Semua Bab GEOVANE: Bab 11 - Bab 20
20 Bab
Pencuri
Jika diperhatikan secara lebih mendalam, laporan yang dibuat oleh Jesslyn masih dan selalu saja ada kesalahan. Namun, entah mengapa sampai sekarang Geovane masih saja mempertahankan wanita tersebut yang padahal jika dinilai dari kinerjanya maka Jesslyn bukanlah karyawan yang patut untuk dipertahankan.Wanita tersebut lebih banyak menghabiskan waktu untuk berusaha menarik perhatian dan mendekati Geovane. Dan Geovane sendiri tidak menyukai tabiat Jesslyn yang seperti itu tetapi juga tidak melarangnya. Sekarang, keningnya berkerut-kerut karena membaca laporan yang dituliskan oleh Jesslyn. Yang diterimanya kini bukanlah data perusahaan, melainkan data keuangannya pribadi yang dikelola oleh seorang akuntan.Sebelum memberikan laporannya secara langsung pada Geovane, seorang akuntan yang bekerja padanya akan mengirimkan laporan dalam bentuk yang masih kasar untuk selanjutnya diserahkan pada Jesslyn yang akan membuatkan laporan akhir. Sebenarnya tugas tersebut masih tanggung
Baca selengkapnya
Pencuri 2
Geovane merebahkan tubuhnya di atas sofa yang ada di ruangan kerjanya. Hal santai semacam itu tak akan dilakukannya jika masih dalam waktu bekerja. For your information, Govane adalah salah satu jenis manusia yang sangat gemar bekerja dan menjunjung tinggi pekerjaannya. Karena bagi Geovane, pekerjaan adalah sumber kehidupannya.Kini waktu menunjukkan pukul tujuh malam, di mana semua karyawannya telah pulang ke rumah masing-masing kecuali para petugas kebersihan dan anggota keamanan yang bertugas malam hari. Di dalam ruangannya, Geovane merenung sendirian.Sebenarnya tidak dapat dikatakan merenung karena alasannya berada di sini adalah karena ia kelelahan. Hari ini pekerjaannya terasa lebih berat, atau mungkin Geovane yang tidak semangat. Berkali-kali Geovane menghirup dan mengeluarkan napas dengan cara yang kasar.Di luar ruangan, ada Justin yang setia menunggunya. Tetapi Geovane belum berniat untuk ke luar. Rasanya ia masih merasa betah untuk
Baca selengkapnya
Pencuri 3
Sudah tujuh menit berlalu Shafita berkutat di ruang kerja milik Geovane yang ada di rumah Shafita. Karena kekasihnya tersebut sering berkunjung ke rumahnya, Shafita mengubah salah satu ruangan di rumahnya untuk menjadi ruang kerja Geovane.Seperti saat ini, Geovane membawa seluruh laporan keuangan pribadinya selama satu tahun ke belakang. Dari mulai laporan yang dibuat oleh akuntan kepercayaannya yang sudah berhenti bekerja hingga laporan keuangan yang tiga bulan belakangan ini dibuat oleh Jesslyn.“Shafita, jangan gunakan dendam kesumatmu terhadap Jesslyn untuk menyelidiki kasus ini.” Itu merupakan kalimat peringatan yang diucapkan oleh Geovane ketika Shafita mulai memeriksa laporan-laporan keuangan di tangannya.Hal tersebut membuat Shafita memanyunkan bibirnya karena merasa jika Geovane terlalu peduli pada sosok Jesslyn. Bukankah wajar bila Shafita menaruh kecurigaan terhadap Jesslyn mengingat jika wanita itu yang telah membuat laporan tiga bulan
Baca selengkapnya
Jesslyn!
