegas sih, Kak?” teriak Kinan tak terima.“Gimana nggak ngegas, sekarang Mama maksa aku buat cepat-cepat nikah. Aku itu cuma dekat sama kamu. Yang Mama kenal wanita yang dekat aku itu cuma kamu sama Clara. Aku jelas nggak mau nikah sama dia!” tegas Keanu dengan merengut kesal pada gadis yang duduk di depannya itu.“Perawat di rumah sakit tempatmu bekerja ‘kan cantik-cantik, Kak! Apalagi dokter muda yang cewek-cewek itu, kamu bisa pilih sesuka hatimu. Mereka pasti nggak nolak!” usul Kinan.Keanu membuang wajahnya lalu menatap Kinan kembali. “Sekarang, kamu yang sering jalan sama aku aja nggak mau. Apa lagi mereka?” Keanu berdiri dan berpindah duduk di sofa ruang tamu.Kinan melihat nasi Padang Keanu yang masih terbungkus rapi ditinggal begitu saja. “Kamu nggak makan, Kak?” Keanu menggerutu tak jelas sembari melempar pandangannya ke teras rumah. “Aku bawa, buat makan nanti ka
Read more
Maaf Dari Mama
Kinan ternganga mengetahui Keanu mengenal Kevin. Kevin masih saja terdiam menatap Keanu dengan wajah datar.“Kamu, kok kenal Kevin, Kak?” tanya Kinan penasaran.“Jadi, benar dia Kevin?” Wajah Keanu berubah semringah seketika saat Kinan mengangguk pelan. Keanu berlari dan memeluk Kevin erat. “Vin, bagaimana kabarmu sekarang?” tanya Keanu dengan menepuk-nepuk bahunya. Kinan masih bingung dengan mereka.Kevin melepas paksa pelukan Keanu dan berusaha tak begitu menanggapinya. Keanu mengernyitkan dahi melihat reaksi Kevin padanya.“Gue baik-baik aja!” ucapnya datar.Keanu mencoba merangkulnya kembali. “Kamu tau dari mana, aku dan Mama ada di sini?”“Gue ke sini hanya ingin ketemu dengan Kinan!” jawab Kevin dengan ketus seolah tak memerdulikan pertanyaan Keanu.“Kamu mengenal Kinan? Atau, jangan-jangan Kinan yang memberitahu jika aku dan Mama tinggal di sini,&rdqu
Read more
Menolak Bucin
“Maaf, Kak! Kepalaku lagi sakit,” keluh Kinan dengan memijat keningnya. Ia belum sanggup bercerita yang sebenarnya pada Keanu tentang masalahnya dengan Kevin.“Ya sudah, istirahatlah dulu! Tapi, aku mohon, jangan pergi dari sini Kinan?” Kinan mengangguk lemas. Keanu berjalan pergi meninggalkan kamarnya sembari terus menoleh ke arah Kinan.Sementara, Kevin terus melajukan kencang mobilnya. Suasana hatinya hancur. Ia sangat kecewa dengan kenyataan yang berada di depan mata, jika laki-laki yang dekat Kinan adalah Keanu kakak kandungnya sendiri.Ia juga tak tau harus percaya Papa atau Mamanya. Karena yang Kevin tau selama ini, Mamanya lah yang meninggalkannya tanpa mau menemuinya sama sekali.Kevin membanting pintu mobil sesampai di halaman rumahnya yang luas itu. Ia berlari kecil dengan wajah ditekuk menuju rumahnya.Saat membuka pintu, Papanya menyambutnya dengan wajah masam. “Dari mana saja kamu, Vin?” teriakan Pa
Read more
Mengulur Waktu
