Semua Bab Jatuh Dalam Pesona Playboy: Bab 21 - Bab 30
55 Bab
Bab 20 Kembali ke Ranjangnya
“Bahkan pesanku tidak dibalas.” Sambung Jayden.“You’re kidding,” ucap Sarah tidak percaya.“Kau mau bukti?” Jayden menunjukkan pesan yang dia kirim pada Claire dan riwayat panggilannya.“What a stupid girl. Bagaimana bisa dia mengabaikan wajah ini?” Claire melihat mojito yang baru diletakkan di depannya dengan dahi mengernyit. Orang yang membelakanginya dengan seorang wanita adalah Jayden—dia sudah memastikannya. Jayden dan wanita itu sedang membicarakannya.“Semoga pria yang bersamanya memiliki kelebihan daripada dirimu.” Jayden menyeringai. Dia percaya diri dengan fisik maupun dompetnya.“Menurutmu bagaimana?”“Tentu aku memilihmu, Honey.” Mereka terkekeh bersama. Claire meneguk mojitonya setengah gelas. Apa Jayden harus membicarakannya seperti itu dengan wanita lain? Claire mengabaikan pesannya artinya dia tidak tert
Baca selengkapnya
Bab 21 Kesepakatan
Jayden mematung di atas Claire. Dia tidak tidur dengan pria itu. Entah kenapa Jayden senang mendengarnya. Rasa senang Jayden hilang saat Claire mendorongnya—membuat Jayden terduduk di tempat tidur.“Aku tidak bisa melakukan ini,” mata Claire berkaca-kaca. Apa yang Jayden lakukan, Claire tidak bisa menerimanya. Wanita itu bangkit. Dia pasti turun dari tempat tidur jika Jayden tidak menahannya.“Kau mau ke mana?” Claire menghempaskan tangan Jayden.“Siapa kau bisa melakukan ini padaku? Aku sudah memberikan apa yang kau inginkan, tapi apa yang kau lakukan padaku?” air mata yang dia tahan lolos.“Aku merasa rendah. Kau menggunakanku hanya untuk seks!”“Claire,” Jayden mendekati Claire dan menyentuh tangannya.“Jangan sentuh aku! Bagaimana bisa kau  menyiksaku seperti itu?” air mata Claire membuat Jayden tidak tahu harus berkata apa.“Kenapa aku?&rdquo
Baca selengkapnya
Bab 22 Q and A
“Aku pikir kau akan membiarkanku satu kamar denganmu,” Jayden menatap Donghyuk. Sejak kapan mereka tinggal satu kamar saat melakukan pekerjaan ke luar negeri?“Itu akan mengurangi pengeluaran agensi.” Sambung Donghyuk setelah duduk di sofa. Dia beruntung bisa mendapatkan kamar tepat di sebelah kamar Jayden.“Tsk. Aku memberikan penghasilan terbesar untuk SnC Models. Ini tidak seberapa.” Jayden melihat ponselnya—menunggu balasan pesannya dari Claire. Dia meminta wanita itu menemuinya.“Apa yang kau lakukan selama di sini?”“Hanya santai,” balas Jayden sambil membaca pesan Claire. Claire: Aku bersama teman-temanku.Jayden: Temui aku setelah selesai.Claire: Aku langsung pulang ke rumah.Jayden: Kau anak yang penurut ya, Claire. Donghyuk melihat Ja
Baca selengkapnya
Bab 23 Hot and Cold
Jayden menatap Claire lama. Dia bisa saja tidak menjawab pertanyaan Claire, tapi dia tidak mau membuat wanita itu kesal. Jayden masih butuh Claire untuk menghangatkan ranjangnya. “Aku tidak punya hati untuk dibagikan dengan orang lain,” Jayden menatap Claire serius. “Dan aku hanya perlu ingat tujuanku tidur dengan seseorang,” Jayden tidak tahu apa arti tatapan Claire untuknya. Namun, karena mereka sedang membicarakan ini, Jayden akan menunjukkan di mana dia berdiri dengan jelas. “Untuk memuaskan kebutuhanku. Sesederhana itu.” Claire tersenyum misterius. “Kau membuatnya terdengar mudah.” “Karena itu memang mudah. Kau tidak perlu berpikir. Biarkan nalurimu mengambil alih.” Mereka bertatapan sampai Claire memalingkan wajahnya. “Aku akan mengingatnya.” Wanita itu turun dari tempat tidur. Dia mengambil pakaiannya dari lantai. “Sampai jumpa di pertemuan berikutnya, Jayden.” Claire berkata setelah mengenakan pakaiannya. “Tungg
