All Chapters of KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU: Chapter 11 - Chapter 20
96 Chapters
11. KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Atama POV*****Dua hari sejak hari itu, Aljabar sama sekali tidak kembali ke rumah.Perasaan takut, khawatir, semuanya bercokol kuat di hatiku. Terlebih, dia benar. Aku takut kehilangannya. Aku lelah berkutat dengan gelisah itu tiap waktu. Butuh tempat bercerita kuputuskan datang pada keluargaku. Menceritakan semuanya dan berharap mereka akan menguatkan atau menenangkanku."Aljabar adalah pilihan kamu, Ata. menikah dengannya adalah konsekuensi dari perbuatan kamu sendiri, jadi buat apa ditangisin?"Itu yang Mama ucapkan dengan acuhnya saat aku bercerita sambil menangis mengenai perselingkuhan Aljabar. "Udah mau jadi janda aja, nih? kasian bener tuh bayi."Itu yang Kak Arlan ucapkan dengan entengnya."Aku nggak ngerti urusan orang dewasa, Mbak. Bukan karena aku nggak peduli. Sungguh."Setidaknya benar, adikku memang belum mengerti."Papa udah bilang, lepasin kalo itu berat. Papa sibuk, Ata. Hari ini banyak masalah di tempat kerja. Belajarlah mengatasi masalah kamu sendiri. Papa pusi
Read more
12. ATAMA MENINGGAL?
Aljabar tidak tahu apa yang terjadi setelah malam itu, yang dia tahu, saat dia kembali ke rumah, Ata sudah tidak ada bahkan beberapa pakaian milik istrinya itu juga ikut raib dari lemari.Pertengkaran hebat yang terjadi malam tadi membuat Aljabar hampir gila, saat dia tersadar bahwa perbuatannya mungkin nyaris membunuh istrinya sendiri.Dan dia menyesal, sungguh.Dia ingin meminta maaf dan memeluk istrinya."Ma, Ata di sini?" Tanya Aljabar pada Ibu mertuanya. Aljabar yakin Ata pulang ke rumah orang tuanya itulah sebabnya dia datang ke sini."Loh, dia nggak kesini. Emang dia pamit ke sini?" Mama mertuanya balik bertanya. Membuat bibir pemuda yang mengenakan kaus hitam itu bergetar, bingung harus menjawab apa."Eng... Nggak sih, Ma. Tepatnya dia nggak pamit mau kemana. Tapi, dia nggak ada di rumah sekarang," jawab Aljabar sambil menunduk. Tenggelam dalam tumpukan sesal."Maksud kamu Ata minggat?" Mama mertuanya mendelik, tatapannya mengintimidasi. Namun Aljabar tak berhak membalasnya de
Read more
13. LIMA TAHUN KEMUDIAN
Aljabar POV*****Bola api raksasa semburatkan pendar cahaya menyilaukan mata.Aku menipiskan penglihatanku yang kabur akibat air yang membendung di kelopaknya. Berusaha menyempurnakan tatapan pada sebidang gundukan tanah berbingkai keramik marmer berwarna putih gading di hadapanku.Makam ini selalu bersih dan terawat karena pihak keluarga yang memang menyewa jasa pembersih makam untuk membersihkannya secara rutin."Apa kabar, Ta?" Ucapku hampir tak bersuara. Saking pelannya suara itu. Posisiku kini sudah berjongkok di sisi makam. Menyentuh ukiran nama yang bertuliskan "Atama Lovenia" di batu nisannya.Air mataku menitik seketika.Ada sesak yang mengutuk hatiku di senja hari yang sunyi ini. Serangan membabi buta yang berdiam di dadaku dan tak bisa kuantisipasi.Meski sudah lima tahun berlalu, namun penyesalan atas rasa bersalahku pada Atama tak juga lenyap dari kehidupanku.Kepergian Atama sukses menjadi hukuman terberat yang Tuhan beri untukku.Lima tahun yang lalu, ketika pihak kel
Read more
14. LELAKI SEJATI
