All Chapters of Istri Kesayangan Tuan Noah: Chapter 41 - Chapter 50
98 Chapters
Chapter 41
Bab 41Mereka tidak langsung pulang, melainkan mampir dulu ke restoran untuk makan siang. Jou yang sudah ke laparan begitu antusias saat masuk ke dalan Restoran kesukaannya itu, Mc Donal's."Ayo, Mom! Kita masuk!" Jou sudah tidak sabar lagi. Dia menari-narik lengan ibunya dengan kuat."Iya, Sayang. Ayo masuk!" Clara tersenyum lalu menuntun Jou masuk ke dalam.Noah yang berjalan di belakang mereka diam-diam tersenyum. Ingin rasanya Noah ikut bergabung dengan mereka layaknya keluarga kecil pada umumnya. Namun, ada yang membuat Noah berhenti saat ingin melakukannya.Mereka duduk di bangku nomor lima. Itu Jou yang memilih karena katanya biar sesuai dengan tanggak lahirnya. Tidak lama setelah mereka duduk, pesanan pun datang. Dengan begitu antusias, Jou segera meraih ayam goreng tepung tersebut lalu memakannya dengan lahap."Pelan-pelan, Sayang," kata Clara mengingatkan.Clara meraih selembar tisu lalu mengusapkan pelan di bibir Jou yang berantakan."Jou bukan anakmu, tapi kenapa kau begit
Read more
Chapter 42
Noah sadar selama ini dirinya juga tidak pernah mengutarakan isi hatinya pada Clara. Ada rasa takut, gengsi dan tidak percaya diri selalu datang saat ingin sedikit mengutarakannya. Noah juga tidak siap jika sudah menyampaikan perasaannya, tapi malah Clara menolak. Noah belum siap akan hal itu.Perkataan ibunya barusan mungkin akan Noah pikirkan. Namun, Noah juga perlu tahu bagaimana isi hati Clara yang sebenarnya.Di lantai bawah, Lily langsung bergabung dengan sang suami dan menantunya yang sedang bercanda ria dengan Jou. Senyum Lily selalu mengembang saat melihat bagaimana Clara begitu menyayangi Jou.Pernah suatu ketika Lily bertanya pada pelayan di sini bagaimana sifat Clara. Dan mereka semua menjawab dengan serempak, Clara sangat baik. Dia begitu sabar mendidik Noah, bahkan tidak pernah membentaknya. Hanya pernah beberapa kali memberi hukuman kecil. Dan itu lumrah."Sudah malam, ayo pulang!" ajak Lily pada sang suami yang masih memangku Jou."Kakek dan Nenek sudah mau pulang?" ta
Read more
Chapter 43
Pakaian sudah berserakan di atas lantai. Jubah handuk yang semalam membungkus tubuh polos Clara sudah melayang entah ke mana. Seprei hingga bantal bahkan sampai terlempar jauh dari tempatnya. Semalam begitu luar biasa.Dalam dekapan Noah, Clara masih terlelap di balik selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Bersandar pada lengan sang suami, Clara tertidur miring sambil merangkulkan tangan di dadanya yang bidang.Noah terbangun lebih dulu. Ia tersenyum saat melihat sang istri masih tertidur pulas dalam pelukannya. Wajah sayu dan sisa lelah semalam, masih bisa Noah lihat dengan jelas. Sungguh luar biasa."Betapa bodohnya aku membiarkan kehangatan darimu selama ini," gumam Noah sembari mengusap kening Clara.Satu kecupan mendarat di kening Clara. Sentuhan lembut itu, berhasil membuat Clara terbangun."Morning …," sapa Noah dengan seutas senyum.Clara berkedip-kedip masih belum sadar sepenuhnya dari lelap tidurnya. Saat berkedip sekali lagi dan sedikit menaikkan dahi, barulah Clara membe
Read more
Chapter 44
