Все главы Skandal Cinta Sang Artis: Глава 41 - Глава 50
62
Bab. 41
Saat Camelia berjalan secara tiba-tiba kerumunan mulai datang dan banyak yang meminta foto bersama artis itu, tetapi untungnya dihalangi oleh para bodyguardnya. Perjalanan menuju salahsatu ballroom di tempat itu terasa sangat lambat, banyak penghalang dan orang-orang mulai berdatangan ikut dalam kerumunan. Danish memegang erat tangan Camelia, dia takut jika saja ada yang berani menariknya dari sisinya. Sedangkan Mila hanya tertunduk malu seperti biasanya, dia merasa muak dan tidak nyaman ketika para wartawan mulai mengikutinya, cahaya kamera mereka begitu menyilaukan, dia hanya bisa berpegangan erat pada lengan Danish dan situasi itu dimanfaatkan oleh para pencari berita untuk mereka berimajinasi sesuka hati dan juga berasumsi jika pewaris Global Angkasa itu adalah kekasih dari super star Camelia Zahra. Seperti biasa juga kehadiran Camelia selalu menjadi trending topik di berbagai jejaring sosial yang mendadak viral secepat kilat, karena rata-rata dari netizen itu memfoto dan merekam
Читайте больше
Bab. 42
Terlihat Rizki juga ada di pesta itu, pria itu begitu terpukau saat sang pujaan hati yang baru beberapa hari ini mampu menyiksa hatinya setiap saat itu tiba-tiba muncul dan sedang berjalan dengan begitu anggun. Rizki yang sedang minum-minum bersama temannya merasa tidak nyaman saat Camelia datang dengan digandeng Danish. "Wow, Nona Camelia Zahra rupanya Anda juga datang?" sapa seseorang yang sengaja menghampiri."Lihatlah siapa yang datang ini? Sungguh kalian adalah pasangan yang sangat serasi, hari ini Nona juga begitu cantik, tuan rumah pesta kami ingin sekali mengundang Anda untuk duduk bersama mereka. Mari?" sapa seseorang lainnya dan itu adalah salah satu MC acara tersebut yang tiba-tiba berteriak dari atas panggung dengan menggunakan pengeras suara. Danish tersenyum senang, dia melambaikan tangannya pada tuan rumah yang MC tersebut sebutkan. "Kita sebaiknya duduk bersama mereka ya?" bisik Danish di telinga Mila, pemandangan itu terlihat manis bagi sebagian orang tetapi tidak
Читайте больше
Bab. 43
Terlihat seorang pelayan datang, "ada yang bisa saya bantu Tuan?" Tanya pelayan itu sangat sopan. "Tolong minta makan malamnya, semua menu enak keluarin untuk Nona dan Tuan ini." Jawab Albert sambil melihat ke arah Danish dan Camelia. Pelayan itu melihat dan tertegun saat memandang ke arah Camelia yang menurut pandangannya begitu sangat cantik itu. "Wah Dans, lihatkan? Pembawa masalah ini." Tanya Albert dan tentu saja itu hanya becandaan.Danish pun hanya mengangguk, sedangkan Camelia merasa kagum dengan sifat Albert juga Danish yang begitu humble, mereka tidak sombong meskipun perlakuan pelayan yang memandangnya itu tidaklah sopan, jika Ayahnya yang melihat, mungkin pelayan itu sudah babak belur dipukulinya. "Hehe... ma-maaf Tuan, jika begitu saya pergi dulu membawakan pesanan untuk Anda semua." Ucap Pelayan itu sambil menggaruk-garuk kepalanya karena grogi digoda terus oleh Albert juga malu dengan tatapan Camelia yang memergokinya sedang melihatnya juga. Albert mengibaskan telap
Читайте больше
Bab. 44
