All Chapters of Suamiku Direbut Kakak Tiriku: Chapter 41 - Chapter 50
102 Chapters
Ana, Aku Sangat Mencintaimu
Elvina tampak menunggu seseorang di kafe. Sejak tadi, dirinya memang sudah cukup sabar. Ponselnya terus ia pantau mengharapkan sebuah notif dari orang yang ia tunggu akan segera datang.Beberapa saat kemudian, benar saja sebuah notif masuk.'Di ruangan yang mana?'Ya, orang itu adalah Ian. Ia tampak segera duduk di dekat Elvina kemudian meneguk minuman yang sudah dipesankan oleh wanita itu sekarang. Tampak jelas, jika raut wajahnya menunjukkan ketakutan, begitu juga dengan Ian yang sangat marah dan kesal. Entah apa yang terjadi."Benar ya, Ana akan menikah dengan pria itu? Kerjaan kamu apa sih, jangan macam-macam ya denganku. Aku tidak butuh laporanmu lagi, yang aku mau hanya kabar tentang pernikahan itu."Elvina tampak gugup. Ia merasa takut jika penyebab kemarahan pria itu adalah Ana. Wanita yang mampu mengubah segala sesuatu yang berhubungan dengan Ian dalam sekejap."Menurutku, mereka tidak benar-benar ingin menikah. Tidak ada undangan atau kabar tentang itu di mana pun. Mereka ba
Read more
Kamu Tau Kondisi Istrimu?
Keringat di kening Ai mengucur deras. Pagi itu, ia memang merasakan sakit pada perutnya. Dengan segera, ia masuk ke kamar mandi. Segala upaya ia lakukan untuk menghilangakan rasa sakit itu."Aw, sakit!" teriaknya kencang. Hingga ia pun menyadari satu hal, suaminya tak ada di kamar. Entah ke mana perginya pria itu di jam segitu."Pa, tolong aku ... tolong ... sakit!" keluh wanita itu mencoba ke luar dari kamarnya, ia terus berupaya sampai akhirnya benar-benar dapat membuat pintu."Papa, Mama, di mana kalian? Tolong aku ... tolong!" Lagi, akhirnya teriakan itu berhasil menyadarkan Rainy yang tengah sibuk di dapur."Mas, coba cek keadaan Ai. Mas?" teriaknya sambil berlari menaiki tangga."Mana, di mana dia?" balas Mario yang juga mengikuti langkah sang istri.Keduanya tiba dan memastikan keadaan sang menantu yang kini sudah tidak sadarkan diri lagi. Dengan segala bingung dan panik yang tengah terjadi, mereka pun bergerak membawa wanita itu ke rumah sakit.Sepanjang perjalanan, Rainy berus
Read more
Monster Apa yang Merasukimu?
"Ssh ..." Elvina merasakan sakit yang teramat di bibirnya sebab sempat mendapatkan tamparan dari Ian. Ia yang ketiduran itu memang tidak sempat membersihkan luka sehingga Danny yang memang selalu memantau usaha wanita itu pun memeriksa keadaannya sekarang.Pria itu menuduh segala kemungkinan namun tidak mendapatkan hasil apa-apa. Elvina tetap memilih bungkam dan tidak mengakui perbuatan salahnya."Kak, aku ambil setangkai, ya?" ucap Rald yang sempat singgah dan mengambil setangkai bunga mawar."Untuk apa, ha? Sssh ..." Sambil menahan sakit yang diderita."Apa kamu punya seseorang yang disukai?" tanya Danny membuat anak itu merasa geram kemudian memberikan serangan di kepala Danny dengan tasnya."Jangan sembarangan bicara, Bang. Kalau sampai orangtuaku juga berpikir seperti itu, hidupku tidak akan pernah aman setelahnya."Danny tertawa kecil dibuatnya. Ia sungguh tidak menyangka jika bahkan anak itu sangat takut dengan kedua orang tuanya, ia menghargai perbuatan itu. "Aku ambil gratis.
