All Chapters of Skandal Cinta Sang Artis: Chapter 31 - Chapter 40
62 Chapters
Bab. 31
"Kak, aku pergi ke Ballroom untuk latihan yah" ucap Camelia. "Mil, tunggu aja dulu, Paman Thomas lagi beres-beres" jawab Carol sambil membereskan isi koper milik Camelia adiknya. "aku pergi sendiri saja, sudah saatnya aku mandiri, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku kak, aku bisa jaga diri, seperti kemarin" ucap Camelia lagi. "kamu yakin Mil?" tanya Carol sedikit ragu. "yakin, tenanglah jika hal seperti kemarin terjadi lagi aku pasti bisa menyiasatinya, aku bawa baju ganti juga untuk berjaga-jaga" jawab Camelia. "ah lebih baik tunggu paman Thomas dan yang lainnya dulu Mil, kakak gak tenang nih, kalau Mama sama Papa menghubungi gimana?" ta
Read more
Bab. 32
Ada beberapa orang yang melewati tangga darurat tersebut, kebanyakan adalah para karyawan Hotel dan Mall tersebut, terlihat dari seragamnya, Camelia ragu untuk bertanya, dia hanya berusaha menghindari setiap pandangan dari orang-orang yang melewatinya. Hingga seseorang tiba-tiba saja mengambil tas yang dijinjingnya kemudian memegang tangan Camelia. Camelia awalnya akan menolak dan berteriak, tetapi saat dilihat itu adalah pria yang dikenalnya, dia pun akhirnya tersenyum lalu mengikuti pria tersebut di belakangnya sambil tak hentinya Camelia tersenyum karena pria tersebut begitu mengagumkan di matanya. Mereka berdua keluar dari pintu darurat, terlihat hamparan keramik marmer menghiasi gedung tersebut, terlihat begitu mewah dan megah, suasana di gedung tersebut pun terasa sepi dan menenangkan.
Read more
Bab. 33
"Ih, kamu yah!" ucap Camelia manja sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Gio, hingga Gio bergidik. "Jangan begitu juga, ingat aku ini lelaki normal tau!" balas Gio sambil tersenyum dan mengusap sejenak telinganya yang terasa geli tak karuan. Mereka berdua terus berjalan sambil sesekali bercanda, gedung tersebut benar-benar sangat sepi, penjaga memang ada di beberapa titik, tapi mereka sangat jauh posisinya, sehingga Gio dan Mila dapat tertawa dan bercanda sepuasnya tanpa ada yang memperhatikan. Lalu sampailah Gio disebuah Cafe yang masih tutup dan memasukinya dengan segera. Camelia turun dari punggung Giovanni. "Duduklah, aku ambilkan air minum dulu ya." Kata Giovanni kemudian pergi ke belakang. Cameli mengangguk, "terima kasih" jawab Mila lirih dan memandang punggung Giovanni yang terlihat menjauh dari pandangannya, pergi entah kemana. Tak lama kemudian Gio kembali lagi, menyodorkan sebotol air minum pada Camelia."Ini minumlah dulu." Pinta Gio sambil membukakan penutup botol,
Read more
Bab. 34
Kring... kring... kring....Tiba-tiba ponsel Camelia berbunyi, Camelia segera mengambil ponselnya, disana terlihat nama Carolin memanggil. (Halo kak?)sapa Camelia. (Halo Mil, kamu dimana? Sudah dua jam lebih kamu pergi, kemana kamu hah?) tanya Carol terdengar panik. (A-aku baik-baik saja kak, aku tadi tersesat selama satu jam, setelah itu dengan penyamaranku... aku pun sekarang sedang mengisi bahan bakar dulu.) Jawab Camelia terdengar tenang namun tak nyambung.(Oh syukurlah, kakak masih di butik tapi Paman Thomas menghubungi katanya tidak bisa menemukanmu, semua penjaga panik. Kata Tuan Mark kamu sudah pergi dua jam yang lalu untuk mencari makan siang tapi belum kembali.) Balas Carol.(I-iya tadi aku lupa memberitahu paman Thomas karena panik, tolong segera kakak beritahukan padanya kalau aku baik-baik saja, sebentar lagi menuju ballroom.)(Tolong jangan panik apalagi sampai melaporkan ini pada Mama Papa, nanti kakak yang akan kena marah mereka.) (Ya kalau kamu tidak mau kakak ken
