Semua Bab Si Pemberontak CulunKu: Bab 31 - Bab 40
79 Bab
BAB 31. Kedatangan Gio
    Alex segera turun dari anak tangga terakhir dan melihat Sita Cs telah mengganggu Evelyn. Alex mendekati mereka, Sita Cs yang mengetahui kedatangan Alex langsung kabur. Tangga itu memang satu – satunya akses turun dari ruang kuliah anak Sastra.   Alex segera menghampiri Evelyn dan melihat Evelyn sedang terduduk di lantai sambil menangis, seluruh tubuhnya sekarang basah kuyup. Baju basah itu memperlihatkan lekuk tubuh Evelyn sehingga membentuk kedua bukit kembarnya. Alex yang melihat itu merasakan fantasinya mulai berkembang.   “Eve, Evee. Kamu tidak apa – apa?” tanyanya dengan iba.   Evelyn sambil menangis dan kini memeluk kedua kakinya sambil memerangkapkan kepalanya diantara kedua kakinya. Terdengar tangis sedu sedan Evelyn.   “Eve, Kamu tidak apa – apa?”   Alex mengulang pertanyaannya kembali, dan dia tahu Evelyn kali ini tidak baik – baik saja. Ev
Baca selengkapnya
BAB 32. Key Cemburu
  Evelyn yang masih memakai kemeja Gio kebingungan karena karena tidak mungkin Gio datang secepat ini, Evelyn akan keluar ruangan tetapi dia ragu, karena pakaiannya masih basah karena ulang Sita CS. Evelyn menatap pintu kamarnya dengan was was, siapakah yang datang? Evelyn ingin melihat keluar tetapi dia tidak berani keluar dengan pakaian seperti ini, karena dia takut orang akan salh pengertian dengan kondisinya. Dia tetap bertahan di dalam kamar, hatinya benar – benar kebingungan.   Dia cari lagi pakaian Gio di dalam lemari setidaknya dia akan mencoba menutupi bawahannya, memang sich kemeja itu tidak terlalu pendek hanya saja di atas lutut sedikit, kalau dilihat secara sepintas Evelyn seperti memakai gaun yang kebesaran.   Evelyn risih memakainya karena bagaimana pun dia tetap memakai pakaian tidak pernah diatas lutut. Dia usahakan selalu dibawah lututnya. Bimbang dan Ragu membuat Evelyn semakin malas keluar kamar hingga tiba -
Baca selengkapnya
BAB 33. Aku Tidak Akan Kemana - mana
  “Aku tidak akan kemana – mana.”   Evelyn menatap marah kepada Key dia tidak akan mengikuti lelaki itu kemanapun. Evelyn tidak mempercayainya sedikitpun. Evelyn ingin tetap di apartemen Gio setidaknya dia lebih aman di apartemen ini dari pada bersama Key.   Jujur Saja Saya takut menghadapi Key tindakannya tidak dapat diperkirakan dan selalu melakukan sesuatu hal yang diluar nalar. Saya tidak ingin berdekatan dengan dia.   Evelyn tidak ingin berada di kamar ini bersama dengan Key, Evelyn akan keluar dari kamar ini dan menjauh dari Key. Evelyn masih bimbang, apakah key akan menghalanginya? Kalau itu sampai terjadi maka jarak mereka akan semakin dekat, kalau seperti ini setidaknya jarak mereka cukup jauh karena kamar ini sangat luas. Tetapi tidak ada jaminan juga Key tidak berjalan mendekati dia bukan?   Evelyn terus saja memikirkan jalan keluarnya karena  berada sat
