Semua Bab Cinta sang Mantan Napi: Bab 11 - Bab 20
32 Bab
Faruq
Siang hari yang begitu terik ada sebuah taksi masuk ke halaman rumah ustaz Yusuf. Seorang pria tampan turun dari mobil. Pria berparas manis berjambang tipis menghiasi dagunya. Sang supir menurunkan kopernya dari bagasi."Assalamualaikum, Bude," sapa pria itu dari ambang pintu."Waalaikumsalam."Tak berselang lama keluarlah wanita paruh baya yang tak lain Umi Nissa yang ternyata Bibi dari pemuda tampan itu."Ya Allah, gusti ... Faruq kapan sampai? Kok gak ngabarin Bude dulu kalau mau dateng ...?""Sengaja mau bikin surprise biar kayak orang-orang gitu ....""Kamu bisa aja, Yuk masuk kamu pasti capek. Mau Bude buatin minum?""Gak usah repot-repot Bude keluarin aja semua yang ada." Faruq terus menggoda Budenya."Kamu bercanda terus, ah." Umi Nissa berlalu menuju dapur untuk membuatkan minuman.Karena merasa penat dan panas Faruq ingin mandi. Ia menuju kamarnya yang selama ini jika ia mampir ke tempat bude nya. Ketika hendak membuka pintu kamar Faruq berpapasan dengan Claudya.Mereka bera
Baca selengkapnya
Kecelakaan
"Umi jangan khawatir, Claudya gak lama kok. Paling lama palingan cuma seminggu. Insya Allah Claudya bisa jaga diri. Tolong ijinkan Claudya pulang ya, Umi? Claudya kangen banget sama Riana," ucap Claudya memohon."Jangan bilang gitu sayang, ini juga rumah kamu. Umi juga gak berhak melarang Claudya pergi menemui Riana adikmu. Tapi Umi juga cemas sayang." "Insya Allah, Allah akan selalu melindungi kita Umi.""Baiklah, kapan kamu berangkatnya?" akhirnya dengan terpaksa Nissa mengijinkan Claudya."Kalau tidak halangan besok pagi setelah sholat subuh Umi.""Restu Umi selalu menyertaimu, nak."Selepas sholat subuh Claudya sudah siap menempuh perjalanan jauhnya. Ia pamit pada kedua orang tua angkatnya. Dan Claudya juga sengaja tidak membawa koper karena ia berjanji akan segera kembali ke pesantren."Umi, Abi Claudya pamit dulu ya! Do'akan selamat sampai di tujuan," ucap Claudya seraya menyalami tangan umi Nissa dan ustaz Yusuf."Iya sayang, kamu hati-hati di jalan ya! Umi pasti merindukanmu.
Baca selengkapnya
Kedatangan Nathan
Satu jam akhirnya semua korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pihak kepolisian sudah memberitahu kepada pihak keluarga para korban termasuk keluarga Jona."Assalamualaikum dengan keluarga Jonathan?" ucap seorang polisi."Waalaikum salam, b-betul, pak saya Ibunya. Ada apa ya Pak? Dan ini maaf dari siapa?"Bu Ainun bingung, karena Jona selalu datang ke rumahnya dan selalu mengatakan jika dirinya adalah Rey anaknya yang telah lama pergi.Dengan melihat tanda lahir di punggungnya barulah ia percaya jika ia adalah Reynaldi anak sulungnya.Ia teringat dengan pesan Rey waktu itu jika ia harus merahasiakan identitasnya dari siapapun. Jona mengatur kembali berkas-berkas dengan nama Jonathan."Saya dari kepolisian ingin memberitahukan kepada keluarga, bahwa mas Jonathan mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit."Innalillahi, ya Allah Rey... Jadi sekarang gimana keadaan anak saya, Pak?""Ibu langsung saja ke rumah sakit!""Baik, terima kasih Pak saya kesana sekarang juga
Baca selengkapnya
Menjenguk di rumah sakit
