All Chapters of Cinta Dibalik Kesepakatan: Chapter 41 - Chapter 50
119 Chapters
Pipi Semu Merah
“Ayah.” Ayda berusaha mengubah alur pembicaraan.“Katakan Ayda, apa kamu benar-benar mencintai Arya?” Rahman mengulangi pertanyaannya.Hal yang Ayda takuti benar-benar terjadi. Setelah banyak hal yang terjadi, tidak mungkin bagi Ayda untuk terus menutupi perasaannya. Sudah cukup Ayda membohongi dirinya sendiri dan bersikap seakan tidak ada yang terjadi pada hatinya.Sampai akhirnya, tanpa ragu Ayda pun menjawab pertanyaan Rahman dengan penuh keyakinan. “Ayda mencintau Arya, Ayah. Mungkin ini memang bukan cinta pertama, tapi Ayda mencintainya tulus dari lubuk hati terdalam,” paparnya sambil mengingat kebersamaannya dengan Arya.Rahman yang merasa lega setelah mendengar jawaban Ayda pun langsung mengelus lembut kepala sang putri tercinta. “Syukurlah, ayah senang mendengarnya. Sekarang ceritakan pada ayah bagaimana pernikahan itu terjadi,” titah Rahman yang terlihat sangat penasaran.Dengan senang hati Ayda pun menceritakannya. Mulai dari pertemuannya dengan Arya dan tragedi yang membuat
Read more
Suamiku Sayang
***“Masuklah. Saya akan tunggu di sini dan setelah itu kita pulang bersama,” ucap Arya memberikan perintah pada Ayda yang terlihat malu karena terus ia goda.“Baiklah,” sahut Ayda dan langsung berlalu masuk ke ruang perawatan sang ayah.Dengan senyum bahagia, Ayda duduk di samping Rahman yang ikut tersenyum melihat kedatangannya. Setelah makan malam bersama Arya, perasaan Ayda menjadi lebih yakin dan lega. Terlebih ketika melihat kondisi Rahma yang semakin membaik. Ayda merasa sangat bahagia dan bersyukur dalam hatinya.“Kenapa kamu tidak cepat-cepat pulang, Ayda? Ayah baik-baik saja,” ujar Rahman yang selalu bersikap penuh pengertian.Namu, Ayda yang masih merasa khawatir dengan keadaan Rahman pun hanya terdiam. Ia bahkan terus menggenggam tangan Rahman. Setiap saat menjadi sangat berarti baik Ayda yang sempat merasa sangat takut kehilangan Rahman dalam hidupnya. “Ayah, apa sekarang Ayda boleh bertanya sesuatu?” tanyanya dengan ragu.Rahman yang melihat raut khawatir di wajah Ayda p
Read more
Kejutan yang Menakutkan
“Pak Arya, sepertinya kita akan terlambat. Saya akan segera sarapan dan menunggu Bapak di meja makan,” seru Ayda dengan cepat dan hendak berlari keluar kamar.Akan tetapi, Arya tidak membiarkan Ayda pergi dan menahan tangannya. “Apa kamu akan terus menghindari pertanyaan saya ini Ayda?” tanya Arya dengan suara sendu.Setelah mendengar kalimat yang menyentuh hati, Ayda pun menghentikan langkahnya dan terdiam. Sudah cukup Ayda berlari dan menutupi perasaan yang ia miliki untuk Arya. Cepat atau lambat, perasaan tak akan berkurang dan semakin bertambah.Namun, bukan hanya tentang cinta yang Ayda pikirkan. Kesepakatan yang telah dibuat menolak keras adanya perasaan yang timbul antara satu sama lain. Waktu kesepakatan bahkan masih lama berakhir. Ayda tidak bisa bersikap egois dan melanggar isi kesepakatan yang sudah disepakati.“Saya tidak menghindarinya. Apa Pak Arya sadar? Kita tidak seharusnya saling mencintai. Bukankah itu yang Pak Arya inginkan saat membuat kesepakatan dengan saya?” Ay
Read more
Istri Seutuhnya
“Pak Arya!” Ayda membelalakkan mata dengan mulut yang sedikit terbuka.Tak disangka lelaki yang sudah menaikkan emosi ketika di rumah, kini kembali berulah. Dengan tatapan tajam, Ayda pun terus melihat ke arah Arya yang berdiri tepat dihadapannya. Karyawan yang melihat kehadiran Arya pun langsung memberikan jalan untuk bosnya.Dengan penuh percaya diri, Arya berjalan mendekat ke arah Ayda dengan tampilan yang bisa dibilang sangat tampan. “Selamat ulang tahun, sayang,” ucap Arya sambil memeluk Ayda dihadapan semua karyawannya.Ayda yang merasa terkejut dengan sikap Arya pun tak bisa berkutik saat merasakan hangatnya dekapan Arya di tubuhnya. “Pak Arya gila ya!” umpat Ayda yang sudah kehabisan kata-kata.“Saya gila karena kamu,” timpal Arya yang mempererat pelukannya.Semua karyawan yang tidak menyangka akan terjadi hal romantis di hadapan mereka pun mulai bersorak gembira. Rara yang menjadi teman baik Ayda di tempat kerja bahkan memberikan dukungan atas hubungan Ayda dan Arya.“Pak lep
Read more
Lagi Dong!
