All Chapters of Om Duda, Nikah Yuk!: Chapter 141 - Chapter 150
217 Chapters
77 (bagian 1)
"Mas, kenapa kamu natap aku begitu? Apa aku salah."Mendapatkan tatapan seperti itu, Amel seperti kesulitan menelan ludah. "Kamu ternyata memperhatikan Panji, ya," kata Raffa.Nada suara Raffa terdengar sangat dingin, Amel merasa suasana terasa tegang."Eum ... anu, dilihat sekilas aja udah ketauan kok. Beneran aku gak merhatiin dia," ucap Amel. Raffa mendengar itu memutarkan bola mata lalu memilih meninggalkan istrinya dengan riak datar."Sayang, kamu jangan marah dong. Aku kan jujur, beneran lho aku gak merhatiin dia," seru Amel. Wanita itu berseru seraya berlari mengejar langkah Raffa yang sangat cepat dan lebar. Ia lekas menarik lengan pria tersebut agar dia membalas tatapannya."Sayang ... jangan gini ah," keluh Amel. Raffa menatap dalam istrinya, ia menghela napas dan memilih melangkah lagi ke mobil lalu mengambil tas belanjaan yang masih banyak. "Ayo cepat bantu!" perintah Raffa. Amel langsung menuruti perintah tersebut, dia juga membawa belanjaan. Melihat bagasi sudah k
Read more
77 (bagian 2)
Shilla langsung melepaskan rangkulannya saat mendengar jawaban lelaki itu. Ia melangkah meninggalkan Panji yang memanggilnya."Kenapa lo pergi! Gue kan lagi nanya lho, jarang-jarang gue minta saran," celetuk Panji.Panji langsung mengejar sepupunya, kini gantian lelaki itu yang merangkul. "Lo ini, marah-marah mulu. Nanti cepet tua lho, dan pacar lo jadi kabur karna lo keriputan," goda Panji.Shilla hanya melirik kesal Panji, tetapi ia tidak mengeluarkan suaranya lagi. Memasang wajah cemberut,membuat lelaki itu merasa bersalah. "Hey ... jangan marah dong, masa gitu aja marah." Panji berusaha membujuk Shilla, bahkan ia melepaskan rangkulan dan berganti memegang lengan sepupunya. "Gak usah pegang tangan gue, lo itu bukan pacar gue!" sembur Shilla.Shilla menepis tangan sepupunya, Panji yang mendengar itu tertawa. Lelaki tersebut langsung memeluk Shilla."Kalau gitu peluk ya," celetuk Panji.Panji terus menjahili Shilla sampai perempuan itu tertawa. Sedangkan di kamar pemilik vila in
Read more
78 (bagian 1)
Wajah Amel memerah mendengar penuturan Raffa, apalagi membayangkan jika lelaki itu mengambil keperluan perempuan saat di sana. Ia langsung membuang muka dan bergegas merapikan pembalut. Bahkan sesekali dia menggerakan tangan seperti mengipas ke wajah. "Mas, emang kamu pas ambil ini gak malu? Pasti ada aja kan yang ngeliatin kamu," ujar Amel.Raffa menoleh pada istrinya dan Amel langsung membuang muka. Ia malu menampakan wajah yang pasti memerah. "Malu buat apa, akukan suami kamu. Harus selalu mentingin keperluan kamu dong, lagian aku udah tau kamu pake merk apa," balas Raffa.Lelaki itu hanya mengulum senyum saat melihat sang istri yang memalingkan wajah saat ia menoleh. "Padahal Mas cukup ingetin aku doang, Mas. Gak perlu ngambilin, ih ... pasti banyak yang ngeliatin kamu, kok jadi aku yang malu sih," ungkap Amel.Raffa yang mendengar ungkapan istrinya langsung tidak tahan untuk tertawa. Pria tersebut bangkit dan mendekati Amel lalu menghujamkan kecupan di wajah sang istri."Sayan
Read more
78 (bagian 2)
