All Chapters of Suami Tampan Istri Tak Rupawan: Chapter 21 - Chapter 30
75 Chapters
Bagas berterus terang
"Sekarang tolong kirim foto-fotonya ke ponselku," perintah Clara pada Bagas."Maaf, kali ini tak ada foto," sahut Bagas."Apa? Sudah hampir dua jam di kamar ini dan tak ada foto satu pun? Apa maksudmu?" tanya Vella mulai marah."Ya, aku sama sekali tak melakukan apa-apa padanya. Naila adalah sahabatku, aku tak ingin menyakitinya." Bagas berkata sejujurnya pada mereka.Bagaimana Bagas bisa menyakiti Naila? Baginya Naila adalah malaikat penolongnya. Bagas yang waktu itu hampir saja putus sekolah karena tak ada biaya, Naila membantu membayarnya. Belum lagi saat ibunya sakit dan harus opname, lagi-lagi Naila yang menanggung biaya rumah sakitnya. Bagas dan Naila sudah bersahabat dari SMP. Namun, setelah lulus SMA, Bagas langsung ke kota mencari kerja. Sementara Naila melanjutkan kuliah di sebuah universitas yang tak jauh dari desanya. Dan di kamar hotel inilah mereka bertemu kembali tanpa sengaja. Karena terburu-buru, Bagas tak tahu kalau wa
Read more
Rony curiga
Riko pun mengerti yang dimaksud Hanna dan dia meminta Bagas agar tak bercerita apapun mengenai peristiwa yang sebenarnya. Sesampainya di kamar, Riko melihat Naila yang sudah duduk dan menangis."Sayang, kenapa kamu menangis?" tanya Riko sambil memeluk tubuh Naila."Mas, maafkan aku. Semua karena kecerobohanku. Aku bahkan tak tahu kalau aku hamil. Aku yang salah. Seandainya aku tak menuruti keinginanku untuk pergi, pasti dia masih ada. Ini semua salahku, semua salahku ..." ungkap Naila sedih.Naila menumpahkan air mata di dada bidang suaminya. Riko pun semakin mempererat pelukannya. Bagas memandang mereka dengan rasa iba. Tak tega melihat Naila menderita karena kehilangan bayinya. Dalam hati dia berjanji, tak akan membiarkan Vella dan Clara menyakiti Naila lagi."Sayang, semua yang terjadi sudah menjadi kehendak Allah. Jangan menyalahkan dirimu sendiri, tak baik buat kesehatanmu. Insyaa Allah, beberapa bulan lagi kamu bisa hamil kembali. Sudah
Read more
Rencana Riko
Sudahlah, untuk masalah itu nggak usah diungkit lagi dan jangan sampai adikmu tahu. Kamu siap kalau Riko mengusirmu?" Vella pun tak mau kalah yang membuat Rony terpaksa diam."Terus terang saja aku memang belum siap. Tapi aku secepatnya akan segera mengakui kesalahanku di depan adikku. Aku yakin Naila pasti memaafkanku. Tapi untuk masalah ini, jika kamu terbukti bersalah, maaf kalau aku tak akan membantumu. Apalagi Riko bilang akan menyerahkan kasus Naila ke pihak kepolisian untuk diselidiki karena Riko sudah memiliki bukti," balas Rony yang membuat Vella cemas."Apa Riko bilang padamu bukti apa? Kejadiannya 'kan juga baru tadi pagi dan secepat itu dia sudah punya bukti?" tanya Vella. Tak dipungkiri dirinya terkejut mendengar berita ini."Kamu tahu dari mana kalau Naila mengalami kejadiannya tadi pagi?" Rony menjawab pertanyaan istrinya dengan pertanyaan yang membuat Vella panik."Eh, itu ... tadi ... tadi 'kan kamu yang bilang kalau Riko men
Read more
Terpaksa meminta maaf
