Izinkan Aku Mencintaimu 의 모든 챕터: 챕터 41 - 챕터 50
148 챕터
Belajar untuk Menerima Keadaan
Tatapan ketiga orang tersebut jelas saja membuat Sandra sedikit khawatir, ia juga yang tidak ingin memberitahukan akhirnya harus memberitahukan hal yang sedikit memberatkan hatinya. Suasana masih sedikit bersitegang, Heru melirik satu per satu.Wajah Dr. Adrian juga menyiratkan bahwa hal ini sangat sensitive bagi Sandra yang baru saja mengalami muntah darah. “Kau sebagai dokternya, mengapa hanya diam? Ada aku jadi katakan saja apa yang terjadi,” ujar Heru.Bahu Dr. Adrian merosot ia tidak percaya bahwa ia harus mengatakan hal yang sangat berat hati, mata Dr. Adrian juga memandang kepada Sandra meminta persetujuannya untuk memberitahukan kondisi terkini kepada Sandra.Sandra yang paham akan kondisi tersebut, membuat ia juga tidak ingin berlama-lama di ruangan Dr. Adrian, pastinya juga ada pasien lain yang harus di kunjungi atau di periksa oleh Dr. Adrian. “Bagaimana?” tanya Dr. Adrian.Sandra memegang kepalanya, ia perlu menjawab lontaran pertanyaan yang di lemparkan Dr. Adrian kepada
더 보기
Penemuan yang Mengejutkan
“Apa-apaan ini? Kalian dilarang masuk secara sembarangan,” cegah petugas keamanan yang sudah lelah akan kejadian di rumah sakit. “Kalau kalian sembarangan, aku akan menangkap kalian semuanya,” gertak petugas keamanan.“Berani menangkapku?” cetus Mike. Mike mengeluarkan tanda pengenal milik dirinya, ia juga mendekatkan tanda pengenal kepolisiannya kepada petugas tersebut. “Jangan buat aku kesal,” lanjut Mike.Petugas keamanan hanya bisa menelan salivanya, ia juga mendengus kesal dengan perbuatan para detektif yang masuk ke dalam ruang kerja Dr. Adrian, masalah satu belum selesai muncul lagi masalah lain.Sandra sedikit pesimis dengan kejadian yang ada di depan matanya dengan sedikit ogah-ogahan ia berdiri dari kursi rodanya dan meminta Kevin mendekat kepada dirinya. Sandra menyilangkan kedua tangannya di dadanya. “Jelaskan mengapa kau datang kemari,” pinta Sandra dengan nada jengkel.“Aku mempertaruhkan semuanya hanya demi dirimu, Sandra,” ucap Kevin.“Dia benar,” seloroh Mike ketika i
더 보기
Kotak Pandora yang Terbuka
Berita tersebarnya mantan kepala sekolah di SMA Saint Piterbursgh di tangkap membuat para wartawan meyakini bahwa itu hanyalah sebuah wacana untuk meningkat reputasi sekolah tersebut. Sungguh di luar dugaan tak ada yang pernah tahu bahwa masa lalu Sandra akan terbuka seperti sebuah kotak Pandora yang terbuka pada waktunya. Tania ingin menelisik lebih jauh masa lalu sahabatnya sendiri, Sandra, ia ingin mengetahui semuanya tanpa ada yang di tutupi.Tania yang masih tidak percaya berusaha untuk mengulik kepada Sandra. “Katakan apa yang harus aku beritahu kepada teman-teman, aku juga bingung, Sandra,” ucap Tania yang sesegukan.“Aku sengaja menutupinya karena aku takut, jika Tasha tahu bahwa ayahnya melakukan hal itu kepadaku,” jawab Sandra, “Lalu, aku mencoba untuk menutupinya hingga sekarang dan ternyata malah aku juga ikut terseret,” lanjut Sandra.Kevin merasa tidak tega dengan ucapan Tania kepada Sandra. “Tania, hentikan kau bukannya membantu malah membuatnya semakin terpuruk,” bal
더 보기
Percobaan Bunuh Diri
Tania memungut hasil surat visum yang di ambil oleh Captain Bram, ia melihat satu per satu petugas yang hadir. “Kenapa kalian tidak memasang poster saja?” usul Tania. “Aku juga ingin dia di adili,”Dari kejauhan mereka bisa melihat Kevin dan Mike yang hadir di tempat juga, Captain Bram melirik kepada Kevin. “Kenapa semua orang harus berlari dan tidak berjalan saja? Aku pusing dengan kalian, memangnya kalian pikir ini tempat lari marathon?” ledek Captain Bram.“Kami langsung kemari ketika mendengar berita bahwa Dylan kabur,” celoteh Mike.“Bagaimana bisa dia kabur?” pekik Kevin yang tidak terima.Semua mata mengarah kepada Kevin yang tengah membicarakan buronan tersebut. “Mana ada yang tahu dia kabur! Jangan aneh-aneh, Kevin,” tegur Mike yang juga tidak habis akan pikiran Kevin yang’nyeleneh’.Tania mengarahkan pandangan sinisnya kepada Kevin. “Kau meninggalkan Sandra?” oceh Tania.“Dia di mobilku,” jawab Mike yang tidak ingin terlihat perselisihan. “Jadi, jangan asal bicara, dia yang
더 보기
Merasa Tidak Adil?
