Semua Bab BAYI MILIARDER (A Baby Billionaire): Bab 21 - Bab 30
87 Bab
Bab 21 : Tidak Mau Kehilangan Bayiku
Richie manarik tangan Abel yang terlihat begitu emosi, gadis itu bahkan berkali-kali menyeka air mata yang menetes di pipinya. Ia pun sempat melihat para wartawan masuk ke dalam kafe tempatnya bertemu dengan Daniel tadi. Wanita itu bahkan masih sempat menatap Ghea yang bergurau dengan sang mantan kekasih.   “ I am done, aku selesai Rich.”   “Maaf, ini salahku,” ucap Richie penuh penyesalan.   Abel pun menggeleng karena sejatinya dia tahu semua adalah kesalahannya, jika dia tidak serakah, nasipnya tidak akan sampai seperti sekarang.   -   -   “Kenapa kamu menciumku di depan adik dan mantan kekasihmu?” Ghea melirik suaminya yang tengah fokus mengendarai mobil untuk pulang ke rumah.   “Kenapa? itu hanya bagian dari sandiwara, l
Baca selengkapnya
Bab 22 : Reality Show Dadakan
Pernikahannya yang sudah terbongkar ke publik membawa beberapa dampak untuk Ghea. Layaknya dua sisi mata uang, ada pro dan juga kontra. Beberapa fans setianya merasa bahagia, sementara yang lainnya menghujat seenak jidatnya.    Para fans Ghea senang karena menurut mereka sang artis sangat pantas mendapatkan suami seorang pengusaha, nama Daniel pun menjadi nama yang banyak dicari oleh warganet setelah wawancara keduanya muncul di hampir semua infotainment kemarin, sedangkan para pembencinya menyebut Ghea matre, gadis itu dituding melakukan kebohongan publik dengan berkata mundur dari dunia hiburan memakai alasan kesehatan.    "Semua polemik ini pasti akan berlalu seiringnya waktu."   Ghea mensugesti dirinya sendiri agar tidak terlalu strees memikirkan hal ini. Bagaimanapun ada mahkluk kecil yang sekarang tengah tumbuh di rahimnya yang harus dia jag
Baca selengkapnya
Bab 23 : Tuduhan Keji Macam Apa?
Acara reality show perdana Ghea dan Daniel sukses dan disambut hangat oleh para penggemar Ghea. Mereka bahkan menyebut chemistry di antara keduanya begitu nyata. Pagi itu mereka akan melakukan syuting episode kedua, Ghea sedang sibuk melihat pantulan dirinya di depan cermin. Dengan dress selutut bermotif bunga sakura Ghea mengusap perutnya yang sudah terlihat sedikit menonjol.“Astaga apa mereka tidak akan curiga?” gumamnya sambil mendekatkan wajahnya ke cermin. “Sepertinya aku bertambah gemuk."Daniel yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya bisa menatap tingkah istrinya itu, meskipun sudah hampir dua minggu tidur di satu ranjang, tapi keduanya jarang melakukan pillow talk (berbincang sebelum pergi tidur). Ghea lebih memilih langsung tidur dari pada mengobrol dengan suaminya, gadis itu memang tak menaruh minat sama sekali untuk mengenal sosok Daniel lebih jauh.Hari itu tema reality show mereka adalah kencan di taman hiburan.
Baca selengkapnya
Bab 24 : Melahirkan Secara Tiba-tiba
"Bukan kah dokter bilang harus ada bounding?"Daniel memberi alasan untuk menutupi rasa malunya karena baru saja ketahuan ingin mengusap perut Ghea."itu kalau kamu papa yang normal, kamu kan tidak normal!"Karena awal pembicaraan mereka yang sudah menjurus ke hal semacam itu, ditambah dengan rasa malu bercampur kesal. Normal dan tidak normal yang diucapkan Ghea sengaja ditanggapi lain oleh Daniel."Aku normal, bukankah kamu sudah merasakannya?" Kini Daniel berusaha membuat Ghea malu agar gadis itu lupa dan tidak membahas kelakuannya tadi. "Kamu memang sedang teler, tapi kamu begitu menikmati permainanku, kamu bahkan mendesau tak karuan, jadi jangan bilang aku tidak normal!""Lihat! kamu benar-benar berpikiran mesum!" Ghea menunjuk muka Daniel dengan jari tengahnya, bukan dengan jari telunjuk seperti pada umumnya."Apa itu? apa kamu memaki?" tanya Daniel yang jelas tahu bahwa menunjukkan jari tengah ke ora
Baca selengkapnya
Bab 25 : Semangkuk Bubur Cinta
Daniel tidak bisa lagi melanjutkan pekerjaannya, setelah peristiwa yang membuatnya syok tadi siang. Entah mengapa pikirannya terus melayang membayangkan jika Ghea berada di posisi Mauren saat melahirkan nanti. Berkas yang ada dihadapannya hanya ia raba, dan pandangi tanpa ada satu pun yang benar-benar dia periksa. "Kenapa aku memikirkannya terus?" Daniel mengguyar rambutnya sedikit kasar. Ia menyandarkan punggunngnya ke kursi, kepalanya mendongak ke atas dan lantas memejamkan matanya. "Ah Sial!" Daniel melompat dari kursinya, bayangan Ghea yang kesakitan saat melahirkan anaknya terlintas di pikirannya lagi. Ia berdiri dan melonggarkan dasinya, matanya menatap keluar memandang gedung-gedung p
Baca selengkapnya
Bab 26 : Menyindirmu Dengan Sengaja
Sepanjang perjalanan pulang, Ghea memilih memalingkan mukanya ke arah jendela. Ia enggan menatap Daniel. Namun, saat menerima pesan dari Jenny perihal perannya sebagai Ana di sinetron ‘Ikatan Batin’ season dua, gadis itu mau tak mau berbicara ke pria yang duduk di sebelahnya.“Dengar! aku mengatakan ini bukan karena ingin meminta izin padamu, melainkan hanya ingin kamu tahu kalau aku akan bermain sinetron kejar tayang lagi.”“Tidak boleh!” Potong Daniel cepat, padahal mulut Ghea belum juga tertutup sempurna.“Kamu tidak berada di posisi yang bisa melarang-larangku Daniel,” bantah Ghea. “Jenny bilang aku harus meminta izinmu untuk mengambil pekerjaan sinetron kejar tayang maka dari itu aku mengatakannya, lagi pula tidak mungkin juga aku diam-diam, aku tidak ingin kamu bingung menjawab saat mama atau adikmu bertanya nantinya.”“Berapa bayaranmu dalam satu episode? dan ada berapa episode yang
Baca selengkapnya
Bab 27 : Apa Pelukanku Nyaman?
