Semua Bab Pesona Pelayanku: Bab 41 - Bab 50
60 Bab
Chapter 41
Mayumi merentangkan kedua tangannya sambil menguap. Dia kemudian mengerjap-ngerjapkan kedua matanya sebelum akhirnya membelalak dan spontan terduduk.“Astaga!” dengan cepat Mayumi kembali menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang ternyata polos tidak berpakaian.“Apa yang sudah terjadi?” pekik Mayumi kemudian. Mayumi menyapu mengangkat selimut dan menundukkan kepala masuk ke dalam selimut. Benar, dirinya tidak memakai apa pun sekarang.“Semalam ….” Mayumi terbengong seraya mencoba mengingat-ingat kejadian semalam.“Kamu sudah bangun?”Mayumi kembali terperanjat mendengar suara dari arah kamar mandi. Frans muncul dari dalam sana hanya mengenakan handuk yang melingkar pada pinggangnya seperti biasa. Mayumi sudah tidak terlalu kaget, tapi saat ini kondisinya sedang berbeda. Di sini, di atas ranjang Mayumi hanya tertutup selimut.“Tu-Tuan ….”Frans melempar handuk satunya ke arah keranjang yang ada di dekat pintu kamar mandi. “Tidak usah khawatir. Semalam, Emely yang membantu ka
Baca selengkapnya
Bagian 42
“Kenapa wajahmu berubah kusut begitu tadi?” tanya Jessy.Drako diam saja dan masih focus menyetir. Meski begitu, sebenarnya pikiran dia sedang terbang entah ke mana. “Apa kamu cemburu melihat Frans dengan pelayan itu?” tanya Jessy lagi.Drako menoleh sekilas. “Apa maksud kamu? Aku sedang tidak mood untuk bicara hal yang tidak penting sekarang.”Jessy tersenyum miring kemudian mencangklong tasnya. Dia menoleh ke arah Drako dan menatapnya datar. “Aku tahu seperti apa kamu, Drako. Kamu akan coba mengambil apa yang menjadi milik Frans.”Drako menelan ludah tapi tetap mencoba tenang dan seolah tidak peduli. Dan Ketika mobil sudah menepi dan Jessy sudah turun, Drako kembali melaju tanpa mengucapkan kalimat sepatah pun.“Brengsek!” umpat Jessy sambil menendang jalan beraspal. “Apa istimewanya pelayan itu sampai kamu juga mau mengambilnya?”Jessy sudah terlalu dibuat kesal hari ini. Kelakuan dan sikap Drako benar-benar sudah membuatnya ingin menyerah saja. Mencintai orang yang tidak b
Baca selengkapnya
Bagian 43
Saking kesal dan kecewanya melihat sang suami bercinta dengan Wanita lain, Rachel langsung berlari ke luar meninggalkan hotel. Dia bahkan sampai melupakan teman kencannya sendiri. Perlakuan sama, tapi terkadang tidak ada yang mau disalahkan. Andai kata Johny tahi sang istri juga sedang berkencan, tentu ia akan marah, tapi sayangnya nasib sial malah menimpanya.Jessy yang masih di dalam kamar hotel, sudah kembali memakai pakaiannya. Dia menata rambutnya yang berantakan di depan cermin. Sudah sedari tadi ia mengomel tanpa ada lawan bicaranya sejak ditinggal begitu saja oleh Johny. Tadi pria tolol itu berlari hanya memakai celana kolor, lalu kembali dan memakai pakaiannya lalu pergi begitu saja.“Aku malah senang karena akhirnya Bibi Rachel tahu. Biar para lelaki itu bisa memutuskan akan memilih aku atau tidak.”Setelah tampilannya sudah kembali rapi, barulah Jessy meninggalkan kamar tersebut. Entah ke mana dia akan pergi, mungkin menuju restoran untuk makan siang.“Brengsek kamu!” s
Baca selengkapnya
Bagian 44