Baca selengkapnya
Bab 24 Take Me
Claire mencium Jayden lagi. Sekarang dia melingkarkan kedua tangannya di leher pria itu. Jayden balas menciumnya, tapi berhenti setelah menyadari sesuatu. Dia menjauhkan wajahnya dari Claire. “Kau habis minum,” Claire mengabaikan ucapan Jayden dan bergerak ingin mencium pria itu lagi. “Wait,” dia menangkupkan tangannya di wajah Claire. “Kau mabuk, Claire.” Wanita itu tersenyum, senyumnya terlihat lucu di mata Jayden. “Aku bisa melihatmu dengan jelas.” Claire berjinjit lalu memegang wajah Jayden. “Kau bilang kau merasa gatal,” Jayden memeluk Claire. Wanita itu pasti terduduk di lantai jika Jayden membiarkannya. Wanita itu tidak bisa menjaga keseimbangannya, tapi malah berjinjit untuk menyamai tingginya. “Aku juga.” Claire nyengir, membuat Jayden semakin yakin dia mabuk. Claire tidak akan membuat ekspresi lucu itu jika dia sadar. “Jayden,” suaranya manja. Dia sangat manis jika seperti ini. “Ya, Sayang?” “
Baca selengkapnya
Bab 25 Mengatur Waktu
“Kau tidak perlu khawatir. Claire aman bersamaku.” “Justru karena Claire bersamamu aku jadi khawatir,” balas Alicia dingin. “Cepat beri tahu aku.” Jayden menarik napasnya panjang. Alicia benar-benar menguji emosinya. “Berhenti mengkhawatirkannya dan bersikap seolah-olah Claire bukan wanita dewasa. Dia datang padaku atas kemauannya sendiri. Lebih baik kau urusi hidupmu saja.” Alicia terdiam. Dia baru kepikiran kenapa bukan Claire sendiri yang menjawab panggilannya? “Di mana Claire? Aku ingin bicara dengannya.” Jayden berdecak. “Aku tidak akan menjawab panggilannya jika Claire sadar.” “Sadar?! Kau apakan Claire, Brengs*k?” Jayden mendesah berat. Seharusnya dia mengabaikan panggilan Alicia tadi. “Lebih baik kau bertanya pada Claire besok. Aku malas bicara denganmu.” Jayden melihat notifikasi panggilan tidak terjawab setelah dia memutus panggilan dengan Alicia. Panggilan tidak terjawab dari ibu Claire. Dia tidak tahu seperti apa in
Baca selengkapnya
Bab 26 Kontrasepsi
“Jumat, Sabtu, Minggu. Aku bisa pada hari itu.” Jayden melempar Claire ke ranjang. Dia langsung memposisikan dirinya di atas tubuh Claire.“Tiga dari tujuh hari? Aku tidak bisa menerimanya.” Jayden menaikkan dress Claire dan melepas celana dalam wanita itu.“Jayden, kita sedang ... ah!” Claire mendesah saat merasakan benda kenyal menjilat organ intimnya.“Jayden ....” Claire ingin protes, tapi tidak bisa mengeluarkannya. Lidah Jayden bergerak dengan terampil untuk memuaskannya. Tangan Claire meraih kepala Jayden—dia meremas rambut pria itu. Dia tenggelam dalam kenikmatan yang Jayden berikan dan tidak sadar pria itu sudah melepas celananya. Claire membuka matanya saat merasakan Jayden berhenti.“Kenapa kau—“ protesnya terpotong karena Jayden menghujamkan miliknya ke dalam Claire. Wanita itu mendesah karena kenikmatan penyatuan mereka. Namun, matanya melebar setelah menyadari s
