All Chapters of PERCAKAPAN RAHASIA KELUARGA SUAMIKU || TAMAT: Chapter 21 - Chapter 30
41 Chapters
Bab 21 - Ternyata
Ma Al mendekat ke arah Bella dan melayangkan beberapa pukulan sampai wajahnya yang putih berubah menjadi merah. Mungkin dia juga malu diperlukan seperti ini di hadapan semua orang setelah berbangga diri."Aku tidak memintamu untuk datang ke sini!" teriak Mas Al membuat Bella, Mbak Nia, dan mama mertua menatap tajam ke arah Mas Al. "Tapi sekarang kau malah datang ke sini dan membuat masalah?"Mata Mas Al menatap tajam ke arah Bella dan tidak ada siapapun yang bisa menghentikan ini."Tenang saja, nanti setelah menjadi suamimu, aku tidak akan bersikap kasar seperti itu," bisik Rayan di saat menegangkan seperti ini, jadi aku menatapnya tajam."Harusnya kalau kau mau datang ke sini, hargai istriku sebagai Nyonya di rumah ini!" bentaknya lagi."Sudahlah, Al, mungkin Bella lupa atau tidak sengaja. Tidak perlu diperbesarkan lagi. Toh, hanya segelas air, sementara Bella sudah mendapatkan banyak tamparan. Bukankah ini tidak adil?" Mama kembali membela menantu kesayangannya.Mas Al mendekat pada
Read more
Bab 22 - Bersiap untuk Pergi
"Kamu tidak marah dia berbuat seperti ini padamu?"Ketika Mas Arsan dan Mas Langit pergi, Rayan malah menarik kursi yang ada di dekatku, dan duduk tepat di hadapanku. Matanya menatapku nanar dan aku bisa melihat kekhawatiran di matanya."Mau marah, tapi bagaimana lagi. Semuanya sudah terjadi. Bukankah kamu seorang dokter? Kamu pasti tahu bukan kalau kondisi tubuhku baik-baik saja?" Tanpa sadar, aku mengeluarkan Kata-kata yang bisa membuatnya tenang. Tidak mungkin kalau aku sudah jatuh cinta padanya."Baiklah. Untuk sekarang aku bisa memaafkan perbuatannya padamu, tapi kalau nanti terbukti dia melakukan sesuatu yang lebih kejam padamu, bisa kupastikan dia akan mendekam di penjara," desisnya murka, tapi tetap saja dia tidak menunjukkan amarahnya di hadapanku. Kalau marah, Rayan akan memalingkan wajahnya ke sisi yang lain, yang jelas tidak di depan wajahku."Baiklah, apapun yang akan kamu lakukan nanti, aku tidak akan melarang." Aku berucap pelan.Rayan pergi dari kamarku dan Maya mend
Read more
Bab 23 Sebentar Saja
"Kenapa? Apa kita tidak jadi pergi?" tanya Maya dengan tatapan heran.Aku sendiri tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya, karena masalah ini benar-benar berada di luar kendaliku. Pantas saja aku merasa heran dengan kepergiannya yang tiba-tiba, ditambah pamit ke rumah Zainal.Anehnya, kenapa harus Zainal? Padahal teman dekatnya adalah Bara. Ternyata Mas Al hanya berpura-pura pergi hanya untuk mengelabui aku.Tega sekali dia melakukan ini. Padahal, aku tidak akan berbuat demikian kalau dia bisa menghargai aku sedikit saja. Sayangnya dia selalu membuatku terluka dan kecewa. Membuat hatiku hancur berkeping-keping, lalu dia siram dengan air garam dan cuka. Sangat menyakitkan."Kita bertahan sebentar saja, ya?" Aku berucap lirih dan Maya hanya mengangguk.Kini bukan hanya hatiku yang hancur, tapi ragaku pun seolah ikut merasakan getirnya kehidupan ini. Aku tahu, Allah memang tidak pernah memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya, dan aku yakin akan hal itu.Akan tetapi, aku sungg
Read more
Bab 24 Maaf
