All Chapters of SOMEBODY THAT YOU LOVED: Chapter 51 - Chapter 60
78 Chapters
51. Kepergian Mea
Bertahun lalu, kepergian Mea memberikan kelegaan tersendiri walau Benjamin seringkali merasa kehilangan. Namun, perasaan itu sedikit terobati karena mereka masih saling terhubung melalui telepon dan pesan.Menjadi sahabat sejak kecil membuat Benjamin dan Mea memiliki hubungan yang hampir mirip seperti saudara. Para tetangga sering bertanya tentang keadaan Mea pada Benjamin secara berkala setelah Mea pindah, seolah tahu Mea masih terus berhubungan dengan Benjamin dan akan selalu seperti itu.Hari terik di musim panas biasa dilewati Benjamin dan Mea dengan menghabiskan waktu di rumah salah satu dari mereka seraya menikmati es krim. Setelah Mea pindah, musim panas harus dilewati seorang diri oleh Benjamin di rumahnya. Jenna berkali-kali mengajak Benjamin bermain bersama adik-adiknya di kolam renang di belakang rumah untuk menyejukkan tubuh, tapi Benjamin tidak beranjak dari kamar sejak pagi karena sibuk berkirim pesan dengan Mea melalui komputer. Mereka membahas lingkungan tempat tinggal
Read more
52. Selalu Cinta
"Apakah kamu tidak melihat aku sedang bekerja?" tanya Velica dengan tatapan tidak ramah pada Benjamin yang datang ke salon miliknya. Velica sudah meminta Benjamin menunggu, tapi Benjamin bersikeras mengikuti langkah Velica yang hilir-mudik menata rambut seorang pelanggan wanita yang ingin mengganti warna dan mengubah gaya dari keriting menjadi lurus."Kumohon, tolong aku."Velica menatap Benjamin melalui cermin dengan ekspresi kasihan yang dibuat-buat, "Boo pasti baik-baik saja.""Kamu berkomunikasi dengannya?" tanya Benjamin dengan binar pengharapan di matanya."Tidak. Aku mengatakan itu karena dia sahabatku. Aku yakin dia akan selalu baik-baik saja." Ujar Velica dengan tangan sibuk mengoleskan cat rambut berwarna hijau tosca. "Dia tunanganmu. Kenapa kamu tidak berpikir sama sepertiku? Boo bukan anak-anak lagi. Dia bebas melakukan apapun yang dia inginkan."Benjamin meremas rambut frustrasi, "Kami akan menikah dalam hitungan hari! Bagaimana mungkin aku tidak panik saat dia tiba-tiba p
Read more
53. Mengejar Pria
Sudah lebih dari tiga jam Bonita berjalan-jalan di kota menggunakan sepeda pinjaman milik salah satu karyawan Edith —di mana toko daging dan ikan milik Edith berada. Saat itu, Edith sedang sibuk di tokonya karena ada dua orang marketing perusahaan besar datang memberikan penawaran kerja sama.Berbagai toko buku, toko kue, toko es krim, dan toko pakaian sudah dijelajahi oleh Bonita. Perutnya kenyang karena banyak memakan kudapan; hatinya sedikit merasa senang karena sudah lama tidak berjalan-jalan seorang diri, walau terasa aneh karena kegiatan itu pasti jauh lebih menyenangkan jika dilakukan bersama Velica.Bonita membaca buku yang baru dibeli seraya memesan kopi di salah satu penginapan bergaya interior pedesaan. Cahaya matahari yang melimpah dari jendela di sampingnya membuatnya terlihat mencolok hingga beberapa pria berusaha mengajaknya bicara, tapi dia mengusir semuanya dengan sedikit basa-basi dan senyum ramah.Lembaran buku baru saja dibalik saat matanya menangkap keberadaan pria
Read more
54. Makan Malam
