Semua Bab Takkan Kubiarkan Kau Merebut Suamiku: Bab 21 - Bab 30
95 Bab
Mengungkap Misteri di dalam Kamar Maya
"Bongkar kamar Maya!!" perintahku pada Mang Koko sambil menunjuk pintu kamar Maya."Bongkar??" Mang Koko dan Bi Inah tampak saling berpandangan heran melihat sikapku hari ini yang tampak murka dengan sorot mata penuh amarah."Ini serius Nyah, mau dibongkar?" tanya Mang Koko kembali."Memangnya saya dari tadi terlihat main-main!" Nada bicaraku aku naikkan satu oktaf."Ta-tapiii ... kenapa harus dibongkar Nyah?" Mang Koko masih mempertanyakan dengan apa yang aku perintahkan."Karena kuncinya cadangannya sudah hilang, dan aku hanya ingin tahu apa isi kamar WANITA JALANG itu!" jawabku berapi-api dengan menekankan kata wanita jalang pada kalimatku.Mang Koko makin merasa merasa aneh melihatku, mungkin dia terkejut yang biasanya aku yang lemah lembut, kalem, ramah, dan gak pernah marah-marah, kini terlihat seperti orang yang yang temperamen."Ayo Mang, bongkar! Kenapa diam saja!" titahku lagi dengan nada keras."I-iya Nyah!" Mang Koko gelagapan melihatku terus meneriakinya, dia pun mulai mem
Baca selengkapnya
Kekecewaan Arlita
POV FirmanAku mengambil ponsel yang sejak tadi terus berbunyi."Bi Inah, ada apa dia menelponku!" Aku merasa heran begitu aku melihat nama Bi Inah di layar ponselku, tumben-tumbennya Bi Inah sampai meneleponku pasti ada sesuatu yang sangat penting.Aku langsung menjawab telepon Bi Inah."Halo Bi, ada apa?""Ha-halo Tu-tuan!" Bi Inah menjawab dengan terbata-bata, dia terdengar begitu panik."Ada apa Bi?" tanyaku ikutan panik."Nyonya Tuan, Nyonya..!""Nyonya kenapa?""Nyonya pingsan!""Pingsan! Kenapa bisa pingsan, memang apa yang udah terjadi sama Nyonya?" "Maaf Tuan, ini Nyonya tiba-tiba saja pingsan, saya gak tahu kenapa, Tuan bisa ke sini sekarang.""Iya, saya langsung pulang Bi."Tanpa pikir panjang lagi, aku segera bergegas pulang."Jihan, Maya aku mau pulang dulu, kemungkinan aku tidak kembali ke kantor.""Ada apa Pak. apa ada masalah di rumah?" tanya Jihan penasaran melihat kecemasan di wajahku."Iya, istri saya pingsan, saya takut terjadi apa-apa sama istri saya.""Ya sudah,
Baca selengkapnya
Pertengkaran untuk Pertama Kalinya
Lita memperlihatkan galeri foto di ponselnya yang membuat mataku terbelalak, fotoku yang sedang berciuman dengan Maya terpampang jelas di layar ponsel Lita, 'Ya Tuhaaan ... gimana bisa ada foto itu di ponselnya Lita?' "Ini apa hah! Begini tiap hari yang Papah lakuin di kantor, pintar sekali Papah bersandiwara, di rumah Papah terlihat dingin sama Maya, tapi di kantor Papah malah mencumbu mesra dia, sungguh keterlaluan, kamu Pah!" teriak Lita wajahnya merah padam, tangisnya semakin deras, Lita mencurahkan semua kemarahannya padaku."Mah, dengar yah, aku terpaksa lakuin itu karena Maya terus mengancam akan memberikan bukti kalau aku sudah tidur sama dia ke kamu, Mah. Aku gak mau sampai kamu tahu, jadi aku kepaksa ikuti kemauannya ketika di kantor, Sayang please, percaya sama aku, itu sama sekali bukan kemauan aku, Mah." Aku sudah mengatakan yang sebenarnya tapi tampaknya Lita sama sekali tidak mau mempercayainya."Mana ada kucing yang nolak dikasih ikan segar hah!" Lita menyindirku deng
Baca selengkapnya
Dasar Kucing Garong!!