"Ada apa, mbak? apa ada yang salah? Atau Jona lagi ada tamu?""Ayo sayang, Bunda temenin, " ucap Hanah sambil menarik tangan Claudya.Mereka bertiga berjalan mendekati ranjang Jona. Claudya menengok ke kanan dan ke kiri seperti sedang mencari seseorang."Ada apa, Mbak? Mbak nyariin siapa?" bisik Riana. Claudya menggelengkan kepalanya.Suasana yang canggung tidak seperti sebelumnya saat Jona dan Claudya berbelanja di pasar dekat pesantren di jawa timur."Nak Jo, kenalkan saya Hanah , Ibu angkatnya Riana dan Claudya," ucap Hanah dengan mengulurkan tangannya.Jona tersenyum menyambut uluran tangan Hanah. Ia memandangi dengan seksama antara Claudya dan Riana. Mereka memang kembar identik mereka bak pinang di belah dua. Jona teringat akan sebuah foto yang pertama kali ia lihat di rumah Pak Burhan. Foto seorang gadis bergaun putih menjuntai. Foto itu yang mengalihkan perhatian Jonq. Jatuh cinta pada pandangan pertama seorang Reynaldi Pratama yang kini menjelma menjadi Jonathan Kendrick.Du
Baca selengkapnya
perkelahian
"Kami permisi ya, nak Jona, assalamualaikum," pamit umi Nissa.Di pelataran rumah sakit mereka bertemu dengan Ainun ibunya Jona alias Rey."Permisi, ustazah Nissa, ya?" sapa Ainun Ibunda Rey."Bu Ainun!" "Alhamdulillah betul ustazah, loh kok bisa di sini? Siapa yang sakit, ustazah?""Kenalan kami baru kecelakaan dan di rawat di sini jadi kami datang menjenguknya.""Siapa ini, Umi?" bisik Yusuf pada istrinya."Oh, ini bu Ainun. Kami bertemu di pengajian waktu Umi ngisi pengajian di masjid Pondok Gede." Nissa memperkenalkan Ainun pada suaminya."Beliau pernah cerita tentang anak laki-lakinya. Oya, gimana anak Ibu? Masih seperti yang dulu?" "Alhamdulillah dia sudah banyak berubah ustazah. Saya sangat bersyukur. Allah masih ngasih kesempatan anak saya buat bertaubat. Tapi sekarang dia lagi sakit ustazah.""Sakit? Sakit apa Bu Ainun?""Dia baru kecelakaan dan dirawat di rumah sakit ini.""Siapa namanya Bu?" potong Yusuf."Jona, ustaz."Bu Ainun menyadari sesuatu, dia sudah berjanji pada
Baca selengkapnya
Jona pingsan
"Untuk sementara kita obati dulu. Ini pertolongan pertama supaya kamu gak kehilangan banyak darah. Nanti kita bawa ke rumah sakit." ucap Claudya dengan tangannya yang terus mengobati tangan Jona."Riana, kita ke rumah sakit terdekat dulu. Tolong kamu yang bawa mobil ya! Bisa kan?" tanya Claudya sambil menuntun Rey menuju mobil."Bisa mbak," jawab Riana mantap.Di dalam mobil Claudya terus memegang tangan Jonq yang terluka agar tidak banyak darah keluar."Makasih ya, Jo. kamu udah banyak nolongin aku," ucap Claudya dengan menunduk."Gak Claudya, ini gak sebanding dengan apa yang aku perbuat sama keluarga kamu. Sampai kapanpun aku akan terus melindungi mu dan keluarga mu," batin Jona dengan memegang punggung tangan Claudya.Jona menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan untuk menghilangkan groginya karena dekat dekat Claudya."Luka kayak gini mah gak seberapa...luka kecil bakalan cepat sembuh kok, kamu tenang aja.""Beneran gak papa?" Claudya menekan luka Jona dengan kenc
Baca selengkapnya
Kemunculan Erick
Jona tidur dengan membelakangi pintu masuk jadi Faruq tidak tahu siapa orang yang tidur di kamarnya. Ia pergi ke dapur untuk mencari Nissa"Bude, itu siapa? Yang tidur di kamar aku?" tanya Faruq heran."Oh itu Jona, dia terluka jadi kami suruh dia untuk sementara tidur di kamar kamu. Maaf ya Bude gak ngomong dulu. Kamu gak marah kan?""Mereka udah sampai? Trus Claudya mana?""Ada tuh, di kamarnya lagi istirahat.""Eh, tunggu tadi Bude bilang Jona terluka? Kok bisa? Apanya yang luka? Claudya gimana? Luka juga?" berondong Faruq."Satu-satu kalo nanya Faruq! Yang mana yang musti di jawab dulu. Lagian Kamu kayak wartawan aja, nanya-nanya." sungut Nissa."Aku kan khawatir Bude..." "Claudya dan Riana gak Kenapa-napa cuma Jona yang terluka. Kamu jangan ganggu, biarin mereka istirahat dulu, nanti Bude ceritain.""Jadi Riana ikut juga ya!" Faruq bermonolog.Tiga puluh menit sebelum adzan dzuhur Nissa sudah menyiapkan makan siang. Yusuf pun sudah berangkat ke masjid sedari tadi."Claudya, Rian
Baca selengkapnya
Di mana Claudya?
