All Chapters of Status Sindiran Istriku : Chapter 11 - Chapter 20
44 Chapters
Benalu
Status Sindiran Istriku  "Apa maksud statusmu barusan?"  "Gak ada apa-apa hanya sebuah status,” ucapku santai. Ia hanya menganggukkan kepala.   “Mama mau pulang. Mana uang untuk beli sepatu.”   “Mama butuh berapa?” tanyaku. Ada sedikit rasa kesal di hati.   “Gak banyak cuma lima juta,” ucapnya. Ia tersenyum manis dan matanya pasti akan berubah menjadi biru sedangkan mata ini menjadi merah. Segera melangkahkan kaki ke kamar. Membuka lemari mengambil uang yang diinginkan mertuaku. “Ini Ma, cukup, kan.” Memberikan uang tumpukan biru kepadanya. Benar yang aku katakan matanya berubah hijau.   “Makasih mantu kesayangan. Mama pamit. Kamu tenang saja, nanti Mama omelin Ajit karena dia telah menyakitimu. Kal
Read more
Hubungan Khusus
STATUS SINDIRAN ISTRIKU BAB 10 POV RIMA Entah ke mana lelaki itu, ia telah membawa uang begitu banyak dengan jumlah tujuh puluh lima juta. Aku segera bangkit dan berlari mengejarnya. Aku harus tahu ia ke mana. Kuaktifkan ponselku yang sebelumnya mati. Mencari keberadaan suamiku dengan GPS yang terpasang di mobilnya. Semua kulakukan setelah melihat suamiku berubah. Mengendarai motor adalah cara yang cepat tanpa kena macet. Mas Ajit masih berada di jalan raya. Mengambil dompet dan mengunci pintu. Aku harus bergegas, untuk apa uang tersebut. Segera kustarter motor matikku. Memakai masker, helm, dan jaket tebal. Mengikuti arah GPS melalui ponsel yang aku tempelkan di motor. Meyakinkan diri, kalau aku bisa mengejarnya. Tak berapa lama kemudian, posisi GPS berhenti di sebuah hotel mewah. A
Read more
Menyewa Mata-mata
  "Aku mencari info tentang mereka. Sebelumnya mereka telah berpacaran selama tiga tahun. Ajit, suamimu menjadi model karena wanita itu." Maya menceritakan apa yang ia tahu. "Maksud kamu wanita itu mantan pacar mas Ajit," ucapku terkejut. Maya menutup mulutku agar tak berteriak. "Aku merasa di sini tak aman. Ayo kita pergi dari sini!" Maya meletakkan uang tiga lembar berwarna biru dan menarik tanganku. "Kamu naik apa?" tanyanya di perjalanan. "What! Motor. Bisa hitam kulitku dan terkena debu," ucapnya dengan logak lucu. Aku hanya menertawakannya. Maya membawa motorku dengan bahagia. Ia wanita yang selalu suka kebebasan. Tak pernah mau terikat atau diikat. Dirinya bebas berekspresi. Entah siapa lelaki yang sedang dekat dengannya. Maya tipe wanita tertutup. Apalagi soal lelaki.
Read more
Kebohongan Lain
STATUS SINDIRAN ISTRIKU Pov Rima  Aku sedang berselancar di dunia maya, melihat status postingan teman-temanku. Terselip rasa rindu di dada. Seandainya, tak meninggalkan dunia model hanya untuk seorang laki-laki penghianat dan pembohong. Kuteguk kopi hitam yang masih berasap, sejak mengetahui perselingkuhan suamiku. Mata ini sulit untuk terpejam. Meminum kopi sehari bisa mencapai empat cangkir. Notifikasi pesan masuk di layar ponselnya. Membuka foto-foto yang dikirim oleh mata-mata yang aku sewa. Mas Ajit sedang duduk merangkul wanita itu. Ia adalah Sofie, sakit hati ini dan sesak. Tak menyangka laki-laki itu berselingkuh. Ridwan, pemuda yang aku bayar untuk mengikuti mereka mengirim video percakapan dua sejoli yang belum move on. "Kenapa kamu nikah sa
Read more
Selingkuh dibalas selingkuh
Status Sindiran Istriku   Pantas saja tak ada notifikasi pemasukkan dari bank. Ternyata, ia telah berbohong. Ke mana uang sebanyak itu. Setiap bulan aku mengambil uang tabunganku untuk membayar kartu kreditnya dan iuran yang lain. Dasar Ajit kamu sudah mencurangiku. Aku akan membalasnya."Boleh gak aku nanya?" "Nanya boleh ngutang jangan." Necis tertawa menutup mulutnya. Akupun ikut tertawa. Necis, teman yang dapat diajak tertawa. Ia ramah, baik dan humoris. "Kamu kenal Sofie?" bisikku di telinganya. "Wanita bule itu? Tentu aku kenal. Dia sombong dan murah*an." "Maksud kamu? Dia itu ...." Necis menganggukkan kepala dan meletakkan jarinya di bibir. "Aku tahu, dia suka bersama suamimu. Maaf kalau aku
Read more
Aku Bukan Mesin ATM