Sekitar pukul Sembilan pagi—saat rumah kosong—Sarah menemui Mayumi. Sarah mengajak Mayumi mengobrol di taman belakang karena kebetulan memang Mayumi sedang ada di sana menyapu dan merapikan tanaman.“Aku tidak mengganggumu, kan?”Mayumi tidak keberatan, tapi ia hanya merasa gugup sekarang. Tidak perlu bertanya, Mayumi tahu apa yang pasti akan dibicarakan Nyonya besarnya itu. Intinya Mayumi tidak bisa menghindar sekarang.“Tidak, Nyonya.” Mayumi membungkuk sopan masih sambil memegangi sapunya.“Kemari sebentar.” Sarah melambai satu tangan, lalu menepuk kursi kosong di sampingnya. “Aku ingin bicara dengan kamu.”Mayumi menelan ludah. Wajah ramah Nyonya besarnya itu tampak begitu serius. Mayumi meletakan sapu dan gunting tanaman di tempat semula ia berdiri lalu melangkah mendekat. Mayumi tidak duduk di kursi, melainkan di atas rerumputan.“Duduk saja di atas,” ucap Sarah.Mayumi tersenyum. “Tidak, Nyonya. Akan tidak sopan kalau aku duduk sejajar dengan majikanku. Tidak enak diliha
Baca selengkapnya
Bagian 45
Johny membungakan mulut Mayumi menggunakan satu telapak tangannya, sementara satu tangannya lagi masih melingkar erat pada perut Mayumi. Mayumi sudah mulai menangis, tapi Johny tidak kunjung melepaskannya. Beberapa kali Mayumi berteriak tadi, tetap saja tidak ada orang yang datang.“Diam atau aku akan melakukan lebih dari ini,” bisikan penuh ancaman itu kembali Mayumi dengar.Tidak peduli bagaimana perut terasa sakit karena dekapan yang begitu kuat, Mayumi terus coba memberontak. Dia masih belum bisa berteriak karena mulutnya masih didekap. Tidak lama setelah itu. Johny memutar tubuh Mayumi dan melemparnya di atas ranjang. Johny menarik dasi yang ia kenakan, lalu dengan cepat ia ikatkan pada mulut Mayumi supaya tidak berteriak saat dirinya mulai beraksi.Mayumi terus mencoba untuk membuka mulutnya meski ia hanya bisa mengeluarkan suara erangan yang tidak kuat. Di bawah—sementara kedua tangan sudah diikat menggunakan kemeja—Mayumi menendang-nendang kedua kakinya berharap bisa terle
Baca selengkapnya
Bagian 46
Semua orang menatap Mayumi dengan iba. Tatapan mereka semua seolah tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Namun, dari pengakuan dan cara bicara Johny dan Rachel, membuat mereka menggelengkan kepala. Di sini, Jeff sangat percaya kalau Mayumi sudah melakukan hal itu pada Johny, tapi Sarah justru tidak terlalu percaya. Entah kenapa hati dia mengatakan, tidak.Peter yang sebenarnya tahu, dia enggan bicara. Bocah itu selalu mencari aman. Sekarang pun setelah melihat perdebatan yang belum usai itu, Pete memilih menghindar atau pergi saja. Sementara Drako, dia juga tidak sepenuhnya percaya.Sambil menatap Mayumi yang masih duduk di lantai sambil menunduk, Drako berkata, “Apa kamu benar-benar melakukan itu, Mayumi?”“Kenapa kamu harus bertanya itu?” tanya Johny dengan nada menyalak. “ Kamu tidak mempercayai ayah?”Drako mendesah lalu menatap ayahnya. “kita semua juga butuh penjelasan dari Mayumi, kan?”Ketika Jeff akan maju dan mau bicara, dengan cepat Sarah menariknya. Sarah berk
Baca selengkapnya
Bagian 47
Dua hari setelah kepergian Mayumi dari rumah ini, rumah kembali terlihat seperti biasanya. Hanya sedikit terlihat berbeda antara Johny dan Rachel. Mereka berdua masih saja saling diam bahkan terlihat tidak saling menyapa. Yang lain pikir mungkin karena masalah dua hari yang lalu.“Aku tidak melihat Jessy akhir-akhir ini,” kata Sarah. “Kalian baik-baik saja kan?”Drako mengangkat wajah sambil masih mengunyah makanannya. “Aku dan dia sudah berakhir.”Mereka semua langsung tercengang kecuali Johny dan Rachel.“Kenapa? Kupikir kalian akan segera menikah?”“Aku masih belum memikirkan tentang pernikahan. Dan lagi, Jessy sepertinya kurang cocok denganku.”Saat ini Drako belum tahu hubungan antara Jessy dengan ayahnya. Drako mungkin tidak akan peduli karena pada dasarnya dia sendiri sudah bosan dengan Jessy. Wanita itu selalu hidup mewah dan kurang mandiri.Lucu sekali, dulu Drako tidak terlalu mementingkan akan hal itu. Asal cantik dan bisa memuaskan, maka itulah Wanita yang tepat. Na
