Mr. Perfect

Mr. Perfect

Oleh:  Penulis Rahasia  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 Peringkat
80Bab
8.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sebagai anak tunggal yang akan menjadi pewaris The Layn, hidup Drew Layn terlalu sempurna. Dia tampan, kaya raya, dan bisa menaklukkan wanita mana saja yang diinginkannya. Meski begitu, dia punya kriteria khusus, yaitu perempuan berkaki jenjang. Suatu ketika Drew bertemu Daisy, seorang perempuan berkaki pendek yang arogan. Tentunya Daisy tidak termasuk tipe Drew. Namun, rupanya perempuan itu berhasil membuat dia penasaran dan bertanya-tanya, bagaimana rasanya mengencani perempuan arogan seperti Daisy? Ternyata semua tidak semudah yang Drew bayangkan. Daisy jelas berbeda dari semua perempuan yang berhasil dia dapatkan hanya dengan menjentikkan jari. Membuat Daisy jatuh dalam perangkapnya butuh perjuangan, karena perempuan itu tidak menyukainya. Meski tampan dan kaya raya, dia adalah laki-laki yang sombong. Dan itu menyebalkan bagi Daisy. Akankah Drew berhasil membuat Daisy bertekuk lutut seperti wanita lain yang pernah ia kencani? Dan berhasilkan Daisy jatuh dalam perangkap buaya darat kelas kakap seperti Drew?