Pagi ini Kinan seperti tak bersemangat untuk menjalani harinya. Semalam ia bahkan hampir tak tidur memikirkan nasibnya malam ini ditangan Kevin. Pandangannya kosong saat memindahkan kue dari dapur dan memberikannya pada Tesa.“Kamu kenapa, Kin?” tanya Tesa yang membuatnya terlonjak.Kinan menggelengkan kepala. “Nggak apa-apa,” jawabnya pelan.“Kinan!” panggil Keanu yang datang pagi-pagi sekali ke toko kue.“Iya, Kak!”Keanu mendekat di etalase tempat Kinan dan Tesa menata kue. “Nanti malam nggak ada acara, ‘kan?”“Ya enggaklah, Dok!” sahut Tesa yang membuat Kinan mengerutkan kening.“Kita makan malam di luar, ya?”“Enak banget ditraktir makan mulu. Aku kapan?” Kinan menggelengkan kepalanya dengan wajah berkerut.“Aku nanti malam ada acara, Kak!”“Acara?” Gadis itu mengangguk. “Acara a
Read more
Suapin
Kinan menoleh ke arah Kevin. “Ngomong dong dari tadi! Ini nasi gorengnya udah mau matang,” ucapnya dengan mengerutkan wajah. Kemudian Kinan membalik badan menghadap Kevin. Melihat Kevin tak ada reaksi hanya menatapnya saja, Kinan kembali melanjutkan memasaknya, ia menyunggingkan bibir  dan menoleh ke belakang. “Atau ... mau aku buatin lagi!” “Kelamaan,” gertak Kevin yang seolah tau rencana Kinan. Laki-laki itu berjalan pelan mendekati Kinan lalu memeluk secara tiba-tiba gadis itu dari belakang. Kinan terlonjak dan kesulitan menelan saliva. “Kamu jangan macam-macam, Vin!” Gadis itu menunjukan pisau yang dipegang. “Jangan macam-macam gimana? Kita malam ini ‘kan emang mau macam-macam. Masak lo lupa?” Kevin mengambil pisau dari tangan Kinan dengan santai dan menaruhnya. Jantungnya berdetak tak biasa, gadis itu menggedikkan bahu geli dengan hembusan napas Kevin yang membuat lehernya merinding. “Lepasin, Vin! Aku lapar!” Kinan mencoba melepaskan kedua
Read more
Aku Mencintaimu
Kinan mencium bibir Kevin secara tiba-tiba. Tanpa ada rasa canggung, gadis itu menarik tangan Kevin untuk meremas kuat dadanya sembari terus menikmati penyatuan bibir mereka.Permainan jari Kevin di bagian tubuh sensitifnya, membuat gadis itu tak mampu menahan lebih lama lagi. “Vin!” teriaknya dengan napas terengah.Kevin berdehem, sementara Kinan membusungkan dadanya. Rasanya tak mau terlalu lama mengulur waktu untuk terbang bersama laki-laki yang menjadi cinta pertama itu.Kevin melepaskan penyatuan bibir mereka dan memberikan kecupan di sekitar telinga dan leher gadis yang mendesah tak tertahan itu. “Suka?” bisik Kevin yang pasti membuat Kinan mengangguk antusias. “Tunggu sebentar!”Laki-laki itu tak mau rugi dengan malam ini. Ia sengaja merekam kebersamaannya bersama Kinan dengan ponsel yang sudah ia siapkan sebelumnya.Kinan terus memanggil-manggil nama Kevin. Menurutnya laki-laki itu terlalu lama meninggalk
Read more
Pinjam Jaketmu
Kinan menggeliat, tubuhnya terasa remuk. Entah berapa kali semalam ia mengalami pelepasan. Obat yang sengaja ditaruh Kevin di minumannya itu benar-benar membuatnya menjadi wanita liar.Ini sudah jam sembilan pagi. Namun, gadis itu hanya merintih dan enggan membuka matanya. Kenyamanan tempat tidur Kevin juga menambah ia untuk tak mau segera beranjak dari sini.Sementara Kevin menengadahkan kepalanya menikmati gemercik air shower di kamar mandinya. Ia tersenyum lebar penuh kemenangan atas semalam. Tak lama kemudian, laki-laki itu keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Ia terlihat segar dengan sisa tetesan air dari rambutnya. Kevin berjalan ke tempat tidurnya karena melihat Kinan yang seperti ingin membuka matanya, tapi begitu berat.“Masih mau lagi?” tanyanya dengan berjalan mendekat ke gadis yang kini sudah mulai membuka matanya itu.Kinan terlonjak dan duduk mencengkeram selimut untuk menutupi dadany
