Lahat ng Kabanata ng Cintaku yang Terbaik: Kabanata 21 - Kabanata 30
43 Kabanata
21. Pasangan Baru
"Aku cinta sama... Arjuna," ucap Amanda, dengan matanya lurus menatap ke dalam sepasang mata Panji. Tanpa berkedip. Dengan seluruh kesakitan dalam hati yang ia tahan.Tepat, ketika Arjuna datang, dengan Litha di belakangnya.Cairan bening tumpah dari kedua mata Panji. Hatinya bagai ditikam ribuan belati. Menusuk hampir seluruh jiwanya. Ia melepaskan lengan Amanda dari tangannya. "Ini bohong! Ini gak bener!""Kamu gak lihat tadi kami ciuman di taman?" Amanda masih terus menyerang lubuk hati Panji, separah mungkin. "Buat aku, kamu udah gak ada artinya lagi. Jadi, please, berhenti seolah kita masih bersama. Berhenti memimpikan akhir yang pernah kita rencanakan. Semuanya sudah beda sekarang. Aku bukan Amanda yang dulu lagi." Lalu ia menarik Arjuna masuk ke dalam kamarnya. "Kami gak perlu buat pengumuman kalo udah jadian, kan?"Panji merasa benar-benar terpukul. Tidak bisa menerima semua ini.Arjuna tampaknya bisa mengerti situasinya. Ia berkata pada Panji, "Sekarang Amanda ini pacar gue.
Magbasa pa
22. Saran Mentah
"Sorry ya, kemarin sampai di apartemen aku langsung tidur. Baru bangun tengah malam." Amanda bicara dengan Arjuna lewat telepon. "Aku baca chat kamu, kok."Arjuna menjawab, "Gak papa, kok. Aku ngerti." Terdengar suaranya tertawa. "Ngomong-ngomong, aku juga. Abis chat kamu, sambil nunggu balesannya, aku tidur. Bustomi ngosongin jadwal seharian itu.""Samaan, dong." Amanda tersenyum."Hari ini ada kegiatan apa, Sayang?" tanya Arjuna."Hmm, apa ya, bentar, lihat dulu." Amanda membuka tabletnya. Biasanya jadwal kerja ada di Google Drive. Vero menaruhnya di situ agar lebih mudah. "Hmm, bukannya hari ini kita ada jadwal reading buat syuting di Indonesia, ya?""Ah iya. Kok aku bisa lupa, sih. Aku jemput, ya? Sekalian mungkin bisa makan siang bareng."Ajakannya mendapat tawa dari Amanda. "Kalau siang kamu makan, nanti gelap, loh!"Arjuna baru sadar kalau itu candaan. "Astaga! Bisa kocak juga kamu!""Ya udah, jemput aja. Aku tunggu." Amanda menutup telepon setelah mendengar suara kecupan dari
Magbasa pa
23. Khilaf
Pukul enam pagi, sarapan sudah siap. Sambil menunggu Panji turun, Selma beberes rumah, dan menyapu halaman dari daun-daun basah sisa hujan semalam. Tetapi hingga pukul tujuh, Panji belum juga turun. Selma curiga, sekaligus khawatir. Ia terpaksa naik ke lantai dua, dan coba membangunkan pria itu."Mas, kamu gak ke rumah sakit? Sudah jam tujuh." Selma mengetuk pintu.Belum ada jawaban.Selma kembali mengetuk dan memanggil nama sang suami.Masih juga tidak ada respons.Selma terpaksa mendorong pintu kamar itu hingga terbuka. Ia terkejut, mendapati Panji meringkuk di ranjangnya, dengan memeluk sebuah foto. Foto Amanda! Wajahnya pucat. Selma menyingkirkan foto itu. Ia menyentuh kening Panji. Astaga, demam! Dokter muda itu masuk angin.Hari itu, Selma merawat Panji yang sedang sakit. Badannya demam, juga berkeringat dingin. Lemas dan lebih banyak tidur. Bahkan saat disuapi makan, Panji seolah tidak sadar itu dari tangan Selma.Tiba-tiba, Panji menangis. "Maafin aku ya. Aku sudah membuat kam
Magbasa pa
24. Ingin Lebih Serius
