Semua Bab Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.: Bab 51 - Bab 60
343 Bab
Kabar Bahagia.
"Apa ada yang kalian rahasiakan pada kami, Mas Bagus?"Aku menatap pria yang sudah banyak membantuku itu. Entahlah melihat istrinya tidur telentang begitu, aku jadi sedikit curiga.Mas Bagus justru terlihat tak enak, saat aku bertanya sembari menatap istrinya. Tiba-tiba aku terkejut saat ibu memukul bahuku dengan keras."Dasar tidak sopan, kenapa kau bertanya seperti itu. Tak usah takut nak Bagus dan Carisa tak akan merebut anakmu."Aku baru sadar lalu menatap mas Bagus yang menunduk dan mendekati istrinya. Aku segera mencekal tangan pria itu dan meninggalkan mereka kebelakang.Tak lama aku kembali membawa sesuatu. sedangkan mas Bagus dan mbak Carisa sudah bersiap hendak pulang."Tunggu dulu mbak Carisa kenapa mau pulang buru-buru. Kita belum berbicara sedari tadi."Aku menatap mbak Carisa tampak jelas wanita itu menatap benda yang aku bawa. Dia terlihat menatap suaminya lalu perlahan langkahnya mendekat padaku."Bi...bisa minta mangga mudanya satu saja, Mbak Asma."Aku memeluknya yan
Baca selengkapnya
Anak Pembawa Rejeki.
Aku dan mas Bagus segera melepaskan pelukan. Dan melihat betapa marahnya saudara lelaki mbak Carisa."Kau salah paham, Mas Dewa. Kita temui Carisa."Mas Bagus meraih tangan mas Dewa dan membawanya masuk ke ruangan dokter. Aku sadar diri, sebaiknya pulang saja sembari menunggu kabar dari mas Bagus."Apa dia cemburu, kalau tidak kenapa dia semarah itu? Bukankah dia bisa bertanya dulu sebelum marah-marah."Aku berjalan menuju jalan raya, lalu menghentikan sebuah taksi. Aku memilih langsung pulang karena percuma jalan-jalan tanpa membawa dompet dan uang."Semoga aku tak salah menerka, apalagi saat melihat wajah bahagia mas Bagus. Apa mungkin mbak Carisa hamil? Yah semoga saja itu benar."Aku menarik napas sembari berucap dalam hati. Pak sopir sampai melirik dari kaca depan, mungkin terlalu keras aku menarik napas."Mbak baik-baik saja?"Aku segera mengangguk karena pak sopir tampak cemas atau mungkin takut terjadi sesuatu pada penumpangnya "Tidak apa-apa pak."Pria itu kembali tenang dan
Baca selengkapnya
Rejeki Anak Sholehah
"Itu rejeki bidadari kecil ini, mbak Asma. Jadikan itu tabungan untuknya."Aku terkejut dan bingung tapi ibu terlihat mengangukkan kepala, sedang mbak Carisa masih menciumi anakku."Nanti saja dibicarakan lagi. Saat ini biarkan mbak Carisa menikmati kebahagiaannya. Lihat dia terlihat sangat menikmati kebersamaan dengan cucu ibu."Aku keluar dari aplikasi Mbangking, lalu meletakkan ponsel ke atas meja. Kemudian ikut duduk didepan tv bersama mbak Carisa dan anakku yang menonton acara kartun.Seharian di rumahku mbak Carisa benar-benar menguasai Shela. Dia tak lepas dari bocah kecil itu, dari memberi makan sampai menidurkannya, bahkan dia sampai memandikan juga. Aku merekam semua kegiatan mbak Carisa seharian ini."Mbak ada banyak tamu dan membawa banyak barang."Aku bergegas ke depan dan melihat siapa yang datang. Ada dua mobil besar membawa pasangan yang seusia ibu dan bapak. Lalu beberapa orang membawa banyak barang yang langsung di bawa masuk."Papa, Mama kemari dengan siapa?"Mbak C
Baca selengkapnya
Iri Pada Mantan Istri.
