All Chapters of Nafkah Terakhir sebelum Ditalak: Chapter 41 - Chapter 50
100 Chapters
Tantangan Fatih
Alina menutup map di hadapannya. Selesai memeriksa hasil kerjanya, ia beranjak ke luar ruangan.“Mel, Gue duluan, ya?”Meli mengangkat wajah, “oke, hati-hati!” balasnya.Alina berjalan dengan menenteng tas kecilnya. Menuju lift ke lantai bawah.[Gue sudah di lobi.] Sebuah pesan ia buka.“[Tunggu di situ.]Sent. Terkirim ke Rey. Alina mengarahkan pandangannya mencari sosok Rey begitu sampai di lobi.Rey langsung melambai begitu melihat Alina, senyumnya terus mengembang. Alina buru-buru mendekat, tetapi langkahnya perlahan berkurang dan akhirnya terhenti karena melihat sosok orang lain yang ada di lobi itu juga. Fatih sedang berbicara dengan seorang wanita yang gelagatnya sudah terekam dalam otaknya, Helena.“Al!” Rey memanggil. Karena panggilannya cukup keras, membuat Fatih dan Helena menoleh. Mereka bertiga saling menatap satu sama lain. Sedangkan Rey yang tidak mengetahui keberadaan Fatih dan Helena, terus menunjukkan ekspresi bahagianya melihat sosok Alina.Alina berjalan kembali se
Read more
Pilihan Hati
Malam merambat perlahan. Angin bertiup pelan menerpa dedaunan bersamaan dengan gerimis yang turun meninggalkan bekas basah.Alina sengaja tidak menutup tirai jendela depan. Ia duduk di sofa ruang tamu sambil memangku rajutan. Sesekali pandangannya mengarah ke jendela. Berharap ada sosok yang terlihat di baliknya.Fatih belum juga pulang hingga malam. Ponselnya tidak aktif, padahal Alina sudah menyiapkan makan malam spesial. Usai pulang dari kantor, ia sengaja mampir ke pasar tradisional. Membeli bahan mentah yang kini sudah berubah menjadi menu istimewa di meja makan.Alina meletakkan rajutan di pangkuan, kemudian berganti meraih ponsel. Nomor Fatih masih tidak aktif.Ia lelah, akhirnya memutuskan menunggu di kamar sambil berbaring. Baru hendak menutup tirai, sorot lampu mobil tampak memasuki halaman.Alina segera membuka kunci dan memutar hendel pintu. Fatih tampak menyunggingkan senyum. Raut wajahnya terlihat sangat lelah. Ia sudah membuka jasnya, dengan lengan baju di gulung sampa
Read more
Kedatangan Perusuh
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, membelah keramaian dan padatnya jalur lalu lintas. Di depan sebuah mini market, pemiliknya berhenti dan membeli beberapa barang. Tak lama kemudian, mobil itu melaju lagi dengan santai.“Mau apa lagi?” tanya Fatih. Wanita disampingnya belum juga menjawab. Mulutnya penuh dengan Es krim yang baru saja dinikmati dalam mulutnya.“Cukup,” jawabnya, “Baby boy Cuma minta es krim, kok,” sambungnya dengan mengelus perut.“Yakin, makan siangnya cukup itu saja?“Makan di rumah saja. Mubazir masakan pagi tadi masih utuh.”“Mas langsung balik lagi ke kantor, ya?”“Hu’um.”Fatih mempercepat laju kendaraan. Ia hanya mengantarkan si pemilik baby boy pulang. Fatih memutuskan membayar denda kontrak kerja, tanpa penolakan Alina menyetujui saja. Toh memang sudah saatnya ia fokus pada persiapan kelahiran bayinya.Kini, ia sudah resign dari kantor. Tempatnya menghabiskan waktu menempa diri menjadi lebih kuat. Tempat mengenali karakter banyak orang. Sekaligus tempat yang
Read more
Diuji