Baca selengkapnya
Bagian 48
Ini salah Frans karena tidak ada waktu untuk menghubungi Mayumi selama bermalam di luar kota. Terkadang sudah ingin menelpon, tapi selalu terganggu karena teman bisnisnya mengajak untuk makan atau sekedar mengobrol santai setelah membicarakan bisnis. Malam hari, harusnya bisa ia gunakan untuk menelpon, tapi raga sudah terlalu lelah. Sekarang, Frans berjalan menuju balkon dan berdiri santai di sana menikmati angin menjelang siang. Ia mengangkat ponselnya lalu menghubungi nomor seseorang yang tidak lain adalah Mayumi. Beberapa kali Frans mencoba sampai berdecak kesal, tetap saja tak kunjung mendapat balasan.“Di mana dia?” decak Frans. “Haruskah aku datang ke rumahnya?”Frans kemudian masuk, menutup pintu balkon dan menarik tirai hingga tertutup semua. Ia lantas memakai mantel panjangnya lalu beranjak meninggalkan kamar. Dia tidak akan pernah merasa tenang kalau belum bertemu Mayumi.“Apa kamu yakin bisa membayar sewa rumah ini?” tanya Hana. Dia masih terenyuh saat melihat wajah sa
Baca selengkapnya
Bagian 49
Rekaman sudah di putar, semua mata menatap dengan saksama, terutama Frans yang sangat ingin tahu kenapa Mayumi sampai pindah. Awalnya mereka melihat Mayumi sedang ada di dapur mengambil minum, dan tidak lama kemudian datang Johny dan meminta sesuatu. Hingga menit berikutnya, Mayumi selesai membuat sesuatu dan membawa kek kamar Johny.Kedau tangan Frans sudah mengepal kuat dan deretan gigi di dalam mulutnya sudah saing menggertak kuat. Perasaan Frans sudah mulai tidak nyaman dan waswas pastinya menunggu apa yang akan terjadi setelah ini.Dan benar tebakan Frans, semua adalah kelakuan Johny sendiri. Dia dengan cepat menangkap Mayumi lalu mendorongnya ke atas ranjang. Jeff dan Sarah masih menatap layar monitor itu seketika membelalak dan membuka mulut masing-masing. Dan rekaman berikutnya menunjukkan di mana Johny sepeti sedang memaksa Mayumi untuk mengaku tentang sebuah kebohongan.Setelah rekaman itu berhenti, Frans berdiri tegak dan menatap wajah kedua orang tuanya. Frans tersenyum
Baca selengkapnya
Bagian 50
Tidak ada pikiran buruk saat Drako mengajak Mayumi masuk ke dalam mobil. Mayumi duduk dengan tenang sambil memangku kantong belanjaannya. Tidak lama kemudian, Drako menyusul masuk.“Di mana kita akan makan?” tanya Drako.Mayumi tersenyum kaku. “Terserah Tuan saja.”“Jangan memanggilku Tuan. Panggil saja namaku supaya lebih akrab.”Mayumi tersenyum lagi dan mengangguk. Lalu, Ketika mobil sudah melaju, Mayumi menatap lurus ke jalanan. Tidak ada percakapan Panjang lebar selain Drako bertanya dan Mayumi menjawab dengan singkat. Mungkin Mayumi merasa kaku dan gugup, apalagi mengingat kembali bagaimana kejadian hari itu. Sungguh memalukan menurut Mayumi.Mobil Frans berhenti di lampu merah. Banyak mobil-mobil yang juga berhenti di sini. Frans tidak cukup sabar untuk menunggu. Ingin sekali menerobos, tapi akan membahayakan keselamatannya. Tidak lama setelah itu, ada satu mobil yang berhenti di samping mobilnya. Frans belum menyadari mobil itu ada seseorang yang sedang ia cari. Dan Ketik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status