Lahat ng Kabanata ng Jatuh Dalam Pesona Playboy: Kabanata 11 - Kabanata 20
55 Kabanata
Bab 10 Selesai?
“Kau tidak cocok melakukan one night stand, Claire. Jangan lakukan itu lagi.” Komentar Mia terus berputar di kepalanya. Dia tidak senaif itu ‘kan? Claire bisa memisahkan kebutuhan fisik dan emosionalnya. Dia hanya tidak menyangka kalau one night stand akan seindah itu. Claire tahu batasannya.“Jangan temui model itu lagi. Dia hanya ingin menggunakan tubuhmu.” Lagi-lagi suara Mia mengusiknya. Bukankah itu tujuan one night stand? Menggunakan tubuh satu sama lain untuk memuaskan kebutuhan fisik masing-masing? Lagi, Claire tahu batasannya. Mia khawatir untuk alasan yang tidak jelas. Ponsel Claire bergetar saat dia hendak memadamkan komputernya. Dia mengabaikan benda itu dan meneruskan niatnya. Claire mengambil ponsel yang berada di samping keyboard, membukanya dan mendapati pesan dari nomor tidak dikenal.Hai, ini Jayden.“Kau tidak pulang, Claire?” Diana Brown rekan kerja Claire bertanya.“Sebentar lagi.”“Baiklah. Sampai jumpa besok.” Diana dan satu rekannya yang lain keluar dari ruanga
Magbasa pa
Bab 11 Tidak Bisa Menolak
“Manajer akan mentraktir kita hari ini!” Justin Maxwell berseru begitu dia keluar dari ruang kerja atasannya.“Akhirnya Paul punya waktu untuk menyambut Claire,” Kate Williams berkomentar. Hampir tiga minggu sejak Claire menjadi anggota baru divisi mereka. Itu cukup lama untuk menyambut anggota baru.“Semua harus ikut, tidak ada alasan. Terutama orang yang menjadi alasan pesta ini diadakan.” Justin memperingatkan yang dibalas senyuman oleh Claire. Dia tidak punya kegiatan malam ini.“Tentu saja harus ikut. Tidak ada yang lebih baik daripada pesta di Jumat malam.” Sambung Diana. Mereka berbenah sebelum jam pulang kerja. Mereka pergi begitu atasan mereka keluar dari ruang kerjanya. Paul Ahn, manajer Claire membawa anggotanya ke restoran yang cukup mahal. Setelah makan malam, mereka pergi ke bar untuk minum. Bukan pesta namanya jika tanpa alkohol.“Aku penasaran, Claire,” Kate bersuara.“Kenapa kau mau bekerja menjadi pegawai biasa saat kau bisa menjadi pimpinan di perusahaan keluargamu?
Magbasa pa
Bab 12 Terakhir Kali
“Bukan siapa-siapa,” balas Claire cepat.“Dia ingin bertemu denganmu.”“Dia pasti salah sambung. Aku tidak punya kenalan bernama Andrew.” Mereka bertatapan cukup lama sampai Jayden bersuara.“Kau mau menungguku mandi sebentar? Aku akan mengantarmu pulang dan kita pergi bersama dari sana.” Claire menganggukkan kepalanya, lagipula dia meninggalkan mobil di kantor karena pesta penyambutannya. Jayden pergi ke kamar mandi meninggalkan Claire yang sibuk dengan pikirannya.Penolakan Claire tidak berpengaruh jika Andrew meneleponnya. Pria itu pasti mendapatkan nomor ponsel Claire dari keluarganya. Perjodohannya dengan Andrew belum dibatalkan. Claire mendesah berat. Baru sebentar dia menjalani hidup sesuai yang dia inginkan, tapi perjodohan itu terus mengikutinya. Sampai kapan dia menghindar seperti ini? Claire ingin menjalani hidup yang nyaman. Apa lagi yang harus dia lakukan?***“Tidak apa jika kau menunggu di sini ‘kan?” tanya Claire sebelum keluar dari mobil.“Aku tinggal bersama Alicia.”