Lihat lebih banyak
Mr. Perfect Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dito Adimia
bintang 5 keren
2022-01-01 02:49:38
1
user avatar
Dy Robyn
makin baca, makin gemes, astagaaaa
2021-12-31 23:43:20
1
user avatar
Indah Riyana
Baguuusss bgt! Aku suka sekali ceritanya
2021-10-25 16:37:31
1
user avatar
Dy Robyn
Gemes bgt sama Drew tingkahnya itu astagaaaaaaaa
2021-09-13 18:20:21
0
user avatar
ZooPisha
gemes ceritanyaaaaa
2021-09-06 09:48:15
2
user avatar
Dy Robyn
Ah ... udah kepo lanjutannya .........
2021-09-01 08:23:12
0
80 Bab
Chapter 1
“Di mana? Di mana lelaki itu?” Pintu lift baru saja terbuka. Aku melangkah penuh percaya diri melewati sekretarisku, si sexy Emma yang sedang beradu mulut dengan perempuan berambut pendek dan berwarna cokelat. Aku perkirakan umurnya sekitar empat puluh tahun. “Good morning, Pak,” sapa Emma padaku, badannya setengah membungkuk seolah memberikan penghormatan untuk si tampan yang akan lewat di depannya. Oh, Girl, betapa indahnya duniaku sekarang sejak ayah mengizinkanku menguasai perusahaan miliknya. Aku, Drew Layn. Anak laki-laki satu-satunya, kesayangan Ibu dan ayahku yang akan menjadi pewaris perusahan The Layn. Gedung pencakar langit yang punya 28 lantai. Si cerewet, maksudku, Kakakku Alexa, dia tidak berhak mengambil alih perusahaan milik Ayah karena dia sudah menikah dengan lela
Baca selengkapnya
Chapter 2
Perempuan itu menamparku. ​Sial! ​Seorang Mr. Perfect seperti Drew Layn ditampar oleh seorang perempuan? Selama ini perempuan selalu bertekuk lutut di hadapanku, memohon agar aku tidak meninggalkan mereka.​“Dasar laki-laki tidak bertanggung jawab!” seru perempuan itu. ​Aku mundur selangkah sambil mengusap pipiku yang panas akibat tamparan ganasnya. Aku memperhatikannya dengan saksama untuk mengingat-ingat kembali sia
Baca selengkapnya
Chapter 3
Harusnya ini hari pertama Daisy masuk kerja. Tapi ini sudah pukul sebelas siang, dan Daisy belum juga terlihat batang hidungnya. Membuatku kesal saja. ​“Kau sudah menghubunginya?” tanyaku pada Emma. ​“Sudah, Pak, tapi nomornya tidak aktif.” Emma tak kalah paniknya denganku, karena seharusnya dia sudah mulai mengajari anak baru itu, sehingga Emma bisa melepaskan pekerjaannya sepenuhnya kepada Daisy. ​“Sial!” aku mengumpat. Apa dia menolakku? Dia mulai bermain-main denganku rupanya
Baca selengkapnya
Chapter 4
Plak!Lagi?Dia menamparku lagi?Daisy mendorong tubuhku, dan menamparku. Tamparannya begitu keras, dan juga kencang.“Berani sekali kau menciumku!” Dia membentakku. Matanya melebar, dan tampak berapi-api. “Memangnya kau anggap aku ini apa? Perempuan murahan, hah?!”Aku tersenyum miring. “Kau sama saja dengan kakakmu yang hamil di luar nikah itu,” ujarku sarkasme.“Kurang ajar kau, Drew!” Daisy ingin menamparku lagi. Tapi aku segera menahan tangannya.“Jika kau tidak menghargai aku sebagai bosmu. Aku akan memperlakukanmun seperti ini lagi. Membuat kau, sebagai wanita murahanku. Bahkan, lebih dari menciummu.” Aku menatap Daisy tajam.
Baca selengkapnya
Chapter 5
“Drew, kau kenal dengan mereka?”“Kenapa kau bayar makan mereka?“Drew, kenapa kau diam saja?”Nela tidak berhenti mengoceh di sepanjang perjalanan ketika kami pulang. Telingaku dibuatnya panas.Aku menghentikan mobilku di sisi kiri jalan sampai Nela nyaris terpental ke dasbor mobil.“Drew!” Nela menatapku. Dari ekspresinya, sepertinya dia marah. “Ada apa denganmu.”“Turun dari mobilku,” perintahku.“Apa?”“Turun dari mobilku sekarang. Kau cerewet.”“Kau ….” Dia terlihat kesal
Baca selengkapnya
Chapter 6
Hari ini adalah hari Minggu yang menyebalkan. Alexa datang menggedor-gedor kamarku dan memaksaku untuk segera bangkit dari kasur pukul sebelas siang. Biasanya aku selalu bangun pukul dua siang di hari Minggu.Carie naik ke atas punggungku seperti kuda dan berteriak, “Paman Drew ayo bangun!”Alexa dan anaknya adalah paket sempurna yang berhasil bikin aku tidak nyaman hidup di dunia.“Ada apa sih?” Aku membentak Alexa, bukan Carie. Sambil menelungkupkan tubuh dan menenggelamkan wajahku di bantal.“Please temani aku dan Carie ke mall. Hari ini aku harus membelikan kado untuk Andreas. Postur tubuhmu dan suamiku sama persis.”  Alexa mengeluarkan suara memohon. Dan terdengar sangat menyebalkan.
Baca selengkapnya
Chapter 7
Aku membawa Daisy baring di sofa yang ada di dalam ruanganku. Kening Daisy berdarah akibat dorongan kencang Nela yang membuat kepala Daisy terbentur meja.Aku segera mengambil mangkuk dari pantry dan mengisinya dengan air hangat. Lalu aku mulai mengompres luka kecil Daisy dengan saputanganku.Daisy pingsan cukup lama. Aku menatap wajahnya dengan saksama. Ternyata Daisy terlihat cantik juga dengan bibirnya yang tipis.Aku menyentuh wajah Daisy yang selembut sutra. Lalu mendekatkan wajahku. Rasanya aku ingin mencicipi bibir Daisy sekali lagi. Ciuman pertamaku dengan Daisy sangat berkesan.Tak lama kemudian tiba-tiba saja Daisy membuka mata dengan lebar.“Apa yang kau lakukan padaku?” Daisy menendang kemaluanku dengan sepatu hak tingginya.
Baca selengkapnya
Chapter 8
Aku melihat Angelina duduk di kursi Daisy ketika aku melangkah keluar dari lift. Angelina adalah sekretaris manager operasional di lantai lima. “Pagi, Pak Drew.” Perempuan itu berdiri dan sedikit menunduk untuk menyapaku. “Pagi,” jawabku ragu. Lalu menatap ke sekeliling. “Mana Daisy?” “Hari ini Daisy nggak bisa hadir.” Angelina menyodorkan sebuah amplop putih. “Ini surat sakitnya,” lanjut Angelina. Aku mengernyit sambil membuka isi amplop tersebut. Ternyata isinya surat keterangan dari Dokter yang menyimpulkan kalau Daisy sakit lambung. Aku menyimpan kembali surat Dokter tersebut di amplop. Aku menghela napas berat sebelum menatap Angelina. “Kau yang menggantikan Daisy?” “Untuk sementara waktu, iya Pak
Baca selengkapnya
Chapter 9
“Kenapa kau memukulku?” Evans terkulai lemas di lantai ketika aku berhenti melayangkan pukulan di wajahnya.Evans terbatuk saat darah keluar dari mulut dan membasahi bibirnya. Sedangkan orang-orang di sekitar kami berhenti beraktivitas. Semua mata memandang ke arahku. Sebelum security benar-benar datang, aku langsung menarik kera baju Evans dan membawanya bangkit. Aku menarik Evans masuk ke dalam mobilku.“Ah, sial!” Evans menatap wajahnya di spion depan mobilku. Lalu menatapku. “Apa salahku, Drew?”“Kau masih bertanya?” Aku mengangkat kepalan tanganku lagi tinggi-tinggi. Evans langsung melindungi wajahnya dengan lengan.“Oke, sorry, aku minta maaf. Aku tahu, kalau aku salah telah menggunakan identitasmu!” Akhirny
Baca selengkapnya
Chapter 10
“Aku akan mempertemukan kau dengan Evans." Daisy mendongak, ketika aku melontarkan kalima yang sejak dulu ia tunggu-tunggu. “Sungguh?” Daisy berhenti mengetik di komputer. Aku mengangguk. “Yap. Sore ini kalau kau mau?” “Ya, aku mau. Aku akan menyelesaikan pekerjaan ini secepat mungkin.” Daisy tampak bersemangat. “Tapi, sebelum ke aku mempertemukan kau dengan Evans. Kita ke rumah sakit dulu!" Daisy menaikkan kedua alisnya. “Siapa yang sakit?" “Kau.” “Aku?” Daisy menunjuk dirinya sendiri. “Aku tidak sakit apa-apa.” “Memar di tubuhmu, harus segera diobati.”
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status