All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 21 - Chapter 30
993 Chapters
Bab 21: Kisah Dato Hasim
Dato Hasim mempunyai nama asli Hasim Zailani, saat muda ia merupakan seorang remaja yang miskin tapi mempunyai wajah yang tampan, tak jauh beda dengan Brandon saat ini.Hasim Zailani mempunyai otak yang cerdas, setelah lulus sekolah, ia melanjutkan kuliah, sambil ke sana kemari mencari pekerjaan.Hasim sadar orang tuanya tak mampu membiayai kuliahnya, sehingga ia pun pontang-panting mencari kerja, agar bisa membayar biaya kuliah, bermacam-macam pekerjaan dia lakoni, mulai dari kerja bangunan, tukang parkir, hingga jadi calo kalau ada pertunjukan musik atau pertandingan sepakbola di stadion.Kalau kepepet dia tak segan nekat, Dato Hasim yang ternyata punya ilmu beladiri ini tak takut menjadi pembegal atau berkelahi dengan para preman, sehingga sejak muda Dato Hasim sudah tahu dunia kekerasan dan baginya itu masalah, daripada kelaparan.Hasim pun mendapatkan pekerjaan sebagai seorang cleaning service di sebuah perusahaan di Kuala Lumpur, sehingga pagi sampa
Read more
Bab 22: Nasib Hasim Berubah Drastis
Setengah jam kemudian setelah Mr Rahim Lim marah-marah, Hasim pun mendapat tugas dari atasannya untuk membersihkan ruangan arsitek atau desain tersebut.Kertas-kertas yang berhamburan tadi ia masukan semua ke dalam sebuah kantong plastic, dia tak tahu menahu persoalan di dalam ruangan itu, dimana semua pegawai terlihat pucat dan ketakutan bakalan di pecat.Setelah bersih, seperti biasa ia keluar lagi dan bermaksud membuang kertas-kertas tadi ke bak sampah di luar gedung kantor ini, sekalian ingin pulang, karena tugasnya selesai untuk hari ini.Iseng-iseng Hasim melihat satu dua kertas itu, ia tersenyum melihat gambar sketsa sebuah gedung mewah yang belum selesai, ada 5 lembar kertas yang ia pandangi.Hasim ternyata kuliah di Jurusan Arsitektur sebuah kampus negeri di Kuala Lumpur, ia pun membawa ke lima kertas itu ke kost nya.Iseng-iseng Hasim muda mampu menggambar lebih baik dari puluhan arsitek mantan anak buah Koh Tak Win, hanya dalam waktu dua
Read more
Bab 23: Menikah Tanpa Cinta
Dua orang yang dipanggil Kim An dan Mellyana buru-buru maju ke depan sambil menunduk hormat dan menerima ke lima gambar itu dari Mr Rahim Lim.Mereka kembali ke tempat semula dan memperhatikan ke lima gambar ini dengan cermat, Mr Rahim Lim kini sudah duduk dan ia mempersilahkan ke 7 orang itu duduk kembali, ia sampai lupa mempersilahkan Hasim yang masih berdiri di belakangnya.Karena Mr Rahim Lim fokus menatap Kim An dan Mellyana yang kini sedang serius meneliti ke lima gambar yang di buat Hasim.“Mr Rahim, sketsa ini sudah mendekati sempurna, hanya kurang dikit lagi, kalau itu disempurnakan, hasilnya akan luar biasa!” itulah suara Kim An.“Betul Mr Rahim, sangat detil sekali di sketsa gambar ini, tinggal di sempurnakan seperi kata Mr Kim An!” kali ini Mellyana yang menyambung.“Maaf Mr Rahim, siapa yang menggambar ini, apakah bagian arsetiktur, setahu saya mereka hari ini akan diberi pesangon, karena akan di pecat sem
Read more
Bab 24: Kecemburuan Anak-Anak Rahim Lim
