Semua Bab Terjebak di Dunia Lain: Bab 211 - Bab 220
227 Bab
211. Kedatangan Suhu
Dokter menyatakan jika tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan pada Nela. Hal ini cukup membuat dahi tuan Budi berkerut. Nela pun sempat bertanya-tanya dalam hati, saat mereka tiba di Rumah Sakit seketika itu sakitnya hilang entah kemana."Sebaiknya ibu Nela jangan terlalu banyak berpikir, hindari stres!" Hanya kalimat itu yang diucapkan dokter yang terus terngiang-ngiang di telinganya. Membayangkan betapa sakit perutnya sore ini membuatnya sedikit trauma. Saat mereka kembali ke rumah, Nela memeluk erat suaminya seakan dia takut membayangkan rasa sakit yang pernah di alaminya.Nela teringat, saat sakit itu dia beristighfar dan berzikir di dalam hati. Apakah dia kena gangguan?Tuan Budi mulai terpikirkan dengan kata-kata istrinya, tapi dia tak bisa berkata apapun. Dia menunggu apa yang akan diucapkan Nela. Dan ketika mereka tiba di rumah, Nela mulai merasakan sakit itu datang perlahan. Dengan gemetar dia bergegas ke dalam kamar mengambil air wudhu lalu sholat sambil duduk. Kemudian
Baca selengkapnya
212. Pengaruh Sihir
Wajah Abilon dan Nathan berubah tegang, aura jahat yang mereka rasakan ternyata berasal dari dukun itu. Mereka akan berhadapan dengan musuh secara terang-terangan.Nela melihat wajah tegang kakaknya."Aku tidak apa-apa kak, percayalah Allah akan melindungi ku!""Kita butuh bantuan Kyai Lukman!' ucap Nathan.Nauval datang menghampiri Nela yang kini bersandar di bahu Nathan."Mama memanggilkan tabib untukmu, apa tabib perlu melihatmu di sini?"Nela menatap wajah suaminya, dia tahu ada sesuatu yang tidak beres. Ibu hamil ini menguatkan hatinya, dia menyeka air matanya."Aku yang akan menemuinya!"Nathan dan Abilon saling melirik, Nela turun dari ranjang di bantu Nauval."Gunakan tenaga dalam untuk melindungi Nela!' bisik Dewi."Hati-hati jangan sampai kau terlihat olehnya!" Abilon mewanti-wanti istrinya.Nela terus berzikir di dalam hati, nalurinya mengatakan jika tabib ini pastilah penyihir jahat yang disuruh ibu mertuanya untuk mencelakainya. Dia harus tegar, dia harus melawan. Dia ya
Baca selengkapnya
213. Rencana Suhu
Ternyata selama beberapa hari ini Nela terlihat normal-normal saja, dia mulai beraktivitas sebagaimana biasa. Hal ini di sengaja Suhu untuk menumbuhkan kepercayaan pada seisi rumah bahwa dia yang telah membuat Nela sembuh. Dia mencoba mencari saat yang tepat dimana orang-orang mulai lengah maka dia akan melancarkan aksinya."Karena Nela sudah sembuh jadi saya harus pamit," ucap Suhu saat mereka sedang duduk berbincang di teras rumah."Kenapa buru-buru Suhu, kita tak tahu apa yang akan menimpa Nela jika Suhu tak ada!" cegah ibu Astrid."Iya Suhu, sebaiknya tunggulah beberapa hari saja sampai Nela tak mendapat gangguan lagi!" pinta tuan Budi.Ayah mertua Nela ini sudah termakan dengan pengaruh sihir Suhu sehingga dia tak lagi mempermasalahkan keberadaan dukun itu di rumahnya."Jika begitu saya minta waktu sehari saja untuk mengunjungi guru saya di pertapaannya. Sekalian saya akan mengajaknya datang, karena menurut pengamatan saya, akan ada serangan yang lebih berat dari sebelumnya. Tolo
Baca selengkapnya
214. Gawat
