All Chapters of GADIS TAWANAN CEO: Chapter 21 - Chapter 30
49 Chapters
BAB 21 | TIDAK JADI TERLEPAS
Hari pertama kerja.Mashayu memulai harinya dengan penuh suka cita, ia mengenakan seragam yang telah diberikan oleh guidenya kemarin, setelah berhias diri, gadis itupun berjalan ke luar mess menuju hotel tempatnya bekerja. Kali ini ia harus lebih rajin dari biasanya mengingat suku bunga yang diberikan Albiru sudah sangat tinggi.“Good morning!” sapa seorang gadis menyambut kedatangan Mashayu.“Good morning,” balas Mashayu dengan senyuman.“Kamu Mashayu ya?” tanya gadis itu sambil menjabat tangan Mashayu,“Benar Kak,”“Oke Mashayu salam kenal, perkenalkan saya Putri, senior kamu. Saya akan membimbing kamu selama berada di sini,” ucap gadis ramah itu sambil menggandeng Mashayu menuju station kerjanya.“Terimakasih Kak Putri,” ucap Mashayu.“Salam kenal ya sebelumnya kerja di mana Shayu?”“Di hotel juga Kak dan di café,”“Oke jadi gak asing lagi dong ya sama dunia hospitality?” ucap Putri dan Mashayu pun mengangguk.“Ini hari pertama kerja kamu ya Mashayu, dan ingat nanti malam aka nada
Read more
BAB 22 | MENEMUKANMU
Mashayu bergegas menuju mess-nya saat acara gala dinner itu telah usai, gadis itu mengendap dan melihat sekitar, ia sangat takut jika Albiru kembali menangkapnya. Setibanya di mess, gadis itu terkejut, melihat kondisi kamarnya.“Hah, bersih?”“Dimana barang-barangku?” Mashayu memeriksa seisi ruangan, namun koper dan tas-tas yang telah ia bawa dari Indonesia telah sirna. Kemudian datang seorang ibu housekeeping menemui gadis itu.“Nona, saya ingin memberitahukan bahwa mulai hari ini Nona akan dipindahkan ke mess lain,” ucap wanita paruh baya tersebut.“Pindah kemana Bi?” Mashayu merasa bingung, bukankah ia baru dua hari ini menmepati kamar itu, lalu mengapa dengan tiba-tiba dipindahkan begitu saja. Denagn barang-barang yang sudah lebih dulu diangkut, ini sungguh aneh baginya.“Bi, apa bibi tau mengapa saya dipindahkan dengan sangat tiba-tiba?”“Mohon maaf Non, saya tidak tau. Semuanya adalah keputusan dari pihak NavHotel,” jelas ibu tua itu. Mashayu tampak berfikir, menurutnya bukankah
Read more
BAB 23 | PERNIKAHAN
ALBIRU SHAYU“Charles! Siapakan semuanya dan kabari keluarga Mashayu! Pernikahan akan berlangsung hari ini!” perintah Albiru pada asistennya.“Baik tuan!” Charles mengangguk patuh, saat ini bosnya sedang tidak diselimuti amarah, ia tak ingin membuat Albiru semakin terbawa emosi.Hari itu juga Albiru mempersiapakan semuanya, pria itu akan menikahi Shayu hari itu juga di Sydney, Autralia, ia tak ingin menunda terlalu lama lagi, baginya Mashayu adalah tipikal gadis pemberontak, yang bisa kabur kemana saja dan kapan saja, daripada harus mengambil resiko dan kehilangan tawanannya tersebut, lebih baik mengikat Mashayu sekarang juga dengan ijin dari Laras, ibu Mashayu.“Aku tidak ingin menikah denganmu Biru!” teriak gadis yang sedang dikurung di kamarnya tersebut.“Biru! Lepaskan aku! Kau curang!” ucap Mashayu meskipun calon suaminya tersebut tidak memperdulikan teriakannya.Mashayu semakin panic, ia hanya memiliki waktu kurang dari dua jam untuk kabur. Dilihatnya sekeliling apartemen mewah
Read more
BAB 24 | TIDAK JADI MENIKAH