Kehadiran helikopter tersebut justru membuat tubuh Sandra goyah, semakin banyak orang yang tahu akan masa lalunya hanya akan membuat ia semakin tidak berani mengambil keputusan untuk melanjutkan hidupnya sendiri.Tubuh goyah Sandra semakin membuatnya limbung, ia sadar bahwa setidaknya jika ia tidak berpegangan pada sesuatu ia akan jatuh ke bawah. Bagaimana pun caranya Sandra harus bisa mundur dari tempat tersebut.Hembusan angin yang di akibatkan oleh helikopter tersebut semakin membuat wajah mereka merasakan hawa dingin. Dari atas helikopter mereka semuanya bisa mendengar bahwa ada seseorang yang berada di dalam helikopter.“Kalau kau merasa tidak adil, mengapa harus bunuh diri? Apa kau tahu bahwa bunuh diri tidak menyelesaikan masalah? Tapi malah menimbulkan masalah baru, Sandra?” tebak laki-laki tersebut.Di dalam keributan yang di ciptakan oleh Sandra sendiri, ia juga berusaha untuk tegar. “Bukan urusanmu!” pekik Sandra.Kevin yang mendengar suara tersebut merasa tidak asing denga
더 보기
Kepingan Puzzle
Tania yang menunggu di depan pintu IGD bersama dengan Heru harus terus menerus mengontrol keadaan keberadaan Sandra. Tania melirik kepada Heru menanyakan apa yang sebenarnya sedang terjadi. “Paman, apa itu semua benar?” celetuk Tania.Heru menoleh kepada Tania dengan harapan bahwa Tania tidak akan mengusik kehidupan Sandra lagi. “Aku juga baru mengetahuinya tapi jika itu semua benar. Aku akan menuntut keadilan kepada pria tersebut,” aku Heru kepada Tania.“Bukan masalah itu, Paman, tapi kematian ayahnya.” Pernyataan Tania sontak saja membuat Heru terpana akan ucapan Tania. “Malpraktik? Siapa dokternya?” ujar Tania yang hendak ingin tahu kasus kematian ayahnya.Seperti kepingan puzzle yang perlahan demi perlahan mulai tersusun membentuk sebuah puzzle yang utuh membuat semuanya terlihat kemuka permukaan. Tania sendiri yang awalnya hanya terdiam perlahan kematian ayah Sandra membuatnya menjadi lebih menarik.Pembahasan mereka yang awalnya hanya berupa wacana berubah menjadi sebuah pembi
더 보기
Menantang Awak Media
==Satu jam yang Lalu ==“Apa yang kalian lakukan?” tebak Bram.“Kami berusaha memastikan bahwa tidak ada media massa yang hadir pada kejadiaan saat ini,” lanjut laki-laki yang berambut pirang. Sementara itu Captain Bram menyentuh ujung meja berwarna putih tersebut.“Tutup semua akses polisi. Dan, setelah itu beritahu pihak heli untuk menjalankan helikopter kita akan ke rumah sakit tersebut,” perinta Bram.“Helikopter?” laki-laki tersebut mengulang pertanyaan yang sama.“Ya aku yang akan naik, pastikan heli sudah siap. Aku mau ke kamar mandi dulu,” ucap Bram yang memberikan solusi.Captain Bram masuk ke dalam toilet pria, ia menyalakan kran air dan membasuh mukanya, ia merasa segar setelah membasuh wajahnya dengan air mengalir. Rasa lelah dan capai berkurang walau ia hanya membasuhnya dengan air.Captain Bram melirik kepada jamnya, jam sudah menunjukkan pukul 15.00, ia sudah tidak tahan dengan kejadian yang menimpa Sandra. Dengan langkah gontai, Bram, melangkah masuk ke dalam ruang in
더 보기
Niat Tersembunyi