Nathan dan Abilon kini berada di ruang studio milik keluarga Nauval. Dewi tak terlihat karena dia ditugaskan untuk memantau keadaan di dalam rumah. Dari ruangan ini Nathan dan Abilon bisa melihat semua rekaman CCTV."Kita harus memulihkan tenaga, perasaanku sangat tidak enak," kata Abilon."Kalau begitu kita sama-sama melakukan meditasi," ucap Nathan.Saat mereka hendak bersiap-siap melakukan meditasi terdengar teriakan yang sangat kencang."Itu Nela!" Nathan dan Abilon segera melompat dari kursi dan berlari keluar, tentu saja tak ada yang bisa melihat mereka kecuali Dewi. "Apa yang terjadi?" tanya Abilon pada Dewi."Entahlah, tak ada yang mendengarnya. Ini sepertinya di sengaja, ayo kita masuk ke dalam!' jawab Dewi.Nampak Nela sedang meringis kesakitan, wajahnya sangat pucat. "Apa yang terjadi?" tanya Dewi."Aku me..melihat sesuatu dilempar ke jendela kamar lalu perutku terasa sangat sakit seakan di iris dengan pisau, dan da...daku sesak,' ucap Nela terbata-bata.Sebagai calon do
Baca selengkapnya
215. Keliling rumah
Ujian seakan datang silih berganti, Nela pasrah. Dengan kondisi kehamilannya yang baru seumur jagung dia harus menghadapi hal mistik diluar nalar.Saat suaminya datang Nela memeluknya dengan erat sambil menangis, dia tak tahu dengan cara apa mengungkapkan isi hatinya. Hendak menceritakan apa yang di alaminya nantinya malah memperkeruh keadaan."Apa yang terjadi sayang?" Nauval yang baru saja pulang kerja tentulah bertanya-tanya apa yang terjadi."A..ku merasa sangat tidak nyaman!"Hanya kalimat itu yang bisa diucapkan Nela, biarlah suaminya yang akan menyadarinya dengan sendirinya."Apa aku harus memanggil tabib Suhu?"Seketika Nela menggelengkan kepalanya dengan kuat. Dia terlihat sangat ketakutan.Diluar ibu Astrid bersama tuan Jorgi sedang berbincang seputar kehamilan Nela, dan bagaimana menyingkirkannya tanpa mengorbankan nyawanya."Sebenarnya apa yang ibu inginkan?" tanya tabib Jorgi.'Aku menghendaki anakku berpisah dari istrinya yang sekarang dan menikah dengan Zaskia, tapi ki
Baca selengkapnya
216. Serangan Pertama
Hampir semua sudut rumah mereka kelilingi, rumah yang cukup mewah dan megah. Setiap berpapasan dengan pembantu Suhu dan tabib Jorgi menyapa mereka untuk memberikan kesan yang baik agar lebih mempermudah bagi mereka melakukan aksinya."Kita ke lantai dua, di atas terdapat ruang perpustakaan, ruang gym dan studio!" ajak ibu Astrid.Tabib Jorgi tersenyum penuh arti, dia mengikuti langkah tuan rumah menaiki tangga satu persatu dengan pelan, sesekali dia menengok ke kamar Nela di sebelah kiri. Ruang perpustakaan yang mereka kunjungi lumayan besar, begitu juga ruang gym. Tabib Jorgi yang baru melihat beberapa peralatan itu ingin sekali mencobanya."Bagaimana cara menggunakan ini?' tanya tabib Jorgi saat menaiki alat jogging."Tuan berdiri disitu seakan berlari, nanti akan saya contohkan!' tuan Budi berdiri dan mulai menghidupkan alat.Tabib Jorgi menganggukkan kepala tanda mengerti dengan apa yang dilihatnya. Satu persatu tuan Budi mengajarkan cara menggunakan alat olahraga di ruang itu.'H
Baca selengkapnya
217. Kedatangan Kyai dan Melati
Dewi kebingungan melihat Nela kesakitan seperti itu, dia segera mengabari Abilon dan Nathan. Di lantai dua nampak Ibu Astrid dan tuan Budi bergegas menuruni tangga. Tak berapa lama nampak pula dokter keluarga datang tergesa-gesa dan langsung di tuntun maid ke dalam kamar Nela.Dr. Leo memeriksa kondisi Nela dengan cermat."Apa yang terjadi?" tanya ibu Astrid.Tak ada yang menjawab, semua terhanyut dengan keadaan. Nela meringis kesakitan."Sebaiknya dia di bawa ke Rumah Sakit," usul Dr. Leo."Tidak perlu, panggilkan tabib Jorgi dan Suhu!" tolak ibu Astrid lalu menyuruh maid memanggil ke dua tamu itu untuk datang ke kamar Nela.Di luar jendela nampak Abilon, Nathan dan Dewi hanya bisa menatap prihatin tanpa bisa berbuat banyak. 'Apa yang harus kita lakukan?' tanya Nathan."Menurutku, sebentar lagi Nela akan sembuh. Tabib Jorgi ingin menarik simpatik dengan mengirimkan sihir lalu menyembuhkannya dengan sekejap."'Apakah kita hanya terus menunggu seperti itu?" tanya Nathan dengan penuh
