Lahat ng Kabanata ng Dalam Diamku: Kabanata 71 - Kabanata 75
75 Kabanata
Bab 71 Kelicikan Alexa
"Mama, aku ngantuk" Mahesa meninggalkan meja belajarnya dan mendekati Miranda yang baru saja menelpon Ratna."Ayo kita bobo sayang, cuci tangan dulu yah!" Miranda menggendong Mahesa ke kamar mandi dan mencuci tangan putranya yang kini berusia lima tahun tersebut.Miranda membaringkan tubuh Mahesa ke kasur diikuti dengan dirinya yang juga bersiap tidur setelah sebelumnya mengambil buku cerita di laci nakas. Miranda menarik selimut hingga menutupi setengah tubuhnya dan tubuh Mahesa, ia memeluk Mahesa sambil bersiap membacakan cerita.Tak menunggu waktu lama, Mahesa langsung tertidur pulas. Miranda membetulkan posisi tidur putranya setelah itu memandangi wajah polos bocah kecil itu. Wajah Mahesa benar-benar mirip seperti ayahnya, hal ini membuat Miranda tak mampu melupakan Rajasa sedikitpun.Jauh di lubuk hati Miranda, ia memang masih mencintai suaminya. Miranda bukan orang yang mudah untuk jatuh cinta, ketika sudah mencintai ia juga tak akan mudah untuk melupakanya. Tiba-tiba ia merasa
Magbasa pa
Bab 72 Topeng Devka
"Selamat pagi Pak Direktur!" Ucap Alexa dengan nada satir sambil tersenyum menyeringai pada Rajasa yang baru saja sampai di ruang kerjanya. Alexa tengah duduk di kursi Rajasa dengan sombongnya seolah dialah pemilik kursi tersebut. Hal ini membuat Rajasa merasa terhina, ia mengepalkan tanganya menahan diri agar tak sampai berbuat hal buruk pada Alexa. Ia tahu Alexa sedang memancing dirinya agar melakukan kesalahan fatal yang dapat memberikan keuntungan bagi Alexa. "Beraninya kamu duduk di kursiku Alexa!?" Rajasa mengucapkanya dengan keras. "Ups! Maaf Rajasa, sebentar lagi memang aku lah yang akan duduk di sini bukan?" Ucap Alexa penuh percaya diri. Bibirnya masih menyunggingkan senyum penuh kemenangan pada Rajasa. "Jangan mimpi, kamu boleh mendapatkan separuh hartaku, tapi tidak dengan perusahaanku!" Ujar Rajasa. Rajasa tidak akan rela per8yang dibangun ayahnya dikuasai wanita licik seperti Alexa. Namun Alexa malah tertawa seolah Rajasa mengatakan hal yang lucu, membuat Rajasa mer
Magbasa pa
73 Pernikahan Ratna
Waktu begitu cepat berlalu, tanpa terasa hari pernikahan Ratna yang ditunggu-tunggu kini sudah di depan mata. Miranda datang ke pesta tersebut bersama Mahesa. Miranda mengenakan kebaya brukat dengan design modern berwarna pastel yang indah dan pas di tubuh Miranda, sementara Mahesa mengenakan beskap membuat penampilanya terlihat imut. Dekorasi mewah menghiasi setiap sudut ruangan, mulai dari lentera kristal yang menjatuhkan cahaya lembut hingga karpet merah yang melintasi lorong. Kue pernikahan dengan dominasi warna putih yang menakjubkan menjadi sorotan dengan lapisan krim yang halus dan hiasan bunga yang semarak. Tamu undangan yang hadir terdiri dari kalangan eksklusif, mengenakan gaun dan jas pesta yang memancarkan kemewahan. Semarak tawa dan sorak-sorai mereka memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer kebahagiaan yang tak terlupakan. Pernikahan ini benar-benar sebuah perayaan kemewahan dan cinta yang akan dikenang selamanya. Tak heran jika pernikahan Ratna digelar begitu mewah. Ra
Magbasa pa
Bab 74 Tommy
Tommy duduk sendirian di sudut kafe dengan secangkir kopi pahit di hadapannya. Tommy mengaduk kopinya dengan malas, lalu menyesap kopi hitam yang tersaji di hadapanya. Rasanya Pahit, sama seperti perasaanya saat ini. Ekspresinya mencerminkan kehampaan dan kesedihan, sementara ia melihat ke sekeliling kafe memperhatikan berbagai perilaku pengunjung kafe yang datang saat itu. Saat ini Tommy sedang merasai kesedihan hatinya setelah melihat Miranda kembali pada Rajasa. Meskipun itu adalah hal yang Tommy inginkan namun ia tak bisa membohongi bahwa hatinya kini terluka karena terbakar cemburu. Tommy menatap lurus ke arah kejauhan, matanya yang penuh kehilangan mencoba menyembunyikan luka hati yang dalam. Beberapa pengunjung kafe melintas di depannya, tetapi Tommy seakan-akan terasing dalam dunianya sendiri. Suasana kafe yang riuh tidak mampu mengalihkan perhatiannya dari patah hati yang menyiksa. Ia hanya ingin menenangkan diri sejenak sebelum benar-benar pergi sejauh mungkin. Tiba-tiba,
Magbasa pa
Bab 75 Titip Miranda
Rajasa mengantarkan Miranda dan Mahesa ke hotel di mana Miranda menginap setelah acara pesta pernikahan Ratna selesai. Rajasa membopong Mahesa menuju kamar Miranda. Dengan hati-hati, Rajasa meletakan putra kesayangannya di ranjang hotel agar tidak sampai terbangun."Terimakasih, Mas Raja" Ucap Miranda serasa tersenyum manis.Rajasa mengecup putranya dan menatapnya dalam-dalam. Rajasa merasa sangat rindu pada putranya, rasanya sangat berat untuk meninggalkan Mahesa dan kembali ke rumahnya. "Mir, boleh aku tidur di sini bersama kalian?" Pinta Rajasa.Miranda terdiam sejenak karena hatinya merasa sedikit ragu. Namun akhirnya Miranda mengangguk samil tersenyum tanda menyetujui permintaan suaminya."Sungguh, Mir?" Rajasa meyakinkan."Tentu, Mas Raja adalah ayahnya. Maafkan aku sudah memisahkan Mas Raja dari Mahesa" Ucap Miranda yang segera disambut senyuman lega oleh Rajasa."Kalau begitu, apa aku boleh memelukmu? Kamu masih istriku kan?" Tanya Rajasa lagi, ia sebenarnya sudah siap jika M
Magbasa pa
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status