“Shayu, apa yang kau rasakan sebenarnya?” Albiru memandangi tubuh lemah tersebut. Terbersit rasa kasihan dalam hatinya, mendapati gadis pemberontaknya itu terbaring, dengan wajah yang pucat dan selang oksigen yang membantu pernafasannya.“Aku tak pernah menyangka jika kau akan seperti ini Mashayu, jika saja kau bisa mengurangi egomu, dan belajar menerima kenyataan tentu saja kejadian seperti ini tidak perlu terjadi.“Menikah denganku tak seburuk yang kau kira sebenarnya, karena aku hanya ingin melihat bagaimana ayahmu saat mengetahui jika putrinya telah jatuh ke tanganku, begitupun dengan apa yang sudah ayahmu lakukan padaku beberapa tahun silam.“Jika saja kau tau, bahwa aku juga merupakan seorang korban. Sayangnya ini belum waktunya kutunjukkan padamu Mashayu,” bisik Albiru pada telinga gadis dengan mata terpejam tersebut.“Jika saja kau tau apa yang selama ini aku dan keluargaku rasakan, apakah mungkin kau tetap menolakku?”Albiru terus mengajak gadis itu berkomunikasi meskipun tan
Read more
BAB 25 | MENUJU PERNIKAHAN
Mashayu POVPagi itu dokter mengatakan jika aku sudah boleh pulang, lalu membuatkan resep obat agar kesehatanku semakin membaik. Kulihat Albiru masih setia berada di sisiku untuk memeriksa suhu tubuh ataupun hanya sekedar membetulkan selang infuse yang tertindih olehku.Wajah lelah dan mata memerahnya seakan membuatku yakin jika semalaman pria itu terus terjaga tanpa memejamkan matanya akibat ulahku yang awalnya memang hanya berpura-pura pingsan. ntah bagaimana aku bisa pingsan sungguhan, ingin kutertawa mendapati kejadian yang menimpaku ini, namun tentu saja hal itu akan membuat Albiru mengamuk.“Mashayu, kita pulang hari ini,” ucap Biru sambil membereskan pakaianku.“Apa? Pulang kemana?” jawabku, kupikir pria ini akan melepaskanku dan mengembalikanku pada ibuku setelah drama sakit yang sudah kulakukan.“Ke mansion tentu saja!” ucap Biru.“Aku ingin pulang ke rumah Albiru!” bentakku seketika bayangan pernikahan kembali menghantui pikiranku, aku sungguh tidak ingin menikah dengan pria
Read more
BAB 26 | TERJEBAK JANJI SEHIDUP SEMAT
Bagaikan seorang putri raja dengan segala keindahannya, Mashayu berjalan pelan, sisa-sisa liquid bening masih tampak jelas pada netra berbulu lentik itu. Gaun putih tulang berhiaskan palet swarovsky menghiasai pinggirannya, sapuan ekor gaun yang menjuntai ke lantai itu mampu membius semua mata yang melihat, kini ‘pengantin terpaksa’ Albiru tersebut memasukki area acara pernikahan, dengan tubuh gemetar berjalan menuju kursi akad, membuat semua mata terpusat pada gadis tawanan tersebut. Dia duduk di sana, bersama seorang wali yang menggantikan ayahku, dia penjahat tampan itu melihat ke arahku, meskipun dengan ekspresi wajah yang datar tetapi bisa kupastikan jika hatinya tengah bersorak riang karena berhasil memenangkan ‘pertandingan’ di antara kami selama ini. Tamatlah riwayatmu Mashayu, pernikahan tanpa cinta ini akan segera terjadi, tetapi ada yang aneh dalam hatiku, bagaimana mungkin aku bisa melihat sosok itu pada diri Albiru, sosok kakak kelasku yang sangat kurindukan itu, tiba-ti
Read more
BAB 27 | BUKAN MALAM PERTAMA
Albiru membawa istri tawanannya tersebut ke ruangan yang penuh daya pikat bagi sepasang pengantin baru, hiasan animal folding towel yang berbentuk dua angsa saling bertautan dan dikelilingi oleh taburan bunga mawar merah seakan menambah aura romantisme untuk pria itu, lilin beraroma terapi penambah gairah dengan cahaya temaram membuat suasana kamar berjenis president suit itu mampu membius siapa saja yang memasukkinya dengan membawa pasangan. Pria bertubuh atletis tersebut tak dapat melepaskan pandangannya pada sang istri, baginya hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untuk seorang Albiru Declaire, dan sebaliknya bagi Mashayu yang menganggap hari ini sebagai hari dimulainya kehancuran hidup gadis itu. “Bi-biru, aku bisa berjalan sendiri!” ucap Mashayu saat suaminya mencoba mengangkat tubuhnya ke ranjang. “Albiru, turunkan aku!” sekali lagi pengantin cantik itu menolak sentuhan suaminya. “Kau sudah resmi menjadi milikku, Shayu! Aku sudah membayar mahal untuk membelimu,” uca