Read more
Bab. 35
"Secret admirer?" tanya Camelia setelah melihat nama kontak Giovanni di ponselnya. Giovanni mengangguk, kemudian dia mengambil ponselnya. Saat melihat pesan masuk, dia tersenyum sendiri karena merasa konyol saat melihat pesan emoji hati yang dia kirimkan sendiri pada ponselnya sendiri melalui ponsel Camelia, kemudian dia mengetik nama 'gadis lavenderku' untuk kontak Camelia. Camelia tersenyum, "kenapa gadis lavender?" tanyanya penasaran. "Karena dari awal bertemu wangimu seperti bunga lavender, aku menyukainya, dimanapun kamu... aku tahu jika itu kamu bahkan hanya dengan hanya mencium wanginya.""Bahkan tadi siang pun aku mencium wangimu, untuk itulah aku bisa mengikutimu hingga ke tangga darurat dan menemukanmu disana." Camelia sangat tersentuh dengan pernyataan dari bibir pria itu."Oh, terima kasih Gio." ucap Camelia, dia benar-benar merasa sangat terharu. Perlakuan dan setiap kata yang Giovanni lontarkan untuknya selalu mampu membuatnya bahagia. "Sama-sama... kalau gitu... bol
Read more
Bab. 36
"Kalau mau ditemenin bilang ke aku aja ya?" ucap Danis tiba-tiba, sambil membukakan pintu kamar untuk Camelia. "I-iya Kak." Jawab Camelia lirih dengan raut wajah yang bingung."Bukannya aku yang nemenin dia? Kok kini seakan-akan aku yang butuh ditemenin." Batin Camelia bertanya-tanya."Padahal aku maunya tidur, aku sudah kenyang banget." Lanjutnya masih di dalam hati."Ayo masuklah." Pinta Danish. Lagi-lagi Camelia dibikin geleng-geleng, sekarang beda cerita. Saat masuk kamar saja, seakan itu kamar milik Danish.Akhirnya Camelia memasuki ruangan kamarnya, lalu dia langsung pergi untuk memasuki ruangan tempat tidurnya, sedangkan Danish terlihat duduk di meja makan. "Mil temenin aku makan yuk, kamu bisa sambil minum juice." Ajak Danish. "Baiklah kak, tunggu. Aku berganti pakaian dulu." Jawab Mila dari dalam kamarnya. "Ini ruanganku kan? Kok jadi aku yang seperti tamu dan dia pemiliknya sih?" tanya Camelia lirih sehingga hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya.Ruangan hotel tersebu
Read more
Bab. 37
Danish mengerlingkan kedua matanya, bisa-bisanya Camelia terlihat cemburu padanya. Tapi entah kenapa pria itu sangat menyukainya hingga percaya diri kalau gadis itu memang cemburu padanya."Aku pesan gaun untuk kamu pakai nanti malam, jangan marah gitu...." Jawab Danish memilih menjelaskan daripada timbul salah paham, karena bagaimanapun juga dia tidak mau dicap pria tidak baik."Yey siapa juga yang cemburu? Eh iya, aku 'kan gak bawa gaun selain untuk acara hari sabtu." Balas Mila. Danis terkekeh, "iya makanya aku beliin buat entar malam." "Hm... nyogok ceritanya?" goda Mila. "Buat kamu, apa sih yang gak bisa aku lakuin?" tanya Danish lalu memandangi wajah Mila lekat-lekat, terlihat Mila salah tingkah, hingga gadis itu berdiri dan pergi dari meja makan tempat dimana Danish berada. Danish tersenyum saat melihat Camelia gugup, Danish tahu betul jika Camelia tidak pernah dekat dengan pria lain selain dirinya, hanya saja dia merasa khawatir karena Rizki sudah datang ke kamar Camelia se
