Semua Bab Bukan Salah CINTA: Bab 1 - Bab 6
6 Bab
Pernyataan Cinta
Bab. 01 Pernyataan Cinta "Jadilah kekasih saya. Aku menyukaimu!" ucap seorang pria dengan rahang tegas dan alis tebal, hidung mancung bak perosotan TK.   Dia adalah Arka Daniel Adrian namun akrab disapa Arka oleh rekan kerjanya di salah satu lembaga kursus mengemudi yang ada di kota Jakarta.  Sementara wanita yang baru saja ditembak oleh Arka adalah Rachel Azani. Dia adalah salah satu siswa Arka yang sedang menjalani kursus mengemudi.  Rachel masih tidak bergeming di tempatnya. Wanita itu rupanya masih mencerna apa yang dikatakan oleh Instrukturnya.   Beberapa detik kemudian, tawa Rachel langsung pecah sesaat setelah mobil yang dipakai latihan ia tepikan lebih dulu di bahu jalan yang tidak ramai kendaraan lalu lalang.    "Pak Arka ini ada-ada aja deh. Becandaa
Baca selengkapnya
Masih Memilih Setia
Bab.02 Masih Memilih Setia  "Ada apa Ra?" tanya Almira, saudara sepupu Rachel yang kebetulan berkunjung ke rumahnya.  Wanita yang memiliki rambut bergelombang dicat pirang itu mengambil tempat duduk di sebelah Rachel yang tengah melihat-lihat brosur travel. "Mau liburan ya?" tanya Almira lagi, yang ikut melihat brosur di tangan Rachel. "Hem. Maunya sih gitu. Tapi gak tau deh Mas Anto. Kamu tahu sendiri gimana dia. Sibuknya minta ampun. Bahkan untuk sekedar berdiam di rumah sehari saja, Mas Anto gak pernah bisa," sahut Rachel mendesah malas. Wanita itu menyandarkan kepalanya ke belakang di punggung bangku yang ia duduki. Almira menanggapi dengan gumaman oh saja. Memang ia tahu kalau suami dari sepupunya selalu saja sibuk bekerja di luar. Tapi, toh juga kesibukan Anto untuk Rachel dan putra mereka.   Buktinya, baru beberapa t
Baca selengkapnya
KECEWA
Bab. 03 KECEWA "Mas, kamu dimana?" tanya Rachel yang sudah siap dengan gaun berwarna biru dongker yang panjangnya dibawah lutut. Di lehernya pun tersemat kalung emas dengan bandul berbentuk tabung kecil berhias permata biru, senada dengan gaunnya.  "Aku masih meeting, Sayang. Sudah dulu ya."   ~Tut~tut~tut~  Teleponnya langsung terputus tanpa mendengar perkataan Rachel.  "Apa katanya tadi? Dia masih meeting?" Rachel mendesis, kesal sekaligus shock mendengar jawaban suaminya.  Padahal jelas-jelas Rachel meminta waktunya malam ini untuk dikosongkan. Tapi, Anto... tetap lupa dengan janjinya. Rachel bukan mengatakan hal itu satu dua hari lalu. Akan tetapi sejak sebulan lalu. Ya, wanita itu sengaja meminta waktu lowong pada suaminya jauh-jauh hari sebelum hari H supaya Anto
Baca selengkapnya
Hubungan Terlarang
Bab. 04. Hubungan Terlarang Seminggu setelah malam itu, malam dimana Arka menghubungi Rachel, komunikasi keduanya semakin intens. Kerap kali Arka mengirimkan pesan singkat pada Rachel hanya untuk bertanya kabar, atau sedang melakukan apa. Rachel pun menyambut dengan tangan terbuka. Wanita itu selalu membalasnya pesan yang Arka kirim. "Hei, Ka. Kamu kenapa senyum-senyum gitu? Kayak orang kesambet!" ujar Pria yang seragamnya sama dengan yang dipakai Arka. "Bukan urusan kamu. Sana pergi. Kamu masih ada siswa bukan? Tuh nama kamu sudah dipanggil sama Winda. Sana!" usir Arka, tidak mau diganggu.  Saat ini ia tengah berbalas chat dengan Rachel.  "Ck, dasar. Ingat, Ka. Kamu mesti hati-hati kalau yang kamu demenin sekarang adalah istri orang. Endingnya gak bakalan ngenakin!" seru rekan Arka yang tahu bagaimana sepak terjang Arka selama ini.&
Baca selengkapnya
Melanggar Prinsip
Bab.05 Melanggar Prinsip "Apa yang membuat kamu suka sama aku?" tanya Rachel sambil menikmati makanan yang tersaji di depannya. Saat ini keduanya tengah berada di sebuah rumah makan yang menyediakan hidangan ikan bakar dengan banyak pilihan jenis ikan laut.  Arka meneguk air putih sejenak. Menyingkirkan piring di depannya yang memang makanannya sudah tandas. "Menurut kamu, apa?" tanyanya balik dengan tidak memalingkan sedikit pun pandangannya dari Rachel.  Ditatap seperti itu, tentu saja membuat Rachel jadi salah tingkah. Memang, dia bukanlah seorang gadis remaja yang baru saja merasakan indahnya cinta. Namun tetap saja, mendapat tatapan penuh pemujaan oleh lawan jenisnya, membuat Rachel tersipu malu. Pipinya sudah merona, bukan karena perona pipi. Tapi karena hawa tubuhnya mendadak panas.  Wanita itu melipat bibir ke dalam, menggerakka
Baca selengkapnya
Sesuatu Yang Salah
Bab. 06. Sesuatu Yang Salah"Ada apa, Ra?" tanya Arka, usai Rachel menyimpan kembali ponselnya di meja setelah menerima panggilan masuk dari suami wanita itu."Biasa, cuman nanyain apa aku yang jemput Rayhan atau dia. Lalu kujawab aku aja yang jemput," jawab Rachel, jujur. Wanita itu kembali menyeruput minumannya hingga tersisa setengahnya. "Kenapa?" tanya Rachel, melihat Arka terdiam. "Nggak, kok." Arka menjawab disertai dengan gelengan kepala. "Eh, gimana dengan temen kamu yang terkena kasus itu?" tanya Rachel mengalihkan topik pembicaraan mereka."Yang mana?" "Itu lho. Yang kamu bilang kalau dia dilaporkan sama cewek yang diajar nyetir karena sudah berbuat asusila saat mengajari. Masak lupa sih?" ujar Rachel mengingatkan.Arka ber oh di sana. "Yang itu toh. Mereka kayaknya berdamai. Lagi pula, si ceweknya juga ngundang masalah.""Maksudnya?" tanya Rachel tidak paham."Iya, si cewek sebe
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status