Daniel hanya bisa termangu memandangi Ghea, ia memindai wajah istrinya yang nampak sangat sedih. Jelas, gadis itu bukan tengah bersandiwara. Daniel pun memilih mendekat dan berjongkok di depan Ghea, ia miringkan kepalanya ke kiri untuk melihat wajah istrinya yang menunduk saat didekatinya.   “Siapa yang bilang aku akan menikahi mantan kekasihku? apa selain pintar berakting kamu juga pandai berimajinasi?” sindir Daniel. “Aku tidak akan merebutnya, aku sadar diri Ghe. Aku tidak mungkin bisa merawatnya, anak itu akan lebih bahagia bersama denganmu.”  Mengangkat kepala untuk menatap wajah Daniel, tak ayal mata Ghea bersitatap dengan mata suaminya. Namun, tidak ada rasa malu di dalam hati Ghea, ia malah semakin menyelami manik kecokelatan milik Daniel.   “Apa kamu janji tidak akan merebutnya?”  “Hem &he
Baca selengkapnya
Bab 28 : Pillow Talk Pertama
“Masih sakit?”  Ghea sengaja menunggu Daniel selesai mandi. Dengan handuk yang melingkar di pinggangnya pria itu berjalan masuk ke dalam ruang ganti. Entah sadar atau tidak, Ghea mengikuti Daniel, ia menunggu pria itu memberinya kata maaf.  “Daniel aku—astaga!”  Ghea membalikkan badannya memunggungi Daniel, ia memejamkan mata rapat-rapat dan menutup muka dengan kedua telapak tangannya, karena Daniel melepas handuknya. Ghea pun memilih berlari keluar kamar ganti dan turun ke lantai bawah.  “Hampir saja mataku ternodai,” gumamnya.  Ghea merasa aneh, rumah itu terasa sepi. Ia tidak mencium adanya bau kehidupan di lantai bawah.  Baru saja menuruni setengah anak tangga, Ghea berbalik dan kembali ke kamarnya.  “Daniel di bawah sepi, kemana semua orang pergi?”
Baca selengkapnya
Bab 29 : Meminta Izin
“Kapan kita pergi ke dokter untuk memeriksakan baby monster?”  Ghea yang tengah melamun pun kaget karena tiba-tiba saja Daniel menanyakan hal itu. Satu minggu ini, sikap suaminya memang berubah. Seperti sekarang, sepulang kerja Daniel rela menjemputnya dari sebuah acara di mana dia baru saja selesai menyanyi.  “Kita bisa pergi ke rumah sakit, tidak perlu meminta dokter ke rumah. Bukan kah sudah tidak menjadi masalah jika publik tahu bahwa kamu sedang hamil?”  Pertanyaan Daniel tidak dijawab oleh Ghea, sebenarnya ia sibuk memikirkan ucapan Jenny kepadanya sebelum Daniel menjemputnya tadi.   “Cepat putuskan kamu mau mengambil peran Ana lagi atau tidak! produser, sutradara dan para kru menunggu keputusanmu.”  “Niel!” panggil Ghea dengan suara yang sangat lembut dan m
Baca selengkapnya
Bab 30 : Jangan Membuatku Cemburu!
“Berikan nama yang tepat untukku!” pinta Daniel. “Apa kamu ingin memulai hubungan dari tingkat dasar?”  “Apa maksudmu pacaran?” Ghea berucap sekenanya. Ia langsung salah tingkah setelah bertanya seperti itu. Apa lagi melihat Daniel tersenyum manis. Senyuman yang jika terlalu lama dilihat akan benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta.  “Pacar? apa kamu mau menjadi pacarku? bukankah hubungan yang paling dasar antara pria dan wanita adalah pertemanan? sepertinya kamu juga menyukaiku, tapi hanya malu mengakuinya,” goda Daniel.  Ghea memasang muka kesal. Menutupi rasa salah tingkahnya karena ketahuan Daniel, ia memilih untuk menghindar dan pergi dari sana.  “Apa aku sudah gila mau berpacaran denganmu? kamu pikir aku gadis macam apa? apa kamu pikir aku mudah jatuh cinta, dasar kudanil!”&nb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status