All Chapters of Suamiku Selingkuh: Chapter 31 - Chapter 40
81 Chapters
Melamar Syerlli
Sampai di Kapolres, mereka masuk dan menyerahkan semua bukti, ada vidio bukti kejahatan di perusahaan. Visum dan juga pisau yang digunakan menusuk Arya."Baik, Pak kami akan proses kasusnya dan terima kasih untuk bukti-buktinya.""Terima kasih, Pak. Kami menyerahkan kasus ini. Semoga diproses dengan adil, Pak." Arya berkata pada petugas yang menagani."Baik serahkan pada kami, Pak. Kami akan mengusut tuntas kasus ini."Bramantyo dan Arya pergi meninggalkan Kapolres. Menuju rumah Mama Wulan yang telah melahirkan mereka berdua beberapa tahun yang lalu. Mama Wulan juga Amanda sudah menyambut kedatangan Arya."Mas, Arya. Sudah sembuh?"Arya hanya mengangguk. "Arya. Sini peluk, Mama." Arya memurut memeluk sang Mama. Sesaat Amanda berjalan mendekati Arya, ia ingin memeluknya. Namun Arya menolak. "Arya, Manda kan calon pendamping kamu sayang kenapa menolak untuk di peluk." "Mama lupa kita belum muhrim," jawab Arya pergi menuju kamar."Arya sejak kapan kamu membantah ucapan Mama! Arya
Read more
Siska depresi
Tiga purnama berlalu, Mama Wulan bergegas menuju rumah Shelomitha sang menantu. Wanita paruh baya iyu sudah tak sabar untuk memberi tahu jika Shelomitha harus menjahui putranya Arya, bener kata Amanda waktu itu. Bauwa Shelomitha hanya seorang benalu saja. "Ma, selama Mitha masih ada disini, sepertinya pernikahan aku sama Mas Arya ngak mungkin terjadi deh, Ma." Amanda meracuni pikiran wanita paruh baya itu. Mama Wulan manggut-manggut." Iya kamu bener Manda, Mama akan buat perhitungan dengan Mitha." Mama Wulan terbakar emosi beliau masuk dalam perkataan kebencian Amanda."Bagus, Ma, jauhkan Mitha dari Arya." Amanda tertawa sinis, ia tahu jika Mama Wulan sudah teracuni oleh ucapannya. Amanda benar Wanita paruh baya itu ngak mau pernikahan anaknya batal. Mobil hitam itu terparkir di halaman rumah Shelomitha, Mama Wulan keluar dari mobil, berjalan mendekati pintu rumah yang sudah di belikan oleh Bramantyo. Ia lalu mengetuk pintu berapa kali, namun tidak ada jawaban, kemana kira-kira k
Read more
Rencana Pernikahan
"Apa ini tidak terlalu cepat, Mas? Apa ngak dipikirkan dulu soal pernikahan kita?" tanya Syerli bimbang. "Sudah terlalu banyak kesalahan yang kulakukan padamu, Syerli! Aku harus menebus kesalahanku bantu aku untuk bisa berubah," jawab Bramantyo sambil memegang tangan Syerli."Apa, Mas tidak minta persetujuan dari anak-anak, Mas dulu? Ini soal pernikahan lo Mas. Mas juga harus menjaga perasaan mereka kan." Syerli berusaha bicara menginggatkan Bramantyo."Baiklah nanti aku minta izin sama Raka dan Rania. Aku juga sudah lama tak bertemu mereka, aku sibuk dengan urusanku sendiri." Bramantyo merasa bersalah. Papa macam apa Bramantyo, hingga melupakan kewajiban menjenguk anak-anak. Bukankah Bramantyo sangat dan begitu egois, bagaimana jika kedua anaknya itu membencinya, sejak perpisahan itu Bramantyo belum pernah sekalipun menemui kedua anaknya."Baiklah, aku akan ke sana. Syerli.""Iya, hati-hati. Mas."Bramantyo tersenyum. "Iya."Mobil Bramantyo melaju ke rumah yang ia beli untuk Shelo
Read more
Kesalahan Mama Wulan
