All Chapters of Mr. Perfect: Chapter 51 - Chapter 60
80 Chapters
Chapter 51
“Anak ini mirip sekali denganmu."Aku menatap anak berusia dua tahun yang ada di dalam gendongan Alice. Aku tidak merasa kalau anak itu mirip denganku. Dia sangat mirip dengan Alice.Tentu saja, karena anak itu bukan anakku!Alice berlalu dari hadapan kami. Aku duduk sambil memukul meja.“Sial!”“Kenapa Drew?” Daisy terkejut.“Seharusnya kau tidak mengizinkan dia duduk di kursi kita, Daisy!” Aku membentak Daisy. Terlihat dari wajahnya kalau Daisy syok.“Ma-maksudmu?”“Aku tidak suka kau berbicara dengan  orang asing! Kau bisa saja mengusir dia dan tidak
Read more
Chapter 52
“Drew …."Aku menoleh ke arah sumber suara. Daisy sudah berdiri di depan pintu dengan wajah lebih terkejut daripada aku.Aku langsung mendorong Alice sampai ia terjatuh ke lantai.“Daisy, semua ini salah paham.”Daisy keluar dari ruanganku. Aku berusaha mengejar langkahnya.“Tunggu sayang. Kau salah paham.” Aku mencekal lenga Daisy.Wanita itu berbalik badan menamparku.“Brengsek! Harusnya dari awal aku tidak mempercayaimu!”Aku mengusap wajah, sambil melihat Sarah yang tengah memperhatikan kami.&
Read more
Chapter 53
“Kenapa kau membiarkan Alice masuk ke ruanganku?”“Ma-maaf, Pak!”“Kau kupecat, Sarah!” Aku membalikan meja kerja Sarah sampai semua terjatuh ke lantai.Sarah begitu terkejut dan ketakutan.***Aku melajukan mobilku menuju rumah Daisy. Sesampainya di sana, aku tidak menemukan siapapun. Berhubung Kareen sudah menikah, dan dia sudah tinggal di rumah yang berbeda bersama Evans. Sedangkan Carla, aku pikir dia lagi bekerja.Aku menghubungi Daisy berulang kali, tapi dia tidak menerima panggilanku. Aku mengirimkan puluhan pesan yang tidak pernah dibalasnya.Akhirnya aku menghubungi Kareen.
Read more
Chapter 54
 “Kenapa kau menghubungiku?” Aku kembali bertanya pada Alice.“Um, aku melihat calon istrimu.” Jeda sejenak. “Dia ada di pub.”Aku mengerutkan dahi. Pub? Daisy ada di sebuah Pub? Sejak kapan dia suka ke tempat itu. Aku tahu betul dengan Daisy, dan dia tidak mungkin tengah minum-minum di pub.“Konyol,” kataku.“Yasudah kalau tidak percaya.”Alice langsung memutuskan sambungan. Rehan mengirimiku sebuah pesan.Rehan : Pak, aku menemukan Daisy.Rehan mengirimkan sebuah gambar. Daisy tengah menari di lantai dansa sebuah pub.