Magbasa pa
Bab 13 Kunjungan Tak Terduga
Manajer Jayden berhenti di tempatnya setelah membuka pintu. Beberapa kali mendapati Jayden dalam posisi seperti itu tidak membuatnya terbiasa. Jayden menoleh, matanya berkilat marah melihat orang yang mengganggu kegiatannya.“Keluar!” suara Jayden keras dalam bahasa Korea. Mereka sudah mencapai puncak kepuasan, tapi Jayden dan Claire tidak bisa benar-benar menikmatinya karena Donghyuk. Claire menutup matanya meringis dalam hati. Dia harap orang itu tidak melihatnya. *** Jayden sudah mengenakan pakaian saat Claire keluar dari ruang tidurnya. Wanita itu tersenyum padanya.“Aku harap kau mendapatkan pengalaman yang indah di sini.”“Aku mendapatkannya. Semua karenamu.” Claire tersenyum kecil. Dengan kepulangan Jayden, one night stand mereka berakhir.“Have a safe flight, Jayden. Goodbye.” Jayden duduk di sofa setelah Claire menutup pintu kamar hotelnya.
Magbasa pa
Bab 14 Pertunangan Dengan Andrew
Apa yang dia lakukan di sini? Bagaimana dia tahu di mana tempatku bekerja? Pertanyaan itu berputar di kepala Claire. “Claire,” panggilan itu tidak dibalas Claire. “Collins mengatakan dia kenal dekat denganmu. Apa itu benar, Claire?” Wanita itu tidak tahu apa hubungan Andrew dengan atasannya. Dari nada menggoda Tuan Lee, mungkin mereka berteman atau rekan bisnis. “Tidak dekat.” Kedua pria itu terkejut dengan respon Claire. Senyum di wajah Andrew menghilang. “Joseph, bisa kau tinggalkan kami sebentar?” Joseph melihat Claire lalu Andrew. Andrew menganggukkan kepalanya meminta Joseph untuk keluar. Atasan Claire melakukan permintaan Andrew. “Apa kau harus bertindak sejauh ini, Andrew?!” emosi yang Claire tahan meledak. Andrew melewati batas. Pria itu menggunakan koneksi hanya untuk bertemu dengannya. Ini keterlaluan. “Entah apa yang dipikirkan atasanku sekarang.” “Joseph mengerti hubungan kita.” Claire melihat Andrew  tidak per
Magbasa pa
Bab 15 Lee Hyunjoo
Claire membeku. Pertunangan dengan Andrew bulan depan. Kata-kata itu terngiang di telinganya. Dia datang ke rumah bukan untuk mendengar hal itu.“Claire,” Claire tersentak saat Nyonya Wilson menyentuhnya.“Bagaimana kalian bisa memutuskan itu tanpa bertanya padaku?” Claire menggigit bibirnya. Dia menahan diri agar air matanya tidak keluar. Apa pendapatnya tidak berarti?“Andrew bukan orang yang buruk, Nak.”“Dia menemuiku di kantor menggunakan koneksinya dengan atasanku. Menurut Mama dia orang seperti apa?” Claire tidak suka orang yang menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan keinginannya. Ditambah berita pertunangan ini, Claire semakin tidak menyukai pria itu.“Kau tidak memberinya pilihan,” ucapan ayahnya sama seperti Andrew.“Jika kau tidak menolak panggilan dan mau bertemu dengannya, dia tidak akan melakukan itu.” sambung ayahnya lagi.“Aku tidak tahu har
Magbasa pa
Bab 16 Bad Feelings
Jayden memberi jarak antara dirinya dan Hyunjoo—membuat wanita itu mengernyitkan dahinya.“Jayden, kau tidak merindukanku?”“Kenapa aku merindukan orang yang tidak dekat denganku?” Jayden mengambil botol vodka dan menuang isinya ke gelas.“Seharusnya kau tidak ke sini.” Dia meminum vodka-nya.“Aku merindukanmu. Kau tidak pernah menghubungiku sejak pergi ke New York.” Jayden melihat Hyunjoo tidak percaya. Apa kepalanya terbentur sebelum kemari?“Kita sudah putus, Hyunjoo. Kau yang mempublikasikannya.” Jayden berujar dingin.“Jayden,” suaranya manja, dia memeluk lengan pria itu.“Kau tahu itu tidak benar. Aku hanya menyukaimu, Sayang.” Jayden melihat lengannya yang bersentuhan dengan buah dada kenyal Hyunjoo. Wanita itu datang dengan persiapan. Dia memakai dress ketat yang membentuk tubuhnya. Mata Jayden tertuju pada belahan dada Hyunjoo. Dia terkekeh. Usaha wanita itu sia-sia karena dia tidak tergoda.“Kau terlihat suka menggandeng Michael Choi.”“Itu tidak benar, Jayden. Ak