Semua wanita selalu ingin diperlakukan dengan spesial, termasuk dalam hal melamar. Suasana romantis bersama hiasan sederhana dan cincin yang melambangkan cinta sudah lebih dari cukup bagi Ayda. Dengan tatapan berkaca-kaca, Ayda menganggukkan kepala dan menerima lamaran Arya.“Setidaknya jawab dengan kata-kata agar saya merasa yakin kalau kamu menyetujuinya,” gerutu Arya yang masih dalam posisi setengah berjongkok dihadapan Ayda.Sontak Ayda pun langsung tertawa dan menepuk pelan bahu Arya. “Baiklah. Saya terima tawaran Pak Arya untuk menjadi istri seutuhnya,” urai Ayda dengan senyum bahagia yang terlihat jelas di wajahnya.Tanpa mengatakan apapun, setelah mendengar jawaban yang sesuai harapan. Arya langsung bangkit dari posisinya dan memeluk erat Ayda. Cinta memang dapat mengubah segalanya. Kebencian, ketidakberdayaan, dan harapan. Kisah cinta dimulai dibalik sebuah kesepakatan. Ayda tidak menyangka Arya akan menjadi pelabuhan hati selanjutnya setelah pernikahan.Setelah saling memelu
Read more
Berada di Antara Api yang Berkobar
“Tunggu, Bayu. Kamu mau bawa saya kemana?” Ayda menghentikan langkahnya setelah mengikuti Bayu yang terus menarik tangannya.“Saya ingin membicarakan sesuatu dengan Mbak Ayda,” jelas Bayu dan kembali melanjutkan perjalanan sambil menarik tangan Ayda dan menggenggamnya dengan kuat.Dengan terpaksa Ayda pun mengikuti keinginan Bayu yang sudah membantunya dari serangan Laras. Meski dalam hati ingin rasanya Ayda kembali ke ruangan Arya dan mengetahui apa yang sebenarnya ingin Laras lakukan. Bukan hanya rasa cemburu yang timbul, tetapi juga rasa khawatir bila Laras terus memaksa Arya akan hubungan mereka.Setelah menaiki satu persatu anak tangga. Bayu pun menunjukkan tempat yang ia maksud. Dengan ekspresi terpukau, Ayda melihat keindahan langit yang terpancar jelas dari ketinggian. Ia berjalan perlahan sambil menikmati embusan angin yang menyegarkan.“Ini sangat indah, darimana kamu tahu tempat ini?” tanya Ayda yang berdiri dihadapan Bayu sambil merentangkan tangannya.Bayu yang merasa bah
Read more
Penjahat Bermobil Hitam
“Saya? Cemburu? Tidak mungkin,” elak Arya sambil melipat kedua tangan di depan dada.“Syukurlah kalau tidak, saya ingin bertemu dengan Bayu untuk menjelaskan beberapa hal padanya tentang pekerjaan,” sahut Ayda dan hendak keluar dari ruang kerja Arya.Dengan berdecak kesal, Arya menarik tangan Ayda dan menahannya. “Saya akan menyuruh karyawan lain untuk mengajarkan dan mengawasi Bayu. kamu tidak perlu menemuinya dan kembali bekerja,” titah Arya yang berusaha untuk menutupi rasa cemburunya.Sedangkan Ayda yang sudah mengetahui Arya sangat cemburu ketika dirinya dekat dengan Bayu pun langsung menyetujui perintah atasannya. Namun, sebelum keluar dan lanjut bekerja. Ayda ingin menanyakan sesuatu tentang Laras yang datang untuk menemui Arya.“Ada apa, hmm?” tanya Arya saat melihat Ayda seperti sedang memikirkan sesuatu.“Ti-tidak. Saya hanya ingin menanyakan soal Laras. Apa yang dia lakukan saat bertemu dengan Pak Arya tadi? Saya sempat menahanya di depan pintu, tapi Bayu datang dan membawa
Read more
Di Luar Kendali Saya!
*** Arya POV Ketika melihat seseorang yang kita sayang meneteskan air mata. Rasanya seakan ada getaran yang menusuk hati di kala tenang perlahan menghilang. Arya tidak bisa membohongi diri dengan mengatakan dirinya baik-baik saja saat Ayda menangis dan mengungkapkan kekhawatirannya. Jika bisa Arya memutar waktu. Ia tidak akan membiarkan satu tetespun air mata lolos dari kelopak mata Ayda. Bersama rintik hujan, Arya berusaha menenangkan Ayda yang menjadi sangat emosional saat teringat dengan kejadian kecelakaan yang merenggut sejenak kesadaran Rahman, ayahnya. “Saya takut, saya ngga bisa hidup tanpa ayah.” Perkataan Ayda terus terngiang dalam pikiran Arya yang merasa bersalah karena gagal menjaga kebahagiaannya. Bahkan di tengah keramaian, Arya masih tetap bisa mendengar isak tangis Ayda meski kini ia pergi sendiri ke supermarket. Sesuai dengan permintaan Ayda yang ingin membelikan sesuatu untuk ayahnya. Dengan senang hati Arya pergi seorang diri setelah mengantar Ayda ke rumah s
Read more
Salah Paham
*** Ayda POV “Rasanya sakit, Pak. Sangat sakit!” Ayda terisak dalam pelukan Arya, menumpahkan rasa sesak yang mendominasi perasaannya. Tangannya bahkan mengepal kuat kemeja yang Aryda pakai untuk melampiaskan rasa kecewa dalam dada. Kepercayaan yang selama ini ia tanam, telah hancur tak tersisa. Di sela tangisannya, Ayda tersadar dan melepaskan pelukan Arya. “Saya ingin sendiri,” ucapnya dan hendak pergi. Namun, Arya menghentikan langkah Ayda dengan menarik tangannya. “Izinkan saya untuk menjelaskan semuanya, Ayda. saa mohon,” pinta Arya dengan raut wajah bersalah. Ayda yang tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun tak menghiraukan perkataan Arya. “Tidak ada yang perlu dijelaskan, Pak. Saya sudah melihat semuanya,” Ayda yang melanjutkan langkahnya dan melepaskan genggaman tangan Arya. Sudha cukup ;uka yang ia terima. Ayda bukan wanita kuat dan pemaaf yang bisa mengabaikan rasa sakitnya. Air mata terus mengalir deras dengan tubuh gemetar. Menjauh dari Arya adalah pilihan terbaik
Read more
Tak Akan Lama
***Di pojok kafe, Ayda berusaha menjernihkan pikiran bersamaan segelas teh hangat yang menemaninya. Jarinya memutar perlahan ponsel yang ia letakkan di atas meja.Setelah hampir satu jam berada di kafe seorang diri, Ayda mulai merasa tenang dan perlahan bisa melupakan kejadian di lorong rumah sakit. Ia sadar sudah banyak kata terlontar dari mulutnya yang bisa melukai perasaan seseorang, termasuk Sri.Belum lagi perdebatan dengan Arya yang terjadi sebelumnya berakhir tanpa kesimpulan untuk menyelesaikan kesalahpahaman. Ayda yang memberikan Arya kesempatan untuk membuktikan perkataannya mulai cemas. Hatinya berharap Arya akan berhasil mengembalikan kepercayaannya.Akan tetapi, di sisi lain. Ayda merasa cemas dengan apa yang terjadi pada hubungannya kelak. Alunan musik yang mengiri berjalannya waktu membuat Ayda tersadar hari semakin malam dan ia harus segera pulang. Meski sebelumnya Arya sempat mengajak Ayda pulang bersama, tapi Ayda menolak dan mengatakan akan pulang seorang diri sete
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status