Area dewasa đđ Pertemuan antara dua orang dengan pandangan hidup yang berbeda. Claire Wilson, gadis yang selalu memakai kacamata romantis jatuh cinta pada model yang tidak menyukai hubungan rumit. âSenang berkenalan denganmu, Claire.â Itu adalah kalimat perpisahan dari Jaydenâpria bebas yang alergi dengan kata cinta. Sekalipun Claire membuatnya tertarik, Jayden tidak mau mengubah kepercayaannya, yaitu, tidak ada ruang untuk romansa di hidupnya. Dia lebih memilih membuat batasan daripada memberi harapan dan melukai siapa pun yang berhubungan dengannya. Bisakah Claire membuat Jayden mencintainya?
View MoreDia memandangi uap kopi di depannya lalu melihat keluar jendela. Tidak ada salju yang turun, tapi, cuaca tetap dingin. Kebanyakan orang pasti memilih berada di rumah. Claire tersenyum miring. Dia tidak punya rumah di negara ini.
âApa kau menunggu lama? Aku baru selesai shooting iklan smartphone yang akan diluncurkan bulan depan.â Terang pria yang mengambil tempat duduk di depannya. Claire memutuskan untuk tidak peduli apa pun yang pria itu lakukan beberapa waktu lalu.âKau tidak datang bersama Aiden?â matanya menyapu seluruh kafe, berharap menemukan bocah laki-laki, puteranya di salah satu sisi kafe.âAku menitipkannya di penitipan anak sebentar.ââKenapa kau tidak mengajak Aiden? Aku merindukannya,â ucapan itu membuat Claire tersenyum remeh. Dia merindukan Aiden sekarang? Di mana dia saat Aiden sakit dan terus memanggilnya?âApa kau ingin memesan sesuatu? Atau aku bisa bicara sekarang?â pria itu tertegun. Cara bicara Claire terasa dingin.âApa yang ingin kau katakan?ââAku merasa cukup, Jayden.â Claire menatap pria yang mengajaknya ke Seoul keras.âAku kembali ke New York bersama Aiden hari ini.ââApa yang kau bicarakan?!â Jayden sudah menyelesaikan masalahnya dengan mantan kekasihnya. Dia pikir setelah masalah dengan mantannya selesai dia bisa menghabiskan waktu bersama Aiden dan Claire. Sekarang wanita itu mengatakan akan kembali ke New York?âAku tidak bisa menerima apa yang kau lakukan pada Aiden,â Jayden melihat Claire bingung. Apa yang sudah dia lakukan pada Aiden? Wajah clueless Jayden membuat Claire merasa muak.âKau membuat Aiden mengejarmu di cuaca dingin saat dia sedang sakit!â mata Claire memanas mengingat apa yang Aiden alami.âApa... aku tidak pernahâââHari itu, saat skandal dengan pacarmu menjadi konsumsi publik lagi,â suaranya rendah. Claire membenci dirinya karena dia masih terpengaruh oleh hubungan Jayden.âAku bisa terima kau menyimpan banyak hal dariku, Jayden, tapi, Aiden, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitinya. Apalagi dirimu.â Claire tersenyum miris.âBagaimana kau bisa melakukan itu pada anakmu?ââAku meninggalkan Aiden saat dia tidur,â suaranya pelan.âAnak itu sangat merindukanmu, dia terus memanggilmu saat tidur. Apa kau pikir dia tidak akan bangun ketika merasakan kau pergi?â Jayden menundukkan kepalanya. Dia tidak tahu Aiden mengejarnya. Saat itu yang dia pikirkan hanya memberi pelajaran pada Hyunjoo.âDia jatuh saat mengejar mobilmu. Sakit, kedinginan, dia bahkan tidak memakai alas kaki! Aiden memanggilmu, tapi kau tidak berhenti,ââClaire, aku tidak tahu.â Balasnya lemah, merasa buruk hanya dengan mendengar ucapan ibu anaknya.âJika tahu apa yang akan kau lakukan?â seharusnya dia tidak menanyakan hal yang sudah jelas jawabannya. Jayden pernah meninggalkan anak mereka cukup lama hanya untuk menyelesaikan masalah dengan pacarnya.âApa kau tidak merasa semakin Aiden besar semakin sedikit waktu yang kau habiskan dengannya?â Claire menggelengkan kepala. Dia juga punya andil atas apa yang dialami Aiden.âAku meninggalkan semuanya bukan untuk memberikan rasa sakit pada anakku,â jika Jayden meminta Claire ikut ke Seoul dengan alasan kebahagiaan anak mereka, Claire memilih ikut ke Seoul untuk memenangkan hati Jayden.âAku bodoh mengikutimu kemari. Semua orang yang menyayangiku mengingatkan kau bukan pria yang baik untukku, tapi, aku tidak mendengarkan mereka. Aku pikir jika aku ikut denganmu kau akan menyadari perasaanku padamu. Bukan hanya suka, Jayden, aku mencintaimu,â Claire mengatakan kata yang selama ini takut dia ungkapkan pada Jayden. Pria itu akan menghindar jika mendengar kata cinta.âMereka benar. Hanya sebentar aku hidup bahagia denganmu lalu semuanya hancur,â Jayden dan Claire tinggal bersama tanpa status, walaupun begitu Claire merasa cukup puas karena dia bisa bersama Jayden dan anaknya.âKau memiliki hubungan putus nyambung dengan seorang wanita dan itu membuka mataku,â Claire tertawa kecil meremehkan dirinya.âPeranku hanya sebagai ibu dari anakmu,â suaranya terdengar sangat jelas di telinga Claire.âKau tidak akan bisa membalas perasaanku karena kau sudah mencintai wanita lain,â selanjutnya itu akan menjadi pengingat Claire untuk melupakan perasaannya pada Jayden.âAku berusaha menerimanya, Jayden. Dan sikapmu padaku sangat membantu. Kau membuatnya jelas aku tidak perlu tahu tentang kehidupan pribadimu. Hanya Aiden yang membuatku bertahan tinggal di rumah itu,â pada akhirnya Claire menyadari rumah mewah yang dibeli Jayden untuk tempat tinggalnya tidak lebih seperti tempat singgah bagi pria itu.âKau Ayah yang baik untuk Aiden,â Claire tersenyum.âSayang itu tidak lama karena kau juga meninggalkannya.ââAku tidak tahu, Claire. Aku bersumpah.ââApa gunanya bersumpah sekarang? Aiden tidak menanyakanmu lagi setelah hari itu.âDeg!Ucapan terakhir Claire membuat jantung Jayden nyeri.âDia sudah tahu Ayahnya tidak bisa menemaninya karena kerja. Aiden sudah terbiasa dengan alasan pekerjaan,â Claire menatap pria yang menghancurkan hatinya lama. Jayden berusaha keras untuk tidak menjadi seperti ayahnya, tapi, apa yang pria itu lakukan?âPada akhirnya kau sama seperti ayahmu,â Claire tahu dia menjadi rendah karena mengucapkan itu. Dia tidak peduli, Claire ingin Jayden merasa terluka walau alasannya berbeda dengan luka yang dia rasakan.âAyahmu jarang ada di rumah karena pekerjaan juga,â Jayden mengepalkan tangannya. Dia tidak sama dengan ayahnya. Kesalahan yang dia buat masih bisa diperbaiki.âItu tidak akan terjadi lagi. Aku sudah mengakhiri hubunganku dengan Hyunjoo,â mata Claire melebar. Mereka putus, tapi, Claire tidak merasa senang mendengarnya. Tidak lama lagi Jayden pasti kembali pada wanita itu.âAku akan tinggal di rumah bersama kalian mulai sekarang,â Jayden mengambil tangan kanan Claire dan menggenggamnya dengan kedua tangannya.âPulang ke rumah. Aku mohon,â tatapan dan suaranya memelas. Claire melihat Jayden sendu. Dia selalu luluh jika Jayden melakukannya. Namun, tidak kali ini. Claire menarik tangannya dari genggaman Jayden.âTidak, Jayden. Seharusnya aku tetap kukuh pada pendirianku untuk merawat Aiden sendiri. Dia tidak perlu mengemis perhatianmu jika aku tetap tinggal di New York.ââAku akan memperbaiki kesalahanku,â Claire menggelengkan kepalanya.âBukan hanya untuk kebaikan Aiden, ini juga untuk kebaikanku,â Intuisi Jayden berkata dia tidak akan menyukai apa yang Claire katakan selanjutnya.âKau selalu bilang kalau kau tidak bisa menjalin hubungan serius. Faktanya kau bisa, Jayden. Kau hanya tidak bisa melakukannya denganku," Claire tersenyum sedih."Aku sadar apa pun yang kulakukan tidak akan bisa membuatmu mencintaiku. Aku hancur jika terus menunggumu membalas perasaanku. Aku harus pergi.ââClaireâââGagal dalam hubungan hal yang biasa, semua orang pernah mengalaminya. Mungkin kau belum menemukan orang yang tepat,â Claire melihat tangannya. Dia masih saja menghibur Jayden saat dirinya terluka.âJangan berpikir kau akan menjadi pria buruk hanya karena kegagalan orang tuamu, Jayden. Banyak orang yang memiliki hubunganâpernikahan yang harmonis di luar sana. Cari tahu apa yang membuat hubungan mereka bertahan. Kau harus mencoba berkali-kali sampai berhasil. Jangan menutup kesempatan untuk memulai hubungan,â Claire bangkit dari duduknya.âSelamat tinggal, Jayden.ââBagaimana menurutmu?â Jayden melihat Claire yang fokus melihat pertunjukan di depan mereka.âApanya?â tanya Claire karena tidak mengerti apa yang pria itu tanyakan.âTarian mereka,â Jayden melihat para penari hula yang meliukkan tubuhnya mengikuti irama musik dengan memakai bikini dan rok rumbai. Pertunjukan mereka menghipnotis para pengunjung bar tepi pantai. Namun, pemandangan itu biasa bagi Jayden.âAku lebih suka melihatmu meliuk di atasku,â ucap Jayden lalu mengambil wiskinya dari meja.âKau tidak serius,â balas Claire sambil tersenyum menggoda Jayden. Para penari itu memiliki tubuh yang seksi dan eksotis, mereka juga pandai menggerakkan pinggulnya. Jayden melirik Claire. Kalau saja pikirannya tidak terbagi, dia pasti melakukan sesuatu agar mereka hanya tinggal di rumah pantai saja dan tidak pergi ke mana-mana.âApa aku pernah tidak serius jika menyangkut urusan ranjang?â Claire hanya bisa tertawa kecil. Ucapan Jayden benar. Pria Asia itu sampai membuat kesepakatan dengannya aga
âBisa tolong oleskan tabir surya ke tubuhku?â ucap Claire pada Jayden yang sedang berbaring di kursi santai. Jayden merendahkan sunglasses-nya melihat Claire. Dia sudah mengoleskan tabir surya ke tubuh Claire sekitar satu jam lalu. âKatakan saja kau ingin aku terus menyentuhmu, Sayang. Tidak perlu membuat alasan.â Claire menoleh pada Jayden, mendapati pria itu dengan smirk di wajahnya. âAku tidak mau kulitku terbakar.â Claire melemparkan botol tabir suryanya pada Jayden. Pria itu menggeleng kecil sambil tersenyum. Dia masih tidak percaya ucapan Claire. Pria itu bergerak dan menempatkan bokongnya di kursi santai Claire. Jayden menekan botol tabir surya, membuat gel itu jatuh ke tangan kirinya. Dia mengusapkan kedua tangannya lalu mulai mengoleskan tabir surya ke bahu Claire, leherâdia memberi pijatan di sana yang mendapat erangan nikmat dari wanita itu. âTsk, tsk. Katakan saja kau menginginkan sentuhanku.â Claire memutar matanya mendengar ucapan Jayden. Mereka baru keluar dari rumah
âNyonya,â suara Bibi Miller menghentikan Nyonya Wilson yang sedang menyemprot bunga.âAda tamu. Tuan Andrew Collins datang berkunjung.ââAndrew?â suaranya bingung. Buat apa Andrew datang kemari? Nyonya Wilson meletakkan sprayer-nya lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Saat dia sampai di ruang tamu suaminya sudah mengobrol dengan Andrew. Wanita paruh baya itu mendekati mereka.âAndrew,â sapaan Nyonya Wilson membuat keduanya melihat beliau.âIrene,â Andrew menganggukkan kepalanya pada ibu Claire.âKenapa kau datang kemari?â Ini hari Sabtu, suaminya tidak membawa urusan kantornya ke rumah saat weekend. Nyonya Wilson melihat suaminya. âIni tidak ada hubungannya dengan Claire âkan?â matanya bertanya. Tuan Wilson mengalihkan pandangannya pada Andrew. Dia kurang cepat membawa Andrew ke ruang kerjanya. Andrew datang untuk membicarakan perjodohannya dengan Claire lagi. Entah apa reaksi Nyonya Wilson jika dia tahu suaminya tidak benar-benar membereskan perjodohan Claire dengan Andrew.âAda yang
âApa yang kalian lakukan?!â Bentak Andrew saat orang-orang yang dia suruh mengikuti Jayden menjawab panggilannya. Emosi Andrew memuncak begitu melihat laporan yang dikirim suruhannya setengah jam lalu. Dia keluar dari ruang rapat dan melangkah lebar menuju ruang kerjanya. âAku dengan jelas mengatakan orang itu tidak boleh bertemu dengan Claire!â Dia sedang berada di tengah rapat saat laporan itu masuk ke ponselnya. Andrew selalu membuat benda itu dalam mode senyap jika dia sedang rapat. âApa yang kalian kerjakan, hah?!â Andrew menjatuhkan bokongnya ke kursi kerja. âAku membayar mahal kalian, tapi apa? Kalian bahkan tidak bisa mengurus satu orang!â âMa-maaf, Tuan.â Suaranya takut. âKami tidak tahu jika tempat yang dia tuju adalah perusahaan Nona Claire bekerja. Saat sudah sampai, kami tidak yakin apakah kami boleh melukai orang itu.â Dia sudah menanyakan ini pada Andrew, tapi pria itu tidak membalas pesannya. Andrew memijit pelipisnya yang berdenyut. Kepalanya panas mendengar ucap
Claire menginap di hotel malam itu. Dia tidak mau pulang ke rumah atau menginap di kediaman teman-temannya. Mereka pasti bertanya dan dia tidak sanggup mendengar kata-kata mereka jika tahu apa yang sudah terjadi padanya. Claire langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur begitu masuk ke kamar hotel. Air matanya mengalir lagi tidak bisa dia bendung. Apa yang dia alami seperti rollercoaster. Emosinya dikuras seiring waktu dengan Jayden. Padahal hubungan Claire sebelumnya tidak serumit ini.Wanita itu tertawa miris. Tentu saja ini rumit karena apa yang dia lakukan dengan Jayden bukan hubungan. Momen Claire mengasihani dirinya terganggu oleh suara ponsel. Dia mengambil benda itu dan melihat nama Jayden di sana. Claire hanya menatapnya sampai benda itu berhenti berdering lalu notifikasi pesan muncul di ponsel Claire. Kenapa Jayden masih menghubunginya? Wanita itu membuka pesan Jayden.Jayden: Kau di mana? Ayo bicara lagi, Claire.Claire meletakkan ponselnya di kasur. Apa lagi yan
“Sial!” Jayden terduduk di tepi tempat tidur. Dia menyatukan tangannya. Ini semakin tidak terkendali. Jayden tidak mau menghabiskan waktunya bermain tarik-ulur emosi seperti ini. Sudah saatnya dia pergi. Itu yang harus Jayden lakukan. Namun, dia merasa berat. Jayden memulas wajahnya. Apa yang harus dia lakukan? Pasti ada sesuatu yang bisa membuat Claire tenang dan tidak membahas perasaan terus menerus. Kalau saja Claire tahu baru dia wanita pertama yang Jayden perlakukan seperti ini. Bisa melakukan seks dengan Jayden saja sudah seperti kemewahan, apalagi tinggal bersama. Jayden bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Dia pergi menuju lantai dua, pergi ke kamar yang Claire tempati sebelumnya. Namun, Claire tidak ada di sana. Jayden kembali ke lantai dasar, dia mengecek semua ruangan di sana. Dia pergi menuju kolam renang begitu tidak mendapati Claire di ruangan mana pun. Pintu menuju kolam renang terbuka. Ja
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments