All Chapters of Skandal Cinta Sang Artis: Chapter 21 - Chapter 30
62 Chapters
Bab. 21
"Makasih yah, udah ngertiin Aku, ngomong-ngomong tadi Kamu tahu Aku dari mana?" Tanya Mila. "Gimana gak tahu, si penguntit nulis dimana Kamu berada, lantunan musik kamu masih viral sekarang, banyak orang yang kagum, termasuk Aku" jawab Gio. Lagi-lagi Camelia dibuat tersipu malu oleh Giovanni, Mila merasa bebas dan bahagia saat bersama Gio padahal mereka baru bertemu secara langsung hari ini, tetapi Mila merasa seolah ikatan batinnya bersama Gio sudah terjalin sangat lama. "Nanti-nanti, Kalo kamu ngerasa gabut, ingat datang kesini yah, Rini bilang bakalan bikin tempat privasi buat Kamu" ucap Gio lagi. "Gabut? Apaan tuh gabut?" Tanya Mila begitu penasaran.
Read more
Bab. 22
"Tentu saja Mil, eh maaf rasanya Aku gak sopan memanggil Kamu gitu" jawab Rini. "Nggak Lah, tolong jangan sungkan, terima kasih yah, tenpatnya bikin Aku fresh, pudingnya lezat juga" ucap Mila lagi. "Mau bawa lagi pudingnya? Kali ini Aku yang traktir, tunggu yah" tanya Rini, dan sebelum Mila menjawab Dia sudah pergi membungkuskan beberapa cup varian puding, "ini bawalah, Aku mohon" ucap Rini sambil memberikan bungkusan berisi puding. "Jangan dong Rin, Cafe ini kan bukan milik Kamu" ucap Mila merasa tak enak. "Cafe ini milik Kakak Aku dan Aku kerja disini Mil tenang aja, aman, bukan barang curian, oh iya nanti setelah di edit fotonya boleh dipajang di Sosmed terus tag kamu?" Tanya Rini.
Read more
Bab. 23
"Tolong jangan bilang Mami, Papi yah" ucap Carol lagi karena Dia menyangka jika adiknya itu marah terhadapnya. "Kenapa emang kalau Om, Tante tahu?" Tanya Danish yang rupanya ikut bersama mereka. "Gila, aja Dan, bisa-bisa Aku dipukuli karena gak bisa jaga adik" jawab Carol. "Oh, baiklah bisa dimengerti" ucap Danish sambil manggut-manggut, "terus entar gimana kalau tanya yang viral tadi?" Tanya Danish lagi. "Yah Aku bakalan bilang aman karena ada kamu yang nolongin" jawab Carol. "Oke" ucap Danish terlihat begitu senang bisa menjadi pahlawan bagi gadis pujaannya ini. Terdengar
Read more
Bab. 24
"Hem ….Sangat bersemangat sekali hari ini yah" puji Sang Bos. "Hehe, tadi dapat inspirasi Kak" jawab Giovanni yang memanggil Pemilik Cafe tersebut dengan panggilan Kakak. "Apa hari ini Kamu bertemu dengan seseorang?" Goda Sang Bos. "Iya" jawab Gio. "Siapa tuh, boleh kuajak kenalan?" Tanya Sang Bos penasaran. "Camelia Zahra" jawab Giovanni. "Haha-haha, bisa saja bercanda mu itu" ucap Sang Bos tak percaya dengan jawaban Giovanni yang dianggapnya lelucon itu. "Aku serius Kak" ucap Giovanni lagi meskipun wajahnya ta
Read more
Bab. 25
"Iya Gio, Aku sampai bingung pengen cerita ke Kakak tapi Kakak gak percaya padahal Aku iseng ceritanya" ucap Rini. "Sama, tadi juga Aku gitu Rin" jawab Gio. "Ya sudah Aku pulang yah, makasih untuk mimpi yang indah tadi siang" ucap Rini kemudian pamit untuk segera pulang, karena Restaurant nya memang tutup sejak sore, beda dengan Cafe Gio yang buka dari Sore hingga tengah malam. ☆☆☆☆☆ Di rumah Camelia. Dia terlihat begitu senang di dalam kamarnya sambil menjilati sendok puding pemberian dari Rini yang sudah bersih, baru kali ini Camellia mencicipi makanan senikmat itu. Cameli
Read more
Bab. 26
"Nah jika begitu Tante tenang" jawab Ibu Mila sambil tersenyum. "iya, nanti Aku juga nginep di Hotel Om, Tante, jangan khawatir" ucap Danish lagi agar semakin meyakinkan kedua orang tua Mila.  "Ayo makan dulu" ajak Ibu Mila. Camelia, Danish dan Papanya Mila segera menghampiri meja makan dan mereka pun makan bersama. Karena hari sudah begitu larut, Danish berpamitan pada keluarga Camelia dan berpesan jika besok Dia sendiri yang akan menjemput Mila menuju Hotel. "Sampaikan salam Om pada Papa Kamu yah dan hati-hati dijalan" ucap Papa Mila. "baik Om, mari semua, sampai kete
