"Iya, Bu, Aji usahakan datang." Aji Seta Subrata--adik Arya-- tersenyum membayangkan wajah ibunya yang sedang menelepon sekarang. Dari semalam, Sukma terus menanyakan tentang bisa tidaknya Aji datang pada acara pernikahan kakaknya. "Usahakan ya, Ji?!" "Iya, Bu. Tapi andaikan Aji tidak bisa datang pun, doa Aji terkirim buat aa, mudah-mudahan acaranya lancar.""Aamiin. Ya, sudah. Ibu tunggu, Nak. Atau kamu nanti telepon si aa. Tadi sih calon istrinya dibawa ke rumah.""Iya, Bu. Nanti Aji hubungi aa."Sambungan pun terputus. Aji menghembuskan napas lega, dia senang kalau kakaknya yang sangat dia banggakan, akhirnya bisa melupakan traumanya. Dia kembali memeriksa jadwal kuliahnya, apa bisa dia pulang besok untuk menghadiri acara akad nikah Arya atau tidak, dia kembali tersenyum saat ternyata dia bisa pulang. Sudah dua tahun Aji tidak pulang, kendati begitu tetap keluarganya yang datang mengunjungi. Sama saja.Hanya saja, ada rasa rindu pada sosok yang telah menjadi pusat harapannya
Read more