Setiap sapaan orang di kantor, Noah balas dengan anggukan dan senyum sumringah. Hal tersebut tentunya membuat beberapa karyawan merasa heran. Biasanya Noah memang ramah, tapi wajahnya tidaklah secerah hari ini."Baru menang lotre ya!" Dari arah belakang, Betrand menepuk pundak Noah.Noah segera menyingkirkan tangan itu. "Iya. Lotre yang membuatku senang."Betrand mengerutkan dahi.Noah masuk ke dalam ruangannya dan langsung menghadap layar komputer. Betrand mendekat lalu duduk."Sepertinya kau sedang bahagia?" tanya Betran yang duduk dalam posisi menghadap sandaran dengan dua kaki terbuka.Noah tidak menjawab melainkan tetap fokus menatap layar komputernya. Karena merasa diacuhkan, Betrand bangkit pergi saja.Ketika baru saja keluar, di sana ada Angela yang tengah membawa beberapa lembar berkas."Apa Noah sudah datang?" tanyanya.Betrand mengangguk. "Dia sedang melamun.""Melamun?" Kening Angela berkerut. Ia buru-buru masuk karena penasaran dengan keadaan Noah.Begitu masuk, apa yang
Read more
Chapter 45
"Kenapa juga kau harus berbelanja saat masih jam kerja?" seloroh Noah begitu meninggalkan ruang meeting.Di belakang, Angela menyusul. "Hei, aku kan belanja saat jatah makan siangku. Kau tidak usah marah-marah."Mereka kini berjalan beriringan di lorong lantai dua."Ini bukan soal jatah makan siang, tapi bagaimana atasan mencontohi bawahan. Kalau karyawan lain tahu dan meniru, bagaimana?" Noah menoleh tajam."Iya, iya, sorry," dengus Angela. "Kalau bukan karena kehabisan stok, aku juga enggan pergi saat jam kerja." Tetap saja Angela mencari pembelaan.Noah yang enggan berdebat, terus berjalan lebih cepat. Sambil menahan senyum penuh arti, tiba-tiba Megan mensejajari langkah Noah lagi."Apa?" sungut Noah.Angela berdecak lalu memutar bola mata beberapa detik. Setelah itu dia kembali melirik Noah sambil tersenyum tipis."Hei!" Megan menyikut lengan Noah. Noah diam saja. "Aku tadi melihat istrimu."Yang semula acuh, kini Noah memperlambat langkah dan menoleh. "Apa maksudmu?"Angela angka
Read more
Chapter 46
Sejujurnya Noah sedang tidak sabar bertemu dengan Clara. Sepertinya kalimat Angela berhasil membuat rasa penasaran Noah semakin tinggi.Saat sudah tahu Noah masuk, Clara berlari cepat meninggalkan balkon dan melompat naik ke atas ranjang. Clara buru-buru menarik selimut dan menutupi badannya hingga hanya menyisakan bagian leher ke atas.Noah tidak langsung ke kamar seperti biasanya. Ia berbelok ke dapur lebih dulu untuk meneguk minum supaya tenggorokannya tidak kering."Eh, Tuan. Sudah pulang?" tanya Mela yang kala itu hendak menutup pintu menuju teras belakang.Noah mengangguk."Tadi dicari Nona Clara," kata Mela. "Mungkin khawatir karena telat pulang."Noah urung mengambil air putih dan malah berbalik meninggalkan dapur. Untuk sekarang, jika menyangkut tentang Clara akan membuat Noah merasa buru-buru.Begitu sampai di kamarnya, semangat Noah mendadak luntur saat melihat sang istri sudah berbaring di atas ranjang. Namun, saat mendekat dan melihat wajah Clara yang terlelap, Noah men
Read more
Chapter 47
"Kenapa kau senyum-senyum begitu?" tanya Mia.Di hadapan Mia, kini Chloe tengah bercermin sambil menyungging senyum. Sesekali Chloe nyengir tidak jelas. Sementara di samping Chloe, ada seorang MUA yang sedang merias wajahnya. Hari ini ada pemotretan untuk sebuah majalah dewasa."Hei!" tegur Mia karena Chloe tidak kunjung menjawab."Apa sih!" dengus Chloe."Apa kau sedang kesurupan?" seloroh Mia."Sembarangan!" Dengan cepat Chloe menendang kaki Mia.Selesai make up, Chloe harus segera menuju studio foto. Mia memilih menunggu di ruang lain sambil menikmati anggur.Sekitar saju jam berlalu, Chloe kembali menemui Mia dan mengajaknya makan siang di sebuah restoran."Kau datang nanti malam kan?" tanya Chloe."Aku usahakan," jawab Mia. "Sepupuku sedang ada di rumahku, jadi aku tidak bisa lama-lama pergi.""Pokoknya kau harus datang," tegas Chloe.Mereka menghentikan obrolan untuk beberapa menit karena makan siang di atas meja sudah terlihat menggoda."Chloe!" panggil Mia dengan nada berbisik