"Zra, kamu lama amat sih keluarnya?" tanya Gavin ketika aku sudah sampai di kantor."Iya, tadi aku ke toilet tiba-tiba perut aku sakit," jawabku sambil berpura-pura memegang perutku."Tadi Pak Muktar nyariin kamu, minta laporannya cepat dikerjakan!""Kamu bilangnya aku ke mana?""Aku bilang kamu lagi ke toilet, gak enak perut! Gak mungkin kan, aku bilang kamu keluar Kantor buat cari minum, bisa abis kamu Zra.""Makasih yah, Vin. Kamu memang sahabat aku yang terbaik! Dan keren yah, kamu bisa tebak kalau aku lagi ke toilet, hahaha!""Kalau gini aja baru deh bilang sahabat terbaik! Gak tahu juga sih, aku asal ngomong padahal, hahaha ...!" ledek Gavin diakhiri dengan gelak tawa keduanya."Hehehe ...!" Aku pun meneruskan kerjaanku yang tadi aku tinggalkan.Ya sudah, pulang kerja nanti aku mau ke rumah Kak Lita, aku cemas banget. Mas Firman juga sama sekali gak hubungi aku buat kabarin keadaan Kak Lita, ada apa sih sebenarnya? Jangan-jangan ini ada sangkut pautnya sama si Maya. Aku jadi ga
Baca selengkapnya
Mengusir Maya
"Biar saya saja yang bicara, Bu. Malam itu malam yang indah di mana saya dan Mas Firman berbagi surga dunia bersama, di tempat tidur, aaaah ... Indahnya Bu, Pak Firman bisa membuat saya melayang malam itu, saya sangat menikmati semua sentuhannya di tempat tidur, sangat menggairahkan, aaaah!!" Aku sangat jijik mendengarkan penuturan Maya, membayangkan saja aku tidak sanggup, suamiku telah menyentuh wanita lain berbagi kenikmatan duniawi di atas ranjang dengan Maya. Ya Tuhaaan ... sanggupkah aku meneruskan ketegaran hati ini, padahal aku sudah tak sanggup menerima kenyataan ini, suami yang aku gadang-gadang sebagai suami paling setia ternyata bermain di belakangku bersama babysitter sekaligus sekretaris suamiku."Apa bener itu Pah?" tanyaku dengan nada sendu."Maafkan aku, Mah. Tapi sumpah aku gak sadar, aku lagi mabuk saat itu," Sekarang Mas Firman sudah mengakuinya, runtuh sudah pertahanan yang sudah aku jaga agar tetap berdiri tegak, hatiku luntuh lantah."Mabuk? Sejak kapan kamu ma
Baca selengkapnya
Penyelidikan Azra
POV AzraAku benar-benar geram dengan kelakuan Mas Firman tidak kusangka ternyata hubungannya sudah sejauh itu dengan Maya.Aku meluapkan semua amarahku dengan menghajarnya, entah berapa pukulan dan tendangan yang aku layangkan ke tubuh Mas Firman, aku sangat kecewa, aku tidak rela kakak kandungku diperlukan seperti ini, dia berani selingkuh dengan sekretarisnya bahkan sudah tidur dengannya.Aku yang sudah terbawa emosi hingga menghajarnya secara membabi buta, kalau saja Kak Lita tidak menghentikanku entah bagaimana nasib Mas Firman.Setelah puas aku memukuli Mas Firman, aku pun pamitan pada Kak Lita dan meninggalkan Mas Firman dalam keadaan babak belur. Tapi wanita perusak rumah tangga itu malah berlari menyusulku."Paaak ... Tunggu!"Aku menghentikan langkahku, walaupun sebenarnya malas ngapain juga aku harus mengindahkan panggilan wanita itu."Ada apa?" tanyaku dingin dengan tatapan sinis."Boleh saya menumpang di mobil Pak?" Dia sepertinya tidak tahu malu, sudah merusak rumah tan
Baca selengkapnya
Kejanggalan Dibalik Kejadian Malam Itu
Aku membuka baju Mas Firman, sejumlah luka lebam terlihat dari sekujur tubuhnya, akibat pukulan dari Azra yang bertubi-tubi.Meskipun aku kecewa dan marah dengan apa yang sudah dilakukan Mas Firman, melihat Mas Firman terluka begini rasanya aku merasa kasihan dan tak tega membiarkannya hanya terbaring lemas dengan tubuh penuh luka dan lebam.Aku bersihkan luka di wajahnya, darah yang tadi mengucur di pelipis dan yang ada di sudut bibirnya, aku bersihkan dengan memakai kapas yang sudah aku basahi dengan air hangat.Lalu setelah kering aku mengoleskan obat luka di atas lukanya. "Aaaaw ...!" rintih Mas Firman mungkin terasa sedikit perih, karena di bagian itu kulitnya sobek sehingga mengeluarkan darah."Tahan Mas!" Aku oleskan lagi perlahan, "Maaah!" Mas Firman menangkap tanganku yang sedang mengoleskan luka."Makasih Mah, kamu masih perhatian sama aku," ucapnya dengan lirih dan senyuman yang membingkai wajahnya."Kamu jangan seneng dulu, aku ngobatin kamu bukan berarti aku maafin kamu,