Pada suatu hari di minggu kedua bulan Oktober 2016.Arjuna meminta Bustomi mengosongkan jadwal sampai satu minggu ke depan. Ia juga meminta Amanda meluangkan waktu selama itu. Ia ingin mengajak kekasihnya ke suatu tempat. Hanya bepergian berdua.Bustomi dan Vero sama-sama berpesan."Jangan menarik perhatian banyak orang! Kalian bukan orang biasa." Itu kata Vero."Bener, tuh. Nyetir juga gak usah ngebut." Bustomi menambahkan. "Kenapa gak pake sopir aja, sih?""Kasihan sopirnya ntar jadi obat nyamuk!" Arjuna malah tertawa."Emang dasar kalian!" Bustomi beringsut.Lalu Amanda ikut bicara. "Ini kan Juna mau mengunjungi ibunya. Kok jadi pada ribet pesan ini itu, coba? Kami juga gak maulah jadi bahan keroyokan para penggemar di jalan. Semuanya akan baik-baik saja. Jadi, kalian nikmati aja liburan bentar.""Emang susah kalau urusan sama anak keras kepala kayak gini." Vero tidak tahu harus mengatakan apa lagi.Sebenarnya rencana Arjuna ingin memperkenalkan Amanda pada ibunya, bermula pada sua
Magbasa pa
25. Patah Arang
Arjuna sempat tertegun dan tidak percaya, Amanda yang lebih dulu mengajaknya menikah. "Kamu udah yakin?""Apa lagi yang mesti diragukan?" Amanda menatapnya. "Aku sudah yakin dengan pilihan aku. Kamu.""Apakah..." Arjuna ingin menanyakan sesuatu yang ingin diketahuinya, namun selalu tidak pernah terucap dari mulutnya karena menjaga perasaan Amanda."Kamu mau tanya, apakah aku sudah melupakan masa lalu?" Rupanya, Amanda sudah bisa menebak, apa yang ingin diketahui Arjuna. "Sejujurnya, masa laluku terlalu berat dan sulit dilupakan. Kenangan indah dan menyakitkan gak pernah bisa aku usir begitu saja. Setiap saat teringat semuanya. Bahkan aku takut hal yang sama mungkin terulang. Tetapi aku sudah capek berusaha melupakan semua itu. Aku harus belajar menerima, bahwa masa lalu letaknya di masa lalu. Aku mau meraih masa depanku yang bahagia, dan itu bersama kamu, Juna.""Kamu perempuan hebat! Kamu kuat, Sayang! Aku tahu. Maka dari itu, ayo, kita menikah." Arjuna mencium kening Amanda.Sebenar
Magbasa pa
26. Janganlah Usai
Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Kusuma Pertiwi dipadati oleh orang-orang dengan berbagai kepentingan. Dua korban kecelakaan dibaringkan pada dua brankar berbeda, didorong masuk, juga menuju ke ruangan yang berbeda. Pasien prianya mengalami luka parah di bagian kepala, tangan, juga kakinya. Sedangkan pasien wanita hanya mengalami luka di kepala. Hanya satu hal yang sama, yaitu darah membasahi hampir seluruh tubuh dan pakaian mereka. Para dokter jaga di UGD malam itu sibuk melakukan tindakan pertolongan. Beberapa orang mengenali wajah korban kecelakaan itu. Ada yang menghubungi awak media. Seorang wartawan melaporkan langsung dari rumah sakit, "Telah terjadi sebuah kecelakaan mobil yang mengakibatkan dua orang pengemudinya terluka parah. Setelah dikonfirmasi, mobil dengan nomor polisi B 412 JNA tersebut adalah milik aktor muda ternama tanah air, Arjuna Yudhistira. Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui identitas penumpang di dalam mobil." Bustomi dikejutkan dengan berita itu, s
Magbasa pa
27. Sesuatu Bernama Penyesalan
Panji berencana pergi ke rumah Amanda, memeriksa kondisinya. Ia juga membawa peralatan medisnya. Dari informasi yang ia dapat dari Litha, semenjak waktu itu, Amanda tidak pernah keluar rumah. Ia tahu, wanita yang sedang hamil tidak boleh stress terlalu lama, dan harus memperhatikan janinnya sendiri. Hari itu, ia diberi tahu Litha, kalau Amanda sendirian di rumahnya. Ia bahkan diberi kode pintu agar bisa langsung masuk kalau ada apa-apa.Panji tidak mau langsung masuk dan mengejutkan Amanda. Tetapi ketika ia tiba di apartemen tersebut, ia melihat pintunya sudah terbuka. "Manda?" Panggilannya tidak mendapatkan jawaban. Ia terpaksa masuk karena khawatir Amanda akan melakukan sesuatu yang nekat. Seperti dulu... "Manda?" Kemudian, ia melihat secarik kertas di meja dan ditindih dengan gelas. Bertuliskan, Aku nyusul Juna.Panji langsung disergap perasaan berkecamuk. Inilah Amanda. Saat tenggelam dalam duka yang tidak bisa ditanggungnya, ia akan nekat melakukan sesuatu di luar nalar. Ia seger