Dua ponsel kini berada di tangan Shafita, dan dua benda canggih tersebut bukanlah miliknya. Bukan pula milik Geovane yang kini sibuk menandatangani beberapa berkas setelah membacanya. Ponsel pertama adalah milik Jesslyn, si sekretaris penggoda yang sangat Shafita tidak suka. Katakanlah dirinya cemburu, bukankah hal tersebut memang wajar?Dan ponsel ke-dua adalah milik Joshua, yang kini menjabat sebagai akuntan Geovane. Dua benda tersebut dikumpulkan atas perintah Geovane dengan cara dadakan agar tidak ada pihak yang bisa mempersiapkan perubahan terlebih dahulu. Geovane yang telah mengambil benda-benda ini dari pemiliknya secara langsung.Shafita bisa saja memeriksa ponsel mereka olehnya sendiri, tetapi ia takut membuat kesalahan yang malah akan membuatnya terlibat dalam masalah. Untuk mencegah hal tersebut, akhirnya Shafita memanggil Geovane untuk mendekat ke arahnya. “Geovane, kemarilah. Jika nanti yang kutemukan bersalah adalah Jesslyn kau pasti akan mengira ji
Baca selengkapnya
Jesslyn! 2
Tidak biasanya Jesslyn merasakan ada aura menegangkan ketika kakinya masuk ke dalam ruangan milik Geovane. Biasanya, sensasi yang ia rasakan ketika berada di dalam ruangan yang serba mewah tersebut adalah perasaan menyenangkan dan indah. Tidak pernah sekali pun Jesslyn merasakan ketegangan seperti saat ini selain hari ini dan ketika pertama kalinya ia melamar pekerjaan di perusahaan Geovane.Bosnya sendiri yang tak lain adalah Geovane kini menatapnya dengan tajam. Matanya tak lepas dari Jesslyn yang kini berdiri kaku bagaikan patung yang pahatannya tak sempurna. Sorot tajamnya memerhatikan setiap gerak dan setiap gerik yang dilakukan oleh Jesslyn. Dimulai dari wanita yang berpakaian terbuka itu yang berulang kali merapikan rambutnya yang padahal sama sekali tidak tertiup angin, karena memang tidak ada angin kencang yang masuk ke dalam ruangan Geovane.Hingga kemudian Jesslyn yang semakin gelisah dan tak nyaman hanya untuk sekadar berdiri dengan tenang di atas kakinya s
Baca selengkapnya
Kecemburuan
Shafita sangat menyadari jika dirinya tidak sebanding dengan Jesslyn, seorang sekretaris yang sangat pintar dan juga cantik. Penampilannya yang selalu modis menjadi daya tarik yang tidak bisa dielakkan. Sebagai wanita saja Shafita mengakui jika Jesslyn sangat cantik, mungkin juga karena bakatnya yang pandai merias diri.Dan Geovane, Shafita terkadang merasa minder jika berdekatan dengan pria sukses seperti kekasihnya tersebut. Bujangan kaya raya yang disukai banyak wanita. Jika diadakan absen wanita yang menjadi saingannya, maka Jesslyn bukanlah satu-satunya wanita yang gemar mendekati Geovane. Ada banyak wanita yang sangat menyukai dan selalu terang-terangan menunjukkan perasaannya terhadap Geovane.Hanya saja, di antara mereka semua Jesslynlah yang paling beruntung karena wanita itu dapat menjadi sekretaris Geovane yang membuatnya bisa berdekatan dengan pria idolanya dengan waktu yang sangat banyak. Bahkan lebih banyak daripada Shafita yang berstatus sebagai kekasih
Baca selengkapnya
Kecemburuan
Shafita memerhatikan Geovane yang kini tengah asyik memasak di dapurnya dengan perasan yang kesal. Dan memang ia merasa sangat kesal pada kekasihnya tersebut. Shafita merasa jika ia tidak mau terus menjadi wanita lemah dan hanya diam saja melihat semua kelakuan yang ditunjukkan oleh Geovane. Semakin hari, Shafita semakin menyadari saja bahwasanya kedekatan yang terjalin di antara Geovane dan juga Jesslyn bukanlah kedekatan yang wajar antara bos dan juga sekretarisnya. Dan tentu saja hal tersebut sangat mengganggu perasaannya sebagai seorang wanita. “Makanan yang aku masak tidak gosong sama sekali, tetapi kenapa kau menatapku dengan sangat tajam seperti itu?” tanya Geovane seraya menuangkan sup yang telah dibuatnya ke mangkuk yang sudah ia sediakan. Dari tadi ia hanya diam bukan karena dirinya yang tidak menyadari tatapan tajam yang diberikan oleh kekasihnya. Hanya saja, Geovane merasa aneh dengan tingkah Shafita yang kurang bersahabat hari ini. Bahkan Shafita kini enggan untuk menja
