Share

Bagian 44

Sekitar pukul Sembilan pagi—saat rumah kosong—Sarah menemui Mayumi. Sarah mengajak Mayumi mengobrol di taman belakang karena kebetulan memang Mayumi sedang ada di sana menyapu dan merapikan tanaman.

“Aku tidak mengganggumu, kan?”

Mayumi tidak keberatan, tapi ia hanya merasa gugup sekarang. Tidak perlu bertanya, Mayumi tahu apa yang pasti akan dibicarakan Nyonya besarnya itu. Intinya Mayumi tidak bisa menghindar sekarang.

“Tidak, Nyonya.” Mayumi membungkuk sopan masih sambil memegangi sapunya.

“Kemari sebentar.” Sarah melambai satu tangan, lalu menepuk kursi kosong di sampingnya. “Aku ingin bicara dengan kamu.”

Mayumi menelan ludah. Wajah ramah Nyonya besarnya itu tampak begitu serius. Mayumi meletakan sapu dan gunting tanaman di tempat semula ia berdiri lalu melangkah mendekat. Mayumi tidak duduk di kursi, melainkan di atas rerumputan.

“Duduk saja di atas,” ucap Sarah.

Mayumi tersenyum. “Tidak, Nyonya. Akan tidak sopan kalau aku duduk sejajar dengan majikanku. Tidak enak diliha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status