Semua Bab Partner di Atas Ranjang: Bab 11 - Bab 20
100 Bab
Sensasi yang Luar Biasa
"Hai, Sayang. Tumben cepat banget pulangnya," ucap Gilang.Dahi pria itu tampak berkeringat karena terlalu panik. Dia berusaha keras menutupi kegugupannya."Kenapa? Kok kayak nggak suka gitu kalau aku pulang? Terus ngapain kamu ada di kamar tamu?"Gilang mengusap keringatnya, terdiam cukup lama untuk memberi jawaban yang tepat untuk Yura, istrinya."Nggak ada sih, tadi aku kecapean. Mau ke kamar kita rasanya malas, makanya aku istirahat di ruang tamu," kata pria itu beralasan."Masa sih, terus kenapa kamu keringetan begitu?""Itu, AC di dalam kamar mati. Kenapa sih, kok kayak curiga gitu?"Yura menggeleng pelan, dia mengedikkan bahunya. "Nggak apa-apa sih, cuma tanya aja."Tiba-tiba wanita itu mendekat sambil tersenyum nakal. Yura merangkul pundak Gilang."Sayang, aku kangen," ujar wanita itu manja."Iya, sama. Aku juga kangen banget sama kamu."'Sial, kenapa tubuh Kasih masih terbayang jelas di pikiranku,' keluh pria itu dalam hati."Kita main yuk. Terserah deh mau berapa lama. Pokok
Baca selengkapnya
Dasar Mata Keranjang
Sepanjang ia berjalan, pria itu tak pernah berhenti mengulas senyum. Rasanya beban yang dia rasa di badan telah musnah. Itu semua berkat wanita itu, ya dia adalah Kasih.Gilang menghela napas panjang ketika sudah mencapai di pintu kamarnya. Membuka pintu itu secara perlahan, kemudian kembali menutupnya dengan amat sangat pelan.Dilihatnya sang istri sedang tertidur, pria itu mendekati Yura, mengelus rambutnya dengan pelan.'Maaf, kamu pasti sangat lama menungguku, sampai-sampai ketiduran,' batin pria itu.Kendati demikian, Gilang sama sekali tidak menampilkan raut wajah merasa bersalah karena telah membuat wanitanya menunggu, lebih parahnya lagi, dia sama sekali tidak menyesal karena sudah bercinta dengan wanita lain dalam satu atap yang sama.Pria itu merebahkan tubuhnya di samping Yura, menatap langit-langit kamar sambil tersenyum lebar. Rasa penasarannya pada Kasih telah terbayarkan, dan sesuai dugaannya, jika wanita itu sangat memuaskan."Hah! Leganya," gumam pria itu."Lega kenap
Baca selengkapnya
Ganteng Doang Otak Mesum
"Seperti biasa, kau selalu memukau."Kasih mengernyit heran. Entah mengapa, dia merasa kalau Gilang akhir-akhir agak lebay. Ya, semenjak mereka sudah melakukan hubungan terlarang, Gilang selalu bertindak berlebihan.Seperti tadi contohnya, tiba-tiba saja pria itu memuji kecantikannya."Untuk apa menyuruhku datang menemuimu?" tanya Kasih to the poin."Santai dong, buru-buru banget. Nggak sabar banget ya pengin ke kamar."Kasih memutar bola matanya malas. Heran dengan pria itu, otaknya selalu saja tidak jauh-jauh dalam urusan ranjang. Sebelumnya Gilang tidak seperti ini.'Cih, ganteng doang. Otak mesum!' umpat Kasih dalam hati.Karena melihat Kasih diam saja, akhirnya pria itu berdeham sejenak. Berniat mengutarakan tujuannya."Jadi, ada yang mau aku omongin sama kamu." Suara Gilang kali ini cukup serius.Kasih mengangguk paham, pertanda dia siap mendengarkan ucapan Gilang."Tentang hubungan kita kedepannya."Kasih masih menatap Gilang dengan sorot mata tajam."Hubungan?" ulang wanita it
Baca selengkapnya
Zamannya Pelakor