Amanda memandang pantulan diri di depan cermin. Kebaya putih tulang nan indah ini sempurna membalut tubuh. Berhias asesoris di dada itu amatlah menawan dan indah. Kebaya modern yang membuatnya tampil manis layaknya putri solo. Ditambah mahkota yang terdapat di atas riasan rambutnya dengan sentuhan bunga. Membuat penampilannya terlihat tampak sempurna setidaknya menurutnya.Saat ini adalah hari membahagiakan untuk Amanda, seperti layaknya yang diimpikan para gadis di luar sana. Membuat dada terasa berdebar tak menentu karena kaan menikah dengan Arya lelaki baik dan tampan itu. Selesai Amanda dirias oleh seorang MUA dari tim EOnya juga. "Wah cantik sekali, Manda." Mama Wulan lagi-lagi menggoda. Amanda tersenyum. " Cantik lah, wanita, Ma.""Serius, cocok dengan Arya.""Hhmm makasih, Ma."Pertunagan dilaksanakan dengan sangat meriah, tukar cincin pun sudah dilakukan. Arya terliat biasa tak terliat senyum di wajah tampannya. Mama Wulan melihat dari kejauhan, jika semua ini tetap diteru
Read more
Pernikahan Bramantyo
Motor Arya terparkir di depan rumah Shelomitha, ia mencari ternyata benar semuanya telah pergi kemana lagi Arya mencari, Arya menyesal tidak memperjuangkan cintanya untuk Shelomitha ia hanya bisa menyesalinya.Perjalanan yang selama ini Arya lalui itu sama, hanya berbeda jalur yang akan mengantarkan ia menuju kepastian untuk berpisah. Rasa yang ia rasakan sesungguhnya sama. Ada getir, ada pahit, ada manis, ada bahagia, ada duka lara, ada pilu, ada syahdu dan masih banyak lagi rasa yang hadir dalam hidup ini. Arya membanting tangan ke pintu.Arya Sadar bahwa roda takdir akan berputar untuk manusia. Ia ingat akan ada saatnya air mata hadir dalam hidup. Dan hal yang penting disadari ketika rasa di hati tiba kita sama-sama tak bisa menolak. Rasa itu anugrah kenapa ia menyerah sebelum berperang. Arya mengambil ponsel, nomer sang kakak sudah tidak aktif lagi, kemana lagi ia harus mencari? Arya mencari di Butik milik Shelomitha namun Butik juga telah kosong, apa Shelomitha pergi ke rumah ay
Read more
Yang Terbaik
Kadang hidup seperti cakrawala dibasahi hujan dan dikeringkan oleh sinar matahari. Tapi apapun yang memberi warna hidup adalah senyum terindahnya, begitulah ungkapan perasaan Shelomitha pada sang hati yang merindukannya. Shelomitha berada di rumah baru di kota Bali yang sangat jauh dari kota surabaya.Orang baru, suasana baru, semoga saja Raka juga Rania betah tinggal disini, Butik yang dirintisnya tiga bulan yang lalu melaju sangat pesat, dengan bantuan saudara rekan kerjanya Ana. Membuat cabang di Surabaya dan Bali. Shelomitha dengan cepat bisa meraih keuntungan. Rumah yang sederhana yang Shelomitha tempati mungkin akan menjadi tempat yang baru, tempat yang bisa membuatnya nyaman dan bahagia, saat sedang sendiriRaka menghampiri dan duduk di sebelah Shelomitha. "Bunda!" "Iya sayang, gimana selama beberapa bulan disini, Raka betah tidak?" tanya Shelomitha pada Raka, sesungguhnya ia sangat cemas akan keadaan kedua putra-putrinya. "Alhamdulillah, Bunda, Raka betah kok," jawab raka
Read more
Pertunangan Arya Batal
"Kenapa?''"Karena aku tak mau menyakiti seorang wanita, Ma.""Lo, bukannya kamu sukanya sama, Mitha. Mama sudah merestui hubungan kalian lo." "Mama lupa, Mama yang mati-matian menjodohkan, Arya dengan Amanda, lagian Arya sudah janji Mama, janji sama Manda sama saja janji sama Allah." "Hmm iya maafin Mama. Mama memang egois, mama pikir, Masmu Bram masih menyukai, Mitha. Nyatanya tahu sendiri kan?" "Meskipun aku harus menderita ngak papa, Ma. Asal Arya ngak menyakiti hati wanita, itu prinsip, Kecuali, jika, Manda sendiri yang memintanya membatalkan pernikahan kami." "Fiko kamu memang anak Mama yang berhati baik, Mama bangga sama kamu." Tanpa mereka sadari ada yang mendengarkan ucapan Arya dari balik pintu. Menjelaskan apa? Menjelaskan bahwa Arya tak mau menikah dengannya? Semuanya sudah selesai. Amanda tak akan sanngup bermain api jika tidak pernikahan itu tak akan bahagia satu sama lain. Yang sangat Amanda sukai akan dipertatuhkan, jika pernikahan ini akan berlanjut apakah Amand
