All Chapters of BAYI MILIARDER (A Baby Billionaire): Chapter 41 - Chapter 50
87 Chapters
Bab 41 : Demo Emak-Emak
Napas Ghea masih tak beraturan setelah penyatuan yang sukses melambungkan jiwanya terbang ke atas awan. Ia bahkan masih memejamkan matanya sambil mencengkeram rambut belakang kepala Daniel. “I love you, terima kasih sudah mau menjadi milikku seutuhnya Ghe,” bisik Daniel mesra. Ghea hanya bisa menganggukkan kepalanya, keduanya pun kembali saling menatap mata satu sama lain. Wajah merah keduanya pun mulai sedikit memudar, Daniel mengusap kening Ghea yang sedikit basah karena perbuatannya. Mengecupnya kembali seolah ingin selalu menunjukkan bahwa Ia sangat menyanyangi istrinya. Di pertengahan hari menuju sore, Ghea masih betah berlama-lama memandangi wajah suaminya, gelenyar hangat menggelitik dadanya tatkala mata mereka saling bersitatap untuk kesekian kalinya, di netra cokelat milik Daniel hanya ada gambaran wajahnya begitu juga sebaliknya. Di dalam mata bening Ghea, hanya ada sosok pria itu. 
Read more
Bab 42 : Penjelasan
“Mama, apa yang mama lakukan?” Menyadari Nova mengikuti demo ke perusahaannya, Daniel pun menelepon wanita yang melahirkannya itu.   Nova pun menjauh dari kerumunan untuk berbicara pada putranya. “Pokoknya izinkan Ghea kembali bermain sinetron Ikatan Batin! Setidaknya sampai di ceritanya dia melahirkan anak Zidan,” ucap Nova.   Daniel pun memilih mematikan ponselnya ketimbang berdebat dengan sang mama. Ditemani oleh Jim, Daniel berjalan keluar untuk menemui para pendemo yang merupakan penggemar berat istrinya.   “Pak ini berbahaya, bagaimana jika ada yang membawa senjata tajam dan berniat mencelakai anda?”  Jim cemas, ratusan ibu-ibu itu, mungkin bisa saja berubah menjadi bar-bar. Terlebih ia tahu bagaimana sifat atasannya, bisa-bisa Daniel malah semakin memicu kemarahan penggemar Ghea yang sedang kecewa itu   "Mereka tidak akan ada yan
Read more
Bab 43 : Cari Suami Baru
Berbanding terbalik dengan sang kakak yang sedang merengkuh manisnya hubungan asmara dengan istrinya, Richie masih saja diambang dilema. Sudah beberapa hari ini, dia tidak pulang ke rumah. Putra kedua dari klan Tyaga grup itu memilih tinggal di apartemennya untuk memikirkan beberapa hal, salah satunya adalah mengambil alih perusahaan milik keluarganya yang ditawarkan oleh kakaknya beberapa saat yang lalu. Richie baru mau pulang ke rumah, setelah Nova meneleponnya berkali-kali sejak tadi pagi, wanita itu berkata bahwa dia sedang patah hati dan butuh sandaran hati.   Berjalan ke arah lift setelah keluar dari apartemennya, Richie terdiam sesaat di depan pintu tanpa memencet tombol. Sampai detik ini Ia masih saja memikirkan Abel. Pria berwajah blasteran itu menghembuskan napasnya kasar. Richie sudah berniat menjauhi Abel dan mengabaikan gadis itu.   Menekan kunci mobilnya sesampainya di parkiran. Wajah Richie tiba-tiba saja berubah, Ia berlari k
Read more
Bab 44 : Bertemu Pria Itu Lagi
“Richie!”  Nova begitu senang sampai berdiri dan memeluk putranya yang baru saja pulang. Richie masuk lewat pintu garasi, maka dari itu dia melihat adegan romantis antara Daniel dan Ghea di kolam renang yang membuatnya iri tadi.  “Mama patah hati kenapa?” Richie menanyakan alasan Nova yang sampai membuatnya bergegas pulang karena tak tega.  “Itu!” Nova menunjuk televisi yang menayangkan sinetron Ikatan Batin yang sudah hampir selesai. “Sinetron kesukaan mama Rich, Ghea tidak akan muncul lagi di sana.”  Richie menjatuhkan pundaknya dan menghela napas kecewa, seharusnya dia sudah bisa menebak patah hati yang dimaksud oleh sang mama. “Bukankah mama sudah bisa melihat artis idola mama setiap hari?”  “Iya sih, tapi rasanya beda," elak Nova mencoba memperta
Read more
Bab 45 : Nasip Ghea dan Bayinya
Abel melihat dengan mata kepalanya sendiri saat Ghea diseret oleh Nathan. Ia sudah berniat melangkahkan kakinya-mendekat. Namun, Abel sadar bahwa dia tidak akan bisa banyak menolong Ghea.  Tanpa berpikir panjang, Abel berlari cepat kembali ke ruang pesta. Ia mencari keberadaan Daniel sampai tidak membalas sapaan beberapa temannya. Kepala Abel menoleh ke sana kemari mencari sosok mantan kekasihnya. Ia bahkan mengangkat gaunnya dan berlari ketika matanya menangkap sosok Daniel, yang sedang berbincang sambil memegang gelas kristal di tangannya.  Dengan napas yang masih memburu, Abel memanggil nama Daniel dan sukses membuat pria itu menoleh. Mengernyit heran karena Abel terlihat sedikit kacau, Daniel memilih diam dan mendengarkan.  “Istri-mu, Ghea! dia diseret Nathan ke dalam kamar mandi pria.”  Mata Daniel membola penuh, Ia seketika panik d