Magbasa pa
28. Selma Semakin Diabaikan
Miris memang.Seminggu yang lalu, ketika Indonesia dirundung kabar duka, atas meninggalnya aktor muda Arjuna Yudhistira, dan semua perhatian menuju ke sana, karena ironisnya aktor itu meninggal sekitar dua hari sebelum hari pernikahannya dengan aktris muda Amanda Syailendra. Banyak yang digunjingkan oleh netizen. Mulai dari Amanda yang sudah batal menikah untuk kedua kalinya, hingga kenapa mereka berdua bisa berada di mobil yang sama, bukankah Amanda sedang dipingit?Amanda tidak bisa dimintai keterangan, karena juga mengalami syok berat.Pada saat yang sama, Selma tengah berada di sebuah puskesmas terdekat dari rumah. Miris, bukan? Suaminya seorang dokter, tetapi ia tidak memeriksakan diri ke rumah sakit, di mana suaminya bertugas.Seorang dokter wanita di poli kandungan menjelaskan kondisi Selma. "Anda sedang mengandung. Usia kehamilan sekitar dua minggu."Selma tidak tahu harus bahagia atau sedih. Kejadian hari itu, ketika Panji sakit dan mengira dirinya Amanda, rupanya mendatangka
Magbasa pa
29. Dua Istri
Amanda dan Selma berada di dalam ruangan yang sama. Di kamar Amanda yang luas itu."Permainan takdir ini, sungguh menggelikan, ya?" ucap Amanda. "Sekaligus menyakitkan.""Jadi, kamu sadar soal itu?" tanya Selma.Amanda memberikan anggukan kepala sebagai jawabannya. "Aku bisa membayangkan, dosa sebesar apa yang tengah aku lakukan. Hanya berharap karma buruk tidak menimpa anak kami sebagai balasan dari apa yang sudah aku lakukan.""Gak usah dipikirin lagi," kata Selma. "Sekarang kita adalah keluarga. Kamu juga istrinya Mas Panji. Kita wajib berbakti padanya." Ia memegang tangan Amanda.Sekali lagi, Amanda menganggukkan kepala.Setelah menikah, Amanda membuat sebuah keputusan besar. Ia ingin mundur dari gemerlapnya dunia keartisan. Vero yang paling terkejut mendengar keputusan itu."Manda, lo yakin dengan keputusan ini?" tanya Vero. Ia mengerti alasannya. Tetapi karir yang masih cemerlang itu, akan terasa sangat disayangkan."Aku yakin," jawab Amanda. "Aku ingin fokus dengan kehamilan in
Magbasa pa
30. Tak Seimbang
Sebagai istri kedua, Amanda sadar sepenuhnya bahwa menerima pernikahan ini adalah sebuah kesalahan, untuk melindungi reputasi dirinya yang hamil di luar nikah. Tetapi dirinya tidak bisa lagi memungkiri, bahwa perasaannya pada Panji masih ada, meski pernah coba ia tukar dengan perasaan baru kepada mendiang Arjuna.Sudah bulan keempat usia kehamilan Amanda dan Selma. Perut besar sudah mulai terlihat.Hari itu, mereka berdua sama-sama ke rumah sakit, ikut Panji, untuk memeriksakan kehamilan mereka. Amanda yang masih belum bisa leluasa menampakkan diri di depan publik, harus mengenakan kacamata hitam, dan aksesoris lain, untuk menutupi wajah, sehingga tidak dikenali orang.Selma yang belum boleh banyak jalan itu, didorong pakai kursi roda dari lobi rumah sakit menuju poli kandungan.Mereka sudah di poli kandungan. Amanda duduk berdampingan dengan Selma. Panji sedang tidak bertugas, jadi bisa menemani mereka berdua. Tentu saja, meski tampak membawa dua orang istri yang sedang hamil, perhat
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status