“Aku meluruskan ucapan tante Meri. Kalau nggak percaya, lihat ini.” Helena mengeluarkan ponsel dan menyodorkan sebuah foto ke hadapan Alina.“Nggak mungkin. “ Alina melihat foto Fatih terpampang jelas. Ia sedang menandatangani sebuah kertas di atas sebuah map. Di hadapan Fatih, Wardana sedang duduk di kursi roda.“Papa sudah berhasil membujuk Fatih untuk mengurus harta kami. Untuk itu, Fatih disuruh menikahiku secara siri dulu karena Fatih tidak ingin menyakiti hatimu. Fatih terlalu lamban, jadi aku yang mengambil alih kejujuran ini.”“Bohong.” Alina mulai terisak, matanya sudah menggenang.“Untuk apa aku bohong.”“Bilang kalau semua ini nggak benar, Bu.” Alina memandang ibu mertuanya.“Sayangnya semua yang diucapkan Helena benar, Al. Mama Cuma membantu Helen untuk membicarakan hal ini padamu. Kamu nggak harus berpisah kok. Fatih akan tetap menjadi suamimu. Hanya saja, mungkin nanti akan membagi waktu untukmu dan untuk Helena.”“Aku nggak percaya kalian.”“Kamu nggak harus percaya pad
Read more
Kebenaran yang Menyakitkan
Alina membalas tatapan Fatih. Ia menyeka air mata, tanpa memperdulikan tangan Fatih yang masih membingkai wajahnya.“Sayangnya, aku tidak percaya lagi. Kamu sudah menyembunyikan banyak hal diriku tanpa mau berterus terang. Kamu membohongi seakan-akan aku ini orang lain.”“Al—““Sekarang, aku loloskan keinginanmu Sekalian jadikan aku orang lain, Mas, agar aku tidak sakit hati karena menghadapi kenyataan sepahit ini.”“Alina Sayang—““Kamu menyembunyikan Helena dan hubungan kalian.”“Aku tak punya hubungan apa-apa de—““Kamu menyembunyikan perjanjian dengan pak Wardana. Kamu menyembunyikan banyak hal—““Dengarkan aku dulu, Al—““Kamu mau menikahinya di belakangku.”“Itu nggak benar.”“Kamu menghianatiku dua kali dengan goresan yang sama dan di tempat yang sama. Apa kamu pikir aku tidak punya rasa sakit, hah?”“Al—““Kamu juga menyembunyikan Mbak Nita.”“Tuduhan apa lagi ini?”“Kamu berhianat di belakangku, Mas!”“Hubunganku sudah selesai dengan Anita.”“Tapi kamu masih melindunginya. Ka
Read more
Hadiah Rumah Baru
Tak banyak yang ia lakukan di kantor. Beberapa pekerjaan tinggal menyelesaikan sisa pekerjaan kemarin, sehingga ia tidak terlalu sibuk.Usai menggarap pekerjaan di depan layar, ia mengusap ponsel guna menghubungi seseorang yang akhir-akhir ini sering ia hubungi.“Halo, Pak,” sapa orang itu.“Iya. Bagaimana, apakah pekerjaanmu sudah selesai? Soalnya, aku mau membawa istriku ke sana.” Fatih berucap sambil menggeser kursinya hingga menjauhi meja. Ia meraih sebuah foto sebuah rumah yang tergeletak di lemari.“Siap, Pak. Lagipula sudah finishing, kok. Tinggal melengkapi aksesoris saja. Ada lagi yang mau ditambahkan?”“Warna catnya sama persis seperti di gambar, kan? Istri saya suka warna itu soalnya.”“Sip, beres, Pak. Setelah ini, saya kirimkan penampakan terkini.”“Oke, saya tunggu. Oh, ya jangan lupa. Kalau jadi, saya mau ajak istri melihatnya, siang atau sore nanti.”“Oke, siap, Pak. Walaupun belum selesai, tapi sudah layak di pamerkan kok.” Lelaki itu menyertakan sebuah tawaan diakhir
Read more
Alina Hilang
“Karier yang bagus,” Fatih memberi tanggapan singkat.“Kamu tak ingin memberikan masukan apa ... begitu?”“Maksud Bapak?”“Kamu tak mengerti maksudku?”Fatih berpikir sejenak, memandang keduanya secara bergantian. Kemudian menunduk seperti merasa bersalah.“Maaf, Pak, saya tidak bisa.” Fatih menggumam pelan, tetapi d tampak terdengar sangat jelas di indera pendengaran seorang Wardana, sekalipun mulai uzur.“Sudah saya tebak.”“Pa—“ Helena hendak protes, tetapi Wardana segera mengangkat tangan agar putrinya tidak melanjutkan bicaranya.“Saya sudah beristri dan saya tidak bisa menyakiti,” aku Fatih.“Aku tidak menyuruhmu untuk berpisah dengannya. Hanya berbagi waktu saja. Toh, dia pun nantinya yang akan merasakan hidup enak, berkecukupan dan masa depan anaknya jadi terjamin.”“Maaf pak, tapi istri saya bukan tipe wanita seperti itu. Maaf sekali lagi.”“Pa! Kemarin bukan begini janji papa.” Helena terlihat mengusap pipinya, berulang kali.“Helen, jaga harga dirimu!” Bentak Wardana, “untu