Raffa berusaha mengontrol diri saat melihat riak ketakutan anaknya."Apa kamu pengen lembur malam ini," lontar Raffa.Amel mendengar lontaran suaminya langsung mengerjapkan mata. Ia menggeleng dengan cepat dan berusaha menjauh dari lelaki itu tetapi ditahan oleh Raffa."Gak mau ah, walau besok libur ngampus," balas Amel.Mendengar ucapan terakhir Amel, Raffa langsung menyeringai. "Sayang, gak boleh lho ... nolak suami," tegur Raffa.Amel membenarkan posisi tidurnya, membuat mata menatap ke langit kamar. Tangan wanita itu diletakan di dahi, sedangkan Raffa terus memperhatikan gerak-gerik sang istri."Ahh ... Mas ini, aku jadi bingung, kan," gerundel Amel. Mendengar gerutuan istrinya, Raffa terkekeh. Lelaki itu membuat diri nyaman dan memposisikan hanya menatap wanita tersebut. "Bingung kenapa sih, Sayang. Emang Mas buat bingung gimana sih," seru Raffa. Amel memanyunkan bibirnya, Raffa yang melihat itu gemas. Dengan reflek tangan pria tersebut mencomot benda kenyal tersebut."Mas! I
Read more
79 (bagian 1)
Raffa tertawa mendengar ucapan sang istri. Ia menyatukan hidungnya pada milik wanita itu. Kini mereka memejamkan mata. Saat lelaki tersebut hendak menempelkan bibir ke benda kenyal yang mengugahnya. Suara bel berbunyi membuat adegan itu berantakan. Amel langsung menjauhkan wajah dari lelaki tersebut. "Ishh ... siapa sih!" gerutu Raffa dengan nada kesal. Lelaki itu ikut bangkit mendekati istrinya yang membuka pintu. Terlihat Kayla kini di hadapan mereka, dengan pakaian yang seperti kekurangan bahan. "Mas, boleh anter aku ke acaranya sahabatku gak? Aku lupa baru keinget sekarang, sedangkan di sana temanya berpasangan," ujar Kayla dengan lancar. Amel langsung memancarkan kekesalan pada suaminya. Lalu bersidekap menatap Kayla yang sama sekali tidak melemparkan wajah bersalah. "Hey ... apa Tante ini gak punya teman selain suamiku. Apalagi disana tema pasangan, nanti suamiku ini dikira pacar kamu lagi. Please ... deh jangan mimpi, lagian apa di villa ini yang bisa diajak ke sana cuma
Read more
79 (bagian 2)
Kayla melangkah dengan cepat, wanita itu kini keluar dari villa. Panji yang melihat hal tersebut semakin cepat berlari dan langsung menahan perempuan idamannya. "Biar aku ikut, kamu pasti malu kalau gak bawa pasangan. Tapi tunggu aku ganti pakaian dulu, masa aku ke sana pake baju gini," ujar Panji.Kayla mengembuskan napas kasar lalu menatap murka ke arah Panji. "Udahlah, ayo cepetan!" perintah Kayla.Panji mendengar itu mengangguk, lelaki tersebut berlari menuju kamarnya. Bahkan dia sampai tersandung, Kayla yang melihatnya sampai tertawa dan menggelengkan kepala."Ampun ... apa ada cewek yang bakal suka cowok ini,"gumam Kayla.Kakinya terasa pegal menunggu Panji yang lama banget. Ia mengembuskan napas kesal saat lelaki itu baru saja selesai dan mendekati dirinya. "Lama banget sih, melebihi cewek," gerundel Kayla.Panji hanya memamerkan gigi putihnya, lalu menggandeng lengan Kayla membuat wanita itu melotot. "Jangan marah lah, ini kita latihan aja, biar gak ketauan kalau kita buka
Read more
80 (bagian 1)
Bibir Amel mengerucut saat mendengar ucapan Raffa. Tangannya terarah ke pinggang untuk mencubit lelaki itu. "Kenapa Mas selalu nyebelin sih," desis Amel.Raffa meringis mendapatkan serangan dari istrinya. Ia langsung memegang lengan wanita itu dan mengunci, membuat perempuan tersebut tidak bisa berkutik."Mas! Kamu mau ngapain."Mata wanita itu melotot saat Raffa kini berada di atas tubuhnya. Sedangkan lelaki tersebut hanya memamerkan seringai."Masa kaya gini masih dipertanyakan juga," lontar Raffa."Lagian, kita harusnya bergadang. Soalnya kan lusa kamu kedatangan tamu," lanjut lelaki itu.Amel mendengar penuturan Raffa membuat sangat terkejut. Bahkan jadwal kapan haid dimulai ia sampai tau. Bahkan dirinya saja lupa akan hal itu."Mas ... sampe gituan aja kamu tau, teliti banget ya," seru Amel.Lelaki itu mengangguk mantap, ia mendekatkan wajahnya pada muka sang istri. "Harus! Aku harus tau tentang istriku, apalagi soal gituan," goda Raffa.Setelah mengatakan demikian, ia langsung
