All Chapters of Istri Kedua Tak Berarti Pelakor: Chapter 101 - Chapter 110
112 Chapters
Season 2 - Pengecut
“Tidak, pokoknya aku tidak mau bertemu ansel,” teriak Isna.Rangga dan Hayati saling tatap melihat dan mendengar respon dari Isna saat Rangga mengusulkan untuk menemui Ansel dan membicarakan masalah kehamilan Isna.“Lalu kamu mau tunggu sampai kapan, perutmu akan semakin besar dan ….”“Aku akan besarkan mereka tanpa Ansel,” sahut Isna memotong kalimat Rangga.Rangga akan menyela tapi ditahan oleh Hayati.“Isna, ada hal yang perlu kamu pertimbangkan. Menjadi single parent tidak akan mudah, mereka akan menanyakan ayah mereka. Lalu bagaimana dengan masyarakat, di lingkungan kita belum bisa menerima hal seperti itu,” jelas Hayati.“Pikirkan baik-baik, aku harap kamu tidak terlalu egois,” nasehat Rangga.Rangga dan Hayati meninggalkan kamar Isna, memberikan kesempatan pada adiknya untuk memikirkan kembali apa yang menjadi keputusannya. Karena yang Isna yakini bisa saja merugikan anaknya di masa depan.***Rangga dan Hayati kembali menetap di kediaman Adam. Selain rumah itu penuh kenangan
Read more
Season 2 - Menghindar
Kekesalan yang Rangga rasakan dia bawa sampai ke rumah. Hayati yang melihat Rangga emosi pun tidak bicara dan menanyakan macam-macam pada suaminya. Hanya menawarkan kopi dan air hangat untuk mandi.“Nanti saja. Anak-anak sudah tidur?”“Sudah,” jawab Hayati.Rangga melepaskan ikatan dasi dari kerah kemejanya, termasuk membuka kancing dan melepaskan pula kemeja dan menyisakan dada bidangnya dengan celana panjang. Duduk di tepi ranjang lalu merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit kamar dengan kedua kaki masih menjuntai ke lantai.“Hayati,” panggil Rangga.“Hm.” Hayati ikut merebah di samping Rangga.“Sepertinya aku akan mendukung rencana Isna,” ujar Rangga tentu saja membuat Hayati terkejut dan beranjak duduk.“Mas Rangga, jangan sembarangan. ini terkait masa depan anak-anak Isna.”“Aku bertemu Ansel dan dia bersikap seakan tidak mengenaliku. Saat aku katakan akan mendukung Isna yang tidak membutuhkannya walaupun sedang hamil. Dia panik, lalu mengejarku. Jelas Ansel bukan pria yang be
Read more
Season 2 - Bersikap Manis
“Kemana dia?”Ansel menatap sekeliling tapi tidak menemukan Isna. Jelas-jelas dia tadi melihatnya bahkan mereka sempat saling tatap. Setelah bertemu Rangga malam itu dan mendengar Isna hamil, Ansel terus memikirkan Isna serta merasa bersalah. Walaupun wanita itu belum mengatakan kalau anak yang dikandungnya adalah milik Ansel, tapi dia tahu hanya dirinya yang sudah menyentuh Isna.Bahkan Ayah Ansel sempat mencecar Ansel karena ucapan Rangga. Informasi dari Ansel tidak memuaskan Ayahnya, sehingga pria itu memilih mencari tahu sendiri dan informasi mengenai hubungan Ansel dan Isna sebelumnya membuat Ayah Ansel berang.Sempat terjadi perdebatan antara Ansel dengan orangtuanya, karena Ansel sudah mempermalukan keluarga dengan menjadi selingkuhan Isna. Malah wanita itu kini kemungkinan sedang hamil anak Ansel“Parkiran, dia pasti belum jauh.”Ansel pun menuju parkiran dan benar saja, mobil Isna baru saja lewat saat Ansel memasuki parkiran basement.“Itu mobil Isna.”Sejak itu Ansel terus
Read more
Season 2 - Bersama Ansel