Tatapan Bonita beralih dari ibunya ke ayahnya yang duduk bersebelahan di dalam mobil mengabur karena aura cinta yang kental di antara keduanya. Bonita hampir saja berteriak kesal karena tidak tahan melihat mereka berdua yang bersikap seolah tidak saling peduli, tapi rumah ibunya sudah berada di depan mata.Bonita turun dari mobil lebih dulu untuk menghindari kedua orang tuanya. Dia menurunkan koper Nolan dari bagasi dan menyeretnya menuju rumah, tapi terlambat sadar. Dia terpaksa menunggu ibunya membuka kunci lebih dulu agar bisa masuk.Nolan yang berjalan di belakang menatap rumah kayu dengan raut sendu. Terbayang belasan tahun Edith tinggal seorang diri di rumah itu, juga terbayang tahun-tahun tanpa wanita itu di rumahnya sendiri yang penuh dengan suara Jeremy dan Bonita yang gaduh sepanjang hari."Aku akan menaruh kopermu di kamar Jeremy." Ujar Bonita pada Nolan seraya meninggalkan ruang tamu. Dia berharap ayah dan ibunya akan menemukan cara untuk berkomunikasi dengan lebih baik kar
Read more
55. Kartu Undangan
Tubuh Bonita terempas ke kolam renang. Pandangannya kabur karena gelembung-gelembung air tiba-tiba mengelilinginya, tapi tubuhnya dengan cepat mencari cara untuk mengapung, "Apa yang kamu lakukan?"Jeremy berteriak dengan wajah merah padam, "Itu seharusnya pertanyaan untukmu! Apa yang kamu lakukan? Pernikahanmu akan diadakan ....""Hentikan." Tegur Nolan. "Tidak bisakah kalian tenang?"Jeremy menoleh pada Nolan untuk protes, tapi bibirnya terkunci saat menangkap keberadaan Edith. Dia tidak menyadari kehadiran Edith saat melihat Bonita memasuki ruang tengah dengan langkah santai seolah baru saja pulang berlibur."Hai, Jeremy." Sapa Edith dengan raut wajah sendu karena merindukan anak pertamanya.Jeremy menoleh pada Bonita dan menunjuk-nunjuk dengan kesal, "Kenapa kamu membawanya pulang? Aku memang mengizinkanmu mengundangnya datang di acara pernikahanmu, tapi aku tidak pernah setuju dia memasuki rumah ini lagi!""Oh, ayolah. Dia ibu kita. Aku tidak mungkin membiarkannya menginap di hote
Read more
56. Hidup Yang Mengenaskan
Hari-hari berlalu sangat buruk bagi Benjamin. Kehilangan tunangan membuatnya menghabiskan waktu dengan meminum minuman keras hingga pingsan. Dia sudah tidak mampu bergerak terlalu banyak karena tidak makan sejak pulang dari bar.Setelah diantar pulang oleh seseorang yang tidak dia kenali, Benjamin memutuskan untuk membeli banyak minuman keras untuk dihabiskan di apartemen. Kini, kamarnya beraroma menyengat yang datang dari botol-botol kosong dan tubuhnya yang belum mandi sejak terakhir kali bertemu Velica di salon.Benjamin tenggelam dalam jurang kesedihan. Pernikahannya yang sebentar lagi terlaksana sudah tidak mungkin diselamatkan. Entah bagaimana dia bisa merasa seyakin itu. Bonita pasti sudah memutuskan untuk pergi dari hidupnya.Sensasi bibir Bonita di bibirnya selalu terbayang nyata setiap kali dia menenggak minuman keras. Dia tidak ingin kehilangan satu-satunya jejak Bonita yang terasa di tubuhnya, itu sebabnya dia terus minum hingga tidak sadarkan diri. Hanya ada sosok samar Bo
Read more
57. Sangat Merindukanku
Malam sudah sangat larut saat semua orang yang perlu diberikan undangan mendapatkan kartu mereka, kecuali segelintir orang. Bonita memutuskan untuk mengantarkan sisa kartu pada para calon undangan keesokan harinya karena tubuhnya hampir mati rasa. Dia mendatangi bridal yang sudah tutup untuk mengambil tiga gaun dan dua setelan jas, juga berbagai peralatan menjahit dan bahan-bahan tambahan. Kemudian memesan sebuah kamar hotel sebagai tempat persinggahan untuk semua barang-barang itu sebelum pulang.Rumahnya sunyi saat dia menjejakkan kaki turun dari mobil. Dia hampir saja mengira salah memasuki rumah, tapi rumahnya memiliki desain arsitektur yang berbeda dengan rumah lain hingga membuatnya terus melanjutkan langkah. Melissa sedang berbincang dengan Edith di ruang tengah dengan tumpukan album foto di meja, sedangkan Jeremy dan Nolan tidak terlihat di manapun."Sepertinya kalian berdua bersenang-senang." Ujar Bonita seraya duduk di sebelah Edith. "Di mana Jeremy?""Dia mengurung diri di