Magbasa pa
Bab 17 Kejutan
Claire tidak mau memiliki interaksi apa pun dengan Andrew. Namun, teman-temannya benar. Pesan Andrew tulus. Mungkin dia menilai Andrew buruk karena perjodohan mereka. “Bagaimana aku membalasnya?” “Jika kau tidak mau berurusan dengannya, katakan seperti itu.” Jawab Evelyn. “Tidakkah terlalu kejam melakukan itu, Claire?” Mia berkomentar. “Jujur padaku, Mia.” Claire menatap Mia tegas. “Kau suka padanya ‘kan?” Mia tersenyum mendengar pertanyaan Claire. “Tidak, jangan salah paham. Aku hanya menyayangkan karena kau tidak mencoba mengenal Andrew. Kalian terlihat serasi.” Claire mendesah berat. Bagaimana dia menjawab pesan Andrew? Claire: Mungkin kita bisa berteman jika kau tidak membahas tentang perjodohan. Itu balasan Claire dan Andrew langsung menjawabnya. Claire menyimpan nomor Andrew di ponselnya. Andrew: Tentu, Claire. Jadi, kita berteman? Claire: Teman. Claire menyimpan ponselnya di tas. “Apa balasanmu?” tanya Alicia. “Kami berteman. Mungkin dia bukan orang yang buruk. Kom
Magbasa pa
Bab 18 Meyakinkan Claire
“Kau ... kenapa kau ada di sini?” Claire mengedipkan matanya berkali-kali—belum bisa menghilangkan keterkejutannya melihat Jayden.“Menemuimu.” Dia pasti mencium Claire kalau tidak ada Alicia.“Tapi, kenapa?” senyum Jayden menghilang. Bukan ini reaksi yang dia bayangkan. Apa Claire tidak suka melihatnya?“Aku ada kerja di sini. Dan aku ingin menemuimu.” Claire hanya menatap Jayden. Dia merasa senang, tapi apa wajar dia merasakannya?“Kalian lanjutkan mengobrol,” Claire dan Jayden sama-sama melihat Alicia yang bangkit dari sofa.“Aku ke kamar dulu.” Jayden langsung memeluk Claire begitu Alicia meninggalkan mereka.“Kau melakukan sesuatu padaku,” tangan Claire terhenti di udara, dia tidak tahu apakah dirinya boleh memeluk pria itu atau tidak.“Sesekali kau muncul di pikiranku.” Jayden merenggangkan pelukannya. Dia menangkupkan tangannya
Magbasa pa
Bab 19 Ego yang Terluka
Claire menatap Jayden sendu. Dia tidak mau menutupi ketakutannya. Entah apa yang terjadi jika dia melewati batas yang dia buat lagi. “Seharusnya kau tidak mengkhawatirkan itu,” Jayden tersenyum. “Kau tidak akan bisa menyukaiku,” Claire melihat Jayden bingung. Dengan wajahnya saja cukup membuat orang-orang suka dengan Jayden. “Kau bisa menyukai tubuhku, tapi perasaan, itu tidak akan terjadi. Aku jamin.” “Bagaimana kau bisa begitu yakin?” Jayden mengelus pipi Claire. “Biarkan aku mengkhawatirkan itu. Katakan saja aku boleh menemuimu.” Claire menghela napas. Mungkin Jayden bisa menjaga emosi dan perasaaannya, tapi Claire, dia tidak yakin bisa melakukannya. “Tidak, Jayden.” Jayden mengertakkan giginya. Sebenarnya apa yang Claire pikirkan? Kenapa dia tidak bisa memahami wanita ini? “Jadi, kau ingin kita menjadi orang asing?” tangan Jayden kembali ke sisi tubuhnya. Rencananya tidak boleh gagal. “Claire!” Mereka menoleh pada A
Magbasa pa
PREV
123456
DMCA.com Protection Status