Baca selengkapnya
BAB 34. Sikap Tak Terduga Gio
  Evelyn kini menatap Gio dengan malu, rona di wajah Evelyn membuat Gio semakin menyukai Evelyn karena wajah malu dihadapannya membuat Gio semkain gemas melihat tingkah lakunya yang masih polos.   “Mengapa Eve? apa yang Eve Malukan? Kamu tidak perlu malu kepada Kakak.”   Gio tersenyum lembut dan berharap Evelyn sudah mulai terbuka kepadanya, karena Gio juga mulai tertarik dan menyukai Evelyn. Apakah Cinta? Giopun belum bisa mengungkapkannya.   “Mungkin Kakak anggap Eve lemah ya, karena Eve selalu di bully orang lain.”   “Apa mereka sering membully Eve?” tanya Gio dengan hati – hati.   Gio akan membuat perhitungan dengan mereka dan menyelidiki siapa yang telah membully Evelyn.   “Sebenarnya Mereka tidak pernah sich sebelumnya mengganggu Eve, hanya saja sejak Pak Alex menyuruh Eve mengambil tugas dari dia maka Sita tidak menyukainya karena mereka m
Baca selengkapnya
BAB 35. Janji Gio Taner
  Gio menatap Evelyn dan tersenyum bahagia.   “Tapi Kak tidak mungkin Evelyn keluar seperti ini bukan? soalnya baju Eve belum kering Kak.”   “Tenang saja Eve, Kakak akan telepon Mama untuk mengantarkan salah satu bajunya kemari biar Asistennya yang antarkan kemari.”   “Kak Eve tidak enak menyusahkan Mama, apa sebaiknya Eve pulang saja?”   “Tidak apa – apa Eve justru Mama pasti akan bahagia, mengapa? pasti Mama ingin berbuat sesuatu dengan kencan pertama putrinya.”   Gio tersenyum menenangkan Evelyn. Dia mengambil ponselnya dan segera menghubungi Sarah.   “Haloo Ma, Iya Ma. Eve sekarang ada di apartemen Gio. Iya Ma gio meminta Asisten Mama mengirimkan perlengkapan untuk Eve karena ada insiden tadi di kampusnya. Baiklah Ma,”   Gio tersenyum memandang Evelyn dan tersenyum kepadanya.   “Beres Sayang, Mama aka
Baca selengkapnya
BAB 36. Hai Nama Saya Evelyn Sanusi
  Evelyn menatap dirinya sendiri dengan takjub, karena berkat tangan Susi yang ajaib telah merubah wajah Evelyn menjadi seorang Putri yang cantik dan menawan.   “Miss, Tangan Anda sungguh ajaib Miss karena bisa merubah wajahku menjadi seorang yang tidak kukenali lagi,” puji Evelyn dengan tulus.   “Bukan tangan Akika yang ajaib Eve, tapi memang wajah Kamu yang sangat manis dan cocok dengan riasannya.”   Susi memandang wajah Evelyn dengan tersenyum kemudian dia mulai bereksperimen dengan gaya rambut Evelyn.   “Sepertinya diangkat begini lebih bagus dech Eve, kita jepit keatas saja ya. Bagian belakang kita buat seperti pony tail saja.”   “Terserah Miss saja, Eve nurut saja ya,” kata Evelyn dengan tersenyum.   Evelyn tersenyum melihat wajah Susi yang serius menangani rambutnya, Susi terus saja menjepit rambut Evelyn dengan cekatan.  