Hujan semakin deras, mengguyur jalanan dengan menyebarkan aroma petrichor merasuk penghidu. Debu-debu yang tadinya terbang bebas di udara kini jatuh terhempas bersama buliran-buliran kristal dingin yang membasahi bumi.Perempuan bernama Rassi itu mengusap kepala Althair yang tampak asyik bermain dengan teman sekolahnya di sebuah arena permainan anak di dalam Mall. Mereka begitu cepat akrab.Sementara di luar area bermain, Aljabar dan Kinan menunggu sambil menikmati kopi hangat. Mereka tidak ikut masuk karena memang hanya satu orang penjaga saja yang diizinkan masuk olek pihak wahana permainan dan mereka mempercayakan Chelsea pada Rassi.Ada perasaan lain yang kini mengkontaminasi pikiran Aljabar. Matanya memang tertuju pada di mana kini Chelsea berada, namun pikirannya melekat pada perempuan dewasa nan cantik jelita bernama Rassi itu. Ini bukan soal paras sempurna yang dimiliki Rassi, tapi lebih pada cara Rassi menatapnya tadi.Sebuah tatapan yang begitu dalam Aljabar rasakan. Menusuk
Read more
15. LELAKI BERPARAS ORIENTAL
"Pa, Papa? Papa?"Sebuah guncangan yang cukup keras di lengannya membuat lamunan Aljabar terpecah.Lelaki itu mengalihkan pandangannya ke arah sang anak di sisinya. "Ya sayang," sahutnya mencoba menunjukkan perhatian."Papa kenapa sih, seneng banget ngelamun nggak jelas? Nggak di lumah, nggak di lumah Oma, di kantol, seling banget ngelamun," keluh Chelsea yang memang sudah hafal akan kebiasaan buruk Aljabar selama ini.Aljabar terkekeh. "Maaf, Papa cuma lagi seneng aja kalau Chelsea sekarang punya teman dekat di sekolah. Jadi nggak ada alasan lagi besok-besok Chelsea nangis kalau mau berangkat sekolah ya?" Balas Aljabar berusaha mengalihkan percakapan."Loh, emangnya Chelsea suka nangis kalau mau sekolah?" Sambung Althair yang tampak terkejut.Sementara Chelsea hanya memasang wajah cemberut, Aljabar pun menjawab, "iya Al, Chelsea itu susah banget kalau diajak sekolah. Tapi sekarang Om yakin Chelsea akan lebih semangat sekolah karena ada Al, iyakan sayang?" Tanya Aljabar pada Chelsea,
Read more
16. SENYUMAN MENGERIKAN
"Dan mobil yang meledak itu adalah kendaraan taksi online yang ditumpangi Atama, putri Bapak dan Ibu. Sebelumnya saya mohon maaf atas kelalaian istri saya dalam berkendara. Tapi, dalam hal ini, saya maupun Bapak dan Ibu, sama-sama kehilangan karena Istri saya pun turut meninggal dalam insiden tersebut setelah mobilnya menabrak taksi online yang ditumpangi Atama,""Apa hak lo memakamkan jasad istri gue tanpa persetujuan keluarga? Hah? Jangan coba-coba memanipulasi keadaan! Atama nggak mungkin meninggal semudah itu! Lo pasti udah sembunyiin dia, kan? Di mana Atama? DI MANA ISTRI GUE BRENGSEK!"*Dalam keheningan malam di balkon kamar kediaman pribadinya, Aljabar kembali teringat akan kejadian lima tahun silam di Solo, sewaktu dirinya mengetahui bahwa Atama sudah meninggal.Orang pertama yang menjelaskan kronologi kejadian selain pihak kepolisian adalah lelaki bernama Abraham. Ia berprofesi sebagai seorang dokter bedah plastik di rumah sakit yang menampung jasad Atama pasca kecelakaan it
Read more
17. KARTU NAMA
Setelah pertengkaran yang terjadi di antara Aljabar dengan Kinan tadi malam, lalu keduanya kembali berbaikan dengan Aljabar yang berjanji untuk mulai membuka hati pada Kinan, berusaha sebisa mungkin untuk menata kehidupannya yang sudah tersia-siakan selama lima tahun belakangan karena tak berhasil move on dari Atama.Sudah saatnya Aljabar menatap masa depan dan memulai kehidupan barunya bersama Kinan dan Chelsea tanpa lagi harus dihantui oleh rasa bersalahnya terhadap Atama.Meski dirinya tahu itu sulit, karena dari sudut hatinya yang terdalam, sosok Atama tetap tak mungkin bisa tergantikan sampai kapan pun dan oleh siapa pun juga.Seperti biasa, pagi itu Aljabar berangkat ke kantor bersama Chelsea untuk mengantar sang anak ke sekolah terlebih dahulu.Aljabar melirik dua buah kotak makan yang Chelsea bawa di tas makanannya."Tumben bawa bekalnya banyak banget? Satunya buat Papa ya? Bolehkan?" Goda Aljabar sambil menyetir."Nggak boleh! Ini bekal buat Althail. Soalnya kemalin dia nggak
