Bab 105“Tante tahu saja maksud saya?” jawab Dokter Kartika tanpa malu – malu.Iswati tertawa terbahak – bahak. Anak sekarang memang lebih berani daripada ia saat muda dulu. Akan tetapi, dia menyukai wanita muda itu yang memiliki masa depan cerah, profesinya Dokter, masih muda, cantik, single pula. Bukankah dia menantu idaman?“Tentu saja. Tante senang dengan keterus teranganmu dan akan mendukungmu 100 persen!” Iswati mengedipkan mata.“Terima kasih, Tante.” Dokter Kartika memeluk Iswati hangat. “Bagaimana kalau kita shopping setelah itu memanjakan diri ke Spa?”“Siapa takut. Tante sudah lama tidak ke Spa.”***Eril mengendarai mobilnya ke studio RTV dengan pikiran melayang. Syutingnya masih 4 jam lagi, dan dia memilih datang sangat awal. Sesampainya di parkiran RTV, ia berdiri di samping mobil, matanya seperti elang menyusuri tiap jengkal sudut mencari sesosok wanita yang amat dirindukannya.Tak jauh dari tempatnya berada, Ibu Hesti yang baru datang dari meeting melewati Eril. “Pak,
Read more