Tanpa basa-basi, Clara dan Vella langsung bicara setelah duduk di hadapan Bagas. Mereka terpaksa menawarkan sejumlah uang pada Bagas daripada masuk penjara. Bagas pun tersenyum, mulai memainkan perannya."Hemm ... berapa, ya? Kalau aku mau, apa kalian sanggup membayarku?" Bagas balik bertanya pada dua wanita cantik di hadapannya."Pasti aku usahakan. Tapi terus terang saja aku ragu kamu mau di pihak kami. Kemarin kamu bilang Naila sahabatmu, bahkan kamu mengancam kami. Rasanya tak mungkin kalau kamu mau mengkhianati Naila," jawab Clara terus terang."Maaf kalau aku kemarin sempat emosi. Tapi aku sekarang berubah pikiran, aku butuh uang. Seminggu yang lalu aku kalah judi, uang tabunganku tak tersisa malah aku punya hutang. Dan tadi malam dia datang menagih uangnya, aku bingung mau cari ke mana. Terpaksa uang dari kalian yang rencananya aku kembalikan, terpakai juga buat membayar sebagian hutangku," sahut Bagas."Bukankah biasanya kamu porotin
Read more
Kekasih lama
Vella tiba-tiba duduk bersimpuh di hadapan Naila. Clara akhirnya terpaksa melakukan hal yang sama. Naila hanya diam, memandang sekilas kedua wanita cantik di depannya. Menghela napas panjang, mengembuskannya perlahan, menenangkan perasaan. Naila pun berdiri, melangkahkan kaki menuju kamar tidur Bara tanpa menghiraukan keduanya.Naila mendekati Bara, memeluk erat tubuh mungil anak laki-laki balita itu. Tangisnya pecah, membuat Bara bingung dan juga sedih. Bara pun membalas pelukan Naila, seolah ikut merasakan duka kakak iparnya."Bara, di rumah saja, ya. Temani Kak Naila di kamar, kita ngobrol seperti kemarin. Minggu depan saja ikut Kak Rony. Mau ya, Sayang?" tanya Naila setelah melepas pelukan dan menghentikan tangisnya."Iya, Kak. Bara nggak akan ke mana-mana. Bara nggak mau Kak Naila sedih, Bara sayang sama Kakak. Jangan menangis lagi ya, Kak. Bara hari ini akan bermain di rumah saja sama Kak Naila," jawab Bara. Jemari mungilnya mengusap pipi Naila
Read more
Perasaan Vella yang sebenarnya
Laki-laki yang sudah lama menghilang dari hidupnya dan sekarang kembali dengan tiba-tiba. Vella tersenyum, wajahnya tak lagi terlihat lesu. Dia pun langsung memeluk kekasih lamanya tanpa rasa malu."Apa kabar, Farel? Ke mana saja selama ini? Aku menunggumu tapi kamu tak pernah ada kabar lagi. Dan sekarang tiba-tiba muncul di hadapanku? Kamu hutang penjelasan padaku!" Vella berkata pada Farel tanpa melepas pelukannya. Terlihat sekali betapa rindunya Vella pada kekasih lamanya."Sabar ... bagaimana kalau kita cari tempat yang nyaman untuk bicara, di sini berisik," saran Farel sambil tersenyum melihat tingkah Vella."Baiklah, ayo kita ke kafe sebelah," sahut Vella tak sabar dan melepas pelukannya."Bagaimana dengan Clara?" tanya Farel."Dari mana kamu tahu aku ke sini dengan Clara?" "Aku sudah melihat kalian sebelum masuk ke sini tadi. Makanya aku langsung menemuimu," jawab Farel."Biar nanti aku kirim pesan saja ke p
Read more
Bertemu dan bertamu
Farel pun berdiri dan tak ingin lagi melanjutkan pembicaraan masa lalu yang pasti berujung perdebatan. Bahkan setelah beberapa tahun tak bertemu, kembali masalah itu yang dibicarakan. Masalah cinta yang tak berakhir dengan pernikahan karena harta yang belum dimilikinya seperti sekarang."Suamiku sudah tak sayang lagi padaku, untuk apa aku pulang cepat. Mau aku pulang pagi juga Rony tak peduli." Vella bicara dengan suara perlahan, seolah dirinya istri yang tak lagi diperhatikan."Mungkin dia bukan tak peduli atau tak sayang lagi. Mungkin dia sudah lelah menasihatimu. Benar "kan ucapanku?" Vella semakin kesal mendengar ucapan Farel."Kenapa kamu jadi membelanya?" Vella terlihat mulai marah. Bagaimana bisa laki-laki yang masih sangat dicintainya berkata seperti itu padanya."Bukan begitu, hanya saja sebagai laki-laki, aku tahu perasaannya. Dia pasti ingin malam minggu seperti ini ditemani istrinya," ucap Farel dengan lembut, mencoba meredakan em