Ela sengaja dinikahkan Rahim Lim karena gerah melihat kelakuan liar Ela yang hobby berpesta dan pergaulan bebas hingga ke luar negeri.Ela bahkan pernah dua kali aborsi, akibat pergaulan bebasnya selama ini dengan kekasihnya di luar negeri.Dua adik-adik Ela, yakni Tengku Imran dan Tengku Adnan setali tiga uang, sebagai anak milyader, kedua anak muda ini hobbynya sama, suka pesta dan main judi.Sehingga Mr Rahim mikir, kalau kelak ia meninggal dunia, semua usaha yang sudah dia rintis dari nol ini akan bangkrut, kalau di wariskan pada ke tiga anak-anaknya ini.Rahim Lim menilai, dengan menarik Hasim Zailani menjadi menantu, setidaknya ia bisa tenang melihat perusahaannya akan berada di tangan yang tepat.Pernikahan tanpa dasar cinta pun di gelar sangat mewah, saking mewahnya Sembilan Raja di Malaysia ini ikut hadir sebagai undangan, termasuk Perdana Menteri Malaysia, karena semua tahu siapa Rahim Lim, salah satu orang terkaya di Malaysia dan mempuny
Read more
Bab 25: Tergoda ART Cantik Manis
Hasim dan Ela juga kadung di sebut sebagai pasangan paling couple dan jadi contoh bagi siapa saja. Citra tinggi yang menahan Hasim untuk tidak tergoda main gila dengan wanita manapun.Hasim juga sadar, musuh-musuhnay lumayan banyak, terutama lawan politik serta pengusaha yang selama ini dia kalahkan dalam proyek-proyek besar.Sehingga kemana-mana Hasim tak pernah lepas dari pengawalan, walaupun dia tak pernah takut pada siapapun juga dibadannya selalu terselip pistol berizin.Namun, semuanya berubah saat seorang ART dari Indonesia bekerja di rumah besar dan mewahnya mereka ini.ART yang masih berusia 20 tahunan ini cukup cantik, mengenakan hijab dan selalu berpembawaan sopan. Sehingga disenangi semua orang di rumah ini, termasuk Ela yang kini sudah berumur 48 tahunan.Lama-lama ART yang bernama Kanah ini menjadi asisten pribadi Ela, sehingga kemanapun nyonyah besarnya ini jalan, Kanah otomatis akan selalu ikut.Dari sinilah lama-lama Hasim j
Read more
Bab 26: Kenapa Harus Berbohong?
Kagetlah Brandon, dengan sikap yang langsung ia rubah biasa-biasa lagi, Brandon buru-buru bilang tak apa-apa.“Kamu panggil Rahman ke sini sekarang juga!”Mendengar perintah itu, Brandon langsung berdiri dan mengangguk hormat, ia pun keluar kamar dan memanggil Asisten Rahman, agar masuk ke dalam, karena di panggil Dato Hasim.Begitu Rahman masuk, Dato Hasim meminta keduanya duduk di hadapannya.“Rahman, kamu ceritakan penyelidikan kamu selama dua tahunan terakhir ini terkait wanita yang bernama Kanah, biar Brandon ikut mendengar!”Perasaan Brandon yang tadi sudah tenang, kini berubah tegang lagi, sedapat mungkin ia menahan dirinya agar jangan emosional atau berubah jadi salah tingkah.Rahman menganggukan kepala, ia menatap lama wajah Brandon yang langsung menundukan kepala, entah mengapa saat ini perasaannya makin tak karuan, ia seakan akan di sidang oleh dua orang ini.“Brandon…apakah kamu berasal
Read more
Bab 27: Pasang Badan Buat Dato Hasim
“Pertanyaannya, apakah si Brandon mau, aku lihat tu anak kuat sekali pendiriannya!” Dato Haim kini malah sangsi sendiri.“Dato sadar ga, kelakuannya mirip Dato waktu muda, keras kepala dan kuat pendirian?” Asisten Rahman tertawa kecil setelah ucapkan kalimat itu, ia sudah biasa bercanda dengan sang majikan ini.Dato Hasim tersenyum kecil dan bilang benar sekali, gaya Brandon yang dingin dan tak mau tahu urusan orang, bak fotocopi Dato Hasim waktu muda, hanya kalau bicara kegantengan Brandon lebih ganteng dibandingkan Dato.Kadang keduanya juga menatap Brandon yang berada agak jauh dari mereka, kembali Dato Hasim bilang gaya seperti yang dilakukan Brandon bagi Dato Hasim sama seperti melihat dirinya waktu seumuran anak muda itu.Semuanya akhirnya berubah, setelah ada kejadian tak terduga, saat itu Dato seperti biasa ingin bersantai di sebuah tempat yang sepi.Sebuah cottage mewah di pinggir pantai yang juga dimiliki Dato Hasi