Baca selengkapnya
Menyelidiki Hotel Tempat Kejadian
POV AzraSepagi ini aku sudah mendapatkan instruksi dari Kak Lita, niatku untuk kembali ke rumah yang kemarin aku datangi harus aku tunda dulu.Ya sudah, aku selesaikan misi dari Kak Lita dulu deh, nanti abis beres dari Surabaya aku akan balik ke rumah itu! Aku belum tuntas menyelidiki siapa perempuan kemarin, entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang tersembunyi dari wajah dan penampilannya yang cantik itu.Aku membawa baju secukupnya, mungkin aku juga gak akan lama di sana, hanya dua sampai tiga harian aku di sana.Aku sudah menelepon Pak Muktar untuk meminta izin untuk gak masuk kantor, hari ini sampai besok, untung dikabulkan karena aku gak pernah minta izin sebelumnya, pasti dikabulkan lagian kinerjaku juga sudah dikenal baik oleh managerku, dia pasti mengira ada sesuatu yang penting makanya dia berani mengizinkanku untuk tidak masuk.Aku pun langsung meluncur ke Bandara, dengan menaiki pesawat bisa lebih cepat sampainya ke Surabaya.Hanya sekitar satu jam setengah aku tiba di Ban
Baca selengkapnya
Ada Apa Lagi Iniii ...!!
"Oh, iya apa diantara kalian ada yang tahu, kenapa malam itu, Jamal membawakan tamu kotak P3K?" "Saya tahu Pak, saat itu ada tamu yang menelepon, meminta pada kami untuk membawakan kotak P3K, katanya tangannya terluka karena teriris pisau saat dia mengupas buah. Dan saat itu yang membawakan kotak P3K adalah Jamal, Pak," tutur Tony, salah satu roomboy."Keiris buah?" Makin pusing aku, aku belum menemukan benang merahnya nih, semua masih abu-abu.Tapi dipikir-pikir aneh juga yah, masa malam-malam dia mengiris buah? Aku dan Yudha sama-sama mengernyitkan dahi, masih bingung dengan semua ini."Ya sudah kalau begitu, siapa di sini yang kenal dengan Jamal dan tahu di mana rumahnya?" Yudha kembali bertanya."Saya, Pak!" jawab salah satu roomboy yang bernama Ghani."Kamu tahu kenapa dia tiba-tiba berhenti kerja?""Sebenernya dia lagi bingung akhir-akhir ini Pak, dia sebagai butuh banyak uang untuk pengobatan ibunya yang sedang sakit. Saya juga heran malah, dia malah berhenti kerja.""Ooh ...
Baca selengkapnya
Desakan Orang Tua Maya
Aku mendekati Mas Firman tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, mau membela Mas Firman tapi aku belum punya bukti kuat kalau Mas Firman bukan orang yang sudah mengambil kehormatan Maya."Pah, kamu gak apa-apa?" tanyaku."Aku gak apa-apa, Mah." Mas Firman memegang pipinya, sepertinya Mas Firman menahan rasa sakit, kulihat pipinya memerah akibat tamparan tadi."Beraninya Anda menuduh saya, apa buktinya saya sudah mengambil kehormatan anak Anda?" tantang Mas Firman berusaha membela dirinya.Bapak itu mengeluarkan bukti foto yang dari saku celananya."Ini buktinya!" tegasnya memperlihatkan foto pada kami.Sial!! Apa dia sudah mencetak banyak foto itu, sampai orang tuanya pun memiliki foto itu."Tuan mau menyangkal, ini Foto Tuan kan?" tanya pria itu sambil tersenyum miring."Tapi apa Bapak dan Ibu yakin anak Ibu belum pernah tidur dengan laki-laki lain, SELAIN SAYA!" tekan Mas Firman masih berusaha membela dirinya."Kurang ajar! Anda sudah menghina anak saya, memangnya anak saya perempuan j
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status