Isna menikmati sambil sesekali menoleh pada Ansel yang menatapnya sambil tersenyum. Asisten rumah tangga datang membawakan minuman.“Bik, ini bawa masuk,” ujar Isna sambil menyerahkan goody bag. “Simpan di kulkas ya Bik.”“Kamu suka? Aku bisa ajak kamu ke toko dessert, mau?”“Mau nyogok aku? Tidak akan mempan,” ujar Isna. “Mau bicara apa, buruan.”Ansel menghela nafasnya, wanita dihadapannya ini benar-benar berbeda dengan Isna sebelumnya. Apa karena kondisi kehamilannya jadi Isna bersikap begitu.“Isna, aku minta maaf atas sikapku sebelumnya.”“Sikap yang mana?” tanya Isna tanpa menatap Ansel“Tidak perlu aku jawab, kamu sudah tahu bagian mana yang membuat kamu sangat kesal dan membenciku.”“Lalu kalau aku maafkan, mau apa?” tanya Isna, tapi kali ini dia menatap Ansel.“Jawab dulu dong, maafin atau nggak?”Isna terdiam, dia sebenarnya masih kecewa dengan sikap Ansel. Bagaimana tidak Ansel mengatakan hal yang begitu merendahkan dirinya.“Kita bicara di luar, mau? kamu yang cari tempat,
Read more
Season 2 - Rencana
Isna menatap sekeliling apartemen Ansel, terlihat nyaman dan desainnya mencerminkan kalau yang tinggal di tempat itu adalah laki-laki. Duduk di sofa panjang dan terasa nyaman, Ansel sendiri sudah memasuki salah satu ruangan dalam unit tersebut, yang Isna duga adalah kamar.Isna menguap, kantuknya benar-benar datang. Menyandarkan tubuhnya di sofa, merasakan kembali kantuknya lalu … merubah posisinya menjadi berbaring miring dengan bantal sofa sebagai alas kepalanya.“Isna, kamu ….”Ansel menghentikan ucapannya melihat Isna yang sudah terbuai mimpi. Duduk dihadapan wanita itu, melepaskan pelan alas kaki yang dikenakan Isna lalu menatap wajah yang terlihat damai. Pandangan Ansel berpindah pada perut Isna, bayi kembar mereka mulai tumbuh. Dalam perut wanita itu sedang tumbuh keturunannya.Terduduk di lantai sambil mengusap wajahnya membayangkan Isna melewati semuanya sendiri. Pasti sangat berat apa yang Isna alami. Ansel pun berjanji tidak akan meninggalkan Isna dan akan selalu ada bersam
Read more
Season 2 - Permintaan Maaf
Asisten Isna pun meninggalkan ruang kerja atasannya. Membiarkan pria yang sempat ditolak untuk bertemu tapi saat ini Isna tidak menolak kehadirannya. Setelah memastikan Nia keluar dari ruangan tersebut, Ansel menghampiri Isna. Berdiri di belakang tubuh wanita itu, memeluk dan mencium kepalanya.“Tidak boleh begini,” ujar Isna.“Aku kangen, padahal kemarin baru habis bertemu. Bagaimana anak-anakku, apa mereka menyusahkanmu?” tanya Ansel sambil mengusap perut Isna.Isna hanya tersenyum, kemudian meminta Ansel untuk duduk karena dia sedang ingin fokus membentuk pola.“Aku sudah menyampaikan hubungan kita pada Ayah dan Ibu,” ujar Ansel.Tentu saja hal yang disampaikan Ansel menjadi perhatian Isna. wanita itu menghentikan aktivitasnya lalu duduk di samping Ansel.“Benarkah, lalu?”“Mereka ingin menemuimu, bagaimana?” tanya Ansel tentang kesediaan Isna.“Tapi aku takut, bagaimana jika mereka ….”“Hei, dengarlah. Kita akan temui mereka, apapun keputusan mereka kita tetap bersama. Selama ini
Read more
Season 2 - Tinggal Di Mana
Ansel berdiri bersandar pada mobilnya, dengan tangan berada di saku celana. Menatap ke arah Isna yang berjalan mendekat.“Hai sayang,” sapa Ansel memeluk Isna dan mencium kening wanita yang akan segera dinikahi. Walaupun Isna sudah berjarak agar Ansel tidak memeluknya, apalagi saat ini mereka berada di tempat umum.“Hm.”“Kenapa sih? Kayak yang tidak semangat,” ujar Ansel sambil membuka pintu mobil dan memastikan Isna duduk nyaman.“Aku takut,” jawab Isna ketika Ansel sudah duduk di depan kemudi bahkan sudah mulai melaju meninggalkan area perusahaan Rangga dan Isna.“Takut?”“Hm.”Saat ini Ansel dan Isna sedang menuju kediaman Dharmendra, Isna merasa gugup dan takut karena khawatir tidak akan diterima oleh keluarga Ansel. Sedangkan Ansel terlihat biasa saja.“Tenang saja sayang, jangan gugup gitu dong. Semua akan baik-baik saja, percayalah,” ujar Ansel meyakinkan Isna.Mobil yang membawa Isna dan Ansel melaju di tengah keramaian, tidak lama mereka pun tiba di kediaman Dharmendra.“Ayo
