Lahat ng Kabanata ng Dalam Diamku: Kabanata 51 - Kabanata 60
75 Kabanata
Bab 51
Langkah pertama yang dilakukan Devka adalah membuka laptopnya dan segera berselancar di internet menuju ke halaman sosial media milik Rajasa Rajasa. Devka memang tak banyak tahu mengenai Miranda, istri bosnya. Oleh karena itu Devka mencari tahu melalui profil sosial media Rajasa. Benar saja, disana tertulis bahwa Miranda adalah istri Rajasa. Terpampang foto Rajasa bersama dengan Miranda yang tersenyum sumringah sambil menggendong seorang anak kecil, tentu saja itu adalah foto lama sebelum muncul Alexa dalam hidup Rajasa, Devka menduga anak itu adalah Mahesa. Devka mengamati wajah perempuan ayu bernama Miranda itu, lalu jemarinya dengan lancar mencari sosial media milik Miranda. Klik Devka menuju profil sosial Media milik Miranda. Devka ingin mendapatkan informasi mengenai circle pertemanan Miranda melalui sosial medianya. "Masalah sepele seperti ini saja Rajasa gak mampu selesein, payah!" Gerutu Devka sambil terus mengorek informasi terkait Miranda pada profil media sosial Miranda.
Magbasa pa
Bab 52
"Bu Miranda dan Mahesa harus segera pergi, terimakasih karena Ibu dan seluruh penghuni panti menerima kehadiran Miranda dan Mahesa dengan baik selama ini, maafkan jika Miranda dan Mahesa ada salah ya Bu" pamit Miranda sebelum meninggalkan Bu Isa dan anak-anak panti"Iya Nak, apakah ada sesuatu yang gawat?" Tanya Bu Isa cemas karena kepergian Miranda yang secara tiba-tiba"Mungkin Rajasa, suami Miranda akan datang kesini mencari Miranda Bu, sebenarnya Miranda hanya belum siap menghadapi Mas Rajasa, hati Miranda belum kuat Bu" Ucap Miranda jujurBu Isa pun mengangguk pertanda memahami apa yang dirasakan Miranda, ia mengusap punggung Miranda lembut "Apapun masalah yang sedang kamu hadapi, semoga semuanya lekas selesai yah Nak, datanglah kesini setiap Nak Miranda ingin datang" Ucap Bu IsaMiranda pun menyalami Bu Isa dan mencium tangan wanita paruh baya yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri itu. Tak lama kemudian, taksi online yang dipesan Miranda pun datang. Bu Isa dan seluruh ana
Magbasa pa
Bab 53
Sebuah mobil Pajero sport berhenti tepat di halaman Panti Asuhan Cahaya Harapan. Tak lama setelah itu dua orang dengan penampilan rapi turun dari mobil."Assalamualaikum" Ucap Devka sopan ketika berada di pintu depan panti"Walaikumsalam" Ucap Bu Isa dari dalam, wanita itu segera keluar memeriksa siapa kiranya yang datang"Perkenalkan Bu, saya Devka dan ini Pak Rajasa" Ucap Devka menyalami Bu Isa diikuti oleh Rajasa. Bu Isa memperhatikan penampilan kedua tamunya tersebut. Rajasa dan Devka terlihat gagah dengan gaya metropolitan. Bu Isa sudah menduga bahwa Rajasa yang datang adalah suami Miranda, namun ia tak pernah menyangka bahwa penampilan Rajasa setampan ini."Silahkan Pak Devka dan Pak Rajasa, apakah ada yang bisa Ibu bantu?""Bu, saya mencari istri saya Miranda, apakah dia ada di sini?" Tanya Rajasa tanpa basa-basiBu Isa awalnya ragu apakah harus menjawab jujur ataukah berbohong tentang Miranda, namun kemudian Bu Isa memilih untuk mengatakanya secara jujur."Oh, Nak Miranda yah?