Read more
Amarah Keanu
Kevin tak menjawab permintaan Kinan. Di kepalanya tersusun rencana besar yang akan ia lakukan dalam waktu dekat ini. Kevin menyalakan musik DJ dengan keras yang membuat Kinan tak tahan dan menutupi telinganya.“Pelanin dong, Vin! Gendang telingaku bisa pecah dengarnya,” teriak Kinan yang hanya dibalas senyuman manis olehnya. Kevin sama sekali tak peduli dengan kejengkelan Kinan selama di mobilnya. Ia lebih fokus menikmati perjalanan ini. Sementara Kinan terus menggerutu tak jelas dan mengerucutkan bibirnya.“Lihat itu!” Kevin menunjukkan klub tempat biasa ia menghabiskan malamnya. “Gue biasa di sana tiap malam!”“Itu bukan urusanku! Betapa menjijikannya dirimu, Vin! Sudah berapa wanita yang kamu tiduri di sana?” Kinan tiba-tiba mual dan pusing membayangkan. Ia memijat keningnya untuk mengurangi sakit kepalanya.“Cuma elo,” jawabnya singkat.Kinan membuang muka tak percaya. Itu sangat tidak
Read more
Membekas Di Hati
Tesa berjalan mendekati Kinan dan duduk di tepi tempat tidur bersamanya. “Aku nggak sejahat itu, Kin. Aku cuma penasaran apa yang terjadi padamu sebenarnya?”Kinan membuang wajahnya. “Ponselku di bajak sama Kevin! Dia yang mengubah foto profilku.”“Oh, namanya cowok itu Kevin. Memang benar ya, cowok itu adik dari dokter Keanu? Kita semua lihat waktu kalian berantem di depan toko,” tanya lirih Tesa.Kinan mengangguk. “Aku juga baru tau, Tes.”“Terus ngapain kamu semalam ...?” Tesa tak mampu melanjutkan pertanyaannya. Ia tak enak hati pada Kinan, tapi ia juga begitu penasaran.“Ya, aku semalam memang tidur sama dia.”“Apa?” teriak Tesa tak percaya.“Kamu dengerin penjelasanku dulu, Tes! Aku itu punya utang sama dia. Dan dia mengancamku, jika aku nggak mampu ngembaliin uang itu, aku harus melayaninya. Sumpah, Tes! Aku nggak seburuk yang kamu pikirka
Read more
Tak Rela
Sore ini, Kevin sudah berada di depan toko kue. Ia beberapa kali mencoba menghubungi Kinan, tapi sama sekali tak direspons oleh gadis itu. Laki-laki itu kemudian nekat masuk ke dalam toko. Bola matanya berkeliling mencari gadis itu. Namun, tak ada. Yang ada hanya pekerja lain sedang sibuk memerhatikannya.Kevin mengerutkan kening melihat reaksi mereka. Ia ingat saat Kinan marah padanya di apartemen. Ini sudah pasti mereka sudah tau kenyataan tentangnya semalam.“Kinan di mana?” tanyanya dengan ketus pada semua yang ada di sana.“Dia nggak kerja hari ini. Lagi di kamarnya,” jawab salah satu karyawati yang ada di sana seraya menunduk karena mengetahui Kevin adalah putra dari Bu Melinda.Kevin mengembuskan napas gusar dan membuang wajahnya. “Ada yang tau alamat Mama?” tanyanya kembali dengan memandangi mereka satu persatu.Salah satu dari mereka memberikan alamat Bu Melinda pada Kevin. Ia bergegas keluar toko dan me
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status