All Chapters of PURA-PURA JADI SUPERSTAR: Chapter 41 - Chapter 50
95 Chapters
OPEN RELATIONSHIP
Jordie menunggu di pojokan dekat pintu. Di sana memang ada sofa panjang untuk duduk dan minum sambil menikmati orang-orang yang berpesta dan berdansa.Dio ikut bergabung. Dia memesan camilan dan alkohol pada pegawai klub malam.“Kamu senang sekali,” komentar Jordie. Dia melihat Dio sedang menuangkan whisky ke dua buah sloki.Dio membagikannya dengan Jordie. “Kita harus rayakan ini semua,” ucap Dio. “Ayo bersulang dan minum bersama.”Jordie lagi-lagi hanya bisa menghela napas lelah. Dia bersyukur karena dirinya selalu memiliki prinsip.“Kamu saja yang minum,” ucap Jordie. Dia mengusap-usap perutnya. “Aku lapar sebenarnya. Pengen makan nasi padang.”Dibanding mengisi perut dengan minuman beralkohol, dia memilih untuk mengisi perutnya dengan makanan enak. Apalagi, dia memang belum makan kenyang malam ini.“Apa? Nasi padang?” balas Dio. Dia menghabiskan sloki minumann
Read more
KALAH TELAK
“Rey, setelah ini apa agendamu?” tanya Ruth saat mereka sudah selesai makan siang.“Aku akan ke kantor polisi,” jawab Jordie. Dia memang ada jadwal melakukan penyuluhan bersama polisi.“Kantor polisi?” bola mata Ruth melebar kaget. “Kamu terkena masalah lagi? Wartawan udah tahu belum soal ini?”Tawa Jordie terdengar. Sepertinya citra negatif Reynold memang sudah menjadi rahasia publik. Bahkan, respon Ruth pun sangat mencemaskan dirinya.“Aku jadi duta anti-narkoba Ruth,” ucap Jordie. “Ini program mendadak dari agensiku. Pak Michael yang mengaturnya.”“Wah, pantas saja aku tak pernah membaca berita buruk tentangmu lagi,” Ruth tersenyum lebar. Dia menepuk-nepuk punggung Jordie. “Reynold jadi duta anti-narkoba. Aku kira Dio hanya bercanda.”Tawa Ruth terdengar ringan. Dia bertepuk tangan atas keberhasilan Jordie. “Aku bisa mengerti sekarang ken
Read more
DIAM-DIAM ADA PERASAAN
Belum sempat Jordie membuka laci tersebut, suara dering ponsel Jordie yang satunya berbunyi. Jordie langsung tersadar dari lamunannya. Dia menatap laci itu dan menyadari kesalahannya. Buru-buru Jordie menutup kembali lemari dan dia bergegas kembali ke kasur dan mengambil ponsel kerjanya.Ada nama Ruth tertera di layar ponselnya. Jordie terdiam sesaat sebelum akhirnya dia memilih untuk menerima telepon itu.“Ada apa, Ruth? Kenapa meneleponku?” tanya Jordie. Dia merasa lebih tenang saat berbicara dengan Ruth karena dia tahu bahwa status Ruth adalah pacar Dio. Artinya, Ruth tak mungkin mengejar-ngejar dirinya. Apalagi, Ruth memang tak menunjukkan tanda-tanda naksir padanya selama mereka bertemu dan mengobrol.“Rey, aku sempat lupa,” ucap Ruth. “Seharusnya aku meminta emailmu dan data dirimu sebagai juri. Selain itu, aku ingin mengundangmu ke agensiku besok untuk melakukan beberapa pemotretan.”“Aku jadi model di agen
Read more
KISAH ASMARA MASA LALU
Jordie terkesiap kaget. Dia tak menyangka jika Dio malah akan mencurigai dirinya memiliki perasaan pada Ruth. Padahal, dia hanya ingin membuat Dio bersikap lebih baik pada Ruth sebagai seorang kekasih.Tak pernah terbersit sedikit pun dalam hati Jordie untuk mencintai Ruth. Hati Jordie masih diisi oleh rasa cinta pada Aster.Tangan kiri Jordie menggenggam erat liontin cincin yang menggantung pada kalung silver yang dia kenakan. Seburuk-buruknya dirinya, dia sudah berjanji akan bersumpah setia pada Aster.Pandangan Jordie menatap tajam Dio. “Jaga mulutmu, Dio!” bentak Jordie meradang. Entah mengapa, kali ini dia tak bisa mengontrol dirinya. Baginya, tuduhan Dio berlebihan dan tak masuk akal.“Ada apa ini?” sapa Ruth heran.Dia berlari kecil menghampiri Dio dan Jordie yang tampak bersitegang ka
Read more
KETAHUAN STALKING
“Rey, kamu bekerja saja. Jangan pikirkan aku,” ujar Ruth.Terlalu lama jeda kosong berlangsung dalam percakapan mereka. Ruth tahu Jordie tak akan mau menerima ajakannya untuk sarapan bersama.“Hanya sarapan, kan?” balas Jordie. “Kita bisa sarapan di tempatku. Ada makanan dan aku bisa memasak untukmu.”“Sungguh? Kamu nggak bakal keberatan, kan?” tanya Ruth tak percaya. Dia sudah tak yakin bahwa Jordie akan menerima tawarannya itu.“Iya. Nanti jam delapan pagi aku baru berangkat kerja,” tutur Jordie. Dia kasihan pada Ruth dan memutuskan untuk menjadi pendengar baginya.“Oke. Aku siap-siap sekarang,” sahut Ruth. Dia memungkasi telepon dan bersiap diri untuk ke apartemen Jordie.Jordie segera turun dari kasurnya. Dia ke dapur dan mempersiapkan makanan simple untuk sarapan bersama dengan Ruth.Sambil menunggu Ruth, Jordie duduk di sofa ruang tamu dan membuka ponselnya.
