All Chapters of Jerat Cinta Bodyguard Tajir: Chapter 21 - Chapter 30
152 Chapters
21. Marchel Menemui Bram
Asha mulai merespon cumbuan Marchel dengan penuh nafsu, sehingga bagian kewanitaannya mulai basah. Marchel kurang melakukan fore play, sehingga liang kewanitaan Asha tetap kering, saat Marchel penetrasi. Tapi setelang liang kewanitaan Asha basah, dengan mudah Marchel melakukan penetrasi. Asha sangat menikmati persenggamaan pertama mereka, begitu juga Marchel. Malam pertama tersebut, tidak cuma satu ronde mereka tuntaskan, atas permintaan Asha, akhirnya mereka bersenggama sampai tiga ronde, dan Asha benar-benar puas, dan Marchel adalah laki-laki yang mampu memberikan kepuasan pada Asha, berbeda dengan Bram, dimana Asha cuma lebih kepada menghibur Bram, meskipun dia sendiri tidak puas. Marchel perlu kasih tahu Bram, kalau dia sudah nikahi Asha secara Siri, supaya Bram tidak lagi ganggu Asha yang sudah jadi isteri Marchel. Marchel menemui Bram di ruang kerjanya, Bram sangat senang dengan keseriusan Marchel terhadap Asha.
Read more
22. Kecemburuan Asha
Ada kekuatiran Asha terhadap kehadiran Petty anak Bram, yang secara tiba-tiba muncul di kantor. Dibandingkan dirinya, jelas Petty pastinya lebih dalam segala-galanya. Sehingga ketika Marchel cerita tentang Petty ada kecemburuan dihatinya.Namun dengan kedewasaan Marchel, dia bisa membuat Asha menepis kecumburuannya, sehingga kadang dia sedikit terhibur oleh Marchel."Asha, kamu harus kenal dengan sifat aku, aku bukan tipe laki-laki yang mudah pindah kelain hati. Bayangkan aja, aku sekian lama menjomblo tapi, begitu ketemu kamu, aku kepikiran untuk tidak menjomblo lagi." Marchel berusaha menyanjung Asha"Aku sampai minta kamu sama Om Bram, itu semua karena pandangan pertama aku, kamu cinta pertama aku Asha." lanjut Marchel
Read more
23. Petty yang Agresif
Hari masih sangat pagi, saat Petty datang kerumah orang tua Marchel di Pondok Indah. Petty ingin menjemput Marchel, dia tidak tahu kalau Marchel tidak tinggal di rumah orang tuanya lagi. Begitu mobilnya masuk ke halaman rumah orang tua Marchel, Petty melepaskan Bra-nya.Petty yang tampil dengan hotpan dan tank top, yang dilapis cardigan sebagai penutup pakaiannya begitu terbuka dan seronok. Dia pikir dia akan ketemu dengan Marchel pagi itu, dengan dandanan seperti itu dia berharap, bisa menarik perhatian Marchel.Petty memencet bell yang ada di samping pintu masuk rumah orang tua Marchel, pada saat dia ingin memencet bell yang ketiga kalinya, pintu terbuka dan Mami Marchel yang muncul. Mami Marchel agak kaget melihat gadis yang ada di depannya dengan dandanan seadanya, juga tanpa menggunakan bra.
Read more
24. Siasat Marchel
Setelah Marchel menyelesaikan semua urusannya dengan karyawan, Marchel kembali keruangan Bram, dia melihat Petty masih ada diruangan itu. Marchel tetap berusaha menjaga wibawanya dihadapan Bram, dan Petty sendiri juga tidak lagi seperti biasanya, setelah dinasehati Bram,"Marchel kalau semua sudah beres, kamu bisa temani Petty sebentar ya, tapi setelah itu kamu harus balik ke kantor." Bram memberikan pengarahan pada Marchel, juga pada Petty."Sekarang kan situasi sedang tidak normal, mall juga pastinya sepi, kalau tidak ada yang penting banget lebih baik stay dirumah." lanjut Bram"Okey pap, yuk Cel kita jalan, aku duluan turun ya, mau ke toilet dulu soalnya."Petty keluar ruangan Bram lebih duluan, dia masuk ke toi
Read more
25. Mengharap Restu
Di taman belakang rumah, papi dan mami Marchel sedang berbincang-bincang tentang Marchel yang sudah jarang pulang kerumah, sejak kunjungan Marchel dan Asha waktu itu. Komunikasi Marchel dengan papi dan maminya selama ini hanya via telepon.Sebagai anak tunggal, kehadiran Marchel diantara mereka sangat dirindukan, sehingga kedua orang tua yang mulai sepuh itu sangat merindukan Marchel. Marchel memang agak kecewa, karena tidak ada tanda-tanda restu dari papi dan maminya, tentang hubungannya dengan Asha.Marchel merasa, Asha adalah cinta pertamanya, bahkan juga cinta terakhirnya, dia tidak ingin ada cinta lain di dalam dirinya. Sementara, papi dan maminya ingin menjodohkan Marchel dengan Petty anak Bram, tapi mami Marchel berubah pikiran, setelah melihat penampilan Petty, saat dia mencari Marchel tempo hari.