Read more
Mencari Alina
Tangannya yang gemulai menenteng dua buah air mineral yang dimasukkan dalam satu kantor plastik. Tak lupa ia mampir ke sebuah toko roti yang terletak di sebelah mini market yang baru saja ia sambangi.Meli memasukkan beberapa roti tanpa memilih rasa atau melihat harga yang tertera. Ia langsung meletakkan nampan yang berisi aneka roti dan minta kasir segera menghitungnya. Ia ke luar dari dari toko roti itu dengan tergesa. Lalu, mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang menuju ke sebuah kontrakan padat penghuni.Meli memarkirkan motornya tepat di depan sebuah kontrakan yang pintunya sudah terbuka. Alina ada di dalam sana sedang meletakkan pakaian dalam lemari plastik.“Makan dulu. Lo pasti lapar.”Meli meletakkan bawaannya di atas meja. Alina tidak menyahut, tetapi bergerak mendekati meja dan duduk di kursi, membuka bungkusan plastik yang berisi roti, kemudian melahapnya.“Jangan bilang mas Fatih, juga Rey. Lo satu-satunya sahabat yang Gue percayai.” Alina berucap dengan mulut
Read more
Mencari Alina 2
“Nggak usah, ma. Aku baru saja makan.”“Oh. Mau menunggu di sini? Biar mama bikinkan kopi.” Tanya Meri lagi.“Di sini saja.”Fatih duduk pada sofa ruang tamu layaknya seperti tamu. Padahal jika mau menuntut, rumah beserta isinya ini adalah miliknya.Ia menelisik setiap sudut yang tampak terlihat dengan perasaan perih. Di dalam rumah ini, dua wanita yang paling berarti dalam hidupnya pernah tinggal. Alina dan ibu kandungnya.Sejenak bernostalgia dengan mengingat beberapa hal penting yang terjadi di rumah ini. Tiba-tiba lamunannya teralihkan oleh suara mobil yang berhenti.Helena ke luar dari mobilnya seorang diri. Ia bergegas masuk karena sudah mengetahui Fatih datang lebih dulu. Mobil mereka saling berjajar.“Hai,” sapa Helena.“Hai juga, “ balas Fatih. Helena langsung duduk di sampingnya.“Ada masalah apa ingin menemuiku?” Rupanya Helena sudah tak sabar mendengar tujuan utama Fatih menemuinya.“Helen, sudah datang. Mau minum apa?” Tiba-tiba Meri muncul dengan membawakan kopi buat Fat
Read more
Tragedi
Pagi-pagi sekali Fatih sudah berangkat ke kantor. Ia sengaja berangkat lebih awal demi mengorek keterangan tentang keberadaan Alina pada Meli.Ia sudah berdiri di lobi. Padahal hari masih pagi. Hanya ada Jono dan dua sekuriti lainnya di depan. Mereka sedang bercakap-cakap. Merasa sendirian, Fatih pun mendekati mereka.“Pagi, Pak,” sapa Jono.“Pagi.”“Bapak butuh bantuan?” tanya Kosim, sekuriti yang lainnya.“Oh, nggak,” balas Fatih. Mereka tampak keheranan sebab Fatih datang sepagi ini.Sementara itu, matahari mulai merangkak naik. Menyapu dedaunan yang basah oleh embun. Satu dua karyawan mulai berdatangan. Mereka langsung memandang segan atasannya yang berdiri di luar.Kedatangan satu karyawan menyita perhatiannya. Fatih langsung bersiap memanggil Meli ketika wanita itu mulai memasuki lobi.“Meli,” panggil Fatih. Meli menoleh, perasaannya langsung resah ketika Fatih mendekatinya. Ia berharap atasannya itu hanya menanyakan pekerjaan.“Iya, Pak.”“Nanti pulang kantor, jangan ke mana-ma
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status