All Chapters of ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU: Chapter 41 - Chapter 50
130 Chapters
Bab 25A
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (25A)Mas Nabil tampak terkejut ketika sore itu aku menemuinya bersama Adrian. Wajahnya langsung tampak gundah. Diteguknya kopi di hadapannya sampai tandas."Mas, ini Adrian, calon suamiku."Adrian tersenyum sambil mengulurkan tangan. Mas Nabil menatap tangan itu sejenak sebelum menyambutnya. Kedua lelaki itu sesaat saling pandang dengan tatapan menilai."Silahkan duduk." Ujarnya.Aku mengangguk, menarik kursi dan duduk di hadapannya. Adrian mengikuti dan duduk di sebelahku setelah memesan tiga gelas cappucino."Aku tidak akan lama Mas. Ini tentang Mama. Apakah Meisya memperlakukan Mama dengan baik?"Kulihat wajah itu berubah sesaat. "Tentu saja. Kenapa memangnya?""Kenapa Bik Rum disuruh pulang? Gaji Bik Rum itu urusanku.""Apa kau mengirimnya untuk memata matai kami?" Mas Nabil balik bertanya.Aku tertawa kecil."Untuk apa? Di sana a
Read more
Bab 25B
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (25B)PoV MEISYAEnam bulan yang lalu.Mobil yang kutumpangi baru saja keluar dari Bandara Radin inten ketika ponselku menjerit jerit seakan si penelepon di seberang sana tidak sabar ingin segera bicara denganku. Aku menatap ponsel itu dengan kesal. Papa selalu begini."Halo?""Mei! Kenapa tak memberi kabar kalau kau sudah di Lampung?""Memangnya kenapa? Aku toh akan pulang.""Anakku masih belum berubah rupanya." Papa tertawa di seberang sana. " Ingat perjanjian kita Mei. Kau tak akan pernah mendapat perusahaan kalau tak berhasil membawa pria baik baik sebagai calon suami."Aku berdecak kesal. Selalu itu yang dijadikan ancaman. Sejak aku kabur dan menolak perjodohan dengan lelaki entah siapa itu, Papa terus saja mencecarku tentang pernikahan. Astaga. Usiaku baru duapuluh empat! Lagi pula siapa lelaki itu yang mau mau saja dijodohkan, menjadi Siti Nurbaya di abad ini? Jang
Read more
Bab 26A
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (26)PoV MEISYADapat kulihat keterkejutan di wajah Mama mendengar kata-kataku. Benar, sesungguhnya aku sudah muak melihat perempuan tua ini mondar mandir di dalam rumah. Menyiapkan ini dan itu untuk Mas Nabil seolah suamiku anak kecil. Bukankah dia bisa melakukannya sendiri? "Kamu mengusir Mama Mei?""Mama, sudahlah jangan playing victim. Bukankah Mama yang minta pulang, kok jadi bilang aku yang ngusir?"Mama menggeleng gelengkan kepala. Matanya mulai berkaca-kaca. Sungguh menyebalkan. Aku melengos, masuk ke kamar dan keluar lagi. Kuserahkan ponselnya yang kemarin kusita."Baterenya habis. Biar aku pesankan taksi online."Mama tidak menjawab. Dia melangkah menuju kamarnya, dan tak lama keluar lagi sambil menenteng tas. Itu tas mahal, aku tahu. Bahkan semua yang dikenakan Mama, baju, sendal dan perhiasan, semuanya adalah barang branded yang harganya menguras kantong. Apa ini yang membuat M
Read more
Bab 26B