Sebenarnya Camelia sudah terbiasa dengan orang seperti Rizki ini, hanya saja dulu dia tidak pernah akrab sebelumnya jadi dia bisa menyikapinya dengan santai lalu pergi. Rizki berbeda, dia pernah akrab dan berkenalan dengannya, bahkan Camelia awalnya sangat menyukai pemuda ini hingga menginginkannya menjadi teman, tapi itu sebelum dia tahu jika sifatnya sangat mengganggu. "Saya tidak selalu berada di kamar, dan jujur saja... saya tidak suka seseorang siapapun itu mengganggu saya hingga ke kamar tidur saya, apa Anda tahu?" balas Camelia bertanya."Hal itu tidak sopan dan membuat Saya tidak nyaman." Lanjutnya, Camelia terlihat sedikit marah membuat Danish dan Albert merasa sangat bersalah. "Mil, bukankah kamu bilang kita teman, maafkan aku ya? Aku tidak tahu itu." Jawab Rizki memelas. "Bukan begitu Rizki... ada kalanya aku benar-benar sedang tidak ingin diganggu, maaf bukan maksudku begitu." Balas Camelia, terlihat dia sangat tidak nyaman dan dia memandang ke arah Danish seakan minta p
Читайте больше
Bab. 45
"Kamu?" tanya Camelia lirih."Ayo berlarilah denganku seperti biasanya?" ajak Gio sambil tersenyum dan itu sangat menawan. Camelia tersenyum saat melihat pria di sampingnya bukanlah orang asing. Giovanni saat ini memakai kaos dan jaket hitam, memakai topi juga masker, tidak ada yang akan mengenalinya. Camelia kini menuruni tangga tapi langkahnya terlihat sangat susah karena gaun dan high heels yang kini dipakainya."Berhentilah dulu, aku rasa kita sudah sedikit aman sekarang, apa kamu sulit berjalan?" tanya Giovanni sambil melepaskan pegangan tangan pada gadis idolanya itu. Camelia hanya mengangguk, Giovanni melepaskan jaket dan memakaikannya pada Camelia, tidak lupa dia menutupi kepala Camelia dengan penutup kepala jaket hoodinya itu."Aku menutupinya agar kamu tidak kedinginan dan terlalu mencolok, lihatlah ada kamera dimana-mana.""Ayo naiklah ke punggungku?" tawar Giovanni lagi dan kali inj sambil sedikit membungkukkan tubuhnya. "Aku berat loh?" balas Camelia. "Percayalah, aku
Читайте больше
Bab. 46
Giovanni keluar dengan hati-hati, lalu melanjutkan perjalanan menaiki tangga yang masih harus ditempuh dua atau lantai lagi untuk sampai ke lantai kamar Camelia menginap. Napas Giovanni mulai terdengar ngos-ngosan, rambutnya juga sudah bercucuran keringat, tetapi dia bersikeras akan menurunkan Camelia saat tujuannya sudah sampai. "Sebentar lagi sampai, sabar ya?" kata Giovanni. "Yang harusnya sabar itu kamu, bukan aku." Balas Camelia. Pintu lantai gedung dimana Camelia menginap pun akhirnya hanya tinggal di depan mata, berjarak dua langkah kaki lagi, tetapi saat Giovanni akan menurunkan tubuh Camelia, tiba-tiba saja ada seseorang yang membuka pintu. Dada Giovanni terasa seakan berhenti berdetak, entah siapa yang ada di balik pintu itu, namun yang pasti dia segera secepat kilat menurunkan tubuh Camelia. "Aku akan menghubungimu ya?" bisik Gio sambil menutupi wajahnya meskipun tertutup masker, lalu dia berlari menuruni tangga. "Mila? Kakak mencarimu kemana-mana!" seru Carol saat dia
Читайте больше
Bab. 47
"Mohon maaf Carol, bisakah kita berbicara di dalam kamar?" tanya Danish menawarkan."Di kamar mana maksud kamu?" balas Carol balik bertanya."Tadinya aku mau balik ke pesta lagi." Sambungnya."Di dalam." Tunjuk Danish mengarah pintu yang berada tepat di depan Carol. "Sepertinya tidak bisa." Jawab Carol."Kenapa?" tanya Danish penasaran."Bagaimana mungkin kita berbincang di dalam, aku saja diusir." Jawab Carol."Katanya... dia ingin sendirian." Lanjutnya lagi."Jadi... Camelia ada di dalam?" tanya Albert yang masih belum bisa mengatur napasnya yang berat dan terasa sesak itu. Carol menjawab dengan mengangguk dan Albert tersenyum lega."Syukurlah kalau sudah di dalam, baiklah kita sepertinya mending ke bawah saja lagi, ke tempat pestaku?" ajak Albert kemudian."Kasihan tamu-tamu yang sedang menungguku, kita bisa mengobrol disana, biarkan dia jika tidak ingin diganggu." Sambungnya pada Carol juga Danish."Baiklah ayo kita naik lift." Balas Carol lalu mengikuti Albert dan Danish yang be