Indy yang akhirnya mengetahui kejadian tersebut keluar dari bangsal IGD menuju kasir untuk membayar sisa perawatan anaknya sendiri. Kevin hanya bisa meminta kepada ayahnya untuk menemaninya yang tengah sendirian.Aditya melihat putranya yang akhirnya terbujur sedih melihat anaknya yang harus di julidkan oleh Ibunya sendiri. “Ayah, aku minta tolong, hentikan Ibu. Aku tak ingin di jodohkan,” sahut Kevin.“Hahaha, Ibumu terlalu obsesi denganmu,” ujar Aditya.“Aahh, aku kesal dengan Ibu,” celetuk Kevin.Indy kembali setelah beberapa menit keluar dari ruang IGD, ia memberikan lembar biaya yang sudah ia keluarkan untuk Kevin kepada Kevin sendiri. “Ganti uangku,” judes Indy.Kevin sendiri hanya bisa memandang bolak balik antara ayah dan Ibunya sendiri, tangannya memegang bukti pembyaran rumah sakit tersebut yang sudah ia terima. “Aku menginap di sini saja,” ujar Kevin.Suster yang berada di dekatnya mendekatkan perlengkapan medis ke bed Kevin, ia melepas intravena yang melekat di punggung t
더 보기
Peringatan Vanda
Vanda yang mendengarnya berusaha tegar dengan pertemuan yang ia barusan dengan tersebut, ia sendiri juga tidak mengetahui siapa orang tersebut yang mengata-ngatai temannya sendiri. Dia sendiri hanya ingin berfokus kepada masalah utama Sandra.Dengan langkah gontai, ia berjalan menghindari cafe tersebut, alam bawah sadarnya seakan berusaha untuk memperingatkannya supaya tidak kembali ke dalam cafe itu. Sekitar kurang lebih dua puluh menit dirinya berjalan menghindari cafe tersebut ia mengambil handphonenya.Tangannya mencari nomor kontak pilihan yang ia tuju untuk memberitahukan kepada Tania. Vanda menekan nomor kontak Tania, dari ujung telepon di sana ia menunggu untuk Tania mengangkatnya.Tania yang mendengar bahwa teleponnya berbunyi melihat kepada teleponnya untuk menjawab panggilan tersebut. “Vanda?” ucap Tania. Tania dengan segera mengangkat panggilan itu. “Halo, Vanda, kenapa?”“Kau ada dimana?” tanya Vanda.“Memang kenapa?”“Jawab saja kau ada dimana? Aku harus memberitahukan d
더 보기
Pengakuan Sandra.
Mata Vanda memandang ke laki-laki tersebut. “Kau mengikutiku?” ucap Vanda. Pemuda tersebut menaikkan pundaknya dan tersenyum kepada Vanda. “Berikan aku dua senjata, aku perlu pelurunya juga,” sambung Vanda yang menginginkan pistol.Pemilik toko tersebut masih tidak ingin memberikan senjata api tersebut kepada Vanda, ia bersikekeh dengan pendiriannya. “Aku tidak bisa memberikannya kepadamu. Perlihatkan KTPmu kepadaku, aku ingin melihatnya,” ajak pemilik toko tersebut.Vanda memandang pemilik toko tersebut dengan tatapan sinis. “Astaga kau ini merepotkan sekali yaa,” ejek Vanda. Vanda akhirnya merogoh kembali untuk mengeluarkan KTP milik dirinya sendiri.Vanda menyerahkan KTP kepada pemilik toko senjata api tersebut. “Kenapa sesial ini ya hidupku?” katanya mengumpat kepada dirinya sendiri. Sementara itu pemilik toko memperhatikan Vanda.Vanda sendiri merasa tidak enak dengan pandangan pemilik toko tersebut kepada dirinya, “Kenapa kau memandangku seperti itu?”Pemuda yang masih berdiri m
더 보기
이전
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status