Status Sindiran Istriku  Selama seminggu mas Ajit pergi tanpa kabar. Akupun juga tak menghubunginya. Lebih baik merencanakan semuanya dengan baik. Kubuka akun medsos Sofie69 karena aku tahu mas Ajit sudah mengubah pengaturannya agar tak terlihat olehku. Mereka sedang berdiri di sebuah taman. Melihat matahari yang akan terbenam. Walaupun, wajah suamiku tak terlihat, aku masih mengenalnya dengan baik. Baju mereka terlihat couple. Yang aku pikirkan, mengapa hubungan mereka tidak bisa diketahui para wartawan. Apa mungkin karena Sofie dan mas Ajit adalah rekan kerja dalam pemotretan. Mereka adalah pasangan model yang selalu digunakan oleh para perusahaan iklan. Bod*hnya aku tak memgetahui hal tersebut. Suara ponselku berdering, terlihat nomor baru di layar pipih milikku." Halo, siapa ini." "Rima, ini Mas. Maaf pulsa Mas habis," ucap
Read more
Melawan
Status Sindiran Istriku   "Rima! Rima!" Ia mengedor pintu rumah. Kemudian terdengar suara kunci pintu yang terbuka. Aku memejamkan mata ketika pintu kamar terbuka kasar."Astaga Rima! Dasar pemalas! Suami pulang bukannya disambut malah masih tidur," sungutnya kesal. Ia menguncang tubuhku kasar dan mendorong pinggulku dengan kakinya. Sakit sungguh sakit. Sepatunya terasa ke kulit. "Rima! Kamu wanita apa kebo." Selimutku ditarik olehnya. "Mas Ajit, sudah pulang." Aku hendak mencium tangannya. Segera ia tepis kasar. Aku juga tak sudi bersentuhan dengannya. Untuk apa menghormati orang yang tidak pernah menganggapku ada. ."Kamu masih tidur. Sekarang jam berapa, ah." Kepalaku di dorong olehnya hingga terjatuh di atas bantal. "Bangun, siapkan sarapan. Aku mau mandi dan segera berangkat lagi," teriaknya. Sengaja aku membuat pucat wajahku. Hanya ingin tahu, apakah ia iba
Read more
Kabur
 Status Sindiran Istriku    Wajah mas Ajit semakin memerah." Kamu sudah berani!" Melayangkan tangannya. Namun, aku tahan dengan tatapan yang tak kalah tajam. Ia terkejut dengan perlawananku. Suara ponsel menghentikan pertengkaran kami." Awas kamu. Kita lihat saja," ucapnya dan berlalu pergi. Suara mobil sudah meninggalkan halaman. Mungkin, itu panggilan dari simpanannya. Segera aku memotret wajahku yang terlihat memar akibat pukulannya. Kukirim ke nomor ponsel Maya. Ia belum membukanya. Mungkin, sedang sibuk. Suasana rumah menjadi sepi. Merapikan piring dan nasi yang tergeletak di lantai. Untung saja bukan piring beling. Pasti akan repot mengumpulkan pecahannya. Aku masuk ke kamar setelah merapikan meja makan yang berantakan akibat ulahku. Mengambil koper memasukkan semua pakaianku dan perlengkapan lainnya. Tak menyisakan satu pun di rumah ini.
Read more
Job Lain
Status Sindiran Istriku Bab 13  Seperti biasa aku datang lebih awal karena termasuk disiplin kerja. Para kru sedang mempersiapkan studio. Mataku menelusuri ruangan. Mencari ruang model, agar aku bisa beristirahat.  "Mba, ruang model di mana?" tanyaku pada salah satu karyawan gedung itu. Ia mengelengkan kepala. Entah tak tahu apa tak ingin menjawab.   Berjalan pelan mencari ruang tersebut. Tak ada satu orang pun yang membuka mulutnya untukku.   Setiap orang yang melihatku berwajah sinis dan jijik. Mereka tak segan-segan mengatakan sesuatu secara terang-terangan.  "Laki-laki bo*oh! Berlian diganti batu kali. Biar rasa hidup miskin," cibir mereka. Terdengar jelas di telinga. Ini pasti gara-gara Rima.  "Berita lagi viral ngomongin dia, istri cantik, penurut dan se
Read more
Dibully
Status Sindiran Istriku    Kakiku pegal sekali. Biasanya pemotretan hanya berlangsung satu jam kurang ini hingga berjam-jam. Nasibku jadi begini banget. Lebih baik duduk dulu merengangkan otot kaki.   Ponselku berdering di dalam tas. Aku segera meraihnya. Sebuah nama muncul di layar kaca pipihku. "Halo, Sofie ...." Suara tangis Sofie membuatku khawatir.   "Ajit ... istrimu memang benar-benar kurang aj*r. Foto aku di medsos menjadi sasaran mereka. Ajit, hidupku hancur beserta karirku," ungkapnya. Isakannya semakin kencang.   "Sekarang, kamu di mana?"   "Aku di atas gedung ini. Mereka mengenaliku. Aku dikeroyok oleh fans Rima. Rambutku di jambak, wajahku di cakar." Tangisan Sofie semakin kencang.   "Kamu tunggu di sana. Aku akan
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status