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (26B)"Jadi Mama sudah pulang? Kenapa tidak kau antar? Kenapa Mama tidak menungguku pulang kerja?"Aku bangkit berdiri tanpa memakai kembali pakaianku, mengabaikan pertanyaan Mas Nabil. Kulihat dia menelan ludah menatap tubuh mulusku. Dia tak lagi mempermasalahkan tattoo yang waktu itu ngotot ingin dia hapus. Tentu saja, kau tidak tahu sensasinya menatap kupu-kupu cantik mengintip di atas bukit yang ranum sampai kau merasakannya sendiri."Kau tahu Mama itu keras kepala. Dia menolak kuantar dan tak mau menunggumu. Jadi kupesankan saja taksi." Ujarku sambil merunduk dan mengambil dua kaleng Coca cola di dalam kulkas.Mas Nabil menatapku sambil sibuk memakai kembali celananya. Kami telah pindah ke sofa ruang tengah. Dia menerima kaleng soda dari tanganku."Pakai baju Mei." Ujarnya pelan.Aku tertawa."Kenapa memangnya? Tak ada siapa siapa lagi selain suamiku di sini. Atau kau takut hasrat
Read more
Bab 27A
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (27A)PoV VIVIAN___"Loh Bik Rum mau kemana?"Aku terkejut ketika tiba di rumah dan mendapati Bik Rum sudah bersiap-siap. Dia sedang duduk di ruang tengah sambil memegang ponsel di tangannya dengan raut wajah cemas. Dia langsung berdiri begitu melihatku datang "Non, Bibik sengaja nunggu Non Vivi pulang. Ini, Ibu sudah ada di rumah katanya.""Mama?" Aku mengerutkan kening. "Kok Mama gak kasih tau aku ya?""Gak tau juga Non. Tapi kayaknya belum lama sampai di rumah.""Ya sudah kalau begitu, biar Vi anter Bik. Sekalian mau ketemu Mama."Aku melangkah ke kamar dan berganti pakaian setelah membersihkan diri. Jam masih menunjukkan pukul lima sore. Tiara belum pulang dari TPA jadi tak bisa kuajak kesana. Sebelum membuka pintu kamar, aku melirik sejenak ke kantung kertas yang kuletakkan di atas meja rias kantung itu berisi kerudung yang kemarin kubeli. Selusin kerudung berbeda warna
Read more
Bab 27B
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (27B)"Nikah dulu, atau gathering dulu?" Tanya Yuri."Nikah dulu dong Ri, biar saya gak kayak obat nyamuk ngeliat kalian datang sekeluarga. Belum lagi si Dina dan Andi tuh. Pengantin baru, bikin sirik aja."Kami berdua tertawa mendengar kata kata Adrian. Seisi kantor sudah tahu hubunganku dengan Adrian karena beliau sendiri yang mengumumkannya saat briefing pagi. Seisi kantor seketika riuh. Ada semangat baru yang menjalar dan menulari semua orang sehingga suasana terasa menyenangkan."Oke, bagaimana dengan bonus tiga bulan gaji khusus untuk saya." Yuri menyipitkan matanya."Memangnya Vivian menerima proposalku atas nasihatmu ya?" Adrian menatapku, meminta kepastian.Aku meringis. Aku tak butuh nasihat dari siapapun Pak. Karena hatiku sendirilah yang memilihmu. Kata kata itu tentu saja hanya kuucapkan di dalam hati."Oh, tentu saja. Vivian selalu minta pendapatku, dan apa yang kuka
Read more
Bab 28A
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (28)Aku mengeluarkan setumpuk berkas yang kusiapkan dari kantor, juga menaruh laptop di atas meja. Bersiap untuk menerangkan banyak hal yang mungkin dia butuhkan. Meski jika dilihat dari penampilannya, Meisya datang bukan karena ingin membahas masalah pekerjaan seperti yang dia katakan.Wajah cantik itu berubah ketika semua berkas itu sudah selesai kuletakkan. Dia menatap benda-benda itu, lalu mengalihkan pandangannya padaku."Untuk apa ini?" Tanyanya."Bukankah kau ingin konsultasi? Ini semua berkas pembangunan perumahan subsidi seperti yang kau inginkan. Kemana saja jalur yang harus kau lalui untuk mendapat perizinan." Terangku.Raut cantik itu tampak mengeras. Tak lama, wajahnya mengendur. Dia tersenyum tipis. Kuakui dia begitu pandai menguasai diri. Berbeda denganku yang selalu bertindak spontan dan meledak-ledak."Maaf Mbak. Simpan lagi semua itu. Mood-ku sedang tidak bagus untuk membahas