Читайте больше
Bab. 48
Di tempat berbeda, meskipun satu atap atau satu lingkungan gedung yang sama tetapi Giovanni kini merasa jarak diantara dirinya dan Cameli terasa jauh, ya memang dia tidak pernah berharap bisa menjalin hubungan lebih dengan gadis super sibuk itu tapi setidaknya hatinya merasa sedikit tercubit karena gadis yang dia kenali belum lama ini sering memperlihatkan perlkauan lebih pada dirinya.''Kamu tidak tidur?'' tanya Samuel yang merupakan pemilik Cafe dimana Giovanni bekerja, saat melihat pekerjanya itu hanya membolak balikkan tubuhnya tidak tenang di atas sofa pria itu tertarik untuk mengganggu.Memang pekerjaan Giovanni dan Samuel dilakukan pada malam hari, untuk itulah siang harinya biasanya mereka tidur, jalan-jalan atau berolahraga.''Tidak bisa tidur,'' jawab Giovanni singkat dan tak bergairah.''Ya sudah ayo kita ngobrol saja,'' ajak Samuel lalu duduk di depan pekerja yang sudah dianggapnya sebagai teman juga saudaranya itu.''Ya ayo tinggal buka obrolan.'' Jawab Giovanni, sambil b
Читайте больше
Bab. 49
''Apa maksudmu yang bilang tidak akan kecewa?'' tanya Samuel mendadak begitu penasaran. ''Baiklah aku akan berbicara jujur padamu, kenapa kamu tiba-tiba ingin mengetahui identitas ku, hidup ku disini hanya tinggal beberapa minggu lagi dan aku akan segera pergi, kembali ke kehidupanku sebelumnya." Tanya Giovanni."Hanya saja... tadinya aku akan menemuimu jika aku sudah pulang ke Prancis, tetapi entah kita akan bertemu lagi atau tidak, yang jelas aku sangat bersyukur telah bertemu dengan orang baik sepertimu.'' Lanjutna, kini ekspresi sedih itu mulai terlihat di wajahnya. ''Lah, kenapa pembicaraan kita jadi sedih seperti ini, padahal tadinya aku hanya ingin berbincang ringan saja denganmu, karena aku pikir sudah saatnya kamu terbuka padaku agar kita bisa mengenal lebih dalam lagi." Balas Samuel."Sebenarnya aku sudah curiga dari awal saat kita bertemu pertama kalinya, tubuh kamu yang bagus dan kulitmu yang terawat meskipun pada saat itu kamu memakai pakaian usang, tapi ketampananmu te
Читайте больше
Bab. 50
Giovanni tampak sedikit frustasi, pria itu merebahkan punggungnya ke belakang sandaran sofa seakan ingin merasa lebih tenang. ''Ya baiklah aku menyerah.'' Batinnya mendesah. Samuel memandang lekat ke arah Giovanni lalu tersenyum, mengerutkan kening dan sesekali bermain mata padanya, seolah ingin mencecarnya dengan banyak pertanyaan mengintimidasi. Pertanyaan-pertanyaan seperti ayo mengakulah, ayo jujurlah siapa kamu sebenarnya dan berbagai pertanyaan lainnya yang sekiranya akan membuat pria itu merasa puas dan lega karena sudah mengetahui rahasia besar seseorang. ''Baiklah, aku akan mengakui semuanya asal kamu bisa menjaga rahasiaku hingga aku pulang nanti,'' pinta Giovanni pada Samuel yang kini terlihat menepuk tangannya dengan senang.Samuel tersenyum puas lalu kembali terdiam dan terlihat memandang Giovanni dengan serius, seakan bertanya, ayo lanjutkan, akuilah siapa dirimu sebenarnya. Tentu saja Giovanni tidak terintimidasi oleh tatapan tajam yang kini Samuel perlihatkan padan
Читайте больше
Предыдущий
1234567
DMCA.com Protection Status