Read more
80 (bagian 2)
Mendengar lontaran Panji, mereka sampai membentuk huruf O di mulutnya."Iya, dia itu sepupunya Raffa. Sama kok punya perusahaan," seru Kayla.Semua mengangguk dengan riak tak percaya saat mendengar seruan Kayla. Salah satu dari mereka bersidekap dengan menatap mengejek ke arah wanita itu."Benarkan?"Kayla mendengkus kesal mendengar pertanyaan mengejek itu. Panji yang merasakan sang gadis emosi langsung menggenggam jemarinya dan mengulas senyum entah kenapa membuat hati wanita tersebut merasa tenang."Kalau kalian gak percayapun, kami gak masalah. Lagian mau kalian percaya atau enggak memang kami rugi? Enggak kan," ujar Panji.Kayla mendengkus kesal mendengar pertanyaan mengejek itu. Panji yang merasakan sang gadis emosi langsung menggenggam n di wajah Panji. Kayla yang melihat itu sedikit terkejut, karena ia baru pertama kali memandang ekspresi lelaki tersebut saat marah."Kami percaya, jangan lupa undangannya," lerai pemilik acara tersebut. Panji hanya menampilkan ekspresi datar, i
Read more
81 (bagian 1)
Gemercik hujan membasahi bumi, awan di langit sangat mendung. Membuat manusia sangat malas dan kebanyakan memilih terbaring di atas ranjang yang empu. Suara dengkuran halus seseorang membuat pasangannya itu hanya mengulum senyum geli."Sayang, aku pergi kerja dulu ya," bisik Raffa. Lelaki itu mengecup kening Amel membuat wanita itu terusik. Kini kedua manusia tersebut bertatapan."Mas ...."Amel memanggil dengan suara serak, Raffa langsung membantu agar wanita itu duduk. "Kamu udah rapih? Ahh ... padahal aku mau ikut, tapi badanku pegel semua," tutur Amel.Tangan lelaki itu terulur untuk mengelus pipi sang istri. Ia mengulas senyuman kecil lalu mendaratkan kecupan di bibir wanita tersebut. "Maaf deh, sekarang kamu istirahat aja. Pulihin stamina kamu buat malam ini," ucap Raffa.Netra wanita itu membulat, terlihat bola mata yang berwarna cokelat tersebut menatap kesal sang suami. Menatap reaksi Amel, Raffa langsung tertawa dan bangkit."Udah jangan melotot gitu, mendingan bangun gih
Read more
81 (bagian 2)
Amel langsung bangkit dari duduknya lalu menatap dengan tatapan tak terbaca oleh semua orang. Sekar yang sudah memahami sikap anaknya dengan gerakan cepat memegang lengan wanita itu. "Udahlah, jangan dibesar-besarin. Lagian Ibu juga udah gak papa, kan," pinta Sekar.Mendengar perkataan Ibunya, Amel langsung menoleh menatap wanita itu. "Tapi dia keterlaluan, Bu. Mana bisa maafin begitu aja, dia mau nyelakain Ibu," sahut Amel. Wanita itu sedikit berteriak, karena amarah tengah menguasain. Melihat hal tersebut, Wulan bergegas mendekati sang menantu dan mendekapnya. "Tenangkan dirimu, Nak. Tarik napas dan buang perlahan," tuntun Wulan. Amel menuruti perintah mertuanya, setelah sedikit merasa tenang ia langsung melirik Wulan dan menatap tajam Kayla. "Mendingan kalian pergi dari sini deh, aku gak mau keluargaku celaka gara-gara ulah kalian," seru Amel.Mila, Kayla dan Erika membulatkan mata saat mendengar seruan Amel. Bahkan Kayla langsung berdiri dan menunjuk wanita yang mengusirnya
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
22
DMCA.com Protection Status