"Gak papa Ri, mungkin mbak kecapekan aja." Di akhir acara Claudya memberikan amplop pada masing-masing anak yatim yang hadir. Lagi-lagi ia melihat sosok orang yang selalu ia hindari."Erick? Kok dia tahu aku disini? Berarti tadi aku gak salah lihat. Ngapain sih tuh orang kesini?" batin Claudya.Acara selesai dengan lancar dan sukses. Semua santri bergotong royong membersihkan sisa acara. Nissa mendekati Claudya, "Dya, ayo kita pulang! Umi capek mau istirahat." ajaknya pada Claudya."Claudya masih ada urusan sama karyawan dya, Umi duluan aja ya," tolaknya."Baiklah, kalo udah selesai langsung pulang, ya!"Claudya menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Ia memanggil sekretaris nya untuk memberitahukan supaya semua karyawannya berkumpul. Ia memberi pengarahan dan tugas pada semua karyawannya. Claudya membuka toko roti, ia sudah punya beberapa cabang di kota besar seluruh indonesia. Ia juga beruntung punya sekretaris yang sangat bisa diandalkan."Jika sudah selesai kami akan kembali ke
Baca selengkapnya
amputasi
"Itu bisa jadi, soalnya begitu mbak turun, mukanya jadi pucat? Kayak ngelihat setan di siang bolong." sahut Riana."Sepertinya ada yang menggangu pikiran Claudya, dia terus meracau dalam tidurnya," ucap Nissa ketika Ke luar dari kamar."Sewaktu aku sampai di depan aula, sepertinya aku juga ngelihat ada orang di dalam aula." Tutur Faruq."Siapa? Cewek apa cowok?" tanya Riana penasaran."Gak begitu jelas, karena hujan sangat deras,"sahut Faruq."Dari pada berprasangka buruk lebih baik kita tunggu Claudya sadar. Kita tanyakan apa yang sebenarnya terjadi.Hujan tak kunjung reda, petir saling bersahut-sahutan. "Mbak! Mbak, udah bangun?" tanya Riana cemas."Erick ada di sini, Riana," ungkap Claudya."Erick? Erick Mahardika? Mantan mbak?""Iya, tadi dia datangi mbak di aula, Ri. Mbak takut dia nekat lagi."Riana memeluk kakaknya dengan erat. "Tenang mbak, mbak gak sendiri. Kita bakalan jagain mbak disini." Riana menenangkan Claudya."Kamu udah bangun sayang?" ucap Nissa begitu masuk kamar d
Baca selengkapnya
penculikan Claudya
Setelah menandatangani surat persetujuan Jona bisa menjalani operasi. Mereka menunggu di depan ruang operasi dengan cemas. Sudah tiga jam operasi berlangsung tapi mereka tak kunjung Ke luar.Beberapa jam kemudian sebuah brangkar Ke luar dari ruang operasi. Mereka mendorong Jona ke ruang pemulihan pasca operasi. Dua hari berlalu Ibu Ainun baru bisa dihubungi dan hari itu juga ia brangkat ke rumah sakit di jawa timur di mana Jona dirawat."Umi, semua kalian di sini? Makasih sudah datang," ucap Jona seraya mencoba untuk duduk."Kaki ku kok gak terasa ya? Gak bisa di gerakin?" Jona terlihat bingung."Tenang, Jona," Claudya menatap Jona dengan iba"Ada apa ini, Claudya?" Jona menyentuh kedua kakinya."Gak ... gak mungkin, kaki ku mana, Claudya? Kenapa sama kakiku?"Semua orang yang hadir menitikkan air matanya melihat keadaan Jona. Mereka juga merasakan kepedihan apa yang dirasakan pemuda itu."Kalau laki-laki yang tak bisa berdiri sendiri mana ada yang mau?" Jona terus meracau..Dalam kea
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status