Baca selengkapnya
BAB 37. Hatinya Hanyalah Untukku
    Evelyn melihat Gio sedang memarkirkan mobilnya di salah satu Mall terkenal dan terbesar di negara ini, dan ini adalah satu aset keluarga Taner yang lainnya. Penjaga Loby yang mengenal mobil Gio segera memberikan parkir Khusus VIP dan memarkirkan mobil Gio. Sementara Gio dan Evelyn segera keluar dari mobil, mereka berjalan beriringan menuju tempat nokrong anak muda. Gio merasa usianya memang jauh berbeda dari Evelyn, tetapi dia sudah berusaha untuk menyeimbangkan dirinya dengan Evelyn dengan mencari tempat – tempat nokrong para anak muda. Penampilannya yang biasa menggunakan jas, kini dia tanggalkankan dengan memakai pakaian casual.   Ketika mereka memasuki gedung, key segera memarkirkan mobil dan menyerahkan kuncinya kepada petugas parkir.   Wah hari ini memang luar biasa. Tidak biasanya dua orang pewaris Taner berada didalam satu tempat. Mimpi apa Aku semalam bisa melihat mereka sekaligus, biasanya mereka itu j
Baca selengkapnya
BAB 38. Ayo Kita Ikuti Permainanmu
  Pemuda itu kini menatap Gio dengan rasa tidak suka.   “Cih, baru saja jadi Kamu jadi pacarnya  belum menjadi isteri saja sudah sok menguasai. Jangan – jangan Kamu hanya pura – pura menjadi pacarnya lagi,” kata pemuda itu lagi.   Aura permusuhan sangat kentara di Kafe itu. Gio hanya menatapnya dengan dingin dia tidak ingin marah dulu, padahal sebenarnya dia sudah terprovokasi dengan tingkah pemuda itu.   “Lain Bapak ini ngak cocok tukh sama Cewek Cantik ini. Ketuaan, cocoknya malah jadi adiknya ngak ah ngak cocok jadi anaknya saja sekalian,” katanya lagi.   Gio yang sudah geram segera mengepalkan tangannya. Dia hampir saja memukul pemuda itu, tiba – tiba netranya memandang sesosok bayangan yang ada di depan Kafe ini sedang tersenyum licik ke arah mereka. Gio menyadari siapa otak dibelakang keributan ini dan dia mengikuti permainan pemuda ini.   Biasanya tid
Baca selengkapnya
BAB 39. Tabir Di Hati Evelyn
  Evelyn yang masih saja menggenggam tangan Gio tidak melepaskannya sama sekali, bahkan Gio merangkul bahu Evelyn dan segera mengajaknya berlalu dari tempat itu. Evelyn segera berlalu dan mengikuti Gio.   “Sebaiknya Kita berlalu dari sini Eve, karena sudah tidak nyaman kan?” bisiknya lagi.   Evelyn hanya bisa mengikuti Gio, kejadian tadi benar -benar membuat dia tidak nyaman. Evelyn hanya bisa mengikuti Gio dan berharap Gio juga membawa dia ke tempat yang tidak terlalu ramai dan hanya mereka berdua saja.   Gio segera membawa Evelyn menuju bagian depan Mall, disana telah berdiri petugas parkir VIP yang segera membawa mobil Gio kembali ke depan pintu Mall, dan mereka segera menaikinya. Gio kali ini akan membawa Evelyn ke tempat yang lebih privasi. Gio tidak ingin ada lagi gangguan yang merusak malamnya bersama Evelyn.   “Kamu mau nonton Eve?” tanya dengan tersenyum.  
Baca selengkapnya
BAB 40. Menguak Tabir  Di Hati Evelyn
  Evelyn yang menatap ke arah Gio terus saja mengelus bibi Gio dengan jarinya tanpa dia sadari sama sekali, Gio membiarkan Evelyn melakukannya karena dia ingin melihat sejauh mana Evelyn merasakan perasaannya.   Pupil mata Evelyn tampak mengecil dan terus saja hanyut dalam gerakannya, setiap sentuhan dibibirnya membuat Gio bisa merasakan getaran jantungnya dan hatinya semakin berbunga – bunga membuat hidupnya benar – benar seperti seorang lelaki yang telah mendapatkan kebahagiaan yang tiada taranya. Hanya dengan sentuhan itu saja Gio sudah merasakan perasaan seperti ini. Bagaimana jika dia telah memiliki Evelyn seutuhnya? Apakah dia akan sanggup berpisah bahkan harus menjauh dari Evelyn? Gio tidak akan melepaskannya karena dengan cinta Evelynlah dia mulai menghangatkan hatinya yang dingin sehingga mencair dan dapat merasakan apa itu cinta kembali karena cinta itu sudah lama terkubur dengan penghianatan orang terdekatnya.   Gio m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status