"Kok, kamu sudah pulang, Mas? Bukankah pergi ke rumah Zainal dan akan pulang jam dua dini hari?" tanyaku pelan dan tenang, seolah tidak ada yang terjadi.Tangan Mas Al memegang kedua pipiku dan matanya yang penuh dengan linangan air mata menatapku lembut."Tidak, Mas tidak akan pergi ke manapun kalau kamu masih memutuskan untuk pergi," ucapnya panik, lalu kembali memelukku erat.Dadaku mendadak berdetak lebih cepat. Tidak, aku harus membuat Mas Al tenang agar bisa keluar rumah, dan aku juga bisa pergi dengan tenang setelah meninggalkan secarik kertas."Aku juga tidak akan pernah pergi ke mana pun, Mas. Tadi aku hanya memanas-manasi Bella saja. Lagi pula sepertinya dia sangat inginkan menjadi Nyonya satu-satunya di rumah ini," jelasku melimpahkan semuanya kepada Bella.Bella memekik, dia pasti tidak menyangka kalau Mas Al akan tiba-tiba datang. Begitu juga dengan Mbak Nia dan mama, mereka tidak kalah syok ketika melihat Mas Al yang tiba-tiba masuk seperti orang kesetanan.Pelukan Mas A
Read more
Bab 25
"Diam dulu di sini, biarkan dia memanggil, dan kita pergi nanti malam saja," ucap Maya yang malah terdengar aneh.Dia sudah lama tinggal di rumah dan seharusnya dia tahu bagaimana sikap Mas Al terhadapku. Dia bukan hanya tidak tidur, tapi rela melakukan apapun untuk bisa menemukan aku.Bisa saja dia menyewa orang-orang untuk menghancurkan bangunan yang ada di sini dan kamar mandi ini juga bisa dihancurkan dengan begitu mudahnya."May, Mas Al pasti akan tetap mencari kita," ucapku memberitahu."Setidaknya kita lakukan dulu, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha, bukan?" Maya menatapku lekat, seolah memintaku agar percaya dengan perkataannya."Ya, sudah, terserah saja." Aku menyerah.Di dalam kamar mandi yang berukuran kecil ini, aku membuka ponsel untuk merubah pengaturan dari dering menuju senyap. Belum ada satu menit, panggilan dark Mas Al langsung masuk.Aku memilih untuk tidak mengangkatnya karena dalam upaya melarikan diri. Mas Al adalah orang yang sangat berbahaya
Read more
Bab 26
Dengan cekatan, Rayan mengangkat tubuhku, dan membaringkan di tempat tidur. Ada garis kekhawatiran di wajahnya."Jangan dipikirkan, dia memang orang yang sedang terobsesi dengan dirimu. Sangat berbahaya jika pernikahan ini terus dilanjutkan," ucap Rayan, lalu duduk di sampingku.Apa yang dia katakan memang benar. Aku juga sudah lama penasaran dengan perubahan sikap Mas Al, ternyata semuanya memang gara-gara Bella. Dia bahkan merencanakan kecelakaan yang menyebabkan aku tidak sadarkan diri selama beberapa bulan.Kalau aku mengatakan hal ini kepada mama dan papa, sudah pasti aku hanya akan mendapatkan luka tambahan karena selama ini mereka lebih memilih berpihak kepada mereka daripada padaku."Aku akan menyerahkan rekaman ini secepatnya sambil mencari bukti-bukti lainnya. Aku yakin tidak hanya ini yang ada," ucapnya mantap.Aku mengangguk setuju. Karena kalau badanku sudah jatuh begini, suara juga tidak bisa keluar. Bukan karena ada masalah, tapi aku memang tidak ingin banyak bicara."B
Read more
Bab 27
Kaluna"Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar."Samar, aku mendengar suara Mas Langit. Lalu ia memelukku yang sedang berbaring."Mas takut terjadi sesuatu sama kamu, Luna. Alhamdulillah, kamu tidak apa-apa," ucapnya lagi, suaranya terdengar sangat khawatir."Tidak akan terjadi apapun kalau di sini ada aku," sahut Rayan sombong.Sungguh, kalau saja aku sudah sepenuhnya sadar dan badan ini sehat, aku akan langsung memberikannya pelajaran."Semuanya atas kasih sayang Allah, Rayan. Boleh kamu bercanda, tapi jangan keterlaluan," timpal Mas Langit membuatku gembira.Meksipun tidak memukul Rayan, setidaknya sudah mewakili aku untuk bicara begitu."Maksudnya itu, tadi hanya keceplosan," kilahnya.Akhirnya aku berhasil melihat dengan sempurna, tidak seperti tadi yang tidak terlihat jelas."Alhamdulillah, ada hikmah di balik kejadian sulit yang kamu alami tadi malam," ucap Rayan dengan nada suara yang sangat berbeda dengan tadi.Kalau tadi terdengar sangat angkuh, sekarang justru merendah, dan men