Read more
26. Jaga Jarak
Marchel penuh keraguan untuk berkunjung ke rumah papi dan maminya, di tengah sistuasi physical distancing saat ini, apa lagi Brama masih bayi yang sangat riskan dengan kondisi pandemi corona saat ini. Marchel dan Asha masih mempertimbangkan rencana tersebut.Namun di sisi lain, Marchel juga mempertimbangkan kerinduan kedua orang tuanya pada mereka. Akhirnya Marchel tetapkan hatinya untuk tetap mengunjungi papi dan maminya, tapi sebelumnya Marchel memberitahukan via telepon maminya untuk tetap menjaga jarak."Assalamu'alaikum mam, kami sudah mau otewe kerumah, tapi sebelumnya Marchel kasih tahu dulu..""Kasih tahu soal apa cel? mami jadi bingung?""Sekarang kan masih suasana physical distancing mam, jadi ntar gak bisa cipika-cipiki, gak papa kan mam?"
Read more
27. Mempertimbangkan Keputusan
Pulang dari rumah orang tuanya, Marchel tidak langsung mengiyakan keinginan orang tuanya, Marchel sangat faham karakter maminya yang mudah berubah-ubah, dan dia juga sangat mengerti bagaimana perasaan Asha terhadap keinginan maminya.Sebagai kepala rumah tangga, dia harus bisa menghargai keinginan kedua wanita yang sangat dicintainya. Marchel sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan, bahkan saat Asha menyampaikan keinginannya untuk merawat kedua orang tuanya, Marchel tidak langsung menyetujui.Meskipun usianya masih terbilang muda, namun kedewasaan berpikir Marchel sangat dikagumi Asha, Marchel bukanlah tipikal lelaki yang gegabah dalam mengambil keputusan, sangat penuh pertimbangan."Mas, gimana soal permintaan mami tadi?" Tanya Asha. "Kalau aku pikir sudah sepantasnya kita menemani papi dan Mami." Lanjutnya
Read more
28. Petaka Bagi Marchel
Petaka Bagi MarchelSetelah Marchel mengantar Asha ke Majelis Taklim, saat pulang ke apartemen Marchel kaget melihat ada Petty yang sedang gendong Brama,"Kok kamu tahu apartemen aku pet? Tahu dari mana?" Tanya MarchelSambil gendong Brama Petty menjawab dengan entengnya, "Ya tahulah, masak sih cuma alamat apartemen aja aku gak tahu sih." Jawab Petty dengan santainyaMarchel mau mengambil Brama yang sedang di gendong Petty, namun Petty tidak mau kasih Marchel,"Sini Brama biar aku yang gendong, kamu kan gak pakai masker!" pinta Marchel"Udah ... biar aja aku yang gendong, kenapa sih? Aku juga kepingin gendong anak cel," ucap Petty"Selama physical distancing sebetulnya aku gak terima tamu pet, tapi karena kamu anak pak Bram saya gak bisa menolak." Marchel menegaskan"Bisa gak sih kamu tidak selalu mengaitkan aku dengan papaku?" Tanya Petty"Ya gimana gak mengaitkan dengan papa kamu, kamu berani mendatangi apartemen ini pun, karena kamu merasa
Read more
29. Asha Kecewa
"Siapa yang kasih Petty akses masuk ke apartemen mas?" Tanya Asha, dengan masih berurai airmata"Aku gak tahu Sha, saat aku pulang habis antar kamu, dia sudah ada di dalam," jawab Marchel"Ini tandanya kita tidak aman mas di apartemen ini, aku ingin kita segera pindah dari apartemen ini," pinta AshaMarchel tidak langsung mengiyakan permintaan Asha, dia masih berusaha menenangkan Asha. Marchel sendiri tidak habis pikir, kok Asha mendapatkan akses untuk bisa masuk ke apartemen"Asha ... kamu tenang dulu, nanti aku akan bicarakan hal ini sama pak Bram, aku akan ceritakan kalau Petty bisa punya akses masuk ke apartemen." Ujar Marchel"Jangan mas! Itu akan membuat masalah bagi kamu nantinya." Ucap Asha yang mulai agak tenang."Memang agak aneh sih, Petty bisa punya akses masuk kesini, kalau bukan pak Bram tidak ada yang bisa masuk." Pungkas MarchelMarchel bilang sama Asha, dia akan cari cara untuk menanyakan hal itu pada pak Bram, agar pak Bram juga tah
Read more
30. Philip Dikabarkan Sakit
Dua minggu kemudian Wabah corona sudah mulai memasuki fase Kenormalan Baru, berbagai aktivitas kerja sudah mulai di izinkan, namun tetap menjaga dan mengikuti protokol kesehatan. Memang tidak semua masyarakat mematuhi aturan, tetap saja ada masyarakat yang tidak peduli dengan aturan yang ada.Selama satu bulan setelah kunjungan Marchel dan Asha ke rumah orang tua Marchel, mereka lebih banyak melakukan aktivitas di rumah, bahkan Marchel menjalankan perusahaan Bram cukup dari rumah. Beberapa unit usaha Bram tetap berjalan, apa lagi proyek-proyek yang masih belum selesai.Marchel cukup kaget mendengar papinya tiba-tiba sakit, dia sekeluarga di minta untuk datang ke rumah orang tuanya. Masih dalam situasi Pandemi Corona, tentunya sakit papinya Marchel sangat mengkhawatirkannya. Marchel mengajak Asha juga Brama untuk datang menjenguk papinya.Pikiran Marchel agak kalut, dia tidak bisa membayangkan kalau ada apa-apa dengan papinya. Marchel sedikit bergegas untuk bergerak
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status