Read more
Chapter 48
"Aku amati sedari tadi kau kelihatan sedang jengkel?" tanya sang suami yang sudah lebih dulu selesai makan malam.Sedari tadi Josh mengamati tingkah sang istri memang terlihat grasah-grusuh. Cara dia menyendok, menyuap bahkah mengunyah, nampak jelas sedang menahan sesuatu."Hei!" tegur Josh karena Lily tidak menjawab."Maaf, aku memang sedang kesal," jawab Lily. Ia menelan lebih dulu makanan di dalam mulut lalu disusul dengan meneguk air putih."Kenapa?"Lily lebih dulu mengusap bibirnya dengan tisu sebelum kembali berbicara."Aku bertemu dengan Chloe," kata Lily kemudian."Sungguh?" Josh sudah membulatkan mata. "Di mana? Jadi dia memang sudah kembali?"Lily mengangguk. "Kenapa juga dia harus kembali. Aku bahkan terus berharap kalau dia tidak lagi muncul di sini."Josh mengerti bagaimana perasaan Lily saat ini. Memutar kembali memori yang dulu, Josh juga tidak kalah kesalnya dengan Chloe. Karena rasa cinta pada Chloe, Noah sampai berani melawan omongan orang tua. Memang tidak terlalu
Read more
Chapter 49
Clara masih betah duduk di sofa ruang tamu. Sementara di luar sana, sudah dipenuhi para tamu undangan. Kemungkinan ada dua ratus orang.Clara perlahan mengusap air mata dan berdiri. Ia mendekati tirai untuk mengamati keadaan di luar sana."Mereka membiarkan Chloe menggapai mimpinya, tapi aku … aku mereka biarkan menderita."Dari sini terlihat jelas wajah bahagia yang terpampang pada keluarganya sendiri. Ayah, ibu, mereka berdiri di samping Chloe yang dengan bangganya memamerkan keberhasilannya."Harusnya aku tidak datang," kata Clara sambil berbalik dan bersandar. "Aku datang hanya karena ingin menghormati undangan Chloe. Tapi … di sini aku hanyalah orang asing.""Apa aku harus berdiam diri di sini?"Clara menengok lagi ke riuh para tamu. Ketika sudah merasa yakin, Clara memutuskan untuk ikut bergabung dengan para tamu.Saat dua kakinya melangkah sampai di ambang pintu, ponsel Clara bergetar. Clara berhenti dan memeriksa ponselnya lebih dulu."Glen?" celetuk Chloe begitu melihat nama
Read more
Chapter 50
"Andai saja ayah dan ibu tidak mengijinkan mereka menikah, semua ini tidak akan terjadi!" maki Chloe dengan lantang.Tak ada yang tersisa di rumah ini karena semua tamu sudah pergi sejak sejam yang lalu. Mia yang rencana malam ini akan menemani Chloe juga memilih pulang karena sepertinya suasana sedang tidak pas."Tenang, Sayang." Tania mendekat dan coba menenangkan."Bagaimana aku bisa tenak!" salak Chloe lagi. "Mereka begitu dekat, Bu! Andai saja dulu kalian menolak saat orang tua Noah melamar Clara."Bill yang biasanya lebih sering diam kini pasang dada karena merasa kesal. "Apa kau mau bertanggung jawab jika perusahaan ayah bangkrut? Selama ini keluarga Noah yang menyokong dana perusahaan ayah.""Uang, uang, uang terus yang kalian pikirkan." Chloe melambai-lampai tangan sambil mondar-mandir. "Coba pikirkan aku!"Bill maju lagi dan kali ini menatap tajam wajah Putrinya itu. Chloe yang merasa tatapan ayahnya kali ini berbeda, sedikit merasa ketakutan. Ia bahkan sampai menggenggam le
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status