Read more
Bab 46 : Aku Ingin Kamu Mendengarnya
“Niel, serius? aku masih bisa jalan sendiri.” Ghea menatap kursi roda yang baru saja dibawakan perawat ke kamarnya. Ia sedang menahan malu karena kelakuan Daniel yang dia anggap sudah sangat berlebihan. Seharusnya kemarin dia sudah boleh pulang dari rumah sakit, tapi suaminya meminta dokter melakukan observasi sampai dua hari. “Jarak kamar ini dan lobi lumayan jauh, aku tidak ingin kamu jalan. Kalau kamu tidak mau memakai kursi roda, aku akan menggendongmu sampai bawah.” “Lakukan! Kamu pasti hanya menggertak!” tantang Ghea. Namun, tak disangka Daniel benar-benar melakukannya, suaminya itu langsung membopong tubuhnya. Ghea terkesiap, tak menyangka Daniel akan seberani ini. “Turunkan aku!” pinta Ghea meronta, tapi terlambat. Daniel yang urat malunya sudah putus itu memerintahkan suster untuk m
Read more
Bab 47 : Daniel Tetaplah Daniel
Hanya hembusan napas dan linangan air mata yang menjadi tanda bahwa Ghea benar-benar begitu lega. Setelah masuk ke dalam kamar, Ia mendapati Daniel setengah berbaring dan menerima suapan makanan dari tangan Nova. Menyadari kehadiran Ghea di ruangan itu, Daniel pun menipiskan bibir dan meminta sang mama untuk berhenti menyuapinya. Melangkahkan kaki mendekat dengan mata yang tak henti-hentinya meneteskan kristal bening, Ghea terus memandangi wajah Daniel yang juga meneteskan air mata. Nova yang melihatnya pun tak kuasa dan memilih keluar dari sana. Wanita itu bahkan mendorong tubuh Richie yang sudah hampir masuk ke dalam kamar kakaknya. “Hei!” sapa Daniel sambil meraih tangan kiri Ghea.  Istrinya itu masih saja menangis, Ghea sampai memakai p
Read more
Bab 48 : Kecemburuan Daniel
“Kamu baru saja keluar dari rumah sakit, istirahatlah! Berhenti memikirkan hal yang bisa kita lakukan di lain waktu. Kita bisa melakukannya besok.” Daniel menahan senyuman mendengar penolakan Ghea yang dirasanya mengandung sebuah janji manis. “Besok, hanya menunggu sampai besok kan?” Pria itu tertawa senang, seringai liciknya mengiringi kepergian Ghea keluar dari dalam kamar mereka. Ghea mengusap dadanya yang sudah berdetak tak karuan karena ulah suaminya. Ia merasa beruntung bisa menghindar dari Daniel.  Bersenandung riang karena mendapati baby monsternya menendang tadi, Ghea ingin menyampaikan peristiwa gembira itu kepada mama mertuanya. Berhenti di ruang keluarga, Ghea mengernyit karena tak mendapati Nova berada di tempat favoritnya. Mencoba menuju ke ruang makan, ia malah berpapasan dengan Richie.  “Cari siapa?”  
Read more
Bab 49 : Anak Dari Wanita Lain
“Sebenarnya … “ Ghea masih memasang mimik antusias menunggu Daniel mengatakan apa yang membuatnya bersikap aneh setelah menerima telepon tadi. Ia yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh suaminya.  “Ya sudah jika kamu memang tidak ingin bercerita, aku juga tidak akan memaksa.” Ghea merasa kecewa. Namun, memutuskan untuk tidak mencecar suaminya, dan menerima jika memang Daniel tidak ingin mengatakan hal itu kepadanya.  Berbaring memunggungi Daniel, Ghea sempat menoleh dan memintanya segera tidur. Hingga Daniel melakukan apa yang dia minta dan tetap tidak mau menjawab pertanyaan darinya.  Namun, sebaik-baiknya Daniel menutupi dan tidak memberitahu Ghea, tetap saja persoalan Nathan ini pada akhirnya diketahui oleh istrinya, meskipun dengan cara tak sengaja.  Pagi itu, Daniel berbicara pada Richie yang akan mula
Read more
Bab 50 : Buah Keajaiban
“Izinkan aku ikut!” “Tapi-“ Ghea hampir saja menolak permintaan Daniel untuk ikut keluar menemui wartawan yang menunggu di depan rumahnya. Namun, pria itu bersikeras bahkan memelototi Jenny agar mau membujuk Ghea agar mengizinkan dirinya. “Aku juga ingin berbicara ke kepada mereka,” ucap Daniel meyakinkan istrinya. Berpikir sejenak, Ghea pada akhirnya memerbolehkan suaminya untuk ikut. Namun, sebelum itu dia bergegas masuk ke dalam untuk bersolek dan mengganti baju. Sebagai artis Ghea tetap ingin kelihatan paripurna di depan kamera.  “Sudah jangan berusaha untuk terlalu terlihat cantik!” Daniel menyambar blush on yang baru saja akan dipulaskan Ghea ke pipinya. “Niel, aku tu udah gembrot. Lihat! Berat badanku sudah naik enam kilo. Kalau aku tidak terlihat cantik, bisa-bisa nitizen mencelaku habis-habis
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status