Read more
Aku Bukan Badut
"Hentikan! Hentikan. Aku bukan badut!"Teriakan itu membuat Rainy sadar jika Ian juga merasa terbebani. Ia dengan segera mengarahkan ketiga pria itu untuk masuk ke ruangan Ai yang juga telah sadarkan diri sekarang."Apa lagi yang kalian butuhkan dari aku? Aku sudah menuruti semua kemauan kalian. Aku menikahi dia, menanam benihku di rahimnya, datang ke rumah sakit ketika terjadi sesuatu. Apa lagi sih yang kurang, apa?""Kamu tau tidak, istri kamu keguguran. Dia keguguran, Ian. Kamu kehilangan anak kamu sekarang dan ... kamu masih bisa menuntut semua itu dengan gampangnya?" Mario masih memperdebatkan masalah yang sama dengan putranya itu.Ya, ketidakcocokan di antara mereka terlihat sangat jelas. Teriakan dan teriakan yang membawa-bawa kematian sang anak lolos membuat Ai merasa semakin terpojok. Bagaimana tidak, ia seharusnya butuh hiburan sekarang. "Ayah, tolong hentikan ini semua. Aku mau istirahat," pinta Ai dengan nada lemasnya.Ia memang telah tahu masalah itu dan meminta jeda pada
Read more
Kita Butuh Jarak
Ian kembali bertemu dengan Elvina sekarang. Sesungguhnya, wanita itu sudah cukup lelah berurusan dengan pria itu. Namun, ia harus tetap memenuhi tanggungjawabnya sebab ia sudah menerima bayarannya sejak awal.Kali ini, ia diperlakukan sangat kasar sebab memang tidak dapat memberikan informasi apa-apa tentang pria yang berhubungan dengan Ana."Sekarang juga kamu cari tau dan segera beri tau hasilnya padaku. Satu lagi, jangan coba-coba untuk ke luar dari tempat ini, apapun masalahnya. Ingat, apapun!"Elvina benar-benar ketakutan sekarang. Ia yang bahkan disuruh untuk melepaskan alas kaki pun harus menurut. Jemarinya dipijak sengaja oleh pria itu, memberikan rasa sakit yang luar biasa.Tak dapat berkutik, ia memang harus menurut. Sambil menahan rasa sakit, ia pun mulai mengerjakan sesuai perintah yang diberikan oleh pria itu."Ian, aku tetap tidak dapat menemukan apa-apa tentangnya. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tetap tidak bisa."Elvina menjujuri ketidakmampuannya setelah h
Read more
Enam Bulan Berlalu
Tampaknya kemarahan wanita itu belum juga mereda. Sejak pagi, belum ada sapaan di antara mereka. Hal itu membuat Ian merasa tidak enakan. Besok seharusnya mereka sudah bisa pulang sebab jadwal yang mereka rencanakan sudah terselesaikan dengan baik.Pria itu kemudian ke luar tanpa memberi tahu istrinya. Ia meninggalkan Ai yang kembali mengurung diri di kamar mandi sambil mendapat siraman air shower. Tubuhnya mulai menggigil sekarang. Ia tak ingin lagi mendapat perhatian dari pria itu sehingga ia memilih untuk ke luar sendiri.Tangisannya kembali terdengar. Ia masih tak terima jika diperlakukan Ian sesuka hatinya. Memang benar jika mereka adalah suami istri, namun hubungan mereka tidak pernah sedekat itu untuk sebebasnya melakukan apapun.Entah telah terkena penyakit apa, wanita itu mulai takut disentuh oleh pria sekarang. Ia bahkan mulai kepikiran dengan kepulangannya nanti. Ia takut jika Ana akan tau apa ayng telah terjadi di antara mereka, mungkinkah dirinya akan disiksa kembali?Sesa
Read more
Bagaimana Kejutannya, Senang?
Danny tampak keheranan dengan Elvina yang selalu menghilang akhir-akhir ini. Jejaknya juga tidak terlihat membuat rasa penasarannya semakin meningkat.Rald yang baru saja kembali dari kampus barunya segera ia panggil ke sana untuk menggantikan dirinya. "Bang, apa kuliah itu enak?""Ada enak dan tidak enaknya, Rald. Santai saja, semua pasti berlalu, kok." Menjawab dengan santai sambil terus mencari kunci mobil yang sebenarnya ada di tangan Rald sejak tadi."Enaknya apa, Bang?""Punya teman dan relasi yang lebih luas, pengalaman-pengalaman yang lebih menyenangkan dibanding masa sekolah di SMA. Nanti juga kamu tau sendiri.""Oh begitu. Kalau tidak enaknya?""Rald." Mengembuskan napas dengan kencang untuk membuang rasa kesalnya. "Kamu akan tau itu nanti. Jalani saja dulu. Kalau ada hambatan baru tanyakan padaku dan orang dewasa lainnya."Rald seketika tertawa menyaksikan raut wajah pria itu. Dengan segera, ia berlagak telah menemukan kunci itu lalu memberikannya pada Danny."Bang, kamu ma
Read more
Kenapa Kamu Tega Mendiamkan Aku?