Read more
Chapter 55
“Apa yang kau lakukan di sini?”Daisy langsung mendorongku saat sadar kalau aku ada di dekatnya.“Aku mengkhawatirkanmu, sayang.” Aku kembali mendekat.“Pergi! Pergi dari sini sekarang juga. Aku sudah tidak mau lagi melihatmu!” Daisy berteriak kencang.“Aku mohon. Dengarkan dulu penjelasanku.”“Penjelasan apa lagi? Semua sudah cukup menjelaskan, Drew. Kau ba-ji-ngan!” Daisy memukulku dengan bantal berulang kali.Mendengar suara keributan, Carla tiba-tiba masuk ke dalam kamar. “Hei, ada apa ini?”“Tolong suruh bajingan ini pergi, aku sudah tidak mau lagi meliha
Read more
Chapter 56
Aku tidak menyerah. Keesokan harinya aku kembali ke rumah Daisy.Tapi Carla menyiramku dengan seember air.“Pergi dari sini dan jangan kembali. Kau bajingan, Drew!” Carla berteriak. Membuat para tetangga keluar untuk menyaksikan keributan yang terjadi di antara kami.“Kasih aku satu kesempatan lagi untuk menjelaskan kepada Daisy.” Aku memohon.“Tidak. Kau tidak akan pernah mendapatkan kesempatan lagi. Hubungan kau dan Daisy sudah berakhir!”“Aku mohon jangan seperti ini, Carla.”“Hei!” Carla berkacak pinggang. “Sekarang, lebih baik kau melunask hutangmu! Membayar ganti rugi atas pernikahan kalian yang gagal.”Aku mengusap wajah frustrasi. “Aku aka
Read more
Chapter 57
Alexa menarik napas dalam-dalam. “Jadi, kau akan menyerah? Pernikahan kalian sebentar lagi.”“Batalkan saja. Mungkin, aku tidak akan menikah.”*****Sejak ditinggal pergi oleh Daisy, aku mulai putus asa. Aku tidak tahu harus apa dan bagaimana. Kabar terakhir yang aku dengar, katanya Daisy sudah pergi kencan buta dengan lelaki pilihan kakaknya.Itu membuatku gila. Sampai aku mengurung diri di apartemen selama seminggu. Aku tidak mengizinkan siapapun masuk ke dalam apartemenku. Termasuk keluargaku sendiri.Aku membuka kaleng soda, meneguknya hingga habis, kemudian membuangnya ke sembarangn tempat.Aku menoleh sejenak dengan mata menyipit.
Read more
Chapter 58
“Alexa, aku mengizinkan kau masuk untuk bicara."Aku mendengus sebal. Sudah kutahu resikonya kalau bertemu Alexa.“Tunggu, aku tidak mungkin bisa bicara dalam kondisi seperti ini. Aku sudah menghubungi seseorang untuk membereskan kekacauanmu.”Aku memutar bola mata jengah. “Siapa? Aku tidak ingin orang lain masuk ke dalam apartemenku.”“Jadi, kau mau begini terus selamanya? Bukan hanya lalat yang mampir ke apartemenmu nanti. Tapi, ular juga! Kau ini bagaimana sih, Drew.”Aku diam. Aku tidak akan melawan Alexa lagi, karena berdebat dengan Alexa akan buang-buang waktu.Menjelang tukang bersih-bersih datang, aku menghabiskan makanan yang dibaw
Read more
Chapter 59
Dia akan datang nanti sore," kata Alexa yang bikin aku terbelalak.“Apa?”Alexa bangkit berdiri. “Kau persiapkan saja dirimu. Aku sudah mati-matian membujuknya agar mau bertemu denganmu.”Alexa hendak pergi, tapi aku segera menahan tangannya. “Lex … bagaimana mungkin aku menemuinya dalam kondisi seperti ini?”“Memangnya, kau kenapa?”“Aku—“ aku melihat diriku sendiri. “Kacau. Sangat kacau.”Alexa terkekeh geli. Ia menepuk pundakku. “Kau ini adikku yang sempurna. Bagaimana mungkin seorang Mr. Perfect meragukan penampilannya sendiri. Ayolah, Drew. Kau laki-laki hebat, bukan? Kau harus berani me
Read more
Chapter 60
 Aku berjalan ke lemari. Memilih pakaian yang pas. “Aku harus terlihat sempurna.” Dan tak lama kemudian, bell apartemenku berbunyi. Sial! Aku mengambil stelan jas, dan sepatu pentofel. Setelah memastikan bahwa penampilanku sempurna, aku berjalan menuju pintu. Mengintip dari lubang pintu terlebih dahulu, Daisy sudah berdiri di depan pintu. Aku semakin gugup. Aku menarik napas berulang kali, lalu membuangnya. Aku lakukan hal itu terus-menerus. Sebelum akhirnya, aku membuka pintu. 
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status