Baca selengkapnya
(Not) Good Morning
Tanpa tahu malu, Geovane bersantai di rumah milik Shafita. Ruang utama di rumah itu telah berubah bak kapal pecah yang tak terjamah. Bagaimana tidak, ada banyak sampah yang berserakan, posisi sofa pun sudah tak rapi seperti sebelumnya. Sang tuan rumah masih belum tahu akan hal tersebut. Wanita itu masih bergelung di dalam kamar karena memang hari baru beranjak pagi. Geovane menginap, dan kekasihnya masih marah. Meminta untuk dimengerti tetapi Geovane tak merasa ada sesuatu yang harus ia mengerti. “Tuan Geo,” panggil seseorang yang tak lain adalah Jovano, pria itu baru saja masuk. Ia tak datang sendirian, melainkan bersama seorang wanita di belakangnya. Wanita yang ada di belakang tubuh Jovano pun langsung menyunggingkan senyum yang manis dan juga sensual, ia adalah Jesslyn. Geovane memang sengaja meminta kakak beradik itu untuk datang ke rumah Shafita. Hari ini, Geovane ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai, dan ia sengaja mengajak Jesslyn agar waktu bersantainya jauh lebih m
Baca selengkapnya
Piknik
Geovane benar-benar tidak tahu diri, ia merangkul bahu Jesslyn sesuka hatinya ketika mereka sampai di taman yang akan dijadikan sebagai tempat untuk berpiknik. Jika orang lain tidak tahu bahwa Shafita adalah wanita yang berstatus sebagai kekasihnya, maka orang tersebut pastilah berpikir jika Jesslyn-lah kekasih dari Geovane.Justin yang berjalan di belakang tubuh Shafita sambil membawa perlengkapan piknik mereka sampai merasa tak enak hati.Sebagai kakak dari Jesslyn dan juga tangan kanan dari Geovane, tentu saja Justin tahu akan kedekatan sejenis apa yang sering dipertontonkan oleh keduanya. Ia terkadang merasa kasihan pada Shafita yang harus tetap sabar menghadapi kekasihnya.“Sepertinya di sini saja, tidak terlalu panas karena ada pohon besar yang akan menjadi payung alami untuk kita,” tunjuk Geovane pada salah satu titik yang memang terlihat sangat nyaman untuk dijadikan sebagai tempat piknik.Dengan sigap, Justin langsung menurunkan perlengkapan yang dibawa oleh kedua tangan
Baca selengkapnya
Piknik Berdua
Kini hanya tinggal Shafita dan Geovane saja yang piknik. Tentu saja Shafita merasa sangat senang menyadari hal tersebut. Sebab, hal-hal seperti inilah yang diinginkan olehnya. Menikmati waktunya bersama Geovane tanpa ada kehadiran Jesslyn yang selalu saja mengundang kecemburuannya sebagai seorang wanita.Geovane dan Shafita duduk dengan posisi yang berhadapan. Pria kaya raya itu sejak tadi tak henti memandangi wajah Shafita sambil memakan beberapa potong roti. “Apa kau merasa senang karena aku mengusir Jesslyn dari acara piknik kita ini?”Kalimat tanya yang Geovane utarakan rupanya membuat Shafita langsung mengangkat tatapannya. Wanita itu menghembuskan napas panjang beberapa kali sebelum akhirnya berdecak dengan kesal. “Mengapa kau bertanya mengenai sesuatu yang jawabannya sudah kau tahu? Tentu aku merasa sangat senang karena akhirnya kau menyingkirkan dia dari acara kita. Aku sangat tidak menyukainya, dan kau sangat tahu hal tersebut.”“Aku hanya ingin kau menikmati kebersamaan k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status