Semua orang menyambut kepulangan Ana sekarang. Hampir seluruh kerabat diundang untuk menyambut kedatangan gadis itu.Ai memberikan satu set pakaian untuk suaminya. Namun, pria itu malah sudah menyiapkan pakaiannya sendiri."Loh, Mas beli sendiri bajunya?""Iya, semuanya. Tadi iseng pergi ke mall, soalnya kan tidak ada kabar dari kamu. Ya sudah, ngeliat ada yang bagus, langsung deh aku belikan."Ai manggut-manggut. Ia tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. "Mas, mau pakai sepatu yang mana?""Aku juga sekalian belikan sepatu tadi. Biar matching dengan pakaiannya."Lagi, Ai hanya bisa mengangguk tanda setuju. Ia tidak begitu mempermasalahkan hal itu lagi dan mulai mengurus dirinya sendiri sekarang.Beberapa detik setelahnya, Ian menyemprotkan parfume yang baunya tidak biasa. Hidung Ai tentu saja sensitif. Ia segera meninggalkan aktivitasnya kemudian mendekat pada pria itu."Mas, kok masih dipakai parfumenya? Kan, sudah lama tidak dipakai, aku juga sudah bilang kalau hidungku sensitif de
Read more
Bawa Aku Bersamamu
Danny amat sangat mengkhawatirkan keadaan Elvina yang kian hari semakin aneh dan berbeda. Kali ini, wanita itu malah hanya tiduran tanpa mau bicara dengan siapapun.Merasa lelah, ia pun memanfaatkan keberadaan karyawan satu-satunya."Berapa pesanan yang dibuat hari ini? Dia mau tau itu, Elvina. Bangun dan jelaskan sendiri padanya sekarang. Segeralah!" Pria itu benar-benar berusaha membangunkan Elvina dari malas-malasannya."Astaga! Kalian semua benar-benar mengganggu. Apa tidak boleh nanti saja?" balas wanita itu yang kini telah bangun. "Lagian, tadi malam juga sudah aku jelaskan padanya."Danny tertawa kecil. Ia benar-benar senang dengan amarah yang dirasakan oleh wanita itu. Bagaimana tidak, ia bahkan tengah menipunya sekarang."Oh iya, dia bahkan sedang kuliah. Kenapa aku tidak terpikir?" Elvina segera menjatuhkan dirinya kembali di sofa untuk tidur. Ia tidak lagi peduli dengan cara Danny mengganggunya."Cepatlah! Bangun dan makan dulu. Setelah itu baru bisa lanjut tidur. Nanti Ai
Read more
Akan Bertemu Sekali Dua Minggu
"Woi, Bang. Tolong bantuin aku ngerjain ini, dong. Ada tugas praktek, nih." Rald yang memang selalu menjadi pengganggu di kala ketenangan Danny.Pria itukemudian tersenyum tanda setuju. Elvina juga datang untuk meminta bantuan. Mereka harus mengantarkan pesanan kepala pelanggan mereka.Danny juga menurut, namun sebelum itu ia memerintahkan Rald untuk segera pulang. Ia tidak mau jika sampai lelaki itu berduaan dengan Tiffany. Ia juga tahu jika di antara keduanya saling ada ketertarikan walau sama-sama belum menyadari."Iya, Bang, iya. Aku akan pulang sekarang. Tapi sebelum itu, Abang juga harus berikan aku beberapa lembar uang. Mamah dan Papah lagi di luar kota, aku mau beli makan malam.""Rald, biasakanlah untuk masak sendiri. Belajar mandiri mulai sekarang. Kamu tidak harus selalu mengandalkan orang lain dalam kehidupanmu. Kamu juga tidak boleh terlalu manja!""Lah, memangnya siapa yang manja, Bang?""Itu tuh, kemauan kamu yang sangat tidak jelas. Memangnya apa enaknya makanan di luar
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status