Read more
Bab. 27
Setelah bertemu dengan Gio kemarin, Camelia merasakan hidupnya sedikit berwarna, Giovanni mampu membuatnya yang OCD bisa tidak merasakan apa-apa meskipun makan puding di pinggiran Hotel dan Dia tidak merasa jijik saat Gio memegang tangannya, memakaikan topi dan jaketnya yang kucel tampak kotor seolah belum dicuci berhari-hari.Sementara Danish merasa jika dari awal Dia telah jatuh cinta pada Camelia, berawal dari saat Dia bersama Leo menolongnya dan itu pertama kali Danish bertemu dengan Camelia, waktu Camelia diculik oleh Julia, Saat Danish tau jika Camellia adalah teman sekolahnya dulu waktu di Indonesia, saat itu Danish langsung menerima tawaran orang tuanya untuk menjadi ahli waris Global Angkasa dan menetap di Indonesia, semua demi untuk dekat dengan Camelia, meskipun Dia tahu jika Carol pun menyukainya tetapi Danish tak pernah memberi kesempatan sekecil apapun pada Carol dan hanya
Read more
Bab. 28
"ha ha ha, iya betul, betul Danish, Om sangat bangga dengan anak muda sepertimu, Dulu Om saat seumuran Kamu jam segini sudah berada di pesawat menuju negara lain, tidur selama bertahun-tahun hanya di pesawat, Bantal rumah itu adalah mimpi besar dalam kehidupan Om, tetapi sekarang mimpi itu terwujud dan Om bersyukur dengan masa muda Om yang bekerja seperti robot itu" ucap Tuan Marvel. Tuan Marvel dan Danish berbincang begitu intens pagi itu, sedangkan Mila, Carol dan Nyonya Vaganza sedang sibuk menyiapkan gaun-gaun dan sepatu untuk dibawa ke Hotel, padahal jarak dari Rumah ke Hotel tidaklah begitu jauh tetapi seperti biasa Nyonya Vaganza selalu harus sempurna, agar Putrinya itu tidak pernah mati gaya. "oke siap yah semua, Paman Thomas tolong panggil Bodyguard lain untuk mengangkut Koper kami" seru Carol pada pemimpin Bodyguard
Read more
Bab. 29
"ya ampun sekarang sudah jam sembilan, dari tadi dimana dong, kok Aku gak lihat?" tanya Mila lagi. "dari tadi, nemenin Papa sama si Marius, terus angkutin koper kamu" sahut Tuan Marvel dari luar yang berjalan menuju ruang tengah. "ya Papa, Kak Danish takut sama si Marius, jangan jahil ah, ngomong-ngomong makasih yah udah angkat koper Aku?" tanya Mila tanpa sedikitpun rasa tidak enak karena telah membuat seorang pengusaha muda, kaya raya, pewaris tunggal seperti Danish, mengangkut barang-barangnya. "sama-sama Mil, jadi apa Kita berangkat sekarang? atau masih betah dirumah?" tanya Danish sedikit bercanda. "oh berangkat sekarang dong" jawab Carol tiba-tiba, "soalnya tempat favorit Dia itu rumah, kalau d
Read more
Bab. 30
Perasaannya begitu dilema saat ini, bicara salah, tidak bicara pun serba salah, karena semakin dia melihat Danish dekat dengan Mila, semakin khawatir perasaannya, dia takut Danish bersama Mila dan lebih memilih bersama adiknya itu. "Argh …." teriak Carol tiba-tiba sambil memegangi kepalanya yang penuh dengan banyak pertanyaan dan kebingungan. "kenapa Non?" tanya Paman Thomas dan memandang ke arah Carol yang berada di belakangnya. "oh, nggak Paman Thomas, nggak apa-apa hehe" jawab Carol terlihat malu, dia tidak kontrol hingga berteriak keras, dia lupa jika di depannya ada Paman Thomas dan Pak sopir. Kendaraan pun tiba di lobi hotel Ritz Buana, Carol dan Paman Thomas keluar duluan, sementara Danish mem
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status