Read more
Bab 28
Alvaro"Bagaimana keadaan Bella, Dok?" tanyaku panik ketika melihat dokter keluar dari ruangan pemeriksaan."Atas doa tulus Bapak, Bu Bella baik-baik aja. Sekarang, Bapak boleh masuk untuk melihatnya," ujarnya.Aku mengembuskan napas lega ketika mendengarnya. Akhirnya mimpi buruk ini sudah selesai.Selama meninggalkan rumah, pikiranku tidak tenang. Tadi, aku terlalu berlebihan kepada Kaluna dan takut sudah menyakiti. Aku tidak mau perlakuanku yang tadi membuatnya semakin membenciku.Namun, ketika mengingat kalau dia sudah aku kunci di salah satu kamar yang tidak ada kunci cadangannya, aku sangat yakin dia tidak akan bisa keluar, dan setidaknya aku bisa sedikit lebih tenang.Aku sama sekali tidak ada niatan untuk melakukan Kaluna dengan seperti itu, aku melakukannya secara terpaksa karena ternyata anak Bu Rina yang sebenarnya bukanlah Kaluna, melainkan Bella.Bu Rina yang selama ini sudah memberikan aku modal secara diam-diam dan bari kali ini dia menunjukkan wajahnya secara terang-ter
Read more
Bab 29
AlvaroTiga puluh menit sudah berlalu, tapi aku hanya bisa maju sebentar-sebentar saja. Kemacetan di sini sungguh tidak seperti biasanya. Seperti yang sengaja diciptakan agar aku mengalami kesulitan.Karena aku tidak punya kesabaran untuk menunggu, aku meminta salah satu orangku untuk datang, dan membawa mobilku pulang. Sementara aku menaiki motor yang dibawanya dan mengendarainya dalam kecepatan tinggi agar bisa sampai di rumah dengan cepat.Hening.Itulah yang aku rasakan ketika membuka pintu gerbang. Karena ingin Kaluna tetap aman, aku bahkan meliburkan penjaga keamanan agar orang-orang menyangka di rumah tidak ada orang. Ditambah dokter gadungan yang ikut tinggal bersama Kaluna juga tidak tidak ada di sini.Setelah pintu rumah terbuka, aku baru sadar ada sesuatu yang beda. Yaitu jendelanya terbuka. Ada seseorang yang masuk, tapi siapa, dan kenapa dia melakukan itu?Ketika menyadari ada yang tidak beres, aku segera berlari ke kamar yang paling ujung. Tempat aku menyekapnya. Namun,
Read more
Bab 30
Kaluna"Dia tidak mau tanda tangan!" Rayan datang dengan wajah marah, tapi langsung mengubah ekspresinya ketika duduk di sampingku.Sebenarnya aku kecewa dengan hasil ini, tapi tidak apa. Aku bisa datang ke pengadilan dan menceritakan semuanya. Kalau selama tiga kali berturut-turut dia tidak datang, aku dan dia otomatis sudah berpisah.Tidak ada lagi yang perlu dipertahankan, kenangan pun tidak ada yang pantas untuk diingat."Tidak apa, kita masih punya banyak waktu." Aku berucap pelan. "Istirahatlah, kau kamu sudah lelah sejak kemarin malam."Aku tidak tahu apa jadinya kalau tidak ada Rayan dan Mas Langit. Bahkan di saat seperti ini aku malah tahu kalau wanita yang selama ini bersamaku bukan ibu kandungku, tapi Mas Langit dan Bella. Dalam artian Mas Langit adalah kakaknya Bella. Mereka satu ibu, sedangkan denganku satu ayah. Sungguh hubungan yang rumit."Mas tidak apa-apa membantuku?" tanyaku sambil menatap Mas Langit nanar."Tidak apa-apa. Dari dulu Mas kenal kamu adik Mas, dia buka
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status