Read more
Season 2 - Berdamai
“Om, jadi kapan kita lihat air terjun?” tanya Aska pada Ansel.Ansel tidak langsung menjawab, dia menatap Rangga dan Isna bergantian.“Aska, tidak boleh begitu. Om Ansel sibuk,” ujar Hayati.Saat ini Ansel sedang menikmati makan malam bersama keluarga Rangga, sekaligus ada pembicaraan mengenai persiapan pernikahannya dengan Isna.“Boleh saja, kalau nanti kamu libur kita kesana,” usul Ansel.“Eh, nggak ada. Kamu ajak Aska ke Bali, terus aku gimana. Dokter mana kasih aku izin naik pesawat,” ujar Isna.“Tidak masalah Tante, aku pergi dengan Om Ansel saja. Tante Isna tidak usah ikut,” ujar Aska.“Aska, habiskan makananmu. Kita akan rencanakan liburan setelah pernikahan tante Isna,” ungkap Rangga.“Benar Pah?”“Hm. Kita akan cari tempat yang aman untuk tante Isna dan Baby Alka,” ujar Rangga lagi.“Aku setuju,” jawab Isna.Ansel tersenyum, dia bahagia bisa menjadi bagian dari keluarga Isna. Pernah menjadi pria lain diantara hubungan Isna dan Rama, akhirnya bisa memiliki hubungan resmi dan l
Read more
Season 2 - Tanda-tanda
Ini bukan pernikahan pertama bagi Isna, tapi rasanya lebih gugup dari pernikahannya bersama Rama. Dia sudah tidak pergi ke kantor sejak beberapa hari yang lalu, kebaya yang akan dikenakan oleh Isna adalah rancangannya sendiri, modelnya gaun kebaya. Menyesuaikan dengan bentuk tubuh Isna.Hayati pun antusias membantu persiapan pernikahan Isna. Pernikahannya dulu dengan Rangga tanpa persiapan, bahkan hanya dilaksanakan di kamar hotel dengan disaksikan oleh sahabat Rangga. Jadi, kali ini Hayati menikmati perannya menyiapkan pernikahan Isna.“Untuk cateringnya sudah oke, yang ini sudah pas. Recomended banget dari temanku yang seorang chef,” ujar Hayati.“Hm, okelah terima kasih,” jawab Isna.Saat ini Isna sedang bersama pengasuh Alka dan Aska. Berada di ruang keluarga, mengawasi Aska yang bermain lego sedangkan Alka berada diatas bouncer.“Pindah yuk, kayaknya kamu pegal.” Isna memindahkan baby Alka ke atas karpet dan membiarkan bocah itu berpindah posisi menjadi tengkurap kemudian tergela
Read more
Season 2 - Maylan
Rangga duduk di tepi ranjang menatap wajah pucat Hayati yang masih terlelap. Sebelumnya Rangga sudah menemui Alka yang sedang disuapi oleh pengasuhnya. Jika benar Hayati sedang mengandung kembali, tentu saja Rangga akan senang. Namun, dia khawatir dengan kondisi Hayati dengan wajah pucatnya. Apalagi pernikahan Isna sudah dekat, tinggal dua hari lagi.Terlihat pergerakan, Hayati menggeliat pelan lalu mengerjapkan matanya.“Mas Rangga, kok nggak bangunkan aku?”“Jangan bangun, tetaplah berbaring.”“Aska harus berangkat ….”“Sudah aman, dia sudah berangkat,” sahut Rangga. “Kamu sudah lebih baik?” tanya Rangga.Hayati tidak menjawab, malah berbaring miring mengeratkan selimutnya menatap Rangga.“Mas Rangga.”“Kita ke dokter ya,” ajak Rangga.Hayati menggelengkan kepalanya, masih menatap Rangga. “Mas, kalau … ternyata aku hamil. Gimana?”“Maksudnya?” tanya Rangga. Sepertinya Hayati sudah tahu kalau dirinya kemungkinan sedang hamil.“Ya kalau ternyata aku hamil, Alka dan Aska akan punya adi
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status