All Chapters of Between Two Loves: Chapter 51 - Chapter 60
123 Chapters
Bab 51
Bab 51     Bell rumah kediaman keluarga besar Jonathan berbunyi. Seorang asisten tergopoh-gopoh ke depan untuk membukakan pintu.     Tidak lama kemudian.     "Assalamualikum," sebuah suara halus dan sopan muncul dari ambang pintu.Nadine dan Nyonya Jonathan menoleh.     Rupanya suara itu berasal dari pemilik seraut wajah cantik menawan dengan rambut coklat ikal bergelombang. Ditaksir usianya tak jauh berbeda dengan usia Mera. Hanya mungkin sepertinya Mera sedikit lebih muda.     Senyum dari kedua sudut bibirnya membentuk sepasang lesung pipit di pipinya yang mulus.     "Waalaikumsalam. Kirana, kau rupanya. Waduh sudah lama tak berjumpa. Silakan duduk!" Nyonya Jonathan menyambut wanita tersebut.      "Tante ... Apa kabar? Memang sudah lama kita tidak bertemu. Tante tampak tetap awet muda. Masih seperti dulu,
Read more
Bab 52
Bab 52         "Halo, Brandy! Apa kabar?" Kirana tampak sumringah, berjalan mendekati Brandy.  Dia begitu antusias melihat kedatangan Brandy.     "Ha ... Halo! Alhamdulillah saya baik." jawab Brandy terbata sembari menyambut uluran tangan Kirana lalu melepasnya cepat.    Sejenak Brandy terdiam.     "Kau tidak berniat untuk tanya kabarku, Brandy?" Kirana melemparkan pertanyaan yang bagi Mera cukup mengundang tanda tanya.     "Mengapa aku harus tanya kabarmu? Bukankah kau terlihat baik-baik saja." Balas Brandy.     Wanita cantik di hadapannya nampak tertegun. Semburat kecewa nampak pada ekspresi yang ia tunjukkan.      "Baiklah, mungkin kabarku juga tidak terlalu penting untukmu, Brandy." Kirana kembali membalikkan badan dan berjalan melangkah mendekati nyonya Jonath
Read more
Bab 53
Bab 53   "Sebentar! Ada apa ini?" Mera angkat bicara.    "Mera, sepertinya aku memang harus mengenalkan diri lebih jauh padamu." Kirana melemparkan senyum kecut.     "Mera, dulu jauh sebelum Brandy menikahimu, kami mempunyai hubungan khusus."     "Hentikan Kirana!" Brandy berusaha mencegah Kirana untuk bicara lebih jauh.    Kirana terkekeh.    "Mengapa aku harus berhenti, Sayang? Apakah kau tahu jika istrimu ini akan mengetahui semua yang telah berlalu tentang kita? Kurasa dia memang harus tahu akan hal itu." Kirana mencibir.     "Semuanya telah usai. Tidak ada lagi yang perlu dibahas. Tidak ada lagi yang perlu untuk diungkit-ungkit. Masa lalu biarlah berlalu. Aku sudah mempunyai masa depan sekarang, yaitu istri dan calon anakku."     Kirana berasa getir mendengarnya.
Read more
Bab 54
Bab 54"Stop bicaramu! Omong kosong! Mera, jangan percaya padanya! Dia ini hanya pembohong!"    "A... Apa benar yang Kirana katakan?" Mera mendadak lemas. Ada kekecewaan besar dalam hatinya.    "Tidak sayang. Dia hanya bicara bohong. Mana mungkin aku bisa menghamilinya. Sedangkan setelah sekian lama, baru kali ini aku kembali berjumpa." dengan bersungguh-sungguh Brandy berkata meyakinkan Mera.     "Kau ingin mengelak Brandy? Tidak semudah itu."      "Tak usah membuat kisruh, Kirana! Aku tidak pernah menghamilimu. Bagaimana bisa kau sembarangan menuduhku.""Aku saja bahwa kau yang berbohong!" protes Kirana.     "Apa maksudmu sebenarnya? Kau datang menyampaikan isu yang berpotensi membuat gegar keluarga Jonathan." Brandy tidak bisa menahan lagi gejolak emosi yang ia tahan sejak tadi.     "Tentu saja tentu s
Read more
Bab 55
Bab 55Merah mencoba melawan rasa lelahnya dengan membuat kesibukan di dapur meracik santap malam menemani Bi Sumi.      Jam menunjukkan pukul 08.00 malam. Akan tetapi Brandy belum juga menampakkan batang hidungnya. Keadaan yang tidak seperti biasanya membua Mera curiga.    Entahlah ada rasa takut di dadanya. Teringat akan sosok Kirana, rasa cemburu itu menyusup dan mengganggu konsentrasi Mera.      Merasa takut kehilangan Brandy yang telah berperan begitu baik sebagai seorang suami.      "Aku tidak pernah menyimpan kebohongan darimu, Mera."  kembali ucapan Brandy tadi terngiang di telinganya. Mera menelan ludah.     "Maafkan aku Brandy. Maafkan aku yang tidak jujur padamu. Sesungguhnya akulah yang menyimpan kebohongan itu." batin Mera yang menangis.      Kembali ingatan Mera tertuju pa