Read more
Bab 28: Diam-diam di Tes DNA
Belum sampai di IGD, Brandon akhirnya ambruk juga alias pingsan di dalam mobil, banyaknya darah yang keluar dari luka bekas tembakan membuat ia tak mampu bertahan lebih lama.Apalagi jarak dari cottage ke rumah sakit lumayan lama, yakni hampir 45 menitan, sehingga Brandon tak mampu bertahan lebih lama.Konsin, pengawal Dato Hasim yang membawa Brandon langsung buru-buru memanggil tenaga medis dan Brandon pun dipindahkan ke dipan rumah sakit dan di bawa langsung ke ruang perawatan darurat, sekaligus masuk ruang operasi.Sesuai perintah Dato Hasim yang diteruskan Asisten Rahman ke Pengawal Konsin, Brandon langsung di operasi saat itu juga, agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari.Namun, satu hal yang tak Brandon ketahui, Konsin juga berbisik pada dokter di rumah sakit itu, agar mengambil sampel darah Brandon sekaligus sampel rambut, sebagai bahan tes DNA.Dato Hasim secara cerdik memerintahkan Asisten Rahman agar melakukan hal ini, di saat B
Read more
Bab 29: Bingung dengan Fakta yang Tak Diduga
Brandon kembali tertunduk, ia benar-benar bingung apa yang harus diperbuat kini, orang tua yang berada di depannya saat ini adalah ayah biologisnya, tak ada keraguan lagi, di tambah dengan hasi tes DNA yang menyatakan 99,9 % Brandon adalah anak kandung Dato Hasim.“Jawablah Brandon, jangan hanya diam!” desak Dato Hasim lagi, kali ini suaranya malah agak tegas, seakan meminta Brandon jangan lagi berbohong tentang jati dirinya selama ini.“A-aku…!”“Apa kamu malu memiliki seorang ayah seperti aku?” desak Dato Hasim lagi.Brandon langsung menggelengkan kepalanya, dia mengangkat wajahnya tapi buru-buru ditundukan lagi, tatapan tajam dari Dato Hasim membuat dia seakan takluk.“Lalu apa…tak tahukah kamu, bertahun-tahun aku mencari kamu dan ibu kamu, sampai putus asa, karena jejak kalian bak hilang di telan bumi, namun ketika kamu sudah berada di dekatku selama tiga bulanan lebih ini, kamu tetap bers
Read more
Bab 30: Warisan dan Resiko Besarnya
Seminggu kemudian…Brandon kini terkaget-kaget, saat akan meninggalkan rumah sakit dia sudah di sambut seorang pejabat rumah sakit yang belakangan ia baru tahu kalau pria itu Direktur Utama rumah sakit ini.Dua pengawal yang setia menjaga dirinya selama di rumah sakit menunduk hormat padanya dan mempersilahkan Brandon masuk ke mobil mewah yang sudah standy di lobby rumah sakit.Bahkan para dokter yang selama ini merawatnya juga menunduk dalam-dalam, tanda hormat padanya, tentu saja para dokter sudah tahu semua berdasarkan ucapan Asisten Rahman, kalau Brandon adalah anak kandung Dato Hasim.Sehingga sejak saat itulah perubahan terjadi, Brandon dianggap bak raja yang sedang di rawat, harus terus di pantau setiap detik kesehatannya.Brandon langsung di bawa kembali ke rumah Dato Hasim, saat sampai di pintu gerbang, Brandon kini merasa aneh, karena penjagaan di rumah Dato Hasim makin di perketat, bukan hanya para pengawal yang berjaga, tapi juga
Read more
PREV
123456
...
100
DMCA.com Protection Status