Baca selengkapnya
218. Terapi untuk Nela
Bukannya tak tahu akan kedatangan Kyai Lukman dan Badar, tabib Jorgi tidak terlalu peduli dengan mereka, saat ini dia dan Suhu sedang menyusun rencana untuk menyelesaikan misi secepatnya tanpa perlu berlama-lama di rumah ini."Malam ini kita segera melakukan aksi, aku akan mengirimkan jarum beracun melalui angin agar langsung menusuk perut Nela," kata tabib Jorgi."Tapi bagaimana dengan Kyai yang sedang berada di ruang tamu guru," tanya Suhu."Sementara abaikan saja, biarkan Ibu Astrid yang akan mengatasinya. Sekarang tugasmu menghalau tiga bayangan mahluk yang kau lihat di balik jendela, jangan biarkan ketiganya mengacaukan rencana kita.""Baik guru, apakah saya akan turun sekarang?" "Tunggu sampai tamu itu pulang, kau lakukan tugasmu."Di luar rumah Abilon, Dewi dan Nathan sedang berembuk."Aku yakin malam ini tabib Jorgi akan menyerang Nela, usahakan kyai Lukman jangan pulang dulu. Atau sebaiknya kau temui mereka, tak masalah dengan tabib Jorgi, dia pasti akan pangling cukup sisir
Baca selengkapnya
219. Pertarungan Sengit
"Hentikan!" teriakan Ibu Astrid dari ujung tangga cukup membuat Nauval dan Nathan terkejut."Apa-apaan ini ma, mereka membaca ayat-ayat suci, kok mama menyuruh berhenti, ada apa ini ma?" protes Nauval.Ibu Astrid terkejut dengan protes anaknya, dia yang tak berpikir panjang dengan teriakannya sendiri kelabakan menghadapi protes Nauval. Dia terdiam beberapa saat, Nauval ada benarnya, mengapa dia menghentikan bacaan ayat-ayat itu? Kyai Lukman tak terpengaruh dengan itu semua, dia tetap meneruskan bacaannya dan malah lebih di keraskan. Abilon dan Dewi tertawa melihat tingkah ibu Astrid."Pasti tabib Jorgi yang menyuruh ibu Astrid sehingga bertingkah konyol begitu!' ucap Abilon."Mereka sepertinya nya kepanasan, aku merasakan hawa panas dari ruang studio!" kata Dewi.Belum selesai obrolan mereka berdua tiba-tiba dari lantai dua terdengar teriakan yang menggema."Aku tak suka ini, hentikan!"Abilon dan Dewi waspada, begitupula Nathan, Kyai Lukman tak terpengaruh sama sekali, dia terus mela
Baca selengkapnya
220. Tabib Jorgi Tertangkap
Di dalam rumah pertarungan terus berlanjut, Kyai Lukman merasa seakan ada yang membantunya, Nathan berhasil melumpuhkan Suhu. Seisi rumah menjadi berantakan, para maid bersembunyi di dapur, ada yang nyalinya cukup kuat berusaha mengintip dari balik pintu."Jika tuan Budi kembali melihat rumah bagaikan kapal pecah seperti ini kira-kira apa yang akan terjadi?" kata Maid Wati."Hush diam, ini bukan menjadi urusan kita. Kita hanya akan membantu membereskan rumah!" tegur Maid kepala pada bawahannya.Di sudut rumah nampak ibu Astrid meringkuk ketakutan, dia tak menyangka akan terjadi seperti ini, entah apa yang akan dia sampaikan pada suaminya apalagi Nauval kini membencinya.Di dalam kamar Nauval tak sekalipun meninggalkan Nela, di elusnya kepala istrinya itu dengan lembut "Tenanglah! Tidak akan terjadi apapun padamu," hiburnya.Nela mendengar pertarungan di luar walau suaminya berusaha menutup telinganya dengan headset, Nela mendengar suara kakek Sutan dan beberapa suara pasukan yang men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status