Read more
58. Kunci Rumah
Setelah memastikan hubungan Jeremy dan Edith membaik, Bonita pergi pagi-pagi buta ke kamar hotel yang sebelumnya sudah disewa untuk merombak gaun. Dia meninggalkan pesan di kertas yang ditempelkan di pintu kulkas untuk jangan menghubungi ponselnya dan jangan memberitahu Benjamin apapun karena dia yang akan menemui tunangannya itu.Tiga manekin sepertiga badan tanpa kepala berjejer di kamar hotel sewaannya. Dua manekin memakai gaun milik Velica dan Melissa, sedangkan satu manekin memakai setelan jas milik Jeremy. Bonita hanya memiliki sedikit waktu untuk merombak semuanya. Namun, dia harus melakukannya sebelum acara pernikahan diselenggarakan.Tubuh Bonita terus bergerak untuk membenahi desain yang dirasa kurang dan membongkar yang tidak perlu. Dia bahkan melewatkan sarapan dan makan siang karena terlalu fokus. Setiap jahitan baru yang menghujam permukaan kain membuatnya semakin yakin dengan keputusannya. Dia tidak akan menyesalinya. Tidak akan pernah.Gaun untuk Velica dan Melissa dik
Read more
59. Menyesal
Dua koper dan berbagai model tas kesukaan Bonita sudah berpindah ke kamar hotel bersama dengan dua gaun dan dua setelan jas yang diambil dari bridal sebelum bridal buka. Gaun untuk Edith selesai dirombak sore hari, sedangkan setelan jas untuk Nolan tidak banyak mengalami perubahan hingga hanya memakan waktu satu setengah jam. Gaun pernikahannya dan setelan jas untuk Benjamin sengaja dibiarkan di dalam pembungkusnya.Bonita mengangkut empat gaun dan tiga setelan jas yang sudah dirombak bersama dengan semua peralatan, manekin, dan bahan-bahan yang diambil dari bridal saat keluar dari hotel. Dia keliling kota untuk mengantarkan kartu undangan yang tersisa, lalu ke apartemen Velica setelah makan malam seorang diri di kafe. Sahabatnya itu terkejut karena gaun pengiring pengantin untuknya terlihat berbeda dengan saat terakhir kali dia mencobanya di bridal minggu lalu."Kamu yakin ini akan cocok dengan gaun pernikahanmu?" tanya Velica curiga."Tidak. Itu sangat tidak cocok, tapi akan cocok un
Read more
60. Lima Botol Kosong
Bonita meletakkan setelan jas di punggung kursi dan kartu undangan pernikahan di meja, lalu mendekati Benjamin yang terkapar dengan posisi janggal di tempat tidur. Kamar itu beraroma alkohol dengan lima botol vodka kosong di meja sebelah tempat tidur. Selama empat setengah tahun Bonita mengenal Benjamin, pria itu bukanlah pemabuk. Bonita bahkan tidak tahu ambang toleransi alkohol yang mampu dikonsumsi oleh Benjamin.Pria itu terlihat sangat kusut dengan rambut dan bulu halus di dagu yang tumbuh lebih panjang dan lebih berantakan dibanding biasanya. Kaus yang dipakai olehnya seperti tidak diganti selama beberapa hari karena ada noda menempel yang mengeras pada area kerah. Sepatu di kakinya menggantung dengan posisi aneh seolah usahanya melarikan diri gagal.Bonita melepas sepatu dan membenahi posisi kaki Benjamin yang tertekuk, lalu memiringkan tubuh Benjamin dan menyangga punggungnya dengan bantal untuk mencegah pria itu tidur telentang. Dia baru saja akan turun dari tempat tidur saat
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status