All Chapters of BAHAGIA SETELAH BERPISAH: Chapter 11 - Chapter 20
98 Chapters
11. Tebar Pesona Hamdan
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 11 ** PoV Yuni  "Kamu pikir aku gak tahu apa yang kamu lakukan di belakangku, Mas!" "Kamu bicara apa sih, Yun." "Gak perlu bohong lagi, Mas Hamdan. Aku tahu kamu pernah punya affair dengan sesama karyawan di bagian pemasaran dan sekarang pindah ke bagian gudang!" "Kamu tahu dari mana?" "Benar kan gosip itu. Kamu pernah tidak setia di belakangku?" "Itu hanya gosip, Yun. Semuanya cuma kabar burung dan gak perlu dipercaya belum tentu benar adanya." "Gak
Read more
12. Berujung Cek-Cok
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 12. ** PoV Yuni "Emang kenyataannya kamu jelek, kusam dan bau bawang." ucapan itu lagi beberapa kali menggores hatiku. Walau dianggap bercanda. Dia tak tahu kalau hati wanita itu lebih luas dari dalamnya lautan. Perkataan yang menyakitkan dan menambah luka bisa diingat wanita sampai kapanpun. "Apakah aku dan Sesil pernah berarti dalam hidupmu?" tanyaku tanpa melihatnya karena perkataannya selalu menggoreskan luka itu. "Ya biasa aja, sih. Kamu bicara apa sih, Yuni!" sentaknya kesal padaku. Seakan dia di tuntut masalah uang. "Kalau begitu lebih baik kita berpisah saja, Mas." Kali ini ku alihkan pandangan ke dia. Mas Hamdan terlihat kaget.
Read more
Mencari Bukti
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 13. ** PoV Yuni Seorang pria mengulas senyum membuka pintu ruangan ku. "Apa kabar, Mbak?" tanya nya. "Wira!" seruku terkaget. Aku mendadak berdiri menyambut adik lelakiku. Dia menghampiri dan mencium tanganku sebagai tanda hormat. "Kapan kamu datang. Kok gak bilang-bilang. Mbak bakal nyusul." "Nyusul bagaimana aku bawa mobil dari kampung dan mau di tukar di kota," katanya dengan logat daerah. "Sudah sukses kamu sekarang, Wira. Mau ganti mobil segala. Eh, Bapak bagaimana?" tanyaku sambil membimbingnya untuk duduk. 
Read more
14. Mencari Alasan
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 14. ** PoV Yuni Bagaimana rasanya jika suami memberikan perhatian ke wanita lain. Memberikan hadiah dan kejutan. Apakah selama ini ada rasa yang tersimpan di hatinya buat wanita itu. Mbak Lia, sejak kapan mereka dekat? Apakah setelah peristiwa mobilnya mogok mereka baru saja dekat? Atau sudah lama? Aku sama sekali tak pernah tahu. Yang aku tahu, Mas Hamdan tidak akan mungkin mau berbagi hati karena berbagi pendapatan dengan ku saja dia mikir 1000 kali. Ternyata dugaan ku salah. Dia suka tebar pesona dengan banyak wanita. Entah sudah dapat keuntungan lebih atau belum, yang jelas sikapnya sungguh membuat miris. "Kanapa kotak nya gak ada isinya, Mas?" tanya Mbak Lia memasang wajah
Read more
15. Teringat Pak Irsyad
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 15. ** PoV Yuni Hongkong sekitar 6 tahun yang lalu. "Today is your day off, are you willing to take me for a walk?"(Hari ini kamu libur, apakah kamu bersedia mengajakku berjalan-jalan?) Majikan ku tampak cemberut bila aku libur. Dia merasa kesepian karena aku yang selalu mengurusnya. Bila aku keluar buat cuci mata sebentar dia sering termenung sendiri. Pekerjaanku hanya mendengarkan keluh kesahnya di samping mengerjakan pekerjaan rumah. Aku duduk di dekatnya seperti selama ini kulakukan bila mendengarkannya bercerita. Dia wanita tua dengan kursi roda. "Of course, where do you want to go?"(Tentu saja
Read more
16. Dia Adikku