Read more
Rony babak belur, Vella pergi
Pertanyaan Riko membuat Rony sadar seketika. Tiba-tiba rasa takut menguasai dirinya. Badannya gemetaran, lidahnya kelu tak berani bersuara."Aku ... aku ingin mengakui sebuah kesalahan. Sungguh, rasa bersalah ini membuatku tak tenang. Terserah kalian ingin melakukan apa saja kepadaku, aku terima. Naila, maafkan kakak iparmu yang tak tahu diri ini. Tolong maafkan aku. Aku ... aku ... aku yang telah meng-upload foto-foto kalian waktu itu."Riko dan Naila terkejut mendengar pengakuan Rony. Riko beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati kakaknya yang masih diam dan menundukkan kepala. Riko pun memaksanya berdiri dan Rony jatuh tersungkur karena Riko langsung memukulnya."Kurang ajar!! Karena kelakuanmu, istriku sering dibully di keramaian. Karena kelakuanmu, istriku sering sakit bahkan sering meminta cerai dariku. Kamu sudah menyakiti hati Naila, kamu bukan Kakakku!!" Riko berteriak dan kembali memukul Rony, meluapkan rasa marah.Bugh!! Bugh!
Read more
Rony tertipu
Rony hanya diam memperhatikan, bahkan dia tak berniat mencegah kepergian istrinya. Pada akhirnya Vella benar-benar pergi meninggalkan dirinya tanpa kata perpisahan.Miris sekali melihat keadaan Rony saat ini. Wajah bengkak dan lebam, badan sakit semua, ditinggalkan istri pula. Rony hanya bisa meratapi nasibnya, belum diusir dari rumah yang sekarang ditempatinya saja sudah beruntung baginya. "Astaghfirullah ...."Rony hanya bisa mengucap istighfar. Dia sendiri bingung harus bagaimana dan berbuat apa saat ini. Bahkan Vella sudah jujur padanya jika dia tak pernah mencintainya. Namun, Rony tak akan membiarkan Vella pergi begitu saja darinya. Biarlah untuk sementara seperti ini, kalau Vella tak marah lagi pasti akan kembali, begitu yang Rony pikirkan. Rasa cintanya pada Vella yang begitu dalam membuatnya tetap mengharapkan istrinya pulang. Akhir pekan depan kalau Vella masih belum kembali, Rony akan menjemputnya. Rony sangat yakin, saat ini
Read more
Ajakan Farel
Ponsel Rony bergetar tanda masuk sebuah pesan. Dibukanya aplikasi warna hijau di ponselnya dengan tangan gemetar. Namun, rasa takut dan gelisah langsung sirna. Setelah membaca pesan dari adiknya, wajah tampannya pun kembali ceria.[Kak, tolong ke rumah, Naila ingin bicara dan minta maaf. Ajaklah istrimu juga.]Hatinya yang sedih dan kecewa berubah bahagia. Ibarat tanah yang sudah kering akibat panas, basah oleh guyuran hujan. Bahkan Riko mengatakan Naila ingin minta maaf dalam pesannya. Rony sangat bahagia memiliki adik ipar yang berhati mulia. Tak membuang waktu lagi, Rony segera melajukan kendaraannya menemui Riko dan Naila.***"Maafkan aku ya, Kak Rony. Peristiwa waktu itu memang sempat membuatku depresi, jadi aku sangat marah saat tahu kalau Kak Rony yang melakukannya." Naila langsung meminta maaf pada Rony yang baru saja duduk di sofa ruang keluarga."Aku yang minta maaf, Naila. Aku sangat menyesali perbuata
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status