Magbasa pa
Bab 54 Bertemu Om Samuel
[Mir, aku jalan yah, kamu siap-siap] Pesan masuk dari Ratna ke handphone Miranda[Ok, Na] Jawab Miranda singkat. Miranda segera bersiap sebelum Ratna datang menjemputnya. Ia juga mengajak Mahesa untuk bertemu dengan Om nya Ratna malam ini.Tak lama kemudian, Ratna sampai di homestay tempat Miranda tinggal saat itu. Tanpa menunggu lama, Miranda segera memasuki mobil Ratna. Miranda duduk di depan bersama Ratna yang mengemudi sementara Mahesa di kursi penumpang bagian tengah mobil Ratna. Bocah kecil itu memang tak banyak menuntut, ia selalu tenang jika diajak bepergian kemana-mana oleh Miranda.Ratna segera mengemudikan mobilnya menuju sebuah restoran, ia rencananya akan bertemu dengan Om Samuel di restoran tersebut."Gimana Mir, sudah siap ketemu Om ku?" Tanya Ratna"Iya Na, semoga beliau mau mempekerjakan aku yah" Jawab Miranda antusias"Iyaa,, nanti kita ngobrol-ngobrol dulu biar saling dapet chemistrinya Mir"Miranda hanya mengangguk, rasa gugup yang menyerang dirinya secara tiba-tib
Magbasa pa
Bab 55
Sebuah pesan masuk ke Hp Miranda[Selamat pagi Mbak Miranda, saya Sakir sopirnya Pak Samuel yang ditugaskan mengantar Mbak ke Bandung, mohon share lokasinya ya Mbak bias saya mudah mendapatkan alamatnya]Miranda segera membalas pesan dari Pak Sakir tersebut[Baik Pak, berikut lokasi saya saat ini] Balas Miranda lalu membagikan lokasi terkininya melalui aplikasi pesan.[Oke Mbak Miranda, nanti sekitaran jam sembilan saya sampai yah][Baik Pak, terimakasih] Jawab Miranda, ia segera bergegas mempersiapkan diri untuk berangkat ke Bandung.Waktu menunjukan jam tujuh pagi, Miranda masih memiliki dua jaum untuk bersiap-siap, waktu yang cukup bagi dirinya untuk sarapan dan mengurus administrasi serta biaya homestay. Tentu saja Miranda harus sarapan agar memiliki cukup energi untuk memperjuangkan hidup dirinya dan anaknya Mahesa.Dia tak mungkin meminta bantuan nafkah dari suaminya Rajasa, sedangkan selama ini dirinya tak menerima nafkah secar
Magbasa pa
Bab 56 Yayasan Mentari Bunda
Setelah beberapa jam perjalanan Miranda, Mahesa dan Pak Sakir akhirnya sampai di lokasi tujuan. Sebelum memasuki area gedung, Miranda sempat melihat tulisan yang bertengger di gapura "Yayasan Mentari Bunda, Play Group, TK dan Day Care". Itu adalah identitas dari yayasan tersebut, Miranda pun langsung memahaminya.Pak Sakir segera memarkirkan mobil di halaman yayasan tersebut. "Habis gini, langsung saya antar bertemu dengan Bu Niken saja yah Mbak Miranda" Ucap Pak Sakir sopan. Sesuai dengan instruksi dari Om Samuel, Pak Sakir segera mengantar Miranda untuk bertemu dengan Bu Niken, kepala yayasan Mentari Bunda yang dimiliki oleh Om Samuel. Miranda mengangguk mengikuti langkah lelaki itu."Barangnya biarkan di mobil dulu, nanti kalau sudah ada kamar baru diturunkan Mbak" Begitulah instruksi Pak Sakir yang penuh dengan inisiatif. Miranda hanya mengikuti saja apa yang disarankan.Yayasan Mentari Bunda ternyata cukup luas, Pak Sakir berjalan cukup jauh menuju ruangan di mana Bu Niken berada
Magbasa pa
Bab 57, Gaji yang Cukup
Bu Niken memberikan kertas berisi formulir data pegawai untuk di isi oleh Miranda. "Silahkan diisi dulu data diri kamu yah Mir, dan ini adalah kontrak kerja yang sudah saya persiapkan, di dalamnya disebutkan nominal gaji dan fasilitas yang Miranda dapatkan serta apa saja tugas-tugas Miranda selama bergabung di Yayasan Mentari Bunda" Miranda menerima sebundel dokumen dari Bu Niken dan segera membaca isinya, menurut Miranda gaji yang diberikan sudah lebih dari cukup untuk bisa menghidupi dirinya dan anaknya, sedangkan tugas kerja, Miranda merasa semuanya sudah sesuai dengan informasi awal dan tidak ada yang aneh hal yang membuat dirinya keberatan.Miranda segera mengisi formulir data pegawai dan menandatangani kontrak kerjanya, segera ia menyerahkan dokumen tersebut kembali pada Bu Niken. Bu Niken langsung menanda tangani rangkapan kontrak kerja Miranda dan menyerahkan kembali copy nya untuk Miranda. "Ini untuk Miranda yah, sebagai pegangan bersama" Ucap Bu Niken sembari menyerahkan r