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 16 **  Mereka sepertinya senang memojokkan aku di sini. Aku tetap tenang menanggapi sikap mereka. Mau menuduh atau apa sekalipun terserah saja. Yang pasti mereka syirik sama aku. "Udahlah, Mbak jujur aja ngapain kamu bohong. Pasti ada lelaki lain yang modali kamu sehingga kamu bisa bergaya kayak gini!" Ambar masih penasaran. Dia terus mencecar ku agar aku jujur mengakui sesuatu yang menjadi kemauannya. "Ada sih, kamu dari tadi nyuruh aku jujur dan jujur. Kalian begitu penasaran rupanya. Kamu mau aku tunjukkan!" kataku sambil tersenyum. "Benar kan, Bu. Mbak Yuni ini bekerja sebagai prostitusi. Kamu masih istri Mas Hamdan, Mbak. Kalau kamu dilaporkan bisa masuk penjara
Read more
17. Insecure
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 17. ** PoV Yuni  Aku merasa tegang. Aku tak terbiasa berbicara di depan orang banyak. Apalagi pekerjaan ku dahulu sebagai TKW hanya mengurus majikan ku yang sakit. Setelah kembali ke Indonesia, aku memberikan sebagian uang hasil kerjaku ke Bapak untuk ternak. Aku sama sekali tak punya kemampuan apapun dalam hal berbicara di depan umum. "Mbak, Neng Susi sudah datang buat make over," kata Rosita masuk ke ruangan ku. "Suruh masuk saja, Ros," ucapku. Dia memanggil wanita yang lumayan gemuk namun cantik itu. Wajahnya terawat dan putih bersih. "Bunda, aku mau menjadikan Bunda sebagai konten. Merubah penamp
Read more
18. Akhirnya Dia Tahu
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 18.  ** Mas Hamdan menatap aku sengit. Dia begitu marah melihatku bersama Wira dan Rosita di gedung ini. "Pulang kamu, Yuni!" katanya dengan tatapan tajam. Dia menatapku dengan wajah datar. "Apa hak kamu, Mas. Ini bukan pesta kamu!" kataku melipat kedua tanganku. "Mengapa kamu bisa datang ke sini? Apa keperluan mu?" Dia berbicara ketus padaku dan sesekali tersenyum dengan orang banyak mengisyaratkan dia adalah tamu penting. "Ada keperluan atau tidak itu bukan urusanmu!" sentakku padanya. Rahangnya mengeras melihat jawaban ku yang ketus. "Kamu semakin berani sama aku, Yun. Aku perintahkan k
Read more
19. Maju Ke Depan
BAHAGIA SETELAH BERPISAH 19. **  Aku berjalan dengan langkah gontai hendak menuju panggung yang sudah dipersiapkan Pak Irsyad. Dari atas podium dia sudah tersenyum manis padaku. Tentu saja aku membalasnya. Tanpa terduga Mas Hamdan berjalan kearah ku dan wajahnya sulit untuk di tebak. Tentu saja aku sama sekali gak mempedulikannya. Dia menghentikan langkahku dengan berbisik kepadaku sambil memegang tanganku. "Yuni, jelaskan semua ini sejelas-jelasnya karena aku masih suami kamu dan aku berhak tahu kebenaran yang sesungguhnya," ucapnya dengan tegas. Aku melepaskan tangannya kasar dan mendengkus padanya. "Jangan sentuh aku, hormati aku!" "Kamu
Read more
20. Aku Ingin Bersamamu
Kukembalikan Uangmu, Mas! Bag 20. ** PoV Hamdan. Aku tak percaya semua ini. Malam itu seperti mimpi saat Yuni berkata, dia memiliki toko dan mengenal Pak Irsyad. Yang lebih mencengangkan anak gadis nya yang masih SMA terlihat akrab dengan Yuni. Tak masuk akal sungguh. Yuni hanyalah perempuan kumal dan bau asap tidak mungkin dia bisa mengenal orang-orang hebat seperti Pak Irsyad, atasanku.  Aku memperhatikan segalanya dari gerak-gerik mereka. Sepertinya Pak Irsyad ada rasa ke Yuni. Dan istriku sengaja berdandan untuk menarik perhatian Pak Irsyad, ditambah dia membawa puterinya agar lebih dekat dengan istriku. Setahu kami sang atasan belum punya teman dekat setelah istrinya meninggal lebih dari tiga tahun yang lalu. Mungkinkah dia punya rasa dengan Yuni. Wanita yang
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status