Read more
Bab 56
Bab 56      "Halo Brandy, bagaimana kabar kalian?" suara serak Abraham mencoba bertanya kabar kepada sang adik. Sejujurnya ada kabar seseorang yang ingin ia dengar setelah beberapa lamanya tidak menyaksikan wanita itu secara langsung.     "Syukur kami baik-baik saja. Hanya terkadang Mera sedikit kurang enak badan. Mungkin bawaan dari kandungannya."     Glegh!     Abraham menelan ludah.     Ada desiran darah yang tak bisa ia mengerti ketika mendengar nama Mera disebut. Sampai kapanpun Abraham tak pernah tahu, kapan kiranya nama itu tak lagi spesial di hatinya. Selalu saja mengusik keadaan hati. Nama yang terkadang membuat lubuk jiwanya terasa berbunga, namun terkadang juga bisa membuatnya menjatuhkan air mata.      "Mera sering sakit? Bagaimana tanggapan dokter?" Abraham mengusir getaran hati dengan mencoba bertanya normal seputar kese
Read more
Bab 57
Bab 57     "Sayang, apakah kau baik-baik saja?" Brandy meraba kening istrinya.    Brandy merasakan hawa panas mengenai telapak tangannya.     "Kau demam, Sayang?" Brandy khawatir.     Mera menolehkan kepala sosok Brandy sudah berdiri di sisi ranjang. Lelaki itu sepertinya sudah membersihkan diri. Itu artinya berhenti setelah pulang sejak tadi.    "Kau sudah pulang?" tanya Mera menggosok-gosokkan mata.     "Iya, Sayang. Maaf ya. Malam ini saya terpaksa pulang terlambat."     "Kurasa aku harus menghubungi dokter keluarga untuk memeriksa keadaanmu." Brandy khawatir.     "Tidak perlu, Sayang. Tadi sudah ditelepon sama Bi Sumi."     "Apa? Bi Sumi sudah menelpon dokter untukmu?" Brandy mengernyitkan dahi.     "Iya, tidak
Read more
Nab 58
Bab 58    "Ya, tentu saja!"     "Apakah kau sungguh mencintaiku?"     Brandy bangkit dari tidurnya ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh merah.     "Mengapa bertanya seperti itu?"      Mera diam, berpikir apakah ia harus melanjutkan ucapannya atau berhenti sampai di sana.     "Tidak aku tidak bermaksud apa-apa. Beristirahatlah, Sayang. aku tahu kau sedang kelelahan." Merah memutuskan untuk tidak melanjutkan.***       Pagi hari yang cerah.      "Sayang, aku tahu kau penat seharian berada di rumah. Kukira kau harus mendapatkan hiburan sesekali. Ini hari libur, bagaimana kalau kita berlibur saja?"     Sebuah tawaran yang sangat bagus dari seorang suami.     "Ya.
Read more
Bab 59
Bab 59Abraham terbaring lunglai di ruang perawatan rumah sakit.Kecelakaan tunggal membuatnya harus berada dalam kondisi itu. Abraham sadar betul, kecelakaan yang membuatnya hampir saja tewas tersebut di sebabkan oleh kurangnya konsentrasi dalam berkendara. Mobilnya harus menabrak pohon dan membuat beberapa bagian depan kendaraan roda empat miliknya rongsok.Beruntung, Abraham hanya mengalami beberapa luka dan lecet. Namun cukup parah di bagian kepala. Itu sebabnya ia harus menjalani perawatan serius."Kak, kakak yang sabar, ya." Brandy menggenggam jemari sang Kakak."Ya. Tentu saja saya akan bersabar. Ini hanyalah sebuah teguran untukku supaya lain kali bisa mengemudi dengan leboh teliti."Heran, Brandy jelas merasakan heran. Sebab ia amat mengenali jika sang Kakak adalah pria yang cukup disiplin dan taat aturan dalam berkendara. Sekali ini entah mengapa Abraham harus celaka karena di sebabkan oleh suatu k
Read more
Bab 60
Bab 60     Hati Abraham berdegup kencang tatkala secara samar terdengar di telinganya sebuah suara wanita yang amat ia rindukan.      Perlahan ia membuka matanya lebih lebar menelisik ruangan di mana ia berada.     Nalurinya berkata bahwa suara yang baru saja ia dengar lewat sambungan telepon adalah wanita yang sukses membangun sarang di hatinya.     "Syukurlah, Kakak sudah siuman." Brandy memeluk kakaknya.     "Ya. Siapa yang bicara denganmu di telepon barusan? Apakah dia Mera?" Abraham mengulangi pertanyaan yang sama.     "Ya, Kak. Barusan Mera yang telpon."     "Lalu kenapa di matikan? Siapa tahu dia sedang membutuhkanmu, Brandy." timpal Abraham serak.     "Tidak apa, Kak. Dia yang suruh matikan. Katanya tak usah khawatir soal keadaannya.  Bi Sumi selalu a
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status