Read more
BAB 28 | MALAM PERTAMA
“Albiru, kau mau apa!” ucap Mashayu sambil memundurkan langkahnya. “Mau apa? Mau menuntut hakku tentu saja,” senyuman tersungging di bibir manis itu. “Tidak Biru, beri aku waktu aku belum siap!” Mashayu semakin menghindari Albiru, hingga tubuhnya menyentuh dinding. “Mau lari kemana kau Shayu!” tatapan pria itu terlihat semakin menakutkan. “Aku tidak akan lari, aku hanya sedang meminta perpanjangan waktu saja!” “Lelucon apa ini?” suami Mashayu tersebut mulai mengec*p bibir gadis itu, perlahan sementara tangannya mulai bergerilya menelusuri tubuh indah dalam kungkungannya itu. Mashayu mencoba berontak tetapi lagi-lagi ia harus sadar jika kekuatannya tidak sebanding dengan pria itu. “Bernapas Mashayu!” ucap pria itu di tengah-tengah pagutan mereka, Albiru bergerak aktif seakan tak ingin rasa manis dalam rongga bibir itu terlepas. Namun saat pria itu sedang terlarut dalam keliaran tiba-tiba saja istri tawanannya itu menghancurkan semuanya. “Auw!” pekik Albiru, saat gigi Mashayu me
Read more
BAB 29 | ALBIRU MENGHILANG
Mashayu menahan rasa sakit pada sekujur tubuhnya entah sudah berapa kali pria itu melakukan hal itu pada gadis bertubuh ramping itu, sangat sulit untuk membedakan anatara rasa terbang melayang ke surga dan nyeri begitu bercampur menjadi satu. Karena merasa tenaganya sudah terkuras habis akibat harus mengimbangi sang suami membuat gadis itu pun terlelap, Mashayu sudah tak perduli lagi pada Albiru yang masih melanjutkan kegiatannya pada tubuhnya. Keesokan harinya Seorang maid memasukki kamar itu, membersekan semua kekacauan yang tercipta, termasuk noda-noda merah tanda hilangnya kesucian gadis itu, merasa seseorang sedang berada di kamar itu, Mashayu pun terbangun, membuuka matanya perlahan. Meskipun sebenarnya ia masih sangat ingin memjamkan matanya akibat tubuhnya yang remuk redam. “Selamat pagi nyonya,” sapa maid tersebut sambil membantu Mashayu untu bangkit. “Pagi,” balas Mashayu sambil menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya yang nasih polos tanpa sehelai benang sedikitpun.
Read more
BAB 30 | DENDAM ALBIRU
Albiru POVSejak malam itu aku merasa jika aku benar-benar telah memiliki Mashayu seutuhnya, bayangan tentang setiap inci tubuh itu kembali membuatku tidak bisa berfikir dengan jernih, sayangnya aku harus meninggalkan istriku itu sendirian di mansion sebab mama meneleponku dan memberitahukan jika keadaan opa memburuk, belakangan ini kondisi kesehatan kakekku memang cukup membuat kami khawatir.Tanpa sempat berpamitan pada Shayu, aku pun berangkat ke London saat itu juga, di pagi buta saat Shayu belum terbangun dari tidurnya setelah kegiatan panas kami semalam. Kupandangi tubuuh yang masih terlelap itu dan kukecup keningnya, entah mengapa melihatnya setenang itu membuatku sedikit melupakan dendam di antara kami.Hearthrow LondonDi sinilah aku sekarang, di sebuah rumah sakit ternama di kota London. Kupandangi tubuh renta yang telah terbaring selama lima tahun ini, di sebuah ruang ICU dengan beberapa selang yang terpasang pada tubuhnya.Opa, jika saja saat itu Opa tidak mengalami kecela
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status