Read more
18. WELCOME TO THE NEW WORLD
Rassi sedang menjemput Althair ke sekolah siang itu, terik matahari terasa hangat saat bersentuhan dengan kulitnya. Dia berdiri di samping gerbang sekolah di mana seorang satpam terlihat menghampirinya.Matanya menelisik pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sedikit cemas karena Althair belum juga keluar dari dalam gedung sekolah sementara teman-teman yang lain sudah berhamburan dan menghampiri penjemputnya."Pak, kok anak saya belum keluar juga ya?" tanya Rassi pada Satpam tersebut."Tadi Bu Intan bilang, Althair sama Chelsea udah pulang sama Pak Aljabar. Papanya Chelsea, Bu. Tadi Bu Intan udah hubungi Pak Aljabar kasih tau kalau Ibu jemput. Kata Pak Aljabar nanti dia yang akan hubungi Bu Rassi sendiri," jelas sang satpam sekolah.Kerut di kening Rassi menjelas.Bagaimana mungkin Aljabar bisa menghubunginya sementara dia tahu Aljabar tidak memiliki nomor ponselnya. Atau, lelaki itu meminta nomornya pada Kinan?Pikir Rassi membatin."Oh ya, tadi Pak Aljabar juga bila
Read more
19. AFFAIR
Weekend ini, Kinan berencana untuk mengunjungi pusat perbelanjaan karena persediaan makanan di rumah sudah menipis.Sayangnya, Aljabar tidak bisa mengantar karena lelaki itu bilang dia ada meeting dadakan dengan klien di daerah Bekasi.Alhasil, Kinan pun pergi berbelanja hanya ditemani Chelsea.Setelah puas mengelilingi area perbelanjaan dan mendapatkan semua yang mereka perlukan, Kinan mendorong trolleynya yang sudah penuh ke arah kasir.Namun saat Kinan memberikan kartu kreditnya untuk membayar, kasir mengatakan bahwa kartu tersebut tidak bisa digunakan. Kinan pun mengeluarkan kartu lain dari dompetnya meski dia ragu apakah saldo di kartu itu bisa membayar semua barang belanjaannya, dan sialnya dugaan Kinan benar. Kartunya tak cukup untuk membayar semua barang yang ingin dia beli.Hingga seseorang datang dan menawarkan kartu kepada kasir di sana. "Pakai kartu ini untuk membayar semuanya, Mbak," ucap lelaki itu dengan senyuman lebar. Menatap Kinan penuh kerinduan."Lexi?" Pekik Kina
Read more
20. PESAN MISTERIUS
Sebenarnya Aljabar sudah sejak tadi ingin pulang, hanya saja dia tidak enak pada klien bisnis yang ditemuinya siang ini, yang mengajaknya untuk sekedar minum-minum di sebuah Club malam elit di pusat Jakarta.Sore tadi Chelsea meneleponnya dan mengatakan bahwa anak itu sedang bersama Rassi dan Abraham, padahal yang Aljabar ketahui, harusnya Chelsea hari ini ada bersama Kinan untuk berbelanja kebutuhan bulanan di supermarket langganan mereka.Dan saat Aljabar menanyakan hal itu lebih lanjut ke Rassi, penjelasan Rassi cukup membuat Aljabar terkejut hingga perasaannya benar-benar tidak tenang.Untungnya, klien bisnisnya itu mendapat telepon dari keluarganya yang mengharuskannya untuk lekas pergi dari Club, hingga akhirnya Aljabar pun bisa lekas beranjak dari Club menuju lokasi di mana kini Chelsea berada.Setengah kesal berusaha menghubungi Kinan namun panggilannya itu tak juga dijawab oleh sang istri, Aljabar pun melajukan kendaraannya dengan kecepatan penuh.Sesampainya di sebuah restor
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status