Read more
Keresahan Arya
Menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain bukanlah perkara mudah, banyak hal yang akan kita persiapkan untuk bekal menjalaninya. Salah satunya adalah belajar bagaimana memahami, menerima, masalah yang akan kita berikan solusi dan memilih cara yang tepat untuk mengatasinya. Arya menikmati perjalanan menuju kota Nganjuk di mana Pak Ferdi orang tua Shelomitha tinggal, Arya berharap bisa menemukan titik terang, di mana tempat tinggal Shelomitha sekarang berada. Setelah perjalanan lebih dari dua jam akhirnya mobil Arya sudah terparkir di halaman depan rumah Pak Ferdi Ayahnya Shelomitha. Arya dan Mang Usep turun dan masuk ke dalam rumah besar itu."Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam, Eh nak, Arya. Ayo silahkan masuk."Pak Ferdi mempersilahkan Arya masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. "Injih, Pak.""Ada apa, Nak. Shelomitha baik-baik saja kan?"Deg. Arya merasa sulit untuk menelan ludah, padahal dia kesini ingin mencari keberadaan Shelomitha."Iya, Pak. Emm sebenarnya saya senga
Read more
Tak bisa melupa
Keadaan Siska di rumah sakit, semakin hari semakin membaik. Siska sudah mulai bisa berbicara dan tersenyum. Amar tak tega melihat Siska yang sedikit depresi, Amar tahu jika Siska sudah tidak mempunyai saudara lagi. Amar yang sedari tadi memperhatikan di depan pintu kini berjalan mendekati Siska. "Siska, gimana keadaanmu sekarang sudah membaik kah?" tanya dokter Amar pada Siska."Siska baik, dokter Amar. Terima kasih sudah menolong dan merawatku selama ini," jawab Siska pada dokter Amar.Amar mengangguk pelan. "Iya.""Maaf, dokter merepotkan.""Tak apa. Aku yakin kamu bisa berubah Siska, bukannya dulu kita juga sering bermain bersama, itu artinya kamu juga sahabatku sama seperti, Mitha." Amar menginggatkan masa indah waktu itu bersama Shelomitha."Dokter Amar, Siska minta maaf karena telah menjebak Dokter Amar, padahal Mbak Mitha sudah mau menerima Anda. Semua salahku, Siska mohon ampun." Siska menangis di hadapan Amar. "Semua sudah terjadi dan sudah takdir-Nya, Siska. Sudahlah jan
Read more
Merindu
Shelomitha sibuk dengan pekerjaan, seharian berkutat dengan laptop membuatnya sampai lupa untuk makan. Namun merevisi pekerjaan tinggal sedikit lagi, Shelomitha berusaha menyelesaikan tugasnya. Selesai ia berjalan di warung sebelah dan membeli nasi di dekat Butik. Kali ini Shelomitha ingin sekali makan masakan nasi padang. Pramusaji datang membawakan seporsi nasi padang dengan ayam goreng juga teh manis sudah berada di depannya. Makanan yang sangat menggugah selera, Shelomitha tersenyum berdo'a dan memulai makan. "Mbak Mitha, lagi makan siang kah?" tanya lelaki yang berada di depan Shelomitha."Iya, Mas Bima. Mas Bima juga makan di sini?" tanya Shelomitha pada Bima yang tak lain adalah tetangga sebelah rumahnya."Iya. Bagaimana kabar, Raka juga Rania, Mbak Mitha."Shelomitha tersenyum dan mengangguk. "Alhamdulillah baik, Mas Bima." Shelomitha kembali makan. "Mas Bima kerja di mana?""Aku mengajar, Mbak.""Ohya. Bagus dong."Bima tersenyum ke arah Shelomitha. Selesai makan Shelomit
Read more
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status