Baca selengkapnya
Bab 27 Bingung
Kedua pria itu terkejut mendengar suara feminin yang memanggil Jayden. Claire mendekati mereka. Jayden berusaha mengatur ekspresinya sebelum tersenyum melihat Claire. Dia tidak mendengar apa yang Jayden ucapkan ‘kan?“Aku pulang sekarang.” Jayden menatap Claire lembut.“Kau tidak mau tinggal sebentar lagi?” kalau saja Donghyuk tidak mengganggunya, dia pasti membuat Claire tidak bisa turun dari tempat tidurnya saat ini.“Tidak.” Donghyuk hanya melihat interaksi mereka. Claire tidak meliriknya sedikitpun sejak wanita itu menghampirinya dan Jayden.“Sampai jumpa.” Jayden hendak mencium Claire, tapi wanita itu menghindar.“Jangan.” Matanya bergerak ke arah Donghyuk mengisyaratkan mereka tidak sendiri. Jayden menghela napas, bahkan Donghyuk membuatnya tidak bisa mencium Claire.“Kau akan menemuiku besok?”“Aku tidak janji.” Lalu Claire berjalan menuju
Baca selengkapnya
Bab 28 Wanita Nakal
Jayden menatap nanar gambar Claire yang sedang menyuapi pria bersamanya dengan sumpit. Dia merasa dibodohi. Claire mengatakan dia pergi bersama temannya. Dia tidak tahu jika temannya itu adalah seorang pria. “Mereka bukan hanya makan bersama saja,” Jayden melihat Donghyuk, tangannya menyodorkan kembali ponsel kepada pemiliknya. “Mereka juga jalan-jalan, melihat-lihat suvenir.” Sudut kanan bibir Jayden naik, lalu dia tertawa—tawa yang mengejek dirinya—membuat Donghyuk yakin dengan dugaannya. Wanita itu bukan sekedar teman tidur Jayden. “Aku ingin menyapanya, tapi kami tidak kenal.” “Terima kasih infonya, Kak.” Jayden berdiri lalu pergi ke ruang tidur. Dia tidak percaya Claire berhasil membodohinya. Apa Claire masih bersama pria itu? Apa mereka mereka tidur bersama sekarang? Jayden menutup pintu ruang tidurnya dengan keras. Lalu bagaimana dengan kesepakatan mereka? *** “Aku menikmati malam ini,” kata Andrew setelah mereka berada di depan gerbang rumah Claire. Makan malam di Chinato
Baca selengkapnya
Bab 29 Losing Control
Walaupun Jayden tidak melihat langsung, tapi foto yang ditunjukkan Donghyuk sudah menjelaskan semuanya.“Apa ... ah!” tangan Jayden mendarat di bokongnya lagi.“Apa kau mau membandingkan kami sekarang?” Claire menggigit bibirnya. Dia tidak mengerti apa yang Jayden bicarakan.“Setelah kau selesai denganku, apa kau akan pergi padanya?” Jayden mencengkeram pinggang Claire erat, itu pasti meninggalkan bekas. Namun, Jayden seperti kehilangan kesadarannya karena emosi yang tidak bisa dia kontrol.“Apa itu yang dinamakan ekslusif, Claire?” Pria itu bergerak dengan cepat, hujaman keras di dalamnya membuat mulut Claire terbuka—hanya desahan nikmat yang keluar.“Artinya aku juga bisa melakukan seks dengan wanita lain ‘kan?” ucapan itu membuat Claire bisa berpikir kembali. Namun, ombak kepuasan menyapu kata-kata yang hendak Claire ucapkan.“Ah ... Jayden!” pria yang dipanggil namanya tertawa.“Benar, Sayang. Aku akan memastikan mulutmu hanya bisa mendesahkan namaku,” Jayden mengerang merasakan k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status