Magbasa pa
58. Ridwan
Miranda segera merapikan barang-barangnya di kamar mess yang disediakan oleh yayasan Mentari Bunda untuknya dan Mahesa. Di dalam ruangan kamar itu terdapat dua buah kasur berukuran kecil, satu buah lemari pakaian, meja dan kursi kerja serta satu buah kamar mandi di dalam. Miranda tak heran mengapa ada dua kasur, tadi Ridwan sudah menjelaskan bahwa satu kamar ini seharusnya memang di huni oleh dua orang.Dengan posisi kasur yang terpisah seperti ini, Miranda akan mengajarkan Mahesa untuk mulai tidur sendiri. Artinya tak lagi satu ranjang denganya, harapanya Mahesa bisa lebih mandiri ke depanya.Sprei di kasur tersebut juga sudah diganti baru jika dilihat dari penampakanya yang bersih dan beraroma harum. Saat Miranda membuka lemari untuk memasukan baju-bajunya, ternyata telah disediakan juga stok sprei sebagai pengganti apabila yang dipakai kotor. "Semuanya diperhatikan sedetail itu" ucap Miranda pada dirinya sendiri."Mahe, ayo bersihkan diri dulu sebelum istirahat" Ucap Miranda pada a
Magbasa pa
59 Hari pertama mengajar
Miranda merasa sedikit gugup hari ini. Ini adalah hari pertama dirinya mengajar TK di Yayasan Mentari Bunda milik Om Samuel. Waktu untuk mengajar Miranda di mulai pukul delapan pagi, namun Miranda sudah bersiap sejak pukul tujuh. Ia juga sudah membantu Mahesa bersiap untuk mulai masuk daycare per hari ini. Kemarin Miranda sudah menyelesaikan masalah administrasi pendaftaran daycare bagi putranya, untuk pembayaranya akan Miranda berikan setelah ia mendapatkan gaji. Sebenarnya Miranda mempunyai sedikit uang, namun uang tersebut Miranda anggarkan sebagai biaya hidup selama dirinya belum menerima gaji. Sedangkan Tommy dan Ratna sebenarnya juga tak sega membantu dirinya, namun Miranda merasa sudah terlalu banyak merepotkan sahabat-sahabatnya itu. Inilah waktunya Miranda untuk hidup mandiri, menata hidup dan mengumpulkan tabungan dengan keringat sendiri agar bisa membuktikan pada suami dan mertuanya bahwa dirinya bisa hidup tanpa mereka. Miranda sudah mengetahui bahwa nama partnernya adal
Magbasa pa
60 Dipanggil oleh kepala yayasan
Pukul dua belas siang akhirnya Miranda dan Amanda selesai mengajar. Murid-murid TK A dan TK B sudah pulang dijemput oleh wali murid masing-masing.Hari ini Miranda dan Amanda berkolaborasi mengajar dua kelas sekaligus, yaitu kelas TK A dan TK B."Oh iya Mir, habis makan siang kita di panggil oleh Bu Niken" Kata Amanda pada Miranda, di luar kelas mereka memang sepakat untuk menyebut nama masing-masing tanpa tambahan Ibu dengan tujuan agar lebih akrab."Eh, ternyata Bu Niken juga wa aku untuk ke ruanganya sehabis jam istirahat" Kata Miranda"Nanti barengan aja yah ke Bu Nikennya" Ucap Amanda"Oke" Miranda menyetujui usulan rekan kerjanya. Mereka pun segera meninggalkan ruang kelas menuju ke arah tujuan masing-masing. Amanda hendak menuju kantin untuk makan siang, walaupun sudah membawa bekal, namun Amanda biasanya membeli minum atau sekedar membeli lauk tambahan untuk makan siang di kantin sekolah. Sementara Miranda berniat ke ruangan daycare di mana Mahesa dititipkan, ia ingin melihat
Magbasa pa
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status