"Hai, Sayang. Sudah selesai?" tanya Gilang sambil mencium pipi Yura."Hemm, kenapa jemputnya lama sekali," gerutu wanita itu."Oh, aku baru saja selesai berolahraga.""Pantas saja, wajahmu terlihat sangat segar," puji Yura, menatap suaminya dengan takjub."Benarkah?""Ehem-ehem. Yang lagi mesra-mesraan, tolong dong ditunda dulu, kasihan nih ada jomblo di sini."Gilang dan Yura langsung mengalihkan pandangannya, menatap ke arah sumber suara.Tatapan Gilang terlihat bingung, Yura pun akhirnya menjelaskan."Dia Dea, temanku. Dan Dea, kenalkan, dia suamiku.""Hai," sapa Dea sambil mengulurkan tangannya, sayangnya tak dibalas oleh Gilang."Apa sesi pemotretannya sudah selesai?" tanya Gilang mengalihkan pembicaraan."Sudah, kamu mau langsung pulang atau mau mampir ke suatu tempat dulu?""Sepertinya langsung pulang, tapi sebelum pulang aku ingin ke toilet dulu."Dea yang melihat sikap dingin Gilang hanya mampu menggigit bibir bawahnya.Terlihat sangat jelas kalau wanita itu begitu terpesona
Baca selengkapnya
Rindu Aroma Tubuhmu
Seminggu telah berlalu, Kasih bisa bernapas lega karena sampai saat ini Gilang tidak pernah datang menemuinya.Entah apa yang terjadi dengan pria itu, mungkin tengah sibuk dengan istrinya. Kasih sama sekali tidak mempermasalahkannya, dia malah senang jika pria itu tidak datang padanya, bahkan dia juga berharap Gilang sama sekali tidak akan menemuinya lagi.Hari ini dia berjanji akan mengajak ibunya berbelanja bulanan. Kasih mengatakan bahwa dia diberikan sedikit bonus oleh bosnya karena beberapa kali lembur, tentu saja itu hanya akal-akalan Kasih."Kamu belanjain Ibu banyak banget, Kasih. Apa uangmu nggak habis?" tanya Mutia dengan dahi berkerut.Kasih tersenyum. "Kan, tadi aku bilang kalau bos aku ngasih bonus. Dia baik banget, kan, Bu. Belum ada sebulan aku kerja udah dikasih uang," celetuk Kasih beralasan agar tak menimbulkan kecurigaan."Memangnya pekerjaan kamu itu apa sih, Nak?" "Ya biasa, kalau asisten rumah tangga pastinya selalu beres-beres rumah, Bu."Mutia tersenyum tulus,
Baca selengkapnya
Sekadar Mainan
"Mau ke mana?" tanya Yura, dia sedikit heran dengan tingkah suaminya karena berpakaian rapi dan juga memakai wangi-wangian."Mau meeting dengan klien. Kamu di rumah dulu, ya. Aku janji cuma sebentar kok."Yura melipatkan kedua tangannya, dia cemberut dengan jawaban suaminya."Kamu udah janji sama aku, kalau selama aku di rumah, kamu selalu nemenin aku. Kok sekarang ingkar janji sih," gerutu wanita itu.Gilang mencium bibir Yura singkat. "Ini penting, Sayang. Masalah kerjaan. Aku janji cuma sebentar.""Ya udah deh, awas aja kalau lama. Aku ngambek.""Iya, Sayang. Aku pergi dulu ya," pamit pria itu."Heemmm." Yura menjawab dengan malas.Gilang tak ambil pusing ketika melihat wajah istrinya terlihat begitu masam. Hari ini dia harus menemui Kasih, sudah lama dia tidak bertemu dengan wanita itu.Sialnya, rasa rindunya menjadi-jadi ketika tadi dia melihat wanita itu di pusat perbelanjaan. Yang membuat Gilang hilang fokus karena mendengar pembicaraan wanita itu. 'Kasih ingin dijual lagi? Ng
Baca selengkapnya
Kebrutalan Gilang
"Lepas! Sakit tahu," erang Kasih, wanita itu terus meronta, agar Gilang melepaskan cekalan tangannya.Sayangnya, Gilang tak membiarkan hal itu terjadi, dia terus saja menggandeng tangan Kasih dengan erat.Gilang buru-buru menekan tombol apartemen, setelah pintu itu terbuka, pria itu langsung mendorong tubuh Kasih dengan kasar.Kasih memekik kesakitan ketika kakinya terkilir. Dia memandang Gilang dengan tajam, ingin marah pada pria itu tapi dia urungkan karena melihat raut wajah Gilang berubah menjadi gelap.Yang bisa Kasih lakukan saat ini kembali menunduk, lalu memijat kakinya dengan pelan.Saat ini wanita itu benar-benar ketakutan karena melihat perubahan Gilang.'Apa aku sudah berbuat salah? Kayaknya nggak, terus kenapa dia terlihat begitu marah?' batin Kasih, bertanya-tanya.Kasih tersentak kaget ketika tiba-tiba saja Gilang mencengkram dagunya begitu erat."Apa yang kamu lakukan, hah?!" bentak pria itu."Apa?" tanya Kasih bingung."Kau mengabaikanku demi berkencan dengan pria bad