Read more
Bab. 38
"Udah beres makannya kak?" tiba-tiba Camelia keluar dari kamarnya dengan rambut yang ditutupi oleh handuk, rupanya dia baru saja keramas. "Oh beres dong, kenyang banget.' Jawab Danish sedikit salah tingkah, karena dia takut aksinya tadi dilihat oleh Camelia. "Oke good, terus itu udah pergi?" tanya Camelia lagi, matanya memandang ke arah pintu masuk. "Ya sepertinya sudah pergi." Jawab Danish terlihat pura-pura tidak tahu dan tidak peduli padahal dalam hati dia sangat lega.Ting tong!Terdengar Bell kembali berbunyi lagi. "Sial, kenapa anak manja itu datang lagi?" tanya Danish dalam hati. Camelia tidak bergerak sedikitpun, dia hanya melihat ke arah pintu tanpa berkata sepatah katapun. Dia mikirnya kalau itu adalah Rizki.Ting tong!Ting tong!Ting tong!Terdengar kembali orang dibalik pintu menekan bell berkali-kali tetapi Danish dan Camelia tidak berani membuka pintu tersebut. Bodyguard yang ada di kamar depan pun tidak akan berani membuka pintu sebelum mendapat perintah dari Camel
Read more
Bab. 39
Camelia sebenarnya mengerti meskipun tanpa harus dijelaskan oleh Danish, hanya saja dia sudah sangat lama tidak memakai fashion designer lain karena Carol sudah mengontrak fashion designer pribadi untuknya.Mona tampak sadar situasi, terlebih lagi yang dari tadi nyerocos adalah Danish yang tidak meragukan kinerjanya. Tampaknya Camelia juga bukan meragukannya, hanya saja gadis ininjuga memiliki staf pribadi."Nona Camelia... Anda tidak perlu khawatir, kami akan menjaga rahasia kalian, rahasia kalian aman di tangan kami." sahut Mona dengan sikap penuh kegembiraan. "Rahasia? Rahasia apa sih? Kami tidak main rahasia-rahasiaan?" tanya Mila terheran-heran.Mona dan para asistennya hanya saling memandang, lalu tersenyum genit sambil melihat Camelia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tampaknya mereka berpikir jika Camelia dan Danish memiliki hubungan, mungkin mereka juga mengira jika Camelia dan Danish sengaja menginap berdua di kamar tersebut. Apalagi terlihat Camelia yang baru saja selesa
Read more
Bab. 40
Danish memandang ke arah Carol, dia tersenyum senang lalu menganggukan kepalanya. Tentu saja jawaban itu sangat mengecewakan bagi Carol tentunya, tetapi dia berusaha menyikapinya dengan tenang karena setelah dia tahu jawaban jujur Danish maka dia semakin sadar akan posisinya di hati Danish. Untuk saat ini Carol bisa berada dekat di samping Danish saja seharusnya sudah bersyukur karena hati seseorang siapa yang tahu, Carol berpikir bisa saja dengan berjalannya waktu, Danish bisa melirik dan berbalik menyukai nya. "Aku pergi berdua sama Mila gak apa-apakan Car? Aku tidak mengajakmu karena aku tahu kamu pasti capek hari ini, sibuk sekali aku lihat tetapi_" Danish tidak melanjutkan perkataannya, karena Mila si pujaan hati keluar dari dalam kamar dengan mengenakan gaun pilihannya"Sangat cantik." Desah Danish dalam hati. Carol yang masih menunggu kelanjutan dari perkataan Danish pun ikut melihat ke arah pandangan dimana kedua mata Danish terkesima. Ya, itu dia Mila adiknya, dengan gaun b
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status