Read more
Bab 28B
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (28B)"Jadi kau hanya tinggal bertiga dengan anak dan ART-mu Nak?"Aku mengangguk. Mama Bianca, Ibu Adrian menatapku lekat lekat."Aku anak tunggal Ma. Kedua orangtuaku pun anak tunggal. Mami meninggal ketika aku masih kecil, sekitar usia dua belas tahun. Sementara Papi meninggal tujuh tahun lalu." Jelasku.Mata teduh itu tampak berkaca-kaca."Dan kau melewati semua ini sendiri. Mendidik anakmu sendiri, hidup mandiri dan melakukan semuanya tanpa bantuan siapapun." Ujar Mama seperti sedang bicara dengan dirinya sendiri.Aku menundukkan kepala. Saat seperti ini, aku sungguh merasa kecil dihadapan mereka. Bukan karena harta, tapi karena aku yang tak punya siapa siapa. Dulu Mas Nabil masih sempat melamarku pada Papi. Tapi kini, aku harus menghadapi keluarga besar Adrian sendirian.Mama Bianca menatap Tiara yang duduk di karpet tebal bersama Attariz dan si kembar Agnes dan Anyelir. Entah ap
Read more
Bab 29A
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (29A)Aku terbelalak menatap foto-foto yang dikirim Mbak Anik melalui pesan WA. Bunga mawar putih itu nyaris memenuhi ruang tamu dan ruang tengah. Itupun masih belum semuanya dimasukkan. Bunga bunga itu masih ada tangkainya dan terlihat segar. (Yang diluar malah tanaman mawar hidup dalam pot Non, banyak banget! Asyik Mbak Anik tinggal nyirem.)Astaga Adrian. Aku menutup ponsel dan berjalan ke ruangannya. Tapi ruangan Adrian terlihat kosong. Aku berlari ke meja milik Yuri yang berada di depan ruang Adrian. Dia sejak tadi memperhatikanku."Adrian kemana RI?" Tanyaku."Keluar dari tadi Vi. Emang gak bilang sama kamu?"Aku menunjukkan ponselku."Kamu buka toko bunga?" Tanya Yuri.Aku memutar bola mata, "Ini kerjaan Adrian."Yuri menekap mulutnya. "Astaga, si Bos ternyata romantis sekali." Dia tersenyum senyum sendiri. Aku kembali ke ruanganku, mencoba menghubunginya mela
Read more
Bab 29B
ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (29B)Aku bangun agak kesiangan keesokan harinya karena semalaman tak bisa tidur. Tak ada ucapan selamat malam dan semoga mimpi indah darinya yang beberapa bulan ini tak pernah absen masuk ke dalam kotak pesanku. Ponselnya masih belum bisa kuhubungi. Sempat terlintas untuk menghubungi Mama Bianca, tapi aku takut dibilang lancang dan terlalu memburu lelaki. Baru saja kakiku turun ke lantai ketika ponselku tiba tiba berdering. Aku bergegas meraihnya dan hatiku berseru melihat Adrian yang menghubungiku."Halo?""Sayang." Suaranya terdengar jauh."Kamu dimana Mas? Kenapa ponselmu tidak aktif?" Pertanyaanku bertubi-tubi menyerbunya."Aku baik-baik saja. Kau ingat apa yang kubilang padamu tadi pagi Vi?""Apa?" Suaraku bergetar. Semua ini terasa misterius dan menyesakkan dada sehingga aku tak mampu mengingat apapun."Percayalah padaku maka semuanya akan baik-baik saja."
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status