Baca selengkapnya
Kurang Belaian
"Kau datang terlambat," rajuk Yura.Gilang sama sekali tak menyahut, dia berjalan menuju kamar mandi, lalu menutup pintu.Emosi Yura semakin menjadi-jadi ketika Gilang mengacuhkannya. Wanita itu mencak-mencak tak jelas.Dia akan memberikan pelajaran pada pria itu karena sudah berani mengabaikannya.Yura memutuskan untuk berpura-pura tidur, dia sedang dalam mood jelek, dan dia berniat tidak akan melayani nafsu suaminya."Awas aja kalau minta jatah," gerutu wanita itu.Pintu kamar mandi itu terbuka, membuat Yura langsung memejamkan matanya. Dia tersenyum kecil ketika merasakan ada pergerakan di tempat tidur itu.'Pasti bentar lagi dia merengek minta jatah,' batin Yura.Sudah lama Yura menunggu, tapi ternyata tidak ada tanda-tanda Gilang akan mendekat, membuat wanita itu merasa dongkol.Dia langsung membalikkan tubuhnya, menatap Gilang, agak terkejut karena Gilang rupanya tengah membelakanginya juga.'Kenapa dia bertingkah aneh seperti ini, apa dia kecapean?' batin Yura bertanya."Kamu u
Baca selengkapnya
Jadi Simpanan?
Gilang mengumpat keras karena Kasih sudah mengganti kata sandi apartemen itu, dia menekan tombol apartemen itu beberapa kali, sayangnya tak ada tanggapan dari Kasih."Apa-apaan dia. Apa maksudnya mengganti sandinya. Apa dia ingin menghindar dariku? Awas aja kalau beneran iya," gerutu pria itu.Tak lama kemudian Gilang mendengar suara pintu terbuka, Gilang mendongakkan kepalanya, dia melihat Kasih sedang memakai handuk, sepertinya wanita itu habis mandi.Belum sempat Kasih berbicara, Gilang lebih dulu masuk, lalu mendorong tubuh wanita itu."Kenapa keluar dengan penampilan seperti itu? Bagaimana kalau orang lain lihat?" tanya pria itu kesal."Maaf, aku buru-buru soalnya dari tadi belnya terus berbunyi, aku tahu kalau itu kamu."Wajah emosi pria itu seketika sirna, dia mengira kalau Kasih tengah menanti kedatangannya."Kau menungguku?"Kasih mengerutkan keningnya. "Bukannya kamu semalam bilang ingin datang ke sini? Memangnya siapa yang akan datang selain kamu, hanya kamu yang tahu tempa
Baca selengkapnya
Seberapa Mesum Diriku Ini?
"Ngapain lagi sih kamu datang ke sini?" tanya Kasih ketus. "Tahu alamatku juga dari mana?""Ini nggak disuruh masuk dulu, nih?"Kasih menggeleng tak percaya. "Masih punya muka ya kamu?"Biarpun begitu, Kasih menggeser tubuhnya ke samping, mempersilahkan wanita itu masuk.Setelah Kasih menutup pintu, dia menatap wanita itu dengan tajam."Mau jual aku lagi? Segitu ngebetnya ya kamu pengin punya uang, kenapa nggak kamu aja yang jual diri?" sindir Kasih.Diana mengelus dada, ucapan Kasih benar-benar membuatnya tersinggung. Akan tetapi, dia memaklumi mengapa Kasih berkata seperti itu."Ya ampun, Kasih. Masih aja dibahas masalah itu. Aku, kan, udah minta maaf. Tempat tinggal kamu sekarang bagus, ya," celetuk wanita itu, matanya mengedar ke sekeliling ruangan itu."Nggak usah ngalihin pembicaraan, kamu mau ngapain datang ke sini, pasti punya maksud tertentu, kan?" tebak Kasih."Nggak! Sumpah deh, aku tuh rasanya nggak enak kalau belum dapat maaf dari kamu, kayak ada yang ganjel gitu lho. Aku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status