Read more
JANGAN OVERTHINKING
Jordie menelepon Hakim saat tengah malam. Dia baru bisa menyelesaikan pekerjaannya hari ini pukul sebelas malam. Sebuah keberuntungan karena ternyata Hakim masih terjaga dan mau mengangkat telepon darinya.“Die, baru balik kerja kamu?” tebak Hakim. Dia memang sudah hapal dengan jadwal kerja Jordie yang tak beraturan itu. Bahkan, mereka pernah berangkat kerja pukul tiga pagi.“Iya. Aku nggak ganggu, kan?” tanya Jordie memastikan. Dia baru ingat sekarang tengah malam dan dia malah buru-buru menelepon Hakim.“Nggak kok. Aku baru bangun tidur. Sekarang jadwalku jaga malam dan mengaji sambil nungguin ibuku,” terang Hakim. Bagaimanapun, Hakim adalah tipe orang yang serius jika menyangkut keluarganya. Dia rela begadang dan menghabiskan tabungannya demi keluarga.“Syukurlah kalau aku nggak gan
Read more
MUKANYA MIRIP JORDIE, KAN?
“Kak Aster! Udah lama ya kita nggak ke Jepang,” ujar Sakura. Dia menikmati rumah lama milik keluarga besarnya yang ada di sekitaran Tokyo.Dulu, saat Aster dan dua saudari kembarnya belum lahir, orang tua mereka sempat tinggal di Jepang selama 10 tahun. Semuanya dilakukan untuk ekspansi bisnis di bidang pertanian dan teknologi pengolahan pangannya. Karena itulah, setiap satu tahun sekali, keluarga besar mereka selalu ada agenda liburan ke Jepang.“Kak Aster! Sakura! Aku udah bikin teh nih,” panggil Lily. Dia sudah di dapur dengan menggunakan apron bermotif bunga lavender.“Taruh di ruang tengah aja, Ly,” balas Aster. “Aku mau bersih-bersih kamar dulu bareng Sakura.”“Bukannya ada tukang bersih-bersih setiap seminggu sekali?” timpal Sakura. “Kan rumah ini sering disewakan juga.”“Cuma seminggu sekali, Sa. Debunya itu lho,” ucap Aster. Dia bergidik menatap adik bungsu
Read more
KETAHUAN CURI PANDANG
Sakura dan Lily terkaget mendengar ucapan Aster. Mereka langsung mengecek foto idola yang ada di daftar peserta briefing itu.“Gimana? Beneran mirip, kan?” Aster mengulangi pertanyaannya. Pandangannya membulat lebar dengan penuh percaya diri.“Sekilas aja sih, Kak,” jawab Sakura.“Iya, benar. Jordie nggak mungkin semodis ini,” tutur Lily. Dia cenderung setuju dengan ucapan Sakura. “Lagian, banyak kok orang yang mukanya hampir-hampir sama.”“Kak Aster, nggak usah terlalu serius mikirin Jordie. Lagian, kalau dia beneran serius, dia bakal balik temuin Kakak kok,” ujar Sakura. Dia merasa kasihan melihat Aster sekarang.Aster menghela napas resah. Bagaimanapun, kekhawatirannya tak bisa dihilangkan. Jordie adalah anak adopsi di keluarganya. Keluarga kandung Jordi
Read more
PERASAAN YANG TEROMBANG-AMBING
“Aku hanya ingin mengajakmu makan kok,” jawab Jordie terbata. Dia terkaget melihat perubahan sikap Aster yang tadinya ramah menjadi galak. Semuanya terukir jelas dari wajah mungil Aster yang manis itu.“Jangan sok dekat ya? Aku nggak suka!” tegas Aster. Dia tak peduli jika wajah Reynold memiliki kemiripan dengan Jordie. Yang jelas, sikap Reynold sangatlah berbeda dengan Jordie. Reynold mirip dengan para pria hidung belang yang mencoba mendekatinya.Pandangan Aster memicing tajam menatap Jordie. Dia tak lagi memberikan pandangan malu-malu seperti saat pertama kali bertemu dengan Jordie tadi. Sebaliknya, dia malah seperti ingin memukul Jordie.Aster melangkah melewati Jordie begitu saja. Jordie hanya bisa terdiam mematung dan memperhatikan kepergian Aster.Jordie menghela napas berat. Dia memang berharap Aster tak akan menyadari jati dirinya sebagai seorang Jordie. Namun, dia juga tak mau Aster seketus ini padanya.Langkah Jor
Read more
KUE PERMINTAAN MAAF
“Kak Aster, tadi Kakak disusul sama Reynold itu nggak?” tanya Sakura saat bersantai bersama Aster usai makan malam.Mereka bertiga duduk-duduk di halaman rumah. Ada camilan ringan di meja kayu. Sudah lama mereka tak berkumpul bertiga seperti ini.“Tadi Reynold nyusul Kakak waktu Kakak pergi keluar,” imbuh Lily.“Kayaknya dia ngerasa nggak enak,” tutur Sakura.“Kalian berdua kenapa? Kok malah ngebela dia kesannya,” timpal Aster. Dia melirik bingung menatap dua saudari kembarnya.“Siapa yang ngebela, Kakak,” balas Sakura dan Lily nyaris bersamaan. “Kami cuma tanya.”Aster berdecak. Dia menghela napas sedikit berat. “Nggak tahu deh. Aku nggak suka dia,” tutur Aster.“Kenapa kamu nggak suka dia, Kak Aster?&rdq
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status