"Enak memang kalau kerja di perusahaan keluarga istri. Bisa kerja seenak hati dan masuk lewat jam tanpa potong gaji."Aku menyindir Bagus yang masuk kerja lewat tiga jam lebih. Dia pasti merasa adik ipar bos makanya bisa seenak perutnya masuk kerja."Bagus bawa ini dan bagikan pada para pegawai. Kabar bahagia harus dibagikan pada semua orang."Aku terkejut saat melihat pak Adam membawa banyak bungkusan. Melihatnya kerepotan aku segera membantu."Tolong bantu Bagus membagikan semua ini pada para pegawai. Kalau ada yang tanya, bilang ungkapan syukur karena adikku sedang hamil."Adik pak Adam hamil berarti istri Bagus, karena pria itu hanya dua bersaudara. Sialan berarti Bagus sehat tak mandul begitu juga dengan istrinya. Baru tadi pagi aku hina mereka, tuhan langsung menunjukan isi di rahim istri Bagus."Selamat pak Bagus, lihatlah tuhan memenuhi doa kalian. Orang sabar pasti tak akan kecewa.""Penjilat."Aku sengaja berkata begitu, karena para pegawai tau Bagus adik ipar pak Adam."Mak
Baca selengkapnya
Perbuatan Dosa Lagi.
"Jadi benar barang-barang itu dibawa untuk Asma dan anaknya. Beruntung sekali, seharusnya kau dapat bagian karena anak itu juga anakmu, Lam."Dulu ibu yang minta menyingkirkan anak yang jelek itu, agar tak menghabiskan uangku dan sekarang dia mau minta bagian, karena itu juga anakku mana mungkin Asma mau memberinya."Apa saja yang kau lihat barang pemberian untuk mereka, Lam?"Aku tak menjawab pertanyaan ibu, bagaimana kalau dia tau aku melihat anakku diberi emas. Takutnya dia mati serangan jantung."Ibu heran bagaimana anak itu bisa jadi cantik dan putih. Melihat rupa Asma, tak mungkin anak itu bisa cantik dan mengemaskan begitu."Ibu tampak berkata pelan, sepertinya dia sempat melihat anakku tapi kapan dia melihatnya. Saat pengusiran anak itu hanya terlihat sekilas."Lalu motor itu udah dapat belum uangnya? Jangan bilang Asma menolak memberi bagianmu, Lam."Aku mengeluarkan uang dari kantong dan memberikan pada ibu. Terlihat wajahnya mulai tersenyum cerah."Sisakan tiga juta untuk p
Baca selengkapnya
Dasar Tak Tau Malu.
Aku terkejut begitu juga dengan ibu dan Santi. Karena Rika tiba-tiba masuk sambil berteriak, dia pasti sudah melihat apa yang terjadi di rumah Asma."Perempuan sial itu bagi-bagi gamis mahal aku dapat satu, lihat ini bermerk mas harganya juga mahal."Rika menunjukan gamis dan juga gambar di ponselnya. Dia lihat dari sebuah toko online."Tiga ratus ribu, mas."Rika tampak senang, sepertinya dia lupa darimana barang yang dia pegang."Bagaimana kau bisa dapat, Ka. Apa Asma tak marah melihatmu."Brak.....Kali ini aku dan Rika yang terkejut. Karena ibu dan Santi berlari keluar sepertinya mereka menuju rumah Asma. Mampus mereka pasti mau minta gamis dari Asma."Ibu bikin malu, mau apa pergi kerumah Asma?"Aku bergegas keluar jangan sampai ibu meminta gamis itu pada Asma. Mau ditaruh dimana mukaku kalau begini.Sudah malam rumah Asma tampak semakin ramai. Mereka sedang makan-makan rupanya. Tak tau malu seharusnya dia mengantar sedikit untuk kami, kan anak itu juga anakku."Asma keterlaluan
Baca selengkapnya
Merampas Perhiasan Cucunya.
Plak ...."Dasar setan, kau memang tak punya hati dan perasaan, Bu. Sebelum aku kehabisan kesabaran pergi dari sini sekarang!"Semua orang terkejut. Saat ibu Alam, menarik kalung di leher cucunya. Secara spontan Asma menampar mantan mertuanya.Asma semakin murka setelah melihat luka di leher sang anak. Ibunya dan Mak Ijah panik, karena anak itu menangis histris."Ibu Marlina dengarkan baik-baik ucapanku. Setelah suamimu kau telah membunuh satu anak lelakimu ...Mas Dika. Kau mau tau alasannya, baik aku beritahukan padamu, semoga kau kuat mendengarnya."Asma menekan nama Dika. Membuat ibu alam terkejut, karena wanita itu bicara soal anaknya yang telah mati. Alam yang menguping juga ingin tau, apa rahasia yang ditutupi mantan istrinya."Jangan dengarkan dia, Bu. Dia hanya berniat membuat ibu gila. Dia pasti berniat menguasai apa yang didapat anak Alam."Tiba-tiba Ani datang dan langsung memeluk sang mertua. Wanita itu berusaha menarik ibu alam untuk pulang seperti ada yang dia takutkan.
Baca selengkapnya
Rahasia Ani.
Ani terkejut ternyata Alam melihat dan mendengar keributan tadi. Dasar pengecut, dia tega melihat ibunya di siram dan ditampar mantan istrinya."Mbak tak menyangka kau tega melihat asma menyiram bahkan menampar ibumu, Lam. Dia wanita yang melahirkanmu, mungkin kalau mas Dika masih hidup dia sudah mengajar Asma. Tidak sepertimu yang diam menyaksikan semuanya." Ucap Ani dengan nada sinis untuk menutupi rasa gugup di hatinya."Asma menyiram dan menampar ibu tapi kenapa, mbak Ani?"Rika terkejut tapi dia masih bisa bertanya sebabnya. Membuat Ani semakin muak menghadapinya."Apapun alasannya tak pantas yang muda menyakiti yang tua. Sayang anak-anak ibu tak ada yang bisa membelanya."Ani segera meninggalkan kamar ibu mertuanya dan pergi masuk kekamarnya. Begitu menutup pintu, dia langsung jatuh terduduk di depan pintu."Apa yang terjadi, An? Tadi ibu lihat kau dan Alam, membawa mertuamu pulang dalam keadaan pingsan."Ibu Ani berbisik seolah takut ada yang dengar. Ternyata dia melihat merek
Baca selengkapnya
Di hakimi Massa.
"Ini mienya sudah siap, Nak. Mau tambah pakai nasi? Masih ada nasi kalau mau."Alam melihat mie rebus satu mangkok. Jadi dia tak mau tambah nasi, karena itu sudah cukup banyak baginya."Mau kemana, Nak Alam? Katakan saja biar ibu ambilkan."Wanita itu heran karena Alam berjalan ke dapur, ternyata dia mengambil sepotong ayam yang tersimpan di lemari."Rakus, padahal itu untuk sarapan Adit nanti."Ibu Ani menggerutu tapi hanya di dalam hati. Dia segera masuk ke kamar, setelah memastikan Alam tak menganggunya lagi."Pak RT ada apa? Gak biasanya pagi-pagi datang kemari, seperti menyelidiki sesuatu disini."Pagi-pagi saat Alam tengah bersiap dia ketemu pak RT yang mengawasi rumah Ani. Setelah di tegur pria itu hanya bilang, ingin tau keadaan ibunya yang semalam ribut dengan Asma."Saya hanya ingin kalian jangan menggangu Asma lagi. Takutnya masalah ini jadi panjang, apalagi mantan istrimu punya bukti perbuatan ibumu yang merampas kalung anaknya."Alam terdiam dia tak habis pikir, kenapa bi
Baca selengkapnya
Mencoba Memeras Asma.
"Asma buka pintu kau harus tangungjawab. Adikmu mencelakai anakku, Alam!"Teriakan mantan mertua Asma, mengema dari halaman rumah. Wanita itu terus memaki Asma dan adiknya. "Ada apa sih, Bu. Apa tak bisa bicara pelan-pelan. Aku manusia bukan binatang kalau bicara harus berteriak."Ibu Alam melotot karena mendengar ucapan Asma. Dia merasa mantan menantunya menganggap dia binatang."Jadi kau bilang aku binatang, dasar anak setan."wanita itu hendak menghajar Asma. namun batal karena Asma mulai melawan."Cukup! Kalau tak bisa bicara baik-baik pergi dari sini, aku muak melihat tingkah kalian semua."Asma berbalik hendak masuk ke rumah, dia tak perduli meski mantan mertuanya kembali berteriak."Asma berhenti. Alam kritis di rumah sakit, karena ulah adikmu cepat kau temui Alam dan beri uang yang menjadi haknya."Asma berhenti lalu berbalik menatap ibunya Alam. Lalu dia tersenyum karena tau maksud dan tujuan wanita itu."Maaf sebaiknya ibu datang lagi, ketika dia sudah mati, jadi aku bisa p
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
35
DMCA.com Protection Status