All Chapters of Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.: Chapter 31 - Chapter 40
343 Chapters
Bidadari Cantik Bos Ku Adalah Istriku
Alam terkejut saat mendengar suara orang yang selalu teriak saat di kantor, dia berbalik dan heran melihat pimpinannya berada di depan rumah Asma mantan istrinya."Apa yang pak Adam lakukan di sini?"Pria itu melangkah mendekati Bagus dan Alam, setelah mengunci mobil mewahnya secara otomatis."Kebetulan sekali saya melihat kalian berdua, sebenarnya saya hendak bertemu bidadari cantik katanya berada disini."Pria itu menatap kesana-kemari seperti mencari sesuatu. Alam sedikit curiga tapi dia tak percaya, kalau bidadari yang di cari bosnya adalah Asma mantan istrinya."Tak salah kok pak Adam dia ada di rumah ini."Alam terkejut saat melihat istri Bagus keluar menyambut Adam pimpinan di kantor Bagus dan Alam. Mereka tampak akrab seperti kenal dengan baik."Dasar bodoh lihat istrimu yang bergairah pada pak Adam kau memang tak berguna."Alam mengejek Bagus dia tak menyadari Asma di belakang mendengar ucapannya. Karena tadi dia pindah agar Bagus melihat kemesraan istrinya dengan pimpinan me
Read more
Inikah Yang Namanya Luka Tak Berdarah.
Toko apa maksud wanita itu. Alam semakin curiga kalau memang ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Asma. Dia harus mencari tau secepatnya."Pak Alam ada perubahan dalam waktu pemindahan ke kantor cabang. Besok ambil surat jalannya, begitu juga dengan pak Bagus."Alam semakin kesal, dia tau pasti akan ada perubahan besar dalam pemindahan staf kantor pusat ke kantor cabang. Sedangkan masalah di sini belum dia selesaikan."Aku pergi dulu, Asma. Tapi ingatlah jangan berharap rujuk saat kau terpuruk, karena bagiku kau tak ubahnya seperti sampah tak berharga."Asma mengepalkan tangan mendengar hinaan Alam. Istri Bagus sampai memeluk bahunya karena takut wanita itu rapuh."Aku harap kau juga melakukan hal yang sama, Mas. Karena sampah ini tak akan sudi menerimamu kembali. Aku cuma mau bilang jaga keluarga tercinta mu, mungkin saja kelak mereka akan membuatmu gila."Alam menatap mata Asma, entah kenapa dia merasa wanita itu mempunyai sebuah rencana jahat pada keluarganya.Namun dia menepis per
Read more
Kekesalan Keluarga Alam.
Ani bertanya dengan nada jengkel. Dia tak menyangka adik iparnya bisa kalah, dengan seorang wanita lemah seperti Asma."Aku tak apa-apa ini hanya karena aku menabrak pagar bambu rumah Asma. Dia memang keterlaluan, apa tak bisa menganti pagar yang sudah lapuk itu."Alam masih mengomel dia baru merasakan perih di lututnya, setelah sampai di rumah dan sang ibu sedang membersihkan lukanya."Lalu apa yang kau dapatkan dari rumah Asma, apa dia bersedia mengembalikan semua barang yang diberikan mas Seno padaku?"Rika berdiri menatap Alam dengan wajah seperti tak sabar. Namun dia kembali duduk saat Alam mengelengkan kepala."Wanita bodoh itu bahkan menolak mobil dan perhiasan emas yang jadi maharmu, Ka. Dia hanya menerima segala macam perabotan dan semua yang jadi hantaran saat kau lamaran."Rika menangis karena dia tau semua hantaran itu harganya sudah ratusan juta. Dia menyesal memamerkan semua hantaran yang dia terima pada Asma, karena mantan kakak iparnya itu ternyata mencatat di otaknya,
Read more
Deritamu Adik Ipar.
Ibu Seno tak melanjutkan ucapannya, dia hanya bisa memandang Rika dan seno bergantian. "Ya Tuhan ternyata aku hampir memiliki menantu murahan, belum menikah sudah mau di tiduri pria yang sudah menikah."Plak ...plak ...."Jaga mulutmu kalau anakku murahan lalu anakmu terhormat begitu. Sudah beristri tapi masih menginginkan wanita lain bahkan lupa kalau kalian menumpang hidup pada istri pertamanya."Ibu Alam sudah kehilangan kesabaran saat mendengarkan ucapan ibunya seno. Dia menghadiahkan dua tamparan di pipi besannya.Alam tak tinggal diam, dia juga mulai menghajar Seno. Hatinya sakit saat melihat sang adik hendak ditinggalkan di hari pernikahannya.Mereka tak tau kalau pertengkaran itu justru di saksikan banyak orang yang ternyata tamu dari jauh. Mereka tetap masuk meski heran saat melihat acara pernikahan ini sepi.Alam dan ibunya terduduk lemas setelah menyadari kedatangan orang-orang yang membantu memisahkan Alam dan Seno.Saat mereka dipisahkan terlihat Seno sudah babak belur,
Read more
Penghinaan warga.
Ani semakin merasa takut dia buru-buru membawa Rika pulang. Ibu mertuanya jadi heran melihat kekuatan Ani, saat membantu Rika berjalan pulang.Begitu sampai rumah mereka kembali terkejut, karena tenda sudah di bongkar begitu juga pelaminan dan yang lainnya. Alam hanya diam mengawasi pemilik tenda dan pemilik pelaminan mulai membongkar. Tak kalah kaget saat prasmanan di atas meja sudah bersih tak tersisa."Semua makanan ada di dapur umum. Kami terpaksa membantu karena anak lelakimu menggila."Para wanita itu pergi setelah menggangkat semua makanan di atas meja. "Kalau mau bawa saja makanan itu pulang, tak ada yang akan menghabiskan semuanya!""Ogah, kami tak sudi makan dari acara ini, takut kena sialnya. Apalagi masih banyak anak gadis di kampung ini."Para wanita itu lalu pergi begitu aja meninggalkan keluarga Alam. Sang ibu sangat sedih mendengar hinaan para wanita yang lama menjadi temannya, waktu menyebarkan fitnah pada Asma."Kalau tak mau tak usah sok begitu. Miskin aja belagu,
Read more
Fitnah Santi
"Baru jadi janda, belum juga dapat surat cerai udah gatal aja. Udah tau kan berapa pria yang mendatangi rumah Asma?"Asma baru saja pulang ketika kupingnya mendengar ucapan Santi. Wanita itu masih saja mengusik Asma, tanpa melihat pembalasan Asma pada keluarga Alam."Sebaiknya jaga mulutmu Mbak, kalau tidak kau akan bernasib tak jauh beda dengan keluarga mas Alam.""Cih...apa yang bisa kau lakukan padaku, Asma. Seujung kuku pun kau tak akan mampu menyentuhku."Asma tertawa dia berjalan mendekati wanita yang beberapa hari ini terlihat dekat dengan Alam."Apa kau yakin, Mbak Santi. Katakan yakin atau tidak?"Asma mendekati seorang wanita yang tak lain adalah ketua kelompok biang kerok di kampungnya. Lalu dia mengeluarkan ponselnya."Bu Sum punya nomor wa grup warga kampung kan, bisa masukkan aku? Ada sesuatu yang penting. Mungkin untuk semua wanita termasuk Bu Sum juga membutuhkan informasi ini."Wanita itu menatap teman-temannya. Asma tau mungkin dia minta persetujuan anggota aktif wa
Read more
Tak Sadar juga meski sudah hancur.
Santi terdiam dia tak menyangka sekarang justru Ani yang datang, bersama Rika sang adik ipar yang terlihat masih melamun."Sudah hampir seminggu, kapan kau balik ke kota, Ka. Bukankah kau bilang cutimu hanya seminggu?""Memangnya kenapa kalau Rika masih disini. Kau tak perlu mengurusi anakku, Santi."Sekali lagi Santi terkejut mendengar suara ibu Alam. Wanita itu terlihat kesal padanya, sebenarnya apa yang salah dari pertanyaannya."Rika sudah di pecat dari pekerjaannya. Rumah sakit tak mau memiliki pegawai yang punya skandal dengan suami orang.""Kau juga tak perlu buka mulut selebar itu, Ani. Dasar mulut ember, apa tak bisa kau saring informasi sebelum kau sebarkan."Kali ini Ani yang kena omelan ibu mertuanya. Sedangkan Santi hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan karena terkejut. Dia tak tau kalau Rika sekarang benar-benar sudah hancur.Kuliah begitu lama dan mengabiskan banyak biaya. Hancur dalam waktu sekejab karena kebodohan diri sendiri."Kau tak perlu memikirkan apa-apa la
Read more
Pria Asing Di Rumah Asma
"Terima kasih, Ka. Semoga kau bisa terus bahagia, tanpa mengingat apa yang telah terjadi."Rika tersenyum dan menganggukkan kepala. Asal bisa membalas Asma dia sudah sangat senang, tak perduli meski hidupnya telah di hancurkan wanita itu."Mas juga akan usahakan untuk mendapatkan uang untuk modal usahamu, meski harus mengadaikan rumah ini. Sebelum itu mas akan mencoba meminjam ke kantor terlebih dahulu."Terlihat sang ibu menarik napas lega, sebenarnya dia tak rela kalau rumahnya harus di gadaikan. Dia takut tak bisa di tebus lagi.Tok..tok...tok..Mereka terkejut saat mendengar pintu diketuk dengan sangat keras. Alam bergegas membuka pintu, karena ingin tau apa yang membuat seseorang mengetuk rumah orang, dengan cara seperti kesetanan."Santi apa yang kau lakukan? Ini rumah orang. Ada caranya untuk mengetuk pintu kalau mau bertamu."Alam berkata dengan keras agar Santi tau perbuatannya membuat semua orang di dalam rumahnya terkejut."Aish ... minggir mas aku mau masuk, ada yang penti
Read more
Luka Hati Asma Ketika Harus Menyingkirkan anaknya.
Aku menangis memeluk tubuh tua ibuku. Wanita yang berjuang demi menjaga cucunya yang harus dia rawat, karena bapaknya tak mau melihatnya. Sedang sang ibu terlalu takut menjadi janda, terutama takut anaknya jadi yatim. Hari itu dengan berat hati meninggalkan anakku pada ibu, hanya dia yang bisa aku percayai untuk merawatnya."Kau terlalu bodoh, Asma. Takut anakmu jadi yatim nyatanya sekarang dia bernasib seperti yatim piatu. Tanpa ayah dan tanpa ibunya, kau memilih jalan yang salah dengan membuang anakmu ke kampung."Bagaikan ditampar aku baru sadar saat mendengar ucapan Mak Ijah. Tanpa sadar aku mengorbankan anakku, demi menuruti permintaan mas Alam.Sehari setelah kembali dari kampung. Aku duduk di warung Mak iJah disitulah dia berkata sesuatu yang membuatku sadar dan membuka mata."Bertahanlah sebentar lagi, Nak. Bujuk suamimu agar dia melembutkan hatinya. Bayi ini anak kalian sejelek apapun wajahnya."Ibu yang bijaksana memberiku waktu untuk membuat mas Alam mengerti, kalau dia te
Read more
Rejeki Setelah Perpisahan.
Aku terkejut saat sebuah pesan menujukkan sebuah bukti transferan. Aku minta mbak Carisa memeriksa karena uang penjualan itu langsung masuk ke rekeningnya. Aku takut memegang uang dagangan takut diambil mas Alam.Tak takut ditipu mbak Carisa jawabanku tidak, karena dia sudah menyerahkan uang hasil penjualan sebagai reseller. Walau tak semuanya."Sudah puluhan juta hasil penjualan sebagai reseller, Mbak Asma. Untuk amannya bawa ibumu kemari biar tinggal di rumahku sementara, kita bicarakan cara menyimpan uangmu."Aku bersyukur sekali ada pasangan itu yang menolong. Hingga aku bisa berdiri sendiri dan bersiap untuk membalas perbuatan mas Alam dan ibunya."Ini akte cerainya kau sudah bebas dari Alam, Mbak Asma."Aku memeluk kertas itu ada rasa lega karena telah berpisah secara resmi. Sang pengacara menolak ketika aku berikan amplop yang sudah aku sediakan, alasannya dia membantuku gratis tanpa biaya.Aku semakin bersyukur banyak orang baik yang bersedia menolongku dengan iklas saat itu.
Read more
PREV
123456
...
35
DMCA.com Protection Status