All Chapters of KERIS MAN: Chapter 21 - Chapter 30
90 Chapters
21
"Semua perusahaan bilang begitu," jawab si Kuda, "Apalagi jika perusahaan start up." "Haha, tidak juga," balas High Quality Man, "Lihat saja fasilitas yang kudapatkan. Kostum bagus. Iklan tak terlalu norak. Tak seperti, kalian tahu, sinetron sekarang. memasukkan iklan sembarangan." Kami bertiga terdiam. Kostum High Quality Man memang bagus. Elegan dan tidak norak. Dan seperti kata teman-temanku dulu, para superhero di perusahaan ini memang kabarnya mendapatkan fasilitas yang bagus. "Gaji dan fasilitas kami lumayan," lanjut superhero itu sambil meminum tehnya, "Aku bisa bangun mansion mewah di perbatasan kota. Hanya superhero tertentu yang bisa kaya raya, Bruce Wayne misalnya. Itupun karena warisan dari ayahnya." "Kau ini supehero atau sales?" balas si Kuda. "Hahaha, di jaman seperti ini, superhero pun jadi bahan iklan dan kapitalisme yang bagus. Buktinya, banyak film superhero yang laris manis. Belum lagi muncul versi game-nya!" Kami hanya terdiam. Yah, apa yang dikatakan High Q
Read more
22
Kuhabiskan waktu dengan merenung di kasur malam itu. Ah, untung saja Dara tak apa-apa. Hanya pahanya yang tertembak. Bagaimana jika terkena bagian vital tubuhnya? Ia bisa mati. Yah, teman-temanku bisa mati semua. Dan itu demi keinginanku memburu kelompok Kerbau Merah. Ah, aku sudah mencelakakan teman-temanku. Aku tak bisa begini. Haruskah aku mengikuti saran Selly? Kembali ke desa dan hidup bertani? Meninggalkan segala tetek-bengek superhero ini. Tapi bagaimana jika kejahatan terjadi? Bagaimana jika kelompok Kerbau Merah berulah? Ah, apakah itu bukan urusanku? Sudah banyak superhero di luar sana. Tapi bagaimana dengan teman-temanku? Baik yang di perusahaan dulu, ataupun para superhero jalanan ini? Aku tak bisa membiarkan mereka dalam bahaya. Dan janjiku untuk memburu kelompok itu harus kupenuhi pula. Pada pagi harinya, teman-teman hendak menjenguk Dara. Saat akan berangkat, tiba-tiba ada telepon masuk. Nomor tak dikenal. Cukup aneh. Sebelumnya hanya teman-temanku saja yang men
Read more
23
"Apa?!" tanya superhero itu kaget, "Kau ingin bergabung?!""Yah," jawabku sedikit menganggukkan kepala. "Bagus, ayo kuajak menemui manajer!" ujarnya senang merangkul pundakku, "Kita akan jadi tim yang hebat, Kris!"Aku diajaknya menemui manajer yang kemarin. Seorang paruh baya dan sekertarisnya. Di dalam kantornya, kubaca beberapa lembar kontrak dan menandatanganinya. Tak banyak persyaratan yang diperlukan. "Kalian tak butuh KTP-ku?" tanyaku heran. "Kenapa kami harus butuh itu?" jawab sang sekertaris tersenyum, "Kami sudah tahu siapa kamu. Keris Man, superhero yang begitu mempesona dan terkenal." "Terkenal payah, maksudmu?" balasku. "Tidak," jawabnya mengotak-atik tablet untuk memasukkan dataku, "kau superhero hebat! Hanya perlu sedikit pembenahan!" Ia tersenyum menatapku dan membetulkan kacamatanya. "Jangan dengarkan apa kata netizen, Keris Man!" lanjutnya, "Orang kita belum siap dengan kebebasan bicara! Kami akan memperbaiki performamu!" Dan setelah ia selesai memasukkan datak
Read more
24
"Memangnya di sini digelar setiap hari?" tanyaku. "Yah, tiap pagi dan sore ada sesi Yoga, Tai Chi, senam, aerobik, Aikido, Karate, Pencak Silat dan lain sebagainya!" jawabnya, "Kau bisa lihat jadwalnya di aplikasi! Juga bebas menggunakan fasilitas gym sesukamu!" "Aku paling suka Yoga, Tai Chi dan fitness di gym, Kris!" sahut High Quality Man, "Akan kuhubungi kalau aku mulai olahraga!" "Oke," jawabku mengangkat bahu. "Wah, rupanya ada panggilan!" lanjut High Quality Man melihat notifikasi di ponselnya, "Aku harus pergi, Kris! Kejahatan adalah uang! Haha! Silakan lanjutkan bersama Dina!" Superhero itu pun segera melesat terbang dari jendela kantor. "Oke kini," lanjut Dina menghela nafas, "Kau harus menjalani tes kesehatan singkat!" Kujalani tes kesehatan dasar. Pemeriksaan tekanan darah, tinggi dan berat badan, reflek, serta pengambilan sampel darah, urin dan sperma?! "Kenapa harus tes sperma segala?!" protesku, "Memangnya ini tempat donor sperma?!" "Kami harus memeriksa kondisi
Read more
25
"Yah, lalu bagaimana dengan misimu ingin menyelediki kelompok Kerbau Merah?" tanya si Harimau, "Kita sudah bersusah-payah membantumu. Bahkan Dara pun terluka karenamu!""Karena itulah," jawabku, "aku tak ingin mencelakakan kalian lebih jauh. Bisa saja hal lebih parah dari Dara menimpa kalian. Aku tak ingin itu terjadi.""Biarlah aku sendiri yang mencari kelompok itu," lanjutku, "Dengan jadi superhero resmi, mungkin akan lebih mudah bagiku untuk mencarinya. Kumohon mengertilah. Aku tak ingin membahayakan kalian. Tak perlu lagi membantuku. Dan mari ikut bergabung jadi superhero online saja.""Kupikir kita sudah lain jalan," jawab si Harimau, "Aku tak akan mendaftar sepertimu!""Yah, aku juga!" imbuh si Kuda. "Kalau begitu, berhentilah jadi superhero jalanan. Aku tak ingin terjadi sesuatu pada kalian!" pintaku. "Bukan urusanmu!" jawab si Harimau. "Yah, baiklah," balasku mendesah, "Terimakasih telah menampung dan membantuku selama ini."Akupun pergi meninggalkan tempat itu. "Kris, tung
Read more
26
Setelah puas menikmati asmara, kami saling berbincang di ranjang. Kamar ini cukup nyaman dengan kasur yang empuk. Cocok untuk berbulan madu barangkali. "Kembalilah ke desa," pintaku pada Selly sambil menciumi kepalanya, "Tunggu aku di sana." "Kau akan menyusulku?" tanyanya mengelus dadaku, "Bukankah kau jadi superhero online?" "Tak akan selamanya. Hanya sebagai wadah saja, Sel. Setelah dapat kulumpuhkan kelompok Kerbau Merah itu. Aku akan menyusulmu." "Apakah kau mampu menghadapi mereka?" "High Quality Man sudah bersedia membantuku. Aku rasa kami mampu melawan mereka." "Lalu bagaimana dengan teman-teman kita? Si Harimau, Si Kuda, Dara?" Aku hanya bisa menghela nafas. "Aku akan tetap merawat Dara sampai sembuh," lanjut Selly, "Setelah itu, baru aku akan kembali ke desa." "Hmm, baiklah, itu bagus." Kuciumi lagi bibirnya. Kami masih telanjang dan kembali berpelukan. Kuraba dan kuremas lagi dadanya. Dan kami lanjutkan percintaan kami di ronde berikutnya. TIba-tiba bel berbunyi d
Read more
27
Yah, kulewati malam itu dengan menikmati kehangatan dan kasih sayang Selly. Aku harus memilih kendaraan untuk kunaiki. Ah, biarlah nanti atau besok pagi. Malam ini, biar kunaiki asmara dulu. Pagi harinya, aku pergi ke kantor bersama Selly. Kami langsung menuju ruang klinik tempat Dara dirawat. Si Kuda dan Si Harimau sudah berada di sana. Selly langsung mendekati Dara dan membawakan sarapan. Ia sudah menyiapkannya tadi pagi-pagi sekali. "Ah, kau selalu repot, Sel!" ucap Dara menerima makanan. "Tidak, mau kusuapi?" balas Selly. "Tak perlu, kalian tidur di mana semalam?" tanya Dara. Selly hanya terdiam menatapku. "Akhirnya kau jadi superhero di perusahaan ini, Kris?" tanya Dara tersenyum padaku. "Yah," jawabku canggung. "Tak apa, Kris!" lanjutnya, "Itu pilihanmu! Maaf jika selama ini kami merepotkanmu!" "Tidak, Dara!" jawabku, "Aku yang justru banyak merepotkan kalian! Bahkan kau terluka karenaku!" "Ah, tentu bukan karenamu, Kris! Tenanglah, superhero pasti lekas sembuh! Haha!
Read more
28
Manajer mempersilakan aku untuk menjawabnya. "Hmm, yah begitulah!" jawabku sedikit terbata, "Ada sedikit masalah dengan perusahaan lamaku, jadi aku bergabung kemari!" "Masalah apa itu?!" tanya yang lain. "Lebih enak mana," susul wartawan lain lagi, "Di sini atau di perusahaan lamamu?" "Hmm, aku baru di sini," jawabku, "Jadi aku belum banyak tahu! Tapi kurasa akan nyaman dan menyenangkan bekerja di sini!" "Apakah karena manajemen perusahaan lamamu yang kacau?!" tanya yang lain, "Para superhero dari perusahaan itu kini menurun performanya. Bahkan banyak yang menutup layanannya." "Oh ya?" balasku, "Aku kurang tahu itu!" "Yah, seperti Anginia, Cahayani, Gajah Man! Juga banyak superhero lain yang tak muncul di aplikasi! Apa yang terjadi?!" "Hmm, aku kurang tahu!" "Apakah karena penyerangan misterius itu?!" timpal wartawan lain, kupikir kadang mereka lebih mengerikan daripada penjahat, "Apakah perusahaan lamamu begitu lemah? Kenapa mereka diserang? Siapa yang menyerangnya?!" "Ah,
Read more
29
Pesanan akhirnya datang. Seorang ibu memesan pertolongan di aplikasi. Aku mengambil pesanan itu dan segera pergi dengan sepeda motorku yang baru, Motokris! Semua orang di jalan memandangku dengan terpana. Sebagian nampak terkagum-kagum. Seperti jagoan di film yang baru saja muncul. "Yeah, Keris Man!" seru seseorang yang mengenaliku. Beberapa orang terlihat merekamku dengan kamera ponsel. Mungkin sebentar lagi muncul di Herogram atau Herostube. Aku sampai pada alamat yang dituju. Seorang ibu rumahnya kemasukan ular phyton. Kukeluarkan ular yang cukup jinak itu dan memanggil petugas keselamatan satwa. Ah, tugas semacam ini harusnya tak memerlukan superhero! Namun mau bagaimana lagi, hanya superhero yang baru memiliki aplikasi online. Petugas pemadam kebakaran, polisi dan petugas penyelemat satwa belum memilikinya. Ambulans pun belum memiliki aplikasi online! Mungkin suatu saat bisa kubikin perusahaan aplikasi penyedia ambulans. Sangat berguna untuk keadaan darurat! Banyak bukan k
Read more
30
Hari sudah sore, kuajak Selly pulang dari kantor. Ia masih menunggui Dara di klinik."Bagaimana harimu, Kris?" tanya Dara melihatku datang, "Banyak pesanan?""Yah, lumayan," jawabku, "Lumayan capek!""Jangan terlalu memaksakan diri!" balasnya."Yah," jawabku, "Bagaimana keadaanmu?""Baik, Kris. Sebentar lagi pulih kok. Jangan khawatir. Ajaklah Selly pulang."Aku mengajak Selly pulang dan berpamitan padanya."Kemana si Kuda dan Harimau?" tanyaku saat hendak pergi."Entahlah," jawab Dara tersenyum, "Cari kesibukan barangkali!""Jaga diri, baik-baik ya!" pamit Selly berciuman pipi dengan Dara."Jangan pikirkan aku, Sel! Temani Kris!"Kami berdua pun pulang mengendari Motokris. Kupakai mode biasa yang tak menunjukkan identitas sebagai superhero ataupun perusahaan aplikasi."Motor yang keren!" puji Selly membonceng padaku."Yah, kau suka?!" balasku."Suka!" jawabnya memelukku.Rasanya memang nyaman sepulang kerja dipeluk oleh